Minggu, 23 Desember 2012

yasir arafat _ jurnalistik 1B_teori konflik dan pertentangan dalam masyarakat_laporan ke 6

KONFLIK SOSIAL DAN PERTENTANGAN DALAM MASYARAKAT PERSAINGAN DALAM BERUSAHA : WARUNG MAKAN
YASIR ARAFAT (NIM 1112051100049)
JURNALISTIK 1 B
I.                   Latar Belakang
Di Indonesia banyak sekali terdapat warteg (warung tegal) yang sudah sangat familiar dikenal oleh masyarakat Indonesia. khususnya masyarakat menengah ke bawah yang datang ke warteg untuk memenuhi kebutuhan jasmani nya. dalam memenuhi kebutuhan  jasmani nya yaiut dengan cara datang langsung ke warteg yang di inginkan lalu memesan makanan nya dan memilih laukpauk nya maka langsung di sediakan oleh para pelayan nya. Keberadaaan warteg itu memang menjadi sangatlah penting bagi kalangan masayarakat menengah ke bewah. Kehadirannya (keberadaan nya) dirasa sangatlah bermanfaat sekali dalam memenuhi hasrat akan kebutuhan jasmani masyarakat yang menggemarinya.
Dari sekian banyak warteg yang ada di Indonesia, salah satu warteg yang sudah    tidak asing lagi bagi para pengunjungnya yang kebanyakan adalah para pelajar (santri) yaitu warteg. BAROKAH tapi anak-anak lebih mangenal nya dengan sebutan warteg Mas pri. karna pemilik warteg tersebut bernama mas oleh karna itu dia melihat peluang bisnis yang terbuka untuk mengambil banyak keuntungan dalam bisnis ini melihat tempat nya yang sangat strategis dekat dengan sekolahan jika bel istirahat sudah berbunyi maka dimulailah kesibukan mas pri dan istri nya untuk melayani para pembeli yang kebanyakan anak-anak sekolahan.
II.                Pertanyaan Pokok Penelitian
WARTEG MAS PRIYONO
  1. Apa yang menyababkan mas pri berani mebuka usaha warteg ini ?
Yang membuat saya berani untuk membuka usaha warung makan ini adalah karna dorongan dari keluarga untuk mengangkat ekonomi keluarga agar menjadi lebih baik dan agar bisa untuk menambah penghasilan sehari-hari saya.
 
  1. Bagaiman prospek nya setelah dua tahun anda membuka wateg ini ?
Ya allhamdulilah seperti jawaban yang pertama tadi kalau warteg ini cukup di minati sama anak-anak sekolah ya cukuplah untuk menambah penghasilan saya sehari-hari untuk menghidupi anak dan istri saya dirumah dan alhamdulillah nya lagi saya bisa ngotrak di kontrakan yang sedikit lebih bagus.
            WARTEG IBU IRA (bunda)
1.      Apa yang membuat ibu berani untuk membuka warung makan dekat dengan warung makan lainnya ? Apakah ibu tidak takut menjadi pesaingnya dalam usaha ini ?
Ya saya melihatnya dari potensi pelanggannya ya seperti anak sekolah guru-gurunya itu. tempat ini sangat berpotensi sekali untuk membuka usaha warung makan ini maka dari situlah saya memberanikan diri saya untuk membuka warung makan di sini dan berdekatan dengan warung makan lainnnya. Bicara soal persaingan bisnis ya kalau itu sih sudah pasti saya akan menjadi pesaing baru bagi para penjual yang sudah lebih dulu berjualan disini ya kita di sini sama-sama mencer nafkah saya mohon untuk para pedagang semuanya  mengerti akan hal itu yang penting bersaing secara baiklah dan kami semua Alhamdulillah sudah menganggap para pedagang di sini sudah seperti saudara karna itensitas kami yang sering bertemu dan saling bertegur sapa.
2.      Bagaiman dengan pendapatan yang akan di hasilkan ?
Semuanya juga sudah pada tau kalau itu berbalik kepada ya di atas aja allah SWT. Rezeki itu sudah ada yang mengatur pelanggan rmai atau pelanggan sepi iu sudah menjadi barang yang biasa bagi kkami di sini sebagai seorang pedagang dan kami sudah memaklumi akan hal itu.
III.             Metode Penelitian
Dalam penelitian yang ke 2  ini, saya menggunakan metode kualitatif. Berbincang ngobrol dengan pemilik werteg karna mengingat jangka waktu yang pendek maka metode inilah yang menurut saya paling cocok untuk penelitian seperti ini.
Waktu : Minggu, 19 Desember 2012 Pkl. 14.00 – 17.00 WIB
Lokasi : MA. Attaqwa pusat Ujung harapan, bahagia, bekasi
 
