Senin, 12 Mei 2014

ZAENAL ARIFIN ( 1113054000029 ) DAN: IRSYADI FARHAN (1113054000028 ) tentang Pembangunan Pertanian Integratif Berwawasan Lingkungan Dan Berorientasi

NAMA :ZAENAL ARIFIN ( 1113054000029 )

              : IRSYADI FARHAN (1113054000028 )

Pengembangan Masyarakat Islam 2

Tugas Sosiologi Pedesaan (Analisis)

 

Pembangunan Pertanian Integratif

Berwawasan Lingkungan Dan Berorientasi

 

Pradigma Pengembangan Sistem Pertanian

Pertanian dalam arti luas merupakan suatu sistem pertanian dengan komponen-komponen yang salang mendukung dan tidak terpisahkan satu dengan lain. Maka sistem pertanian bisa diliat dari sistem pertanian, seperti lahan, iklim, dan sebagainya dengan masing-masing sistem pilar tegaknya sistem pertanian. Dan adapun penyuluhan pertanian, lembaga keuangan atau koperasi badan usaha kelompok pertanian lebih bisa dilihat dari sistem pertanian. Maka dengan demikian peran dan fungsi dan komponen sektor pertanian tampak dan jelas dengan harpan pembangunan dapat di sususn dengan lebih baik dan jelas,

Kelembagaan dan pengembangan pertanian

            jadi dilihat dari segi sektor pertanian pada program otonomi daerah masi lebih di beratkan kepada kepentingan politik. Oleh karena itu ditunjukan dari dua hal pokok pembangunan pertanian daerah, yaitu:

·         Keunggulan kompotitif daerah

·         Tidak efektifnya program pembangunan pertanian

Otonomi daerah yang dulunya berjalan selama satu tahun yang dilakukan oleh pemerintah tidak sepenuhnya maksimal, dikarenakan terjadinya kesamaan produk pertanian unggulan dari beberapa daerah sehingga pembangunan selanjutnya akan di tentukan oleh komparatif (berdasarkan perbandingan) dan kompetitif (persaingan) daerah.

Namun demikian, ternyata beberapa tahun demikian terahir kondisi ekonomi daerah yang "semarak" dengan pemekaran daerah wilayah yang justru secara ekonomi sektor pertanian.

Sebenarnya menurut pemikiran saya pemekaranm wilayah itu justru dapat menyebabkan penurunan hambatan penurunan perhitungan skala ekonomi wilayah. Maka dari itu di karenakan pelaksanakan usaha ekonomi di daerah tersebut menjadi tidak efisien lagi. Karena hal itu tidak adanya invector yang datang untuk manjalankan usahanya yang lebih efisien.

Jikalau pertanian daerah wilayah perekonomian itu tidak melenceng, maka daerah wilayah dapat mempunyai keunggulan komperatif namun sumberdaya alamnya tidak bisa tersediah sedemikian, jiak produk yang di hasilkan dari SDA sumberdaya alam yang relatif meningkat maka bisa unggul dari sistem ekonomi. Dan kemungkinan, suatu daerah bisa unggul kompetitif daerah dan produksinya melalui pemanfaatan suatu teknologi yang sudah tersediah bahkan di wilayah desapun teknologi sudah ada, maka gima caranya wilayah tersebut bisa memanfaatkan teknologi, untuk menggantikan produk sumberdaya alam. Maka jika wilayah tersebut menggunakan teknologi, wilayah tersebut untuk kedepan nya gimana apakan ekonominya lebih meningkat di bandingkan produk dari sumberdaya alam, oleh karena itu masyarakat atau pemerintah daerah harus dapat menyusun rancangan buat kedepan nya, agar ekonomi bisa melambung atau meningkat. Namun untuk jangka panjang perlu dirancang pula upaya pemberdaya ekonomi masyarakat melalui integrasi atau sektor.

Dilihat untuk kedepannya daerah tersebut bisa kembali lagi ke produk SDA ( sumberdaya alam) daerah tersebut harus bisa mengajak pengusaha dari daerah lain untuk bekerja sama dengan daerah A dengan daerah B, oleh karena itu suatu daerah bisa lebih meningkat, misalnya produksi jagung, padi, sayur-sayuran, itu bisa dapat di impor ke kota atau ke pabrik untuk di olah dan sebagainya, namun demikian perlu harus tetap menjalani hubungan dengan daerah lama, jika ingi9n melakukan investasi besar untuk membangun pabrik sendiri makan bisa lebih meningkat lagi perekonomian di daerah tersebut.

Daerah wilayah tersebut kalau daerah dari produk sumberdaya alamnya di jadikan departemen atau kehutannanya di ganti dengan gedung. Maka orang daerah tersebut harus ada yang bisa memegang salah satu bidang sumberdaya alamnya, agar tidak terjadi isu-isu yang tidak di inginkan karena daerah tanah lahan milik negara yang memegang pemerintah. Oleh sebab itu masyarakat daerah setiap bulan nya bisa mengasi informasi.


INTEGRASI LEMBAGA DAN PROGRAM

PEMBANGUNAN WILAYAH

Jadi untuk menyusun program pembangunan pertanian itu sudah da yang ada yang bagi atau mengatur yaitu dari sektor dalam beberapa Departemen, seperti industri, imput pertanian ( pupuk ) dan lain-lain, adapun di sisi lain beberapa sektor pertanian berdiri menjadi Departemen tersendiri, seperti Departemen kelautan dan perikanan ( DKP ) dan Departemen perikanan. Departemen pun sudan membagi program masing-masing yang sangat mungkin bisa membantu. Apakah kemungkinan itu dapat terjadi pada saat ini agar terjadi integrasi program pengembangan pertanian ke depan? Namun apakah hal itu akan jadi "angan-angan" belaka?

Mungkin bisa tergantung dari atasan hak prerogratif presiden dan persetujuan DPR, akan tetapa misalkan program pertanian bisa menghasilkan perubahan bisa jadi akan terjadi di karenakan Departemen pun ingin mengembangkan program-programnya yang lebih maju dan bijak sana jadi kembali ke atasanya, jikalau presiden dan DPR nya tidak menyetujui maka gimana lagi tidak bisa terjadi.



                                            KESIMPULAN

Dari uraian yang di atas memang di perlukan upaya yang kuat dari semua kom[ponen sistem pertanian yang di dukung keberpihakan pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah dalam pengembangan ke arah penguatan sistem pertanian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini