Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Senin, 12 Mei 2014
Ridwan Efendi_Tugas6_TOR dan hasil Penelitian tema ke-2
Rizkia Indriyani_tugas6_tor_hasil penelitian
Genk Motor Vs Club Motor
I. Latar Belakang
Genk motor adalah sekelompok atau sekumpulan orang memiliki hobi bersepeda motor. Namun sekarang sedang maraknya genk motor yang anarkis dan genk motor pun identik dengan balap liar. Dibalik hobi tersebut mereka memiliki tujuan tersendiri dalam kelompoknya, sebagian dari mereka menjadikan hobi ini sebagai permainan judi. Misalnya saling adu kecepatan motor, dia yang lebih awal sampai finish dia lah yang menang. Dengan terbentuknya genk motor ini tidak ada manfaat yang bisa dirasakan, baik untuk masyarakat maupun kalangan mereka sendiri. Hal ini lah yang membuat masyarakat resah entah mereka takut anaknya ikut dalam genk motor ini.
Berbeda dengan komunitas motor yang tujuan mereka berdiri adalah untuk menjadi pelopor berkendara agar masyarakat dapat lebih memerhatikan dan mematuhi segala aturan lalu lintas yang ada serta untuk menjalin silaturahmi dengan sesama komunitas lain. Ciri-ciri yang dapat terlihat jelas antara Genk motor dengan komunitas motor, yaitu:
· Genk Motor,
- Kebanyakan anggota motornya tidak memakai perangkat safety seperti helm, aepatu dan jaket
- Membawa senjata tajam yang dibuat sendiri atau dari pabrik, seperti samurai, bidik hingga bom molotov
- Biasanya hanya keluar rumah di malam hari dan tidak menggunakan lampu penerang serta menggunakan knalpot yang bising
- Jauh dari kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara sosial. Seperti sunatan massal, atau nikah massal. Mereka lebih suka membuat onar
- Anggotanya lebih banyak kepada kaum lelaki yang sangar, tukang mabuk, penjudi, sekali pun tidak menutup kemungkinan ada kaum hawa yang ikut dan wanita yang ikut genk motor biasanya hanya dijadikan budak nafsu lelaki massal
- Motor yang mereka gunakan bodong, tidak ada spion, sein hingga lampu utama. Hal penting untuk mereka adalah motor kencang dan mampu melibas orang yang lewat
- Visi dan misi mereka jelas, hanya membuat kekacauan dan ingin menjadi genk terseram diantara genk motor lainnya hingga sering terjadi tawuran diatas motor
- Mereka tidak terdaftar di kepolisian setempat atau masyarakat setempat, dan merugikan pengendara lain dengan ugal-ugalan saat berkendara
- Kalau nongkrong lebih suka ditempat sepi dan gelap
- Biasanya pelantikan atau prospek untuk anak baru diuji fisiknya, disuruh berkelahi dan meminum minuman keras sampai muntah-muntah
· Club Motor
- Perlengkapan safety dalam berkendara benar-benar komplit
- Motor dan pengendaranya sama-sama lengkap bahkan biasanya ditambah box dibelakang motor buat menaruh helm dan
peralatan motor
- Biasanya setiap club motor hanya terdiri dari satu merk dan satu tipe motor saja namun ada juga yang campur-campur
- Nongkrong atau kopdar ditempat yang ramai agar bisa dilihat masyarakat sekaligus ajang silahturahmi kepada club motor lain yang kebetulan melintas
- Pelantikan anggota baru biasanya tanpa kekerasan, hanya untuk having fun dan memberi pengetahuan seluk beluk berlalu lintas yang benar
- Mempunyai visi dan misi yang jelas dan jauh dari ruang lingkup yang anarkis
- Melakukan kegiatan touring ke daerah-daerah sembari membagikan sumbangan.
- AD/ART mereka jelas dan tercatat dalam kepolisian atau wadah dari perkumpulan club motor
- Saling tolong menolong terhadap anggota club motor lain ketika dijalan mendapatkan trouble
- Setiap club motor memiliki tujuan dalam berkendara dan peraturan peraturan yang tidak membebankan anggotanya
Pada kasus ini terlihat dibeberapa daerah yang sangat jelas terdapat genk motor misalnya di sepanjang jalan Pemda Cibinong, Jl. Tajur dan daerah sekitar Sawangan (jl. Aliandong).