Landasan penilitian Kualitatif
 Landasan birfikir dalam penelitian kualitatif adalah max webber (1997) yang menyatakan bahwa pokok penelitian sosiologi bukanlah gejala-gejala sosial. Teapi pada makna-makna yang terdapat pada tindakan-tindakan perorangan yang mendorong terwujudnya tindakan tersebut unutk itu metode yang utama unutuk sosiologi max weber adalah verstehen atau pemahan (jadi bukan erklaren atau enjelasan). Agar dapat memahami maknayang ada dalam gejala social.maka peneliti haru bisa berperan sebaga pelaku yang di telitinya dan harus dapat memahami  pelaku yang di telitinya agar dapat mencapai tingkat pemahaman yang sempurna mengenai makna-makna yang terwujud dalam gejala-gejala social yang di amatinya di telitinya.
IV.             Gambaran Subyek
Mas pri, adalah pemilik warung makan tersebut. dan bertugas untuk mengawasi dan melayani pembeli bersama sang istri pekerjaannya setiap harinya dengan tujuan mendapatkan hasil kerja yang baik dan ketercapaian target yang diinginkan. Beliau adalah orang yang bertanggung jawab atas kinerjanya sendiri dan orang yang konsisten dengan apa yang dilakukan atau di kerjakan nya.
Bunda panggilan anak-anak unutuk warung makan ibu ira beliau adalh pemilik warung makan tersebut dia sering berjaga di warung tersebut terkadang berjaga dengan suaminya dia membuka warung makan di sini untuk menambah pengasilan keluarga unutuk kebutuhan sehari-hari dia merasa tidak bisa hana dari penghasilansang suami yang bekerja di sebuah toko peralatan pembuatan besi dia mempunyai 2 orang anak, kehidupan yang sederhana akan selalu dijalaninya dengan senang hati.
V.                Analisis
Warung makan ini bekerja sama dengan pihak sekolahan untuk bisa berjualan di sekolah tersebut agar bisa bekerja dengan aman dan nyaman yang membuat para menarik para pembeli agar mau makan di warung makan nya. 
Dari penelitian yang saya lakukan, jam buka warung makan tersebut yaitu buka dari hari senin -  sabtu mulai dari jam 07.30 – 21.00 wib dan sang pemilik meberikan tips dalam berusaha yaitu :    
 
 
TIPS DALAM BERUSAHA
Dalam menjalankan usaha warteg(warung makan), maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan usaha, antara lain :
    • Lokasi usaha
    • Makanan yang ditawarkan
    • Harga jual
    • Kontinuitas bahan baku
    • Tenaga kerja
 
 
VI.             Daftar Pustaka
Bapak Supriyanto (Mas pri), pemilik warung makan
Ibu Ira (Bunda), Pemilik warung makan  

Sabtu, 22 Desember 2012

4. Perubahan Sosial: Menelaah sosok/ pribadi yang berpengaruh dan membawa perubahan kepada masyarakat

3. Kelompok sosial dan kehidupan masyarakat

1. Institusi Sosial [masyarakat]

penelitian 6_nurul latifah_kpi 1d_instuisi keagamaan 2

 INSTUISI KEAGAMAAN 2
 
Nama         : Nurul latifah
Kelas          : KPI 1 D
NIM           : 1112051000118
 
MASJID SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN DAN DAKWAH
 
I.                   Latar Belakang
 
Masjid mempunyai fungsi yang jauh lebih besar dan bervariasi dibandingkan fungsinya yang sekarang. Disamping sebagaitempat ibadah, masjid juga menjadi pusat kegiatan sosial dan politik umatIslam. Lebih dari itu, masjid adalah lembaga pendidikan semenjak masa paling awal Islam. Masjid pula yang menjadi pilar utama pembangunan peradaban pada suatu negeri.
Masjid sebagai tempat duduk atau setiap tempat yang digunakan untuk beribadah. Masjid memegang peranan penting dalam penyelenggaraan Pendidikan Islam, karena itu masjid merupakan sarana yang pokok dan mutlak keperluannya dalam masyarakat.
Memang masjid/langgar merupakan instusi pendidikan yang pertama di bentuk dalam lingkungan masyarakat Muslim. Pada dasarnya masjid atau langgar mempunyai fungsi yang tidak terlepas dari kehidupan keluarga sebagai lembaga pendidikan. Berfungsi sebagai penyempurna pendidikan dalam keluarga, agar selanjutnya anak mampu melaksanakan tugas-tugas hidup dalam masyarakat dan lingkungan.
Maka dalam penelitian saya kali ini tujuannya yaitu lebih mengetahui lagi tentang masjid sebagai pusat pendidikan dan dakwah.
 
II.      Pertanyaan Pokok
1.Bagaimana peran dan fungsi masjid sebagai pusat pendidikan dan dakwah?
 
III.      Metodelogi Penelitian
 a.    Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini di lakukan di masjid Istiqomah yang bertempat di ds.Limusnuggal kec.Cileungsi Bogor. Dan waktu pelaksanaan penelitian ini ialah pada hari ssenin,17desember  2012.
 
b.    Jenis  metodelogi penelitian
Metode penelitian yang dipilih pada penelitian ini ialah metode kualitatif. Penelitian kualitatif mungkin sangat sesuai pada penelitian kali ini, metode ini dinilai sangat efektif mengingat peneliti dapat lebih leluasa dalam menanyakan pertanyaan.
 
