Ø Latar Belakang.
Dalam penyelesaian tugas kali ini, kami akan memaparkan sejarah tentang suatu desa yang terletak di kecamatan Ranca Bungur, Kabupaten bogor, Provinsi jawa Barat. Selain karena tempatnya yang cukup terjangkau, pemilihan desa ini juga didasari oleh daya Tarik desa ini sendiri.
Apakah daya Tarik dari desa ini???? Yang sangat menarik dari desa ini adalah hubungan antar masyarakat. Hubungan bertetangga, bersaudara, dan hubungan-hubungan yang bersifat emosional lainnya. Meskipun desa ini terbilang dekat dengan kota, namun nilai-nilai yang terkandung dalam suatu desa yang lumrah terjadi tidak hilang. Dalam Desa ini, hubungan antar tetangga dan lainnya masih sangat terjalin dengan bagus. Berbeda dengan hubungan bertetangga yang berada di kota.
Focus dalam penelitian ini adalah kepada bagaimana hubungan yang terjadi antara sesama masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan orang luar. Serta mata pencaharian warga yang berada di desa ini.
Ø Metode Penelitian
Dalam proses pencarian data. Pertama-tama kami mendatangi kantor kepala desa untuk menemui bapak kepala desa. Namun, dikarenakan bertepatan dengan rapat besar. Jadilah kami tidak dapat berjumpa dengan bapak kepala desa. Melainkan kami hannya bertemu dengan Wakil kepala desa yang bernama Bapak Efendi.
Kami menjelaskan apa tujuan kami datang ke desa tersebut. dan dari beliaulah kami mendapatkan beberapa keterangan mengenai warga-warga serta kegiatan-kegiatan yang ada di kawasan Desa Pasir Gaok. Bpk. Efendi juga sekaligus merupakan juru kunci kami karena beliau memberikan informasi serta memberi data mengenai warga Desa Pasir gaok. Juga memberikan surat izin berkelanjutan untuk dapat ditunjukkan kepada masyarakat apabila ada yang sedikit keberatan atau tidak percaya. Kami sedikit banyak mendapatkan infomasi mengenai Desa Pasir gaok secara grafis.
Setelah dirasa cukup menanyakan beberapa garis besar sejarah mengenai Desa Pasir Gaok. Dengan bermodalkan data dan izin yang kami pegang. Akhirnya kami memilih untuk melanjutakn pencarian data dengan cara langsung bertanya dengan warga-warga yang tinggal di Desa Pasir Gaok.
Ø Gambaran Umum
Desa ini bernama Desa Pasir Gaok. Pasir artinya (tinggi), sedangkan Gaok sendiri artinya (burung gagak). Karena pada zaman dahulu di atas dataran desa Pasir Gaok terdapat banyak Burug Gaok atau burung Gagak. Maka jadilah desa ini dinamakan desa Pasir gaok.
Desa Pasir gaok sudah lama terbentuk. Namun setelah menanyakan kepada beberapa sumber, ternyata warga sekitar juga masih belum dapat memastikan apa yang menyebabkan Desa Pasir gaok ini terbetuk. Karena sudah sangat lama.
Desa Pasir Gaok sangat luas cangkupannya. Namun pada tahun 2005, berdasarkan kesepakatan dan musyawarah bersama. Akhirnya Desa Pasir Gaok mengalami pemekaran desa. Yang saat ini Desa dari pemekaran Pasir Gaok itu bernama Desa Cimulang. Pemekaran desa Pasir Gaok ini disebabkan oleh kurangnya aparat dan pelayanan pemerintahan desa, sehingga sulit menjangkau seluruh masyarakat desa Pasir gaok. Oleh karena itu akhirnya Desa Pasir Gaok menjadi berpiah dengan desa Cimulang.
Desa Pasir Gaok merupakan desa yang aman. Luas desa ini sekitar 342 ha. Terdiri dari 3 kepala dusun, 31 RT dan 6 RW. Cukup padat karena ini merupakan desa yang memang cangkupannya cukup luas.
Desa pasir gaok sudah berganti kepala desa sebanyak 3 kali.
Yang pertama adalah Hj. Karta (1995-2000). Ketika kami mewawancarai penduduk. Kami bertanya mengapa bapak Hj. Karta dapat terpilih menjadi kepala desa yang pertama? Lantas beberapa warga menjawan dengan jawaban yang hampir sama. Rata-rata warga mengatakan bahwa beliau merupakan orang yang baik, sopan, terpandang dan memiliki wibawa yang bagus di Desa tersebut. sehingga dirasa cukup pantas untuk menjadi kepala desa Pasir Gaok. Namun sayang saat ini Bapak Hj. Karta sudah meninggal dunia sehingga kami tidak dapat langsung berjumpa dengannya.