- mengapa penelitian ini penting?
Penelitian ini penting karena kita tahu sekarang sedang maraknya ulah para anggota genk motor.
- Asumsi
Genk motor secara perlahan dapat dibasmi, salah satunya peran penting dari para club motor untuk membantu pihak berwenang mengatasi hal ini.
II. Teori yang mendukung riset lapangan
Dalam penelitian ini saya menggunakan teori Emile Durkheim yaitu fakta sosial materil dan metode yang saya gunakam adalah observasi dan hasil dari penelitian berupa narasi.
III. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana para angota club motor dan masyarakat menanggapi hal tersebut ?
IV. Metode
Metode yang saya gunakan yaitu metode kualititatif karena mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh. Karena penelitian ini dilaksanakan dengan wawancara mengajukan beberapa pertanyaan dan observasi
V. Area Riset
Kegiatan ini dilakukan di Bojong Sari-Sawangan. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan mewawancarai beberapa anggota club motor dan masyarakat
VI. Hasil Laporan Penelitian
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa terlihat jelas perbedaan antara genk motor dan club motor. Genk motor dari segi sosiologi dan hukum merupakan kelompok sosial yang memiliki dasar tujuan yang berbeda atau asosiasi yang dapat disebut suatu paguyuban atau hubungan negatif dengan paguyuban yang tidak teratur dan cenderung melakukan tindakan anarkis salah satunya tindakan kontribusi yang munculnya tindakan anarkis dan tidak mematuhi rambu lalu lintas. Membantu pihak yang berwajib dengan mengadakan patroli secara rutin pada malam hari.
Langkah awal yang dapat digunakan dengan cara pendekatan yang tidak terlalau intens untuk mengajak menjadi sebuah genk/club yang baik.
Narasumber 1
Nama : Setyo Lutfi
Umur : 19 tahun
Alamat : bojong sari , sawangan
Narasumber2
Nama : Anton Sugara
Umur: 19 tahun
Alamat : Cimanggu-Bogor
Narasumber3
Nama : Mewann
Umur : 19 Tahun
Alamat : jl. Aliandong – Bojong sari
Fauzia Firdawati_Tugas 6_TOR dan Laporan Penelitian 2
Fauzia Firdawati
1113054100006
Laporan Penelitian 2
Re -Lokasi Pasar Pondok Gede Yang Kurang Memuaskan
I. Latar Belakang
Pasar Pondok Gede merupakan pasar tradisional yang sudah lama berdiri. Berada di jalan raya pondok gede dekat dengan kecamatan Pondok Gede terdapat macam - macam dagangan mulai dari makanan khas pasar, sayuran, buah – buahan hingga alat perabotan rumah tangga tersedia di pasar ini. Pedagang akan mulai membuka lapaknya pukul 03.00 pagi hingga 16.00 sore hari.
Karena banyaknya pilihan yang dapat dibeli, sehingga pembeli yang tidak hanya berasal dari daerah pondok gede rela berbelanja di pasar pondok gede. Hal itu didukung banyaknya angkutan umum yang trayeknya melewati pasar pondok gede.
Semakin berkembangnya pasar, Pemerintah Kota Bekasi memutuskan untuk mengubah pasar tradisional yang terkesan becek,kotor, dan sempit menjadi pasar modern dengan lokasi yang lebih luas dan bersih. Namun, tidak semua pedangang menerima keputusan pemkot. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan seperti biaya sewa kios yang tidak murah, takut pelanggan kabur, dan alasan lainnya.
· Pentingnya Penelitian
Mengapa hal ini penting untuk di observasi? Karena kurangnya sosialisasi dari pemkot, dan banyaknya pedagang yang tidak setuju pindah sehingga pedagang lebih senang untuk menjajakan dagangannya di pinggir jalan bahkan ke tengah jalan yang menyebabkan kemacetan sehingga ruang berjalan bagi pengendara kurang. Dengan demikian, keluhan atau aspirasi dari pedagang semoga bisa tersampaikan dalam makalah ini.
· Asumsi
Pandangan masyarakat tentang adanya pemindahan lokasi berdagang yang kurang cocok menurut harga dan tempat sewa yang membuat beberapa pedagang mengeluh dan tidak mau berdagang di "pasar bersih" yang sudah di bangun oleh Pemkot Bekasi.
II. Teori Penelitian
Teori yang saya gunakan dalam observasi ini adalah tindakan sosial menurut Max Weber, yang terjadi ketika individu melekatkan makna subjektif pada tindakan mereka. Hubungan sosial menurut Weber yaitu suatu tindakan dimana beberapa aktor yang berbeda-beda, sejauh tindakan itu mengandung makna dihubungkan serta diarahkan kepada tindakan orang lain. Masing-masing individu berinteraksi dan saling menanggapi. Sedangkan metode yang saya lakukan adalah observasi dengan wawancara dan hasil dari observasi saya berupa narasi.
III. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana pengaruh terhadap penolakan pedagang yang tidak mau di pindahkan ke tempat yang sudah di sediakan oleh Pemkot Bekasi?
2. Apa keinginan pedagang supaya mau pindah ke pasar bersih yang sudah disediakan pemerintah?
IV. Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan dalam observasi ini adalah metode kualiatatif yaitu dengan meneliti bagaimana pengaruh pedagang di pasar pondok gede tentang penolakan mereka terhadap pemidahan lokasi dagang mereka serta keluhan dan keinginan mereka dalam mencari nafkah untuk sehari – hari dari hasil berdagang tersebut. Agar observasi ini berguna untuk mengungkap apa penyebab penolakan ini terjadi dan memberi kejelasan cara mengatasinya, sehingga menjadi satu kesatuan hasil observasi yang baik dan bermanfaat bagi khalayak umum.
V. Area Riset
Lokasi yang saya jadikan sebagai objek observasi adalah Pasar Pondok Gede di jalan raya Pondok Gede, Jakarta Timur. Subjek saya dalam observasi ini adalah pedagang di pasar lama dan pedagang di pasar baru.
VI. Laporan Penelitian
Pasar pondok gede merupakan pasar tradisional yang terkesan becek,kotor, bau, dan sempit. Namun dengan adanya perkembangan pasar di daerah Kota Bekasi, maka pemkot Bekasi memutuskan untuk merelokasi pedagang supaya pembeli dapat melakukan jual – beli dengan nyaman dan aman.
Hal ini tentu saja menimbulkan pro dan kontra terhadap pedagang. Menurut pedagang yang saya wawancara, beliau mengatakan pemindahan pasar ini hanya akan mengurangi pembeli dan keuntungan yang biasa mereka dapat. Kurang nyamannya lokasi yang disediakan mereka berdagang juga menjadi salah satu alasan mereka. Menurut mereka, tempat terbuka, becek, merupakan tempat yang cocok untuk mereka berdagang dan sesuai dengan dagangan mereka.
Lagi pula harga sewa yang ditawarkan oleh pemkot kepada mereka bisa dibilang cukup tinggi bagi pedagang menengah – kebawah seperti mereka. Hal itulah yang menjadi permasalahan utama bagi mereka.
Maka dari itu, mereka memutuskan untuk tetap berdagang walaupun harus "bertaruh nyawa" karena dagangan mereka pun harus tumpah ke jalan karena kurangnya lahan untuk mereka berdagang. Kemacetan yang terjadi justru menjadi kesempatan bagi mereka untuk menjajakan dagangan mereka supaya menarik pelanggan. "Tidak peduli macet yang penting laku" kata salah satu dari mereka.
Sedangkan pedagang yang pro dengan pemindahan mereka ke tempat yang disediakan pemkot Bekasi berpendapat bahwa lokasi mereka yang baru hanya butuh adaptasi yang baru saja. Adapun pembeli yang datang pada mereka karena sudah berlangganan lama jadi tidak mungkin pindah ke pedagang lainnya. Bersih, dan nyaman kata mereka. Namun, tak dapat dipungkiri jika yang berdagang di pasar baru ini memang pedagang menengah – keatas yang mampu membayar sewa yang cukup tinggi itu. "Justru pembeli lebih senang dengan tempat yang nyaman dan bersih seperti ini. Buktinya setiap sabtu dan minggu pagi dagangan saya laku terjual" aku pedagang di pasar yang baru ini.
Narasumber
1. Nama : Sutoyo
Umur : 47 tahun
Lokasi : Pasar Lama
2. Nama : Wardani
Umur : 35 tahun
Lokasi : Pasar Lama
3. Nama : Bang Jek
Umur : 29 tahun
Lokasi : Pasar Baru
4. Nama : Bang Ade
Umur : 35 tahun
Lokasi : Pasar Baru
Waktu Observasi : Sabtu, 10 Mei 2014 jam 07.00 sampai selesai
VII. Kesimpulan
Perelokasian pasar yang dilakukan oleh pemerintah kota Bekasi di Pasar Pondok Gede mendapatkan penerimaan dan penolakan. Argumen yang mereka sampaikan sepertinya tidak diacuhkan oleh pemkot, sehingga pedagang yang kontra terhadap pemerintah membuat penolakan dengan berdagang di pinggir jalan. Dengan lahan yang seadanya mereka membuktikan kalau dagangan mereka bisa laku terjual dengan tidak memperdulikan keadaan jalan yang macet karena ulah mereka.
Sedangkan bagi mereka pedagang yang mampu membayar harga sewa dan merasa cocok dengan lokasi yang baru tentu merasa nyaman dan positif kalau pembeli juga akan nyaman dengan keadaan pasar yang bersih, wangi dan nyaman.
Fauzia Nurul K dan Rafi Fajrin A_TUGAS7_Revitalisasi Pertanian
Revitalisasi pertanian dalam arti luas dilakukan untuk mendukung pencapaian sasaran penciptaan lapangan kerja terutama di perdesaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional
ZAENAL ARIFIN ( 1113054000029 ) DAN: IRSYADI FARHAN (1113054000028 ) tentang Pembangunan Pertanian Integratif Berwawasan Lingkungan Dan Berorientasi
NAMA :ZAENAL ARIFIN ( 1113054000029 )
: IRSYADI FARHAN (1113054000028 )
Pengembangan Masyarakat Islam 2
Tugas Sosiologi Pedesaan (Analisis)
Pembangunan Pertanian Integratif
Berwawasan Lingkungan Dan Berorientasi
Pradigma Pengembangan Sistem Pertanian
Pertanian dalam arti luas merupakan suatu sistem pertanian dengan komponen-komponen yang salang mendukung dan tidak terpisahkan satu dengan lain. Maka sistem pertanian bisa diliat dari sistem pertanian, seperti lahan, iklim, dan sebagainya dengan masing-masing sistem pilar tegaknya sistem pertanian. Dan adapun penyuluhan pertanian, lembaga keuangan atau koperasi badan usaha kelompok pertanian lebih bisa dilihat dari sistem pertanian. Maka dengan demikian peran dan fungsi dan komponen sektor pertanian tampak dan jelas dengan harpan pembangunan dapat di sususn dengan lebih baik dan jelas,
Kelembagaan dan pengembangan pertanian
jadi dilihat dari segi sektor pertanian pada program otonomi daerah masi lebih di beratkan kepada kepentingan politik. Oleh karena itu ditunjukan dari dua hal pokok pembangunan pertanian daerah, yaitu:
· Keunggulan kompotitif daerah
· Tidak efektifnya program pembangunan pertanian
Otonomi daerah yang dulunya berjalan selama satu tahun yang dilakukan oleh pemerintah tidak sepenuhnya maksimal, dikarenakan terjadinya kesamaan produk pertanian unggulan dari beberapa daerah sehingga pembangunan selanjutnya akan di tentukan oleh komparatif (berdasarkan perbandingan) dan kompetitif (persaingan) daerah.
Namun demikian, ternyata beberapa tahun demikian terahir kondisi ekonomi daerah yang "semarak" dengan pemekaran daerah wilayah yang justru secara ekonomi sektor pertanian.
Sebenarnya menurut pemikiran saya pemekaranm wilayah itu justru dapat menyebabkan penurunan hambatan penurunan perhitungan skala ekonomi wilayah. Maka dari itu di karenakan pelaksanakan usaha ekonomi di daerah tersebut menjadi tidak efisien lagi. Karena hal itu tidak adanya invector yang datang untuk manjalankan usahanya yang lebih efisien.
Jikalau pertanian daerah wilayah perekonomian itu tidak melenceng, maka daerah wilayah dapat mempunyai keunggulan komperatif namun sumberdaya alamnya tidak bisa tersediah sedemikian, jiak produk yang di hasilkan dari SDA sumberdaya alam yang relatif meningkat maka bisa unggul dari sistem ekonomi. Dan kemungkinan, suatu daerah bisa unggul kompetitif daerah dan produksinya melalui pemanfaatan suatu teknologi yang sudah tersediah bahkan di wilayah desapun teknologi sudah ada, maka gima caranya wilayah tersebut bisa memanfaatkan teknologi, untuk menggantikan produk sumberdaya alam. Maka jika wilayah tersebut menggunakan teknologi, wilayah tersebut untuk kedepan nya gimana apakan ekonominya lebih meningkat di bandingkan produk dari sumberdaya alam, oleh karena itu masyarakat atau pemerintah daerah harus dapat menyusun rancangan buat kedepan nya, agar ekonomi bisa melambung atau meningkat. Namun untuk jangka panjang perlu dirancang pula upaya pemberdaya ekonomi masyarakat melalui integrasi atau sektor.
Dilihat untuk kedepannya daerah tersebut bisa kembali lagi ke produk SDA ( sumberdaya alam) daerah tersebut harus bisa mengajak pengusaha dari daerah lain untuk bekerja sama dengan daerah A dengan daerah B, oleh karena itu suatu daerah bisa lebih meningkat, misalnya produksi jagung, padi, sayur-sayuran, itu bisa dapat di impor ke kota atau ke pabrik untuk di olah dan sebagainya, namun demikian perlu harus tetap menjalani hubungan dengan daerah lama, jika ingi9n melakukan investasi besar untuk membangun pabrik sendiri makan bisa lebih meningkat lagi perekonomian di daerah tersebut.
Daerah wilayah tersebut kalau daerah dari produk sumberdaya alamnya di jadikan departemen atau kehutannanya di ganti dengan gedung. Maka orang daerah tersebut harus ada yang bisa memegang salah satu bidang sumberdaya alamnya, agar tidak terjadi isu-isu yang tidak di inginkan karena daerah tanah lahan milik negara yang memegang pemerintah. Oleh sebab itu masyarakat daerah setiap bulan nya bisa mengasi informasi.
INTEGRASI LEMBAGA DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN WILAYAH
Jadi untuk menyusun program pembangunan pertanian itu sudah da yang ada yang bagi atau mengatur yaitu dari sektor dalam beberapa Departemen, seperti industri, imput pertanian ( pupuk ) dan lain-lain, adapun di sisi lain beberapa sektor pertanian berdiri menjadi Departemen tersendiri, seperti Departemen kelautan dan perikanan ( DKP ) dan Departemen perikanan. Departemen pun sudan membagi program masing-masing yang sangat mungkin bisa membantu. Apakah kemungkinan itu dapat terjadi pada saat ini agar terjadi integrasi program pengembangan pertanian ke depan? Namun apakah hal itu akan jadi "angan-angan" belaka?
Mungkin bisa tergantung dari atasan hak prerogratif presiden dan persetujuan DPR, akan tetapa misalkan program pertanian bisa menghasilkan perubahan bisa jadi akan terjadi di karenakan Departemen pun ingin mengembangkan program-programnya yang lebih maju dan bijak sana jadi kembali ke atasanya, jikalau presiden dan DPR nya tidak menyetujui maka gimana lagi tidak bisa terjadi.
KESIMPULAN
Dari uraian yang di atas memang di perlukan upaya yang kuat dari semua kom[ponen sistem pertanian yang di dukung keberpihakan pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah dalam pengembangan ke arah penguatan sistem pertanian.