IV.      Gambaran Tokoh
Tokoh yang menjadi Narasumber kali ini ialah bpk.H.Sulaiman, yang merupakan ketua DKM masjid Istiqomah Cileungsi dan sangat berperan bagi masyarakat sekitar yang sosoknya selalu di segani, dan juga sebagai pengelola masjid tersebut .
 
 V.      Analisis
 
Masjid Istiqomah ini sebagai pusat pendidikan dan dakwah terutama dalam membina kerja sama remaja masjid.Remaja Masjid, sebagai bagian dari remaja pada umumnya, berhadapan dengan berbagai remaja yang muncul di dalam masyarakat. Ada kenakalan remaja, perkelahian pelajar, penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, pergaulan bebas, dan sebagainya.
Keadaan ini  membuat resah dan gelisah para orang tua dan masyarakat. Masa depan para remaja itu sendiri rusak, juga masa depan bangsa, Negara dan agama.
Dalam usaha memecahkan dan menanggulangi problematika remaja dalam masyarakat, kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan di masjid Istiqomah ini adalah :
a.       Pengajian Remaja                                           
Agama merupakan benteng yang paling kuat dalam menghadapi berbagai pengaruh dan perbuatan yang negatif. Dengan pemahaman agama, mereka sukar terpengaruh dan terposok kedalam perbuatan dan tindakan negative dan merusak. Apabila agama cukup ditanamkan, misalnya melalui pengajian Remaja, berbagai problematika remaja tidak akan muncul dalam masyarakat. Pengajian ini diadakan dan dilaksanakan oleh remaja masjid. Melalui pengajian ini dapat ditanamkan nilai-nilai ajaran agama yang dapat membentengi dirinya dari berbagai pengaruh dan perbuatan negative.
b.      Diskusi Remaja
Kegiatan diskusi juga perlu diadakan oleh remaja masjid. Problematika remaja di dalam masyarakat dibicarakan dalam diskusi ini, guna mengupayakan pemecahan dan penyalahgunaannya.
Wadah ini juga merupakan ajang pertukaran pikiran. Mereka mengemukakan pendapat secara bebas tentang masalah yang mereka hadapi. Dari mereka pula akan diperoleh gagasan-gagasan yang jernih dan relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin.
c.       Jumpa Remaja
Acara "Jumpa Remaja" adalah mengundang para remaja yang ada di sekitar masjid untuk bersama-sama berkumpul, berbincang-bincang, makan bersama, dan sebagainya. Kegiatan ini mungkin diadakan di masjid, mungkin pula dilaksanakn di tempat lain : di rumah, di taman, atau di gedung pertemuan.
d.      Kemah Remaja
"Kemah Remaja" melibatkan sejumlah remaja masjid berkemah bersama. Disitu digelar sejumlah acara yang terarah dan bermanfaat bagi para remaja. Bakti Sosial dalam Masyarakat di tempat berkemah patut benar dimasukkan ke dalam agenda acara, sehingga remaja masjid terlatih memperhatikan dan memperdulikan masyarakat sekitarnya.
Dalam hal ini masjid Istiqomah menyediakan pula fasilitas-fasilitas terjadinya proses belajar mengajar. Fasilitas yang dimaksudkan adalah :
·         Perpustakaan, yang menyediakan berbagai buku bacaan dengan berbagai disiplin keilmuan.
·          Ruang diskusi, yang digunakan untuk berdiskusi sebelum atau sesudah shalat jamaah. Program inilah yang dikenal dengan istilah I'tikaf ilmiah
Masjid Istiqomah juga melakukan dakwah pembangunan yangmana merupakan kegiatan-kegiatan dakwah yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup umat, baik rohani maupun jasmani. Kegiatan dakwah pembangunan ini dititik beratkan pada upaya sebagai berikut:
1.      Meningkatkan kualitas pemahaman dan amal keagamaan pribadi muslim sebagai bibit generasi bangsa yang mengacu kemajuan ilmu dan tekhnologi.
2.      Meningkatkan kesadaran dan tata hidup beragama dengan memantapkan dan mengukuhkan ukhwah islamiah;
3.      Meningkatkan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara di kalangan umat Islam sebagai perwujudan dari pengalaman ajaran Islam.
4.       Meningkatkan kecerdasan dan kehidupan sosial ekonomi umat melalui pendidikan dan usaha ekonomi;
5.       Meningkatkan taraf hidup umat, terutama kaum dhuafa dan masakin;
6.      Memberikan pertolongan dan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan melalui berbagai kegiatan sosial, seperti pelayanan kesehatan, panti asuhan, yatim piatu, dan orang-orang jompo.
7.       Menumbuhkembangkan semangat gotong royong, kebersamaan, dan kesetiakawanan sosial melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat kemanusiaan.
 
                                                                          
Daftar Pustaka:
Bapak H.Sulaiman Ketua DKM masjid Istiqomah          
 
 
 
                                                                                                                            

Cari Blog Ini