Kepala desa ke-Dua bernama Bpk Hj. Asirin (2000-2005). Karena masa jabatan bapak Hj. Karta sudah habis masanya. Akhirnya warga beramai-ramai dan bermusyawarah siapa yang pantas untuk menjadi kepala desa selanjutnya. Sama halnya dengan Hj. Karta, Hj. Asirin juga terpilih karena beliau terkenal dengan kepribadian yang baik, ramah, dan lain nya.
Kepala desa yang ke-Tiga adalah Bpk. Hj. Otong (2005-2010). Beliau merupakan anak dari Kepala desa ke-Dua, yaitu Hj. Arsirin. Namun, bukan karena keturunan yang mempengaruhi ia dapat terpilih menjadi kepala desa. Melainkan beliau juga terkenal dngan keramahan dan baik hatinya. Selama masa jabatannya, warga menilai banyak perubahan-perubahan yang terjadi, seperti misalnya pembangunan wc umum untuk kebutuhan bersama, pembangunan bangunan-bangunan lain yang dapat dimanfaatkan oleh kepentingan bersama oleh warga Pasir Gaok.
Dan yang terakhir adalah Bpk Hj. Samsudin, yang merupkan cucu dari Hj. Arsirin. Beliau juga merupakan pribadi yang baik dimata masyarakat pasir gaok. Banyak bantuan-bantuan yang masih menjamah desa Pasir Gaok.
Karena mayoritas penduduk pasir gaok berprofesi sebagai petani, maka biasanya pemerintah memberikan bantuan berupa Pupuk. Yang diberikan selama 2 tahun sekali, mesin yang untuk membajak (saya lupa namanya). Jadi dapat dikatakan pemerintah tidak acuh terhadap desa ini. Warga mengakui bahwa bantuan atau keperdulian pemerintah pun tidak semata-mata karena kasihan. Melainkan karena desa Pasir Gaok merupakan salah satu desa yang aktif dalam suatu organisasi atau kelompok sehingga pemerintah mengaggap bahwa orang-orang pasir Gaok aktif dan tidak akan sia-sia apabila memberikan bantuan.
Pada Tahun 80-an. Desa Pasir Gaok memiliki ciri khas, yakni papaya California atau warga sekitar lebih mengenalnya dengan (Selebor) California Bogor. Pada masa itu banyak sekali orang yang berganti dari petani jagung ke petani papaya. Karena 1 kotak saja papaya tersebut panen, maka si pemilik akan dapat langsung naik haji. Namun, dikarenakan sebuah firus (yang tidak tahu namanya) akhirnya lambat laun papaya tersebut mulai punah.
Banyak warga yang berusaha untuk kembali menananm papaya tersebut, namun sia-sia. Virus tersebut terlalu ganas dan tidak dapat / belum dapat di netralisir hingga saat ini. Padahal sudah sempat di bawa ke ITB namun pihak ITB pun menyerah untuk menangani virus tersebut. hingga akhirnya sekarang papaya tersebut sangat jarang ditemukan, bahkan di desar Pasir gaok sendiri.
Ø Hasil Penelitian.
Hasil dari penelitian yang kami kerjakan. Desa Pasir gaok masih sangat memegang erat tali persaudaraan. Bahkan antar tetangga. Hampir semua pensusuk di Desa pasir Gaok tersebut saling mengenal antara satu dengan yang lainnya. Dan ketika ada seorang kerabat atau tetangga yang sedang dalam kesusahan. Maka tanpa diminta pun warga akan segera menolongnya.
Warga desa Pasir Gaok hingga saat ini masih kental dalam kebudayaan beragama. Para bapak masih ada pengajian mingguan setiap minggu malam yang diroling antar RT sehingga tetap menjalin tali silaturahmi dengan warga sekitar.
Para ibu pun demikian. Para ibu masih sering mengadakan pengajian mingguan yang diadakan pada hari kamis malam yang juga dilakukakn roling dengan rt tetangga.
Desa Pasirgaok memiliki kelompok tani yang sangat terkenal. Kelompok tani tersebut terbentuk pada saat masa kejayaanya. Pada tahun 80 an Desa Pasirgaok terkenal dengan Pepaya California. Pepaya tersebut sangat enak dan sangat laku di pasaran, dan pepaya tersebut sering di ekspor ke luar negri. Akan tetapi, Pepaya California tersebut tidak bertahan lama. Pepaya tersebut terjangkit suatu virus sehingga menyebabkan para petani gagal panen. Masyarakat sekitar telah melaporkan ke dinas pertanian, akan tetapi virus tersebut tidak dapat dihilangkan. Sehingga semakin lama pepaya california sudah jarang di jumpai sampai saat ini. Seiring hilangnya pepaya california, kelompok tanipun semakin sedikit anggotanya. Sehingga kelompok tani tersebut vakum hingga beberapa tahun. Pada tahun 2010 salah seorang petani, memiliki inisiativ kembali untuk mengaktifkan kelompok-kelompok tani. Hingga sekarang terdapat 3 kelompok tani, di antaranya
· Subur Tani (yang di ketuai oleh bapak Sami'an)
· Tani Caringin (yang diketuai oleh bapak ( H. Asman)
· Tani Makmur ( yang di ketuai oleh bapak Ucup Isnan)
Kelompok-kelompok tani tersebut, telah membangun saluran air, parit-parit untuk dapat dia alirkan ke ladang-ladang petani.
Kehidupan masyarakat desa pasirgaok sangat damai, para warganya dominan adalah petani. Hasil pertaniannya meliputi palawija, kacang-kacangan padi dsb. Para petani tersebut hidup makmur. Hubungan antar wargapun patut di acungi jempol. Karena, warga desa pasirgaok memiliki tingkat kepedulian yang tinggi. Dari segi bermasyarakat serta lingkungan. Akan tetapi permasalah lingkungan tak kunjung dapat terselesaikan. Warga desa pasirgaok kebingungan untuk pembuangan sampah desa dan infrastrutur yang sangat kurang memdai. Di beberapa tempat di saluran air, terdapat sampah-sampah yang menghalangi air untuk mengalir serta jalan menuju desa tersebut sangatlah rusak. Sehingga panasnya globalisasi di tambkan debu jalanan membuat daerah di kecamatan Rancabungur terlihat panas dan gersang. Padahal, jika kita masuk ke pelosok-pelosok desa, kita dapat menemukan keindahan alam yang sangat terjaga.
Desa Pasirgaok sangat melestarikan budaya-budaya yang sudah ada sejak zaman dahulu, salah satunya ketika salah satu warga desa pasirgaok ada yang terkena musibah, msayarakat desa pasirgaok dengan sukarela pergi berbondong-bondong untuk membantu masyarakat tersebut dan mengihubru agar tidak larut dalam kesedihan. Tokoh-tokoh masyarakat yang sangat berepengaruh di desa adalah tokoh tokoh agama. Warga desa pasirgaok yang memiliki ilmu yang tinggi dan ibadah yang kuat harus di hormati. Karna derajat orang yang berilmu lebih tinggi dibanding yang tidak berilmu. Maka dari itu, warga desa pasirgaok sangat peduli terhadap ilmu apalagi ilmu-ilmu agama.
Jadi sangat jelas tergambar, meskipun berdiri ditengah kawasan yang sudah kebanyakan kota. Namun, desa pasir gaok tidak terpengaruh dan masih tetap menganut atau menjalankan kehidupan yang sama seperti dahulu. Hannya saja perbedaannya terletak pada infrastruktur bangunan yang mana sudah mulai banyak sawah yang digantikan oleh rumah-rumah warga.
Desa pasir gaok juga sangat ramah terhadap tamu. Misalnya seperti saat kami memutuskan untuk berbincang-bincang dengan warga. Mereka antusias dan dengan senang hati menyambut kami. Dengan sangat hangat kami disambut. Desa tersebut juga sudah cukup sering di teliti oleh mahasiswa/wi ITB, bahkan unversitas-universitas yang berada di Kalimantan pun pernah meneliti disana. namun, khusus untuk meneliti mengenai pertanian.
Ø Penutup.
Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa desa Pasirgaok adalah sebuah desa yang indah, tentram, aman dan nyaman. Desa ini masih sangat ramah terhadap masyarakatnya juga terhadap alam nya. Hal ini dapat dibuktikan dari hubungan antar warga nya yang masih sangat terjaga dan terjalin dengan erat. Sehingga ketika salah satu warganya terkena musibah, tanpa perlu diminta maka masyarakat akan langsung datang dan membanu.
Keramahan desa ini terhadap alamnya dapat dibuktikan dengan masih banyaknya sawah-sawah atau tanaman lain yang masih banyak beredar. Meskipun terdapat beberapa sawah yang saat ini sudah tergantikan dengan bagunan-bangunan rumah masyarakat.