Senin, 12 Mei 2014

YusmarAbdillah_tugas6_TOR 2 dan Hasil Penelitian

PRILAKU REMAJA MASA KINI

 

 

  A.    Latar Belakang Masalah

 

Perilaku hedonisme dan konsumtif telah merekat pada kehidupan kita. Pola hidup seperti ini sering kita jumpai di kalangan remaja. Dimana orientasinya diarahkan kenikmatan, kesenangan, serta kepuasan dalam mengkonsumsi barang secara berlebihan.

Manusiawi memang ketika manusia hidup untuk mencari kesenangan dan kepuasan, karena itu merupakan sifat dasar manusia.

Contohnya sekarang, segala macam media informasi merayu kita mengenai gaya hidup. Gaya hidup yang terus disajikan bagaikan fast food melalui media informasi.

Para remaja berlomba-berlomba mengaktualisasikan dirinya untuk mencapai kepuasan dan apa yang mereka inginkan. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapainya. Salah satunya dengan mencari popularitas dan membelanjakan barang yang bukan merupakan kebutuhan pokok. Pada kenyataannya pola kehidupan yang disajikan adalah hidup yang menyenangkan secara individual. Inilah yang senantiasa didorong oleh hedonisme dan konsumenisme, sebuah konsep yang memandang bahwa tingkah laku manusia adalah mencari kesenangan dalam hidup dan mencapai kepuasan dalam membelanjakan kebutuhan yang berlebihan sesuai arus gaya hidup.

1.Pentingnya untuk diteliti karna saya ingin tau kenyamanan apa yang dia rasakan dalam menjalani gaya hidup seperti itu

2.asumsi: manusia adalah mahluk sosial jadi kalau kita memakai gaya hidup seperti itu dunia terasa tidak adil

 

B.Pertanyaan Penelitian

1 . Mengapa anda memakai gaya hidup seperti itu?

2.  Apa anda merasa nyaman dengan gaya hidup seperti itu?

C.     Metode dan Teori

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif karena penelitian ini dilaksanakan dengan wawancara mengajukan beberapa pertanyaan dan observasi. Metode kualitatif dipilih karena penelitian ini mengamati fenomena yang tengah terjadi disekitar lingkungan kita. Dan saya menggunakan teori sosiologi klasik yaitu marx weber.

D.    Area Riset

Lokasi penelitian dilaksanakan di daerah Bintaro Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai seorang remaja. Penelitian tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2014.

 

1. Profil Nara sumber :

-Nama        : Irvan Maulana

-Umur        : 18 tahun

-Pekerjaan: Pelajar

2. Pertanyaan lapangan

-Apa yang menyebabkan anda tertarik dengan paham Hedonisme?

-Apa tidak ada larangan atau bimbingan dari orang tua anda?

-Apa anda menyadari dampaknya?

-Mengapa anda masih menganutnya?

-Apakah ada kemauan dari diri anda untuk mengubah gaya hidup?

3. Jawaban

Nama saya Irvan Maulana,umur saya 18 tahun,saya pelajar disuatu SMAN didaerah Jakarta Selatan,saya tinggal di jl.Mawar 2 Bintaro Jakarta Selatan.

-          Karena kebanyakan teman sepergaulan saya memakai paham tersebut

-          Ada,tapi hanya sekedar omongan saja bukan pada tindakan

-          Saya tau tapi belum terjadi pada saya,lagian juga kehidupan seperti itu membuat saya nyaman

-          Karena teman sepergaulan saya kebanyakan masih memakainya,dan saya belum merasakan dampaknya

-          Ada tapi tidak sekarang,mungkin nanti ketika saya memasuki dunia kerja

 

E. Kesimpulan

   Hedonisme adalah derivasi (turunan) dari liberalisme. Sebuah pandangan hidup bahwa kesenangan adalah segalanya, bahkan kehidupan itu sendiri. Bagi kaum hedonis, hidup adalah meraih kesenangan materi: sesuatu yang bersifat semu, sesaat, dan artifisial.

Faktor yang mempengaruhi hedonisme adalah orang tua dan kaum kerabat, faktor bacaan, dan pengaruh tontonan.

Untuk mengantisipasi pengaruh negatif budaya hedonisme bagi remaja perlu diadakan sosialisasi, yaitu :

  1. Perlunya kearifan dalam memilih barang agar tidak terjebak dalam konsumerisme.
  2. Menanamkan pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Dalam memilih barang remaja perlu membuat skala prioritas dalam berbelanja sehingga dapat membedakan barang apa yang benar-benar diperlukan dan barang-barang yang diinginkan namun tidak diperlukan.
  4. Penerapan pola hidup sederhana dalam kegiatan sehari-hari diperlukan untuk mengatur keuangan remaja agar pendapatan yang biasanya berasal dari orang tua tidaklah lebih kecil daripada pengeluaran.
  5. Adanya kedewasaan dalam berpikir sehingga remaja dapat membentengi diri dari pola hidup konsumerisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini