Rabu, 25 Maret 2015

makalah observasi

tugas ke2

AHMAD ALI NIDAULHAQ

1113054000027

PMI 4

ANTROPOLOGI BUDAYA

Pada tugas kali ini saya akan mewawancarai seorang pengusaha warung yang menurut saya sudah cukup suskes. Pengahasilan beliau setiap harinya bisa 500 ribu sampai 700 ribu, beliau adalah Ibu Nurwati yang kebetulan adalah Bibi saya. Lebih tepatnya beliau adalah adik dari Alm Bapak saya, Ibu Nurwati memiliki 3 orang anak, yang masing-masing sudah kerja dan sekolah. Anak pertama sudah bekerja, anak kedua kelas 3 SMA, anak ketiga kelas 6 SD, dan suami Ibu Nurwati adalah seorang polisi.

Ibu Nurwati sudah sangat senang membuka usaha kecil-kecilan sejak pertama menikah, bahkan Ibu Nurwati memiliki cita-cita ingin mempunyai warung yang besar. Sebetulnya dari penghasilan suaminya Ibu Nur sudah tercukupi, namun Ibu Nur ingin mengisi kesibukan di rumah dengan cara membuka warung.

Yang saya bahas dari life history Ibu Nurwati adalah bagaimana Ibu Nur bisa menjadi seorang pengusaha yang cukup sukses, lalu bagaimana Ibu Nur meniti pendidikan hingga menjadi seorang pengusaha warung seperti sekarang ini, selain itu apa perang orang-orang terdekat bagi Ibu Nur dalam meniti sebuah sebuah kesuksesan hingga menjadi pengusaha warung seperti sekarang ini.

Bagaimana hubungan Ibu Nur dengan teman-teman dekatnya, bagaimana hubungan Ibu Nur dengan para kerabatnya, dan yang terakhir bagaimana hubungan Ibu Nur dengan para guru-guru disekolahnya. Apakah guru-guru, teman-teman, dan para kerabat memilki peran penting dalam karier bu Nur atau dalam perjalan usaha yang dijalani oleh Ibu Nur selama ini.

Itulah gambaran secara umum dari life history Ibu Nurwati. Mungkin nantinya akan ada pertanyaan-pertanyaan lainya kepada Ibu Nurwati. Demi meninjau tugas life history yang saya buat ini.

 

Life Story

NAMA            : HILYATI FIJRIYAH

NIM                : 1112052000035

JURUSAN      : BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM/6

MATKUL       : METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

 

LIVE HISTORY

Narasumber     : Ade Khairunnisa

Pekerjaan         : Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas           : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan : Pendidikan Biologi

TTL                 : Serang, 11 Mei 1994

Asal                 : Jl. Kp. Karang Anyar Ds. Singamerta RT/RW 01/02 kec.Ciruas

            ADE KHAIRUNNISA sebagai narasumber yang saya wawancarai, tepat pada tanggal Sabtu, 21 Maret 2015 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Akrab disapa dengan panggilan Caca di kampus UIN Syarif Hidayatullah, bila di rumah dan di SMA dulu lebih dikenal dengan panggilan Ade. Saya lebih terbiasa panggil dengan Ade. Ade memulai pendidikan Sekolah Dasar Negri Periuk sambil mengikuti kegiatan pramuka di sekolahnya. Pada tahun 2006, ia lulus dari sekolah tersebut dengan nilai yang memuaskan. Setelah lulus Sekolah Dasar, ia langsung melanjutkan sekolah di pesantren karena tekad kuatnya dari sekolah dasar yang ingin ke pesantren dan didukung pula oleh orang tua, kakak-kakaknya pun sangat mendukung. Ia termasuk anak ke-tiga dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Sobari, Ibunya bernama Mia Sami'ah, kakak pertama bernama Kiki Nur Azkiya, kakak keduanya bernama Hani Andriani. Bisa dikatakan ia anak terakhir yang termasuk dalam karakter manja, tak mau mengalah. Ia melanjutkan sekolah di Pesantren Madrasatul Mu'allimin Al-Islamiyyah Assa'adah Pasir Manggu Pamarayan Cikeusal Serang Banten. Pesantren Modern Assa'adah adalah pesantren yang dinaungi oleh ustadz ustadzah baik alumni pesantren tersebut, alumni pesantren lain seperti Darussalam Gontor, guru dari luar pondok, yang mempelajari ilmu-ilmu agama, dan ilmu-ilmu sains, ada pelajaran sunnah yang mempelajari kitab-kitab kuning karena pada hakikatnya pesantren modern Assa'adah adalah berbasis pada kemodernannya saja. Seperti di sekolah umum biasanya, Pesantren modern Assa'adah terdapat kegiatan ekstrakulikuler yang bertujuan untuk mendalami keterampilan, kemampuan, bakat yang terpendam diantaranya adalah marching band, pasus, tata boga, jami'atul qura, tahfidz, kalighrafi, marawis, merpati putih, dan photografi. Ekstrakulikuler wajib di sana adalah pramuka dan muhadloroh. Jika ditinggalkan, maka akan mendapat sanksi. Macam-macam sanksi yang ada berupa hafalan surat-surat panjang, hafalan mata pelajaran agama maupun sains, dijemur, dibotak bagi laki-laki, pakai kerudung yang mencolok warnanya bagi perempuan, hingga drop out bagi kesalahan yang benar-benar fatal seperti menghukum santri berlebihan dengan kekerasan.

            Ia mengagumi sosok ustadzah yang luar biasa baik, penyayang, penasehat, santun bernama ustadzah Dina Rusdianti, karena beliau sangat tegas dalam berbiacara, bersikap, serta saat mengajar mata pelajaran Tafsir begitu jelas memberikan pemahaman kepada anak-anak didiknya disertai dengan kisah cerita saat menjelaskan. Ia sangat bahagia tinggal di pesantren karena lingkungan yang mendukung keyakinan beribadah pada Allah, menurutnya bahwa saat ia dekat dengan Allah hati sangat tentram, damai, tenang, bila jauh dari-Nya disitulah kesedihan, keresahan yang bertambah-tambah. Ia mengalami keberhasilan di pondok mendapatkan juara umum saat duduk di kelas 1 SMP dan predikat Mumtaz saat kelulusan, ia sangat bahagia dan menunjukan rasa bahagianya hanya dengan bersyukur kepada Allah YME.

            Pengalaman masa kesusahan, dialami saat ia dituduh memiliki pacar di pondok. Memang di pondok tidak boleh ada yang berpacaran, jika ada maka akan diberi hukuman walaupun hanya tulisan. Dijemurlah di bawah terik matahari di lapangan dekat GSG (Gedung Serba Guna) yang banyak dilalui santriwati, ustadzah dan para orang tua yang sedang menjenguk saat itu. Hanya bukti tulisan De-Ra yaitu nama panjang dari pacar Ade di luar pondok dan itupun bukan ia yang menulisnya. Ia sangat terpukul, tak terima hingga harus dijemur tetapi apalah daya jika tak menuruti kemauan kakak mudabbir OSPM (Organisasi Santri Pondok Modern). Akhirnya, ia menuruti apa kemauan kakak mudabbir disertai dengan hukuman menghafal surah Yasin, ia jalani dengan penuh keihklasan lahir bathin dan pada saat itulah setelah dua hari ia mampu menghafal surah tersebut.

            Ia memiliki angan-angan yang tinggi, di sekolah dasar dan SMP ingin sekali menjadi dokter, beralasan bahwa dokter itu mulia, pintar dan mampu menyembuhkan orang-orang sakit bisa sembuh kembali. Di SMA, ia bercita-cita ingin menjadi pramugari karena aura pramugari itu sangat ramah melayani orang-orang bepergian, pintar bahasa asing, dan selalu menampilkan yang terbaik walau kesannya seperti pelayan. Tanpa pramugari, semua orang-orang yang di pesawat tidak akan nyaman. Cita-cita di perkuliahan ini adalah ingin menjadi ilmuan (riset-riset), menurutnya tantangan baginya untuk menggali ilmu pengetahuan karena didapat secara langsung dari pengamatan dan hasilnya bisa menjadi berita, informasi untuk semua orang yang belum tahu.

 

Life History

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Nama : Hoirunnisa
Jurusan : BPI 6
Nim    : 1112052000009

"DRAFT LIFE HISTORY"

Dia adalah seseorang yang saya jadikan inspirasi disetiap kehidupanya. Dia juga banyak memotivasi orang-orang disekitarnya termasuk saya, untuk terus berjuang memberikan apa yang bisa kita perbuat untuk orang lain demi mencapai kebahagiaan orang lain tersebut. Sosok inspirasi saya ini adalah seseorang yang baru saya kenal pada bulan Oktober 2014, semenjak saya ikut berpartisipasi didalam suatu kegiatan yang beliau lakukan untuk membangun anak bangsa dibalik kekurangan yang mereka hadapai. Sosok ini adalah pendiri Yayasan Nara Kreatif yang bernama Nezatullah Ramadhan, atau biasa saya menyebutnya dengan sapaan k'Neza. Pria ini lulusan dari Politeknik Negeri Jakarta, jurusan teknik mesin. Nara Kreatif merupakan salah satu rumah singgah dan sekolah paket yang didirikan k'Neza untuk anak-anak kurang mampu, anak-anak jalanan, anak kaum dhuafa, anak yatim dan anak pengidap autis dalam mencapai cita-citanya. Nara Kreatif ini dibangun dari bentuk keprihatinan beliau terhadap kehidupan sosial dan lingkungan. Maka dari itu, ketika masih kuliah k'Neza bersama teman-temannya berniat melakukan kegiatan bertema sosialenterpreneur. Demi merealisasikan keinginanya, dengan bermodal seadanya dengan menjaminkan ijazah kampus, maka terbentuklah Yayasan Nara Kreatif pada bulan Juni 2012. Menuurtnya, Nara Kreatif merupakan bentuk kepedulian beliau terhadap anak jalanan yang hidupnya terlantar, dimana di Nara Kreatif anak jalanan bisa memperoleh kehidupan yang lebih layak dari hasil penjualan barang-barang daur ulang. Awalnya, daur ulang ini hanya dilakukan pada kertas dan batang pisang, tetapi kini Nara Kreatif juga memanfaatkan limbah lain seperti kulit kacang, eceng gondok dan beberapa jenis barang berbahan plastik. Adapaun hasil daur ulang limbah tersebut dibuatnya menjadi sesuatu yang berharga, yaitu kartu nama, box file, album box, tas, undangan, alender, wallpaper hingga paper bag. Pada awalnya k'Neza membangun Nara Kreatif bersama dengan teman kampusnya, tetapi kini mereka sudah lepas, dan sekarang k'Neza melanjutkannya bersama teman SMA nya yang bernama Dian Kareen. Nara kreatif tidak hanya mengolah limbah saja, melainkan juga berusaha mewujudkan mimpi mereka dengan dibekali pelajaran sekolah atau sekolah kejar paket yang sudah bekerjasama dengan sekolah Master yang berlokasi di Depok dan Dinas Pendidikan Jawa Barat. Semua itu dilakukan beliau agar anak-anak terlantar bisa memperoleh pendidikan yang layak, karena menurut k'Neza, jika anak-anak ini memperoleh pendidikan yang layak, mereka bisa menggapai mimpi mereka. Nara Kreatif ini memiliki visi yaitu "rumah kreatif melayani umat" dengan moto "selalu hidup memudahkan". Beliau menampik adanya anggapan bahwa ajang sosial ini dianggap sebagai hasrat memenuhi kepentingan pribadi. Bagi k'neza, ia tidak memberdayakan anak-anak, tetapi mencoba mewujudkan mimpi anak-anak yang dipandang sebelah mata, yang intinya dari mereka untuk mereka.

     Dia adalah seseorang yang saya jadikan inspirasi disetiap kehidupanya. Dia juga banyak memotivasi orang-orang disekitarnya termasuk saya, untuk terus berjuang memberikan apa yang bisa kita perbuat untuk orang lain demi mencapai kebahagiaan orang lain tersebut. Sosok inspirasi saya ini adalah seseorang yang baru saya kenal pada bulan Oktober 2014, semenjak saya ikut berpartisipasi didalam suatu kegiatan yang beliau lakukan untuk membangun anak bangsa dibalik kekurangan yang mereka hadapai. Sosok ini adalah pendiri Yayasan Nara Kreatif yang bernama Nezatullah Ramadhan, atau biasa saya menyebutnya dengan sapaan k'Neza. Pria ini lulusan dari Politeknik Negeri Jakarta, jurusan teknik mesin. Nara Kreatif merupakan salah satu rumah singgah dan sekolah paket yang didirikan k'Neza untuk anak-anak kurang mampu, anak-anak jalanan, anak kaum dhuafa, anak yatim dan anak pengidap autis dalam mencapai cita-citanya. Nara Kreatif ini dibangun dari bentuk keprihatinan beliau terhadap kehidupan sosial dan lingkungan. Maka dari itu, ketika masih kuliah k'Neza bersama teman-temannya berniat melakukan kegiatan bertema sosialenterpreneur. Demi merealisasikan keinginanya, dengan bermodal seadanya dengan menjaminkan ijazah kampus, maka terbentuklah Yayasan Nara Kreatif pada bulan Juni 2012. Menuurtnya, Nara Kreatif merupakan bentuk kepedulian beliau terhadap anak jalanan yang hidupnya terlantar, dimana di Nara Kreatif anak jalanan bisa memperoleh kehidupan yang lebih layak dari hasil penjualan barang-barang daur ulang. Awalnya, daur ulang ini hanya dilakukan pada kertas dan batang pisang, tetapi kini Nara Kreatif juga memanfaatkan limbah lain seperti kulit kacang, eceng gondok dan beberapa jenis barang berbahan plastik. Adapaun hasil daur ulang limbah tersebut dibuatnya menjadi sesuatu yang berharga, yaitu kartu nama, box file, album box, tas, undangan, alender, wallpaper hingga paper bag. Pada awalnya k'Neza membangun Nara Kreatif bersama dengan teman kampusnya, tetapi kini mereka sudah lepas, dan sekarang k'Neza melanjutkannya bersama teman SMA nya yang bernama Dian Kareen. Nara kreatif tidak hanya mengolah limbah saja, melainkan juga berusaha mewujudkan mimpi mereka dengan dibekali pelajaran sekolah atau sekolah kejar paket yang sudah bekerjasama dengan sekolah Master yang berlokasi di Depok dan Dinas Pendidikan Jawa Barat. Semua itu dilakukan beliau agar anak-anak terlantar bisa memperoleh pendidikan yang layak, karena menurut k'Neza, jika anak-anak ini memperoleh pendidikan yang layak, mereka bisa menggapai mimpi mereka. Nara Kreatif ini memiliki visi yaitu "rumah kreatif melayani umat" dengan moto "selalu hidup memudahkan". Beliau menampik adanya anggapan bahwa ajang sosial ini dianggap sebagai hasrat memenuhi kepentingan pribadi. Bagi k'neza, ia tidak memberdayakan anak-anak, tetapi mencoba mewujudkan mimpi anak-anak yang dipandang sebelah mata, yang intinya dari mereka untuk mereka.

Life History

Nama              : Rizka Hayatun Nisa

NIM                : 1112052000026

Jurusan          : Bimbingan dan Penyuluhan Islam/6

Matakuliah    : Metodologi Penelitian Kualitatif

 

TUGAS LIFE HISTORY

Kali ini saya akan berbagi mengenai life history dari seorang perempuan tangguh bernama lengkap Ade Fitrah Khaeriyani. Dilahirkan di sebuah desa kecil, Desa Mekarbakti, pada tanggal 28 Agustus 1979, dari pasangan Cecep Idris dan Maesaroh. Ade, biasa beliau dipanggil, merupakan anak ke-2 dari 8 bersaudara. Saat ini beliau telah menikah dan dikaruniai 2 orang anak perempuan bernama Alysa (5 tahun) dan Alifah (2 tahun).

            Mengawali pendidikan di sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta kecil bernama Fathus-Shibyan, letaknya di daerah Peusar tepat di antara 2 Sekolah Dasar Negeri Peusar.  Semenjak anak-anak, Ade merupakan anak yang pandai. Kemudian selepas dari MI, beliau melanjutkan sekolah ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta Almuawanah di daerah Curug, Kabupaten Tangerang. Selama sekolah di mts, Ade tinggal bersama bibinya yang bernama Aam. Prestasi Ade cukup membanggakan selama menjadi siswi di MTs Almuawanah sehingga berkat prestasi belajarnya yang gemilang itu membuatnya dipecaya oleh kedua orang tuanya untuk kemudian melanjutkan pendidikan ke sebuah Pondok Pesantren bernama Daarul Ihsan di daerah Pandeglang selama 4 tahun. Tidak sia-sia, di pondoknya Ade aktif mengikuti kegiatan sehingga ketika lulus, beliau telah mampu mengabdi pada masyarakat dengan cara membantu mengajar di MI Al-Islamiyyah Mekarbakti. Tidak lama setelah mengabdikan diri di Madrasah, beliau mendapat rezeki untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dengan mengambil jurusan PGSD jenjang D3. Ternyata perjalanannya menempuh pendidikan di bangku kuliah tak terlalu berjalan mulus, keadaan ekonomi keluarga Ade tidak stabil, apalagi adik-adiknya yang masih kecil pun membutuhkan biaya sekolah sehingga Ade harus bekerja sambilan sebagai pengajar ngaji privat di perumahan yang terletak di samping perkampungan tempat tinggal beliau. Berbekal pengetahuan agama yang cukup luas dari pondok pesantren menjadikan Ade dipercaya oleh banyak warga perumahan sehingga beliau mampu membantu perekonomian keluarga dan berhasil menamatkan pendidikannya,  meraih gelar S. Pd.

            Selang beberapa tahun pasca kelulusannya dari universitas, Ade mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil. Berkat usaha dan doa dari kedua orang tua, Ade berhasil lolos dari tes tersebut dan menjadikannya seorang Pegawai Negeri Sipil, mengalahkan ratusan orang lainnya dalam tes.

            Saat ini Ade tinggal di sebuah rumah yang terletak di perumahan Mulya Asri II, daerah Cikupa, Kabupaten Tangerang. Sedangkan pekerjaannya adalah Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan di Sekolah Menengah Pertama Miftahul Jannah, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Life history

Nama: Lusyiana Nursyahbani
NIM: 1112052000018
BPI 6
Tugas Live History
Berawal dari usaha yang disertai niat dan do'a akan membawa kehidupan serba kecukupan pada setiap orang, namun orang yang mau melakukan hal demikian masih dapat di hitung dengan jari. Rasa malas dan tidak mau berusaha masih banyak terjadi pada masyarakat indonesia. Mengenai rasa malas, memang hanya segelintir orang. Kesuksesan hidup pun ternyata juga dapat di rasakan oleh beberapa masyarakat namun kesuksesan mereka yang benar-benar tekun dalam bekerja lebih banyak di dominasi oleh keturunan tiong hoa. Tidak ada salahnya mengambil pelajaran dari kisah dari orang-orang sukses yang ada di indonesia. Dengan mengetahui awal karir dan perjuangan masing-masing maka setiap orang yang akan meniti kesuksesan dapat bercermin dari pengalaman yang di jalankan orang-orang sukses tersebut.
Seseorang yang akan menjadi live story saya adalah bapak Haji Lili pria asal kampung Telaga Sari, kecamatan karawang timur, kota karawang, dalam menguji peruntungan dengan berjualan bakso di kota Karawang yang bernama Tuparev
Di akhir tahun 2000 seseorang memulai peruntungan di bidang kuliner, sebut saja Haji Lili yang sukses berkat berjualan bakso. Kesuksesan yang di raih bapak Haji Lili dengan merek dagang bakso "Haji Lili" saat ini bukanlah mulus-mulus saja tanpa masalah, akan tetapi harus melawati perjuangan yang begitu sulit berawal dari pekerjaannya sebagai pekerja serabutan, Haji Lili merasa penghasilannya tak cukup untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Sangat dengan terpaksa dirinya harus mencari alternatif pekerjaan sampingan. Dengan kurangnya keahlian yang dimiliki, Haji Lili terpaksa memulai dengan menjual bakso keliling. Namun keyakinannya untuk sukses, membuat Haji Lili tidak berhenti mengasah kemampuan dan keterampilan dalam mengolah pangan yang berbentuk bulat ini. Dibantu sang istri yang bernama Masitoh yang juga sebagai tempat curhat Haji Lili dalam mengarungi getirnya kehidupan, dengan kesabaran dan penuh rasa cinta kasihnya yang membuat Haji Lili semakin bekerja dengan giat, dengan suatu tekad kelak dirinya akan membahagiakan istri dan anak-anaknya dengan penghasilan yang cukup. Betapa tidak, awalnya Haji Lili harus melewati rintangan hidup yang amat berat, tubuh kecil yang kelihatan kurus itu harus mendorong gerobak yang berat, gerobak itulah yang dijadikannya sebagai mata pencahariannya sebagai tukang bakso keliling, demi mencapai mimpinya.
Haji Lili mengisahkan, bahwa dirinya harus mendorong gerobak itu selama tiga tahun dari 2003 hingga 2006, banyak hal yang didapati dalam mengarungi kehidupan itu. Dirinya harus mengetuk-ngetuk mangkuk baksonya sambil berteriak bakso….bakso…bakso, ketika ada orang yang memanggil untuk membeli bakso itu adalah kegembiraan yang sangat tak bisa saya lukiskan lukiskan, cerita Haji Lili. Dia selalu melayani para pembeli dengan senyuman walaupun dirinya telah terasa lelahk arena jarak tempuh jualannya tidaknya dekat. Rute perjalanan jualan kelilingnya dimulai dari tempat tinggalnya di Desa Telaga Sari lalu menuju ke Desa Lemah Abang (Wadas), kemudian kembali ke Pasar Telaga Sari untuk beristrirahat sejenak, sampai akhirnya dia pulang ke rumahnya. Waktu bekerja Haji Lili pun bertambah, di pagi hari dirinya bekerja sebagai pekerja serabutan dan siangnya harus berkeliling menjual bakso, kelelahan dan kejenuhanpun menghampirinya. Namun apalah daya, demi menghidupi istri dan ke-3 anaknya, "istri dan Ke-tiga anak sayalah yang menjadi sumber tenaga bagi saya sehingga tidak merasa kelelahan setiap harinya," kata Haji Lili dengan mata berbinar mengingatnya.
Haji Lili mengatakan pada saat menjual bakso keliling dirinya tidak pernah mematok harga yang tentu kepada anak-anak, berawal dari rasa kasihannya dirinya memutuskan untuk dibayar berapa saja, asal anak-anak pelanggannya dapat merasa senang dan selalu menunggu kehadirannya. Tiga tahun lamanya Haji Lili harus mendorong gerobak perlahan tapi pasti, dengan keyakinan yang dimilikinya, pada akhir 2007 Haji Lili menyewa sebuah rumah untuk dijadikan tempat berjualan baksonya, dan ternyata seiring berjalannya waktu di akhir tahun 2009 Haji Lili mampu membeli sepetak tanah dan mendirikan sebuah bangunan Ruko yang kini sangat ramai dikunjungi. Kini Haji Lili bukanlah yang Haji Lili yang dulu mendorong dan mengetuk mangkuk bakso hingga malam, kegembiraan kini menghiasi hatinya, betapa tidak dirinya telah bisa membahagikan istri dan ke-tiga anaknya dengan layak, dengan penghasilan tiga juta rupiah perharinya Haji Lili pun tidak merasa sombong, Haji Lili tak lupa pula \selalu memberikan zakat dari hasil penjualannya apabila telah mencapai hisabnya. Hidupnya kini telah berubah, berawal dari kerja keras dengan keyakinan dan ketekunan seorang Haji Lili, kini dia menjadi pengusaha bakso yang sukses dengan segudang cerita yang menarik. Kantin bakso miliki Haji Lili yang dikenal dengan sebutan bakso Haji Lili, setiap harinya ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan, hingga jalan lurus m

Life History

Nama: Lusyiana Nursyahbani
NIM: 1112052000018
BPI 6
Tugas Live History

Berawal dari usaha yang disertai niat dan do'a akan membawa kehidupan serba kecukupan pada setiap orang, namun orang yang mau melakukan hal demikian masih dapat di hitung dengan jari. Rasa malas dan tidak mau berusaha masih banyak terjadi pada masyarakat indonesia. Mengenai rasa malas, memang hanya segelintir orang. Kesuksesan hidup pun ternyata juga dapat di rasakan oleh beberapa masyarakat namun kesuksesan mereka yang benar-benar tekun dalam bekerja lebih banyak di dominasi oleh keturunan tiong hoa. Tidak ada salahnya mengambil pelajaran dari kisah dari orang-orang sukses yang ada di indonesia. Dengan mengetahui awal karir dan perjuangan masing-masing maka setiap orang yang akan meniti kesuksesan dapat bercermin dari pengalaman yang di jalankan orang-orang sukses tersebut.
Seseorang yang akan menjadi live story saya adalah bapak Haji Lili pria asal kampung Telaga Sari, kecamatan karawang timur, kota karawang, dalam menguji peruntungan dengan berjualan bakso di kota Karawang yang bernama Tuparev
Di akhir tahun 2000 seseorang memulai peruntungan di bidang kuliner, sebut saja Haji Lili yang sukses berkat berjualan bakso. Kesuksesan yang di raih bapak Haji Lili dengan merek dagang bakso "Haji Lili" saat ini bukanlah mulus-mulus saja tanpa masalah, akan tetapi harus melawati perjuangan yang begitu sulit berawal dari pekerjaannya sebagai pekerja serabutan, Haji Lili merasa penghasilannya tak cukup untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Sangat dengan terpaksa dirinya harus mencari alternatif pekerjaan sampingan. Dengan kurangnya keahlian yang dimiliki, Haji Lili terpaksa memulai dengan menjual bakso keliling. Namun keyakinannya untuk sukses, membuat Haji Lili tidak berhenti mengasah kemampuan dan keterampilan dalam mengolah pangan yang berbentuk bulat ini. Dibantu sang istri yang bernama Masitoh yang juga sebagai tempat curhat Haji Lili dalam mengarungi getirnya kehidupan, dengan kesabaran dan penuh rasa cinta kasihnya yang membuat Haji Lili semakin bekerja dengan giat, dengan suatu tekad kelak dirinya akan membahagiakan istri dan anak-anaknya dengan penghasilan yang cukup. Betapa tidak, awalnya Haji Lili harus melewati rintangan hidup yang amat berat, tubuh kecil yang kelihatan kurus itu harus mendorong gerobak yang berat, gerobak itulah yang dijadikannya sebagai mata pencahariannya sebagai tukang bakso keliling, demi mencapai mimpinya.
Haji Lili mengisahkan, bahwa dirinya harus mendorong gerobak itu selama tiga tahun dari 2003 hingga 2006, banyak hal yang didapati dalam mengarungi kehidupan itu. Dirinya harus mengetuk-ngetuk mangkuk baksonya sambil berteriak bakso….bakso…bakso, ketika ada orang yang memanggil untuk membeli bakso itu adalah kegembiraan yang sangat tak bisa saya lukiskan lukiskan, cerita Haji Lili. Dia selalu melayani para pembeli dengan senyuman walaupun dirinya telah terasa lelahk arena jarak tempuh jualannya tidaknya dekat. Rute perjalanan jualan kelilingnya dimulai dari tempat tinggalnya di Desa Telaga Sari lalu menuju ke Desa Lemah Abang (Wadas), kemudian kembali ke Pasar Telaga Sari untuk beristrirahat sejenak, sampai akhirnya dia pulang ke rumahnya. Waktu bekerja Haji Lili pun bertambah, di pagi hari dirinya bekerja sebagai pekerja serabutan dan siangnya harus berkeliling menjual bakso, kelelahan dan kejenuhanpun menghampirinya. Namun apalah daya, demi menghidupi istri dan ke-3 anaknya, "istri dan Ke-tiga anak sayalah yang menjadi sumber tenaga bagi saya sehingga tidak merasa kelelahan setiap harinya," kata Haji Lili dengan mata berbinar mengingatnya.
Haji Lili mengatakan pada saat menjual bakso keliling dirinya tidak pernah mematok harga yang tentu kepada anak-anak, berawal dari rasa kasihannya dirinya memutuskan untuk dibayar berapa saja, asal anak-anak pelanggannya dapat merasa senang dan selalu menunggu kehadirannya. Tiga tahun lamanya Haji Lili harus mendorong gerobak perlahan tapi pasti, dengan keyakinan yang dimilikinya, pada akhir 2007 Haji Lili menyewa sebuah rumah untuk dijadikan tempat berjualan baksonya, dan ternyata seiring berjalannya waktu di akhir tahun 2009 Haji Lili mampu membeli sepetak tanah dan mendirikan sebuah bangunan Ruko yang kini sangat ramai dikunjungi. Kini Haji Lili bukanlah yang Haji Lili yang dulu  mendorong dan mengetuk mangkuk bakso hingga malam, kegembiraan kini menghiasi hatinya, betapa tidak dirinya telah bisa membahagikan istri dan ke-tiga anaknya dengan layak, dengan penghasilan tiga juta rupiah perharinya Haji Lili pun tidak merasa sombong, Haji Lili tak lupa pula \selalu memberikan zakat dari hasil penjualannya apabila telah mencapai hisabnya. Hidupnya kini telah berubah, berawal dari kerja keras dengan keyakinan dan ketekunan seorang Haji Lili, kini dia menjadi pengusaha bakso yang sukses dengan segudang cerita yang menarik. Kantin bakso miliki Haji Lili yang dikenal dengan sebutan bakso Haji Lili, setiap harinya ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan, hingga jalan lurus membentang itu terlihat macet dikala sore menjelang.

Life history

Nama: Lusyiana Nursyahbani
NIM: 1112052000018
BPI 6
Tugas Live History

Berawal dari usaha yang disertai niat dan do'a akan membawa kehidupan serba kecukupan pada setiap orang, namun orang yang mau melakukan hal demikian masih dapat di hitung dengan jari. Rasa malas dan tidak mau berusaha masih banyak terjadi pada masyarakat indonesia. Mengenai rasa malas, memang hanya segelintir orang. Kesuksesan hidup pun ternyata juga dapat di rasakan oleh beberapa masyarakat namun kesuksesan mereka yang benar-benar tekun dalam bekerja lebih banyak di dominasi oleh keturunan tiong hoa. Tidak ada salahnya mengambil pelajaran dari kisah dari orang-orang sukses yang ada di indonesia. Dengan mengetahui awal karir dan perjuangan masing-masing maka setiap orang yang akan meniti kesuksesan dapat bercermin dari pengalaman yang di jalankan orang-orang sukses tersebut.
Seseorang yang akan menjadi live story saya adalah bapak Haji Lili pria asal kampung Telaga Sari, kecamatan karawang timur, kota karawang, dalam menguji peruntungan dengan berjualan bakso di kota Karawang yang bernama Tuparev
Di akhir tahun 2000 seseorang memulai peruntungan di bidang kuliner, sebut saja Haji Lili yang sukses berkat berjualan bakso. Kesuksesan yang di raih bapak Haji Lili dengan merek dagang bakso "Haji Lili" saat ini bukanlah mulus-mulus saja tanpa masalah, akan tetapi harus melawati perjuangan yang begitu sulit berawal dari pekerjaannya sebagai pekerja serabutan, Haji Lili merasa penghasilannya tak cukup untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Sangat dengan terpaksa dirinya harus mencari alternatif pekerjaan sampingan. Dengan kurangnya keahlian yang dimiliki, Haji Lili terpaksa memulai dengan menjual bakso keliling. Namun keyakinannya untuk sukses, membuat Haji Lili tidak berhenti mengasah kemampuan dan keterampilan dalam mengolah pangan yang berbentuk bulat ini. Dibantu sang istri yang bernama Masitoh yang juga sebagai tempat curhat Haji Lili dalam mengarungi getirnya kehidupan, dengan kesabaran dan penuh rasa cinta kasihnya yang membuat Haji Lili semakin bekerja dengan giat, dengan suatu tekad kelak dirinya akan membahagiakan istri dan anak-anaknya dengan penghasilan yang cukup. Betapa tidak, awalnya Haji Lili harus melewati rintangan hidup yang amat berat, tubuh kecil yang kelihatan kurus itu harus mendorong gerobak yang berat, gerobak itulah yang dijadikannya sebagai mata pencahariannya sebagai tukang bakso keliling, demi mencapai mimpinya.
Haji Lili mengisahkan, bahwa dirinya harus mendorong gerobak itu selama tiga tahun dari 2003 hingga 2006, banyak hal yang didapati dalam mengarungi kehidupan itu. Dirinya harus mengetuk-ngetuk mangkuk baksonya sambil berteriak bakso….bakso…bakso, ketika ada orang yang memanggil untuk membeli bakso itu adalah kegembiraan yang sangat tak bisa saya lukiskan lukiskan, cerita Haji Lili. Dia selalu melayani para pembeli dengan senyuman walaupun dirinya telah terasa lelahk arena jarak tempuh jualannya tidaknya dekat. Rute perjalanan jualan kelilingnya dimulai dari tempat tinggalnya di Desa Telaga Sari lalu menuju ke Desa Lemah Abang (Wadas), kemudian kembali ke Pasar Telaga Sari untuk beristrirahat sejenak, sampai akhirnya dia pulang ke rumahnya. Waktu bekerja Haji Lili pun bertambah, di pagi hari dirinya bekerja sebagai pekerja serabutan dan siangnya harus berkeliling menjual bakso, kelelahan dan kejenuhanpun menghampirinya. Namun apalah daya, demi menghidupi istri dan ke-3 anaknya, "istri dan Ke-tiga anak sayalah yang menjadi sumber tenaga bagi saya sehingga tidak merasa kelelahan setiap harinya," kata Haji Lili dengan mata berbinar mengingatnya.
Haji Lili mengatakan pada saat menjual bakso keliling dirinya tidak pernah mematok harga yang tentu kepada anak-anak, berawal dari rasa kasihannya dirinya memutuskan untuk dibayar berapa saja, asal anak-anak pelanggannya dapat merasa senang dan selalu menunggu kehadirannya. Tiga tahun lamanya Haji Lili harus mendorong gerobak perlahan tapi pasti, dengan keyakinan yang dimilikinya, pada akhir 2007 Haji Lili menyewa sebuah rumah untuk dijadikan tempat berjualan baksonya, dan ternyata seiring berjalannya waktu di akhir tahun 2009 Haji Lili mampu membeli sepetak tanah dan mendirikan sebuah bangunan Ruko yang kini sangat ramai dikunjungi. Kini Haji Lili bukanlah yang Haji Lili yang dulu  mendorong dan mengetuk mangkuk bakso hingga malam, kegembiraan kini menghiasi hatinya, betapa tidak dirinya telah bisa membahagikan istri dan ke-tiga anaknya dengan layak, dengan penghasilan tiga juta rupiah perharinya Haji Lili pun tidak merasa sombong, Haji Lili tak lupa pula \selalu memberikan zakat dari hasil penjualannya apabila telah mencapai hisabnya. Hidupnya kini telah berubah, berawal dari kerja keras dengan keyakinan dan ketekunan seorang Haji Lili, kini dia menjadi pengusaha bakso yang sukses dengan segudang cerita yang menarik. Kantin bakso miliki Haji Lili yang dikenal dengan sebutan bakso Haji Lili, setiap harinya ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan, hingga jalan lurus membentang itu terlihat macet dikala sore menjelang.

Fw: Draf Life History






Nama      : Ahamad Yusuf Afifurrohman
Nim         : 1112052000022
Jurusan  :  Bimbingan dan Penyuluhan Islam
 
Draf Life History Da'I Muda
Muhammad Hafidz Andrian
 
Muhammad Hafidz Andrian  atau yang biasa dipanggil Hafizh ini meruapakan anak ke 2 dari 3 bersaudara dari pasangan Ahmad Rifky Marzuki dan Hj.Bintaria Ayahnya seorang pegawai swasta dan Ibunya sebagai guru dan pengusaha. Hafizh dilahirkan di Bogor, 17 Januari 1994 sejak kecil Hafiz sudah berada dilingkungan sekolah yang berbasis pesantren di daerah Bekasi mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas nama yayasannya Ar-Ridwan, ia sudah mulai belajar hidup secara mandiri dan banyak belajar ilmu Agama maupun Umum. Pada saat di pesantren sudah terlihat potensi dan bakat sebagai dai cilik karna banyak tampil di kegiatan-kegiatan yang diadakan di pesantren maupun sekolah, pada tahun 2005 Hafizh mengikuti audisi Pilihan Dai Cilik di salah satu stasiun telivisi dan tampil di berbagai acara-acara formal maupun nonformal, saat dipesantren Hafizh terlihat aktif, rajin dalam belajar dan mengaji. Usaha dan perjuangan yang dilakukan pada saat menimba ilmu sangatlah berat karna harus mengikuti jadwal kegiatan pesantren yang full time dari pagi sampai malam dan itu dilakukan dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Hafizh mengatakan sebagian  temen-temenya ada yang tidak kuat untuk menyesuaikan kegitan di lingkungan pesantren. Dengan cita-cita yang tinggi, segala rintangan di lalui dengan  dengan baik oleh Hafizh.
Sekarang Hafizh menjadi Mahasiswa Strata 1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Progam Manajemen Dakwah UIN Jakarta dan seorang Dai muda yang sudah banyak prestasi dan pengalaman di bidang dakwah. Hafizh dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul, ramah dan aktif di berbagai organisasi kampus maupun luar kampus, menjabat sebagai Menteri Agama OMM (Organisasi Mahasantri Ma'had) UIN Syahid Jakarta, Menteri Sosial & Keagamaan PMII KOMFAKDA (Pergerakkan Mahasiwa Islam Indonesia Komisariat Fakultas Dakwah) UIN Syahid Jakarta, Staff Ahli Bid.Kaderisasi IRMAFA (Ikatan Remaja Masjid Fathullah), Staff Ahli Bid.Humas HIQMA (Himpunan Qori'& Qori'ah Mahasiswa UIN Jakarta, Ketua Umum PD PII (Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia) Kota Bekasi, Anggota bidang Kewirausahaan HIMABO (HimpunanMahasiswa Bogor) dari banyaknya organisasi yang diikuti dimaksimalkan oleh Hafizh untuk menambah ilmu dan pengalaman. Tidak heran jika hafizh banyak mengukuir banyak prestasi di Bidang Dakwah perna menjadi Da'I Muda Terbaik pada Pelatihan Da'I Muda & DKM angkatan ke 2 yang diselenggarakan oleh DMI, MUI, UIN Syahid Jakarta, Lazuardi Birru, CSRC, Juara 2 Pidato Umum Kebangsaan antar Mahasiswa & Umum Se-Jabodetabek, Piala Aburizal Bakrie dan Juara 2 Pidato Islam & Kepemudaan Se-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan masih banyak lainya. Selain memiliki banyak prestasi hafizh juga memiliki kesibukan Pengalam kerja sebagai Fasilitator & Trainer di Bee White Management "Gerakan Menuju Anak Baik Indonesia" dan Pengajar di HAQI (Holy Al Quran Institute). Sekarang hafizh tinggal di Wisma Annisa Jl. Lurah Disah, Gg.Kubur RT 08 RW 01, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. 



IRSYADI FARHAN PMI 4_Tugas 2_Life History

NAMA : IRSYADI FARHAN

NIM : 1113054000028


Bapak Muhammad Iqbal lahir di Jakata pada 10 juli 1975. Dia adalah putra ke lima dari sembilan bersaudara. Ayah pak iqbal dahulu adalah seorang pemilik warung kecil yang bernama H.munzir (alm), sedangkan  ibu nya dahulu adalah seorang penjual kue yang benama ibu Hj.asiah (alm). Pak Iqbal menyelesaikan pendidkan sekolah dasar nya di madrasah ibtidaiyah AL-FALAH kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertamanya di MTS AL-FALAH dan pendidikan menegah atas di MA AL-FALAH. Lalu beliau menyelesaikan pendidikan Strata 1 di universitas mercu buana. Dan sekarang beliau menjadi pemasok bunga di jcc senayan.

Dari kecil pak iqbal memang seorang yang tekun dan rajin, dia adalah orang yang sangat gigih dalam hal berdagang, saat Aliyah beliau sudah belajar tentang arti kerja keras, beliau dahulu pernah dagang peci, sarung, dan kaos – kaos baju. dari masa mudanya memang bapak iqbal tekun dan tidak merasa malu atau gengsi dengan teman – temannya, dia lakukan dagang itu dengan cara berkeliling setelah pulang sekolah dengan kegigihannya dalam dunia dagang membuat ia jadi sukses.

Pak iqbal sekarang adalah seorang pemasok kembang di jcc senayan sekaligus dia juga mempunyai toko yang berada dipasar kembang rawa belong. Pak iqbal sekarang bertempat tinggal di Jalan qrisdoren dekat masjid al anwar sukabumi selatan kebon jeruk Jakarta barat.

Life history

Ahriani Silvia 1112052000001
Metode Penelitian Kualitatif
Bimbingan dan Penyuluhan Islam 6
Life History
Januario Hardy namanya, biasa di panggil Rio atau Jadul oleh teman-temannya. Umurnya sekarang 21 tahun, Lahir dan besar di Jakarta, 30 Januari 1994, bertempat tinggal diBekasi kabupaten Cikarang Baru. Rio anak laki-laki pertama dan dua orang adiknya perempuan. Terlahir dari keluarga yang sederhana, kedua orang tuanya bekerja ayahnya karyawan swasta dan ibunya seorang guru disekolah dasar. Rio sangat suka dan hobi bermain alat musik, hobi ini diturunkan dari ayahnya yang juga suka bermain alat music. Dari kecil Rio hobi memainkan alat music terutama gitar, alat music yang pertama Rio bisa mainkan. Saat SMP Rio sudah mulai menjalankan hobinya dengan membuat grup band bersama teman-teman dekatnya. Band yang Rio jalankan itu sempat menghibur semua siswa-siswi diSMP saat acara Pentas Seni sekolah. Berawal dari hobi bermain alat music, sampai sekarang Rio masih sangat tertarik dengan dunia music yang dari dulu Rio jalani.
Rio sekarang sudah lulus Sekolah Menengah Kejuruan, dan bekerja sebagai Karyawan Swasta disalah satu PT yang berada dikota Industri Jababeka 1. Pekerjaan yang Rio kerjakan saat ini sangat tidak sesuai dengan apa yang Rio impikan dan cita-citakan, karena Rio bermimpi dan bercita-cita menjadi seorang Produser Musik.
Tidak mudah bagi seorang Rio bisa menggapai cita-citanya itu, butuh proses dan perjuangan yang sangat melelahkan. Sebelum Rio bisa menjadi seperti sekarang seseorang yang sudah banyak dikenal oleh orang banyak, di semua media social dan dimanapun saat orang lain mempunyai acara hiburan dengan bertemakan music metal. Rio pasti hadir untuk mengisi acara tersebut. Bisa dibilang sekarang Rio artis karena sudah memiliki album dari karyanya sendiri. Itu sebabnya kenapa Rio bisa di kenal dengan orang banyak. Rio seorang pemain band juga band metal alirannya brutal death metal. Dari hobi bermain music keras tapi Rio dapat memberikan hal yang sangat baik dan positif untuk dirinya sendiri dan dapat menghasilkan sesuatu dari apa yang Rio suka.

Aprina Yanti Syam_BPI 6_Tugas 2_Life History

Nama: Aprina yanti syam

Nim: 1112052000037

            BPI 6

Life History

Pada kesempatan ini saya akan melalukan objek penelitian tertuju pada seorang wirausaha yang sedang meniti karir usahanya dan hal hasil beliau dapat sukses di kota ini, beliau adalah seorang penjual nasi padang yang dulunya hanya berjualan diemperan toko orang setiap harinya hingga sekarang beliau dapat membuka cabangnya disalah satu wilayah.

Sebuah keluarga yang berasal dari Sumatra barat tepatnya di desa lubuk napa kenegarian anduring kecamatan 2x11 kayutanam kabupaten padang pariaman, nama beliau adalah Samsir dedy dan istrinya yang bernama Asna yetti. Beliau meniti karirnya sejak tahun 2000, awal mulanya beliau menjajakkan usahanya dengan menjual sayuran di emperan took dipasar dari tengah malam hingga jam 2 siang lambat laun ada yang memberikan saran terhadap beliau untuk berjualan ketupat sayur padang dan ditambah berjualan nasi padang sedikit demi sedikit, modal yang pertama beliau berikan terhadap usahanya RP. 40.000 uang tersebutpun dapat pinjam dari saudaranya. Dan akhirnya beliau memfokuskan untuk membuka usaha berjualan warung tenda nasi padang dipingir jalan raya serpong.

Walaupun beliau hanya berjualan dipingiran jalan raya dan hanya bermodalkan warung tenda, beliau bisa memberikan pendidikan yang layak untuk kedua putrinya, beliau tidak akan pernah putus asa dan tidak takut akan persaingan sesama pedangan makanan yang lainnya. Tujuan beliau hanyalah satu untuk membahagiakan dan memberikan pendidikan terbaik untuk kedua putrinya. Salah satu putrinya saat ini sedang menimba ilmu disalah satu universitas negeri di Jakarta ini. Beliau berharap putri pertamanya ini lulus tepat waktu dan secepatnya mendapatkan perkerjaan yang layak sesuai dengan ilmu yang dia pelajari saat ini.

Menurut saya beliau adalah orang yang sukses dalam kehidupannya karena hanya dengan membuka usaha nasi padang beliau dapat menyekolahkan kedua putrinya dan memperbaiki sistem perekonomian dalam keluarganya yang dulu hanyalah orang miskin dan beliau sudah banyak makan asam garam kehidupan dari mulai berumah tangga hingga akhirnya beliau dapat merasakan kesuksesan dalam hidupnya.

Draft 1 tugas live history

Nama : Siti Nur Afriyanti
Nim : 1112052000024
Kelas : BPI 6
Life History K.H. Ahmad Wildan, Lc.
Saya akan menjelaskan sedikit tentang sosok yang akan menjadi narasumber saya dalam tugas life history ini. Beliau bernama  Ahmad Wildan yang lahir pada tanggal 15 Mei 1976, beliau adalah anak terakhir dari sembilan bersaudara. Beliau menempuh pendidikan di SD Gembor dari kelas satu sampai kelas enam, kemudian ketika lulus SD dilanjutkan ke Pondok Pesantren Darurrahman Leuwiliyang, namun disana beliau hanya satu tahun, kemudian dilanjutkan di Pondok Pesantren Darurrahman Jakarta sampai lulus MA.
Beliau berasal dari keluarga sederhana, namun sangat menjunjung nilai-nilai keislaman seperti sudah sedari kecil beliau selalu ditanamkan untuk menjadi manusia yang dapat bermanfaat untuk sesama, untuk belajar sabar dan ikhlas dalam menghadapi segala hal yang terjadi, dan sebagainya. Meski berasal dari keluarga sederhana namun itu tak membuat beliau memiliki cita-cita yang sederhana pula, beliau mempunyai cita-cita yang sangat tinggi salah satunya adalah untuk dapat belajar di luar negeri. Dan berkat tekad, usaha serta doa yang selalu beliau lakukan akhirnya beliau dapat melanjutkan pendidikan beliau di Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir. Memang bukan perkara mudah untuk belajar di negeri orang, beliau harus belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh. Dan setelah kurang lebih tujuh tahun meninggalkan Indonesia, akhirnya beliau bisa pulang dengan membawa gelar Lc.
Tak lama setelah kepulangan beliau dari Mesir, pada tahun 2004 beliau menikah dengan seorang wanita bernama Rosia Mariana, dan sekarang telah dikaruniai lima orang putra putri yang sangat lucu. Awalnya beliau masih bekerja sebagai guru di beberapa pesantren dan sekolah tinggi, namun setelah beliau mendapat tanah waqaf untuk dijadikan pesantren dari orang tua istrinya, beliau mulai mengurangi jadwal mengajar dan mulai fokus pada pendirian pesantrennya.
Setelah proses panjang yang beliau lalui dalam membangun pesantren, akhirnya sekarang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Dari yang awalnya hanya sebuah kamar kontrakan yang dijebol sekarang pesantren itu sudah memiliki beberapa bangunan baru jauh lebih bagus dari pada dulu. Dari yang awal santrinya hanya paling banyak 150 orang, Alhamdulillah sekarang sudah mencapai 700 orang. Bukan sesuatu yang mudah untuk mendirikan sebuah pondok pesantren yang awalnya ada di dalam pemukiman orang-orang yang suka mabuk-mabukan. Namun sekarang berkat tekad, usaha, dan doa yang selalu beliau lakukan, akhirnya beliau dapat mendirikan sebuah pondok pesantren yang diberi nama Al- Kamil.

Metodologi Penelitian Kualitatif

NAMA : WIDYANTI AGUSTINA
NIM : 1112052000028
JURUSAN : BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM/6
MATKUL : METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Gambaran singkat Life History: Agus Ruskandi
Agus Ruskandi, kelahiran Bogor 3 Agustus 1962, adalah anak pertama dari 7 bersaudara pasangan Kamaludin dan Rosminah. Bertempat tinggal di Desa Pamagersari, Kecamatan paling barat di Bogor, yaitu Jasinga. Dibesarkan dari keluarga sederhana, ayahnya, Kamaludin adalah seorang pedagang sayuran di pasar tradisional Jasinga dan ibunya, Rosminah adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Beliau memiliki 6 orang adik yang bernama Iwan, Yani, Hani, Evin, Neni dan Lusi. Ayahnya adalah tipe orang yang tegas dan disiplin dalam memberikan pengajaran kepada anak-anaknya, terutama dalam hal menjalankan perintah-perintah dari agama yang dianutnya, Islam.
Beliau mengenyam pendidikan di SDN 01 Jasinga, SMPN 01 Jasinga, dan SMAN 01 Jasinga. Pada saat bersekolah, beliau adalah anak yang pandai dan selalu mendapat juara kelas. Pada saat itu beliau sering membantu sang ayah berjualan di pasar, dari pulang sekolah hingga menjelang petang. Setelah itu, malam harinya beliau mengajari anak-anak dilingkungan sekitar rumahnya mengaji, dan dirumah, beliau juga selalu menyempatkan diri untuk membimbing adik-adiknya belajar. Sebagai seorang anak sulung, beliau haruslah menjadi panutan yang baik bagi adik-adiknya. Itulah hal yang selalu diajarkan sang Ayah kepadanya.
Pada saat lulus SMA, beliau tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah, sang Ayah menentang hal itu dengan alasan himpitan ekonomi, selain itu juga beliau memang memiliki adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah, sehingga beliau harus mengubur keinginan tersebut. Selepas lulus SMA, beliau setiap hari membantu sang berjualan di pasar. Dari hasil membantu sang ayah tersebut, beliau mendapatkan sedikit uang setiap harinya, yang kemudian beliau tabung untuk mewujudkan cita-citanya yang tertunda untuk duduk di bangku kuliah. Namun, ketika impian itu sudah hampir terwujud, usaha sang ayah malah mengalami penurunan. Hal tersebut memaksanya untuk mencari pekerjaan lain untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya, terutama adik-adiknya yang masih duduk di bangku sekolah.
Pada saat itu, beliau pergi ke Bogor Kota untuk melamar pekerjaan di salah satu instansi pemerintah yang bernama LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Dengan kegigihan dan ketekunannya dalam belajar selama ini, akhirnya beliau lolos dan diterima bekerja di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) di bidang penelitian tanaman. Semenjak saat itu, perekonomian keluarganya kembali membaik dan tak lama setelah itu beliau menikah dengan seorang gadis yang juga berasal dari Jasinga. Berkat kerja keras dan kegigihannya dalam bekerja, beliau selalu dipercaya untuk dikirim ke dalam sebuah penelitian di hampir seluruh provinsi di Indonesia bahkan hingga ke luar negeri.
Hal ini memang tidak pernah terpikirkan olehnya, bisa bekerja di tempat yang bagus, berkeliling Indonesia dan pergi ke luar negeri. Sungguh pengalaman yang tidak terbayangkan.

Nurfi Laila_BPI 6_Tugas 2_Gambaran Umum Life History


Nama   : Nurfi Laila

NIM    : 1112052000006

Jurusan/ Semester : Bimbingan dan Penyuluhan Islam/ 6

Mata Kuliah  : Metode Penelitian Kualitatif

Life History Hj. Haeronah, S.Pd.I

Objek penelitian saya kali ini adalah seorang Ibu Rumah Tangga sekaligus seorang guru Biologi di Pondok Pesantren Qotrun Nada Depok.

Ibu Haeronah  lahir di Cirebon, 24 November 1968. Beliau anak ke 3 dari 8 bersaudara dari pasangan bapak Eko Jarkoni dan ibu Siti Munawaroh. Walaupun lahirnya di Cirebon akan tetapi beliau besar di Citayam. Pada usia 10 tahun beliau di ajak untuk pindah ke citayam oleh kedua orang tuanya, tepatnya di belakang stasiun citayam dekat rel kereta jalur kota - bogor.

Pada tahun 1993 ibu Haeronah menikah dengan Bapak Drs. H. Syamwari. Lalu beliau ikut pindah ke rumah suami yang tidak begitu jauh dari rumah orang tua beliau  yaitu di daerah Cipayung Jaya – Cipayung – Depok. Saat ini pasangan Ibu Hj. Haeronah dan Bapak H. Syamwari karuniai 4 orang anak. 3 orang putri dan 1 orang putra yang bernama Nurfi Laila, Afia Nur Ieda, Qonita Amelia dan Muhammad Faris Farhani.

Pendidikan terakhir beliau S1 di STAI Rawamangun Jakarta Timur. Dari tahun 90an sampai saat ini beliau mengajar Mata Pelajaran Biologi di Pondok Pesantren Qotrun Nada Ciapayung Jaya – Cipayung – Depok. Walaupun tidak sesuai dengan jurusan di perkuliahannya akan tetapi beliau sangat menyukai pelajaran tersebut. 


Terkirim dari Samsung Mobile

VIKRON FAHREZA_PMI 4_TUGAS 2

Life History

            Pada tugas kali ini saya memiliki kesempatan untuk mewawancarai seorang Ustadzah, beliau bukanlah orang yang kaya raya dan bergelimang harta, bukan juga orang terpandang yang memiliki pangkat dan jabatan, akan tetapi saya berfikir untuk mewawancarai beliau adalah, karena menurut saya orang yang sukses itu bukanlah orang yang memiliki harta yang banyak ataupun jabatan yang tinggi, akan tetapi orang sukses menurut saya adalah orang yang memiliki manfaat bagi orang lain. Criteria itulah yang saya temui di objek wawancara saya pada kali ini, beliau adalah Ustadzah Fatimah Murtadho. Beliau adalah nenek dengan 6 orang cucu, tinggal diwilayah pasar pucung, cilodong Jawa Barat.

            Beliau sudah gemar mengajar sejak usia yang sangat muda, oleh karena itu beliau memutuskan untuk menjadi seorang pendakwah yang mengajarkan agama Allah kepada para jamaahnya. Beliau bukanlah mengejar harta, ataupun kedudukanyang mulia dihadapan para jamaahnya, yang beliau harapkan adalah semua orang bisa menerima dakwah beliau dan mengamalkan segala yang  diketahui untuk memajukan pengetahuan orang-orang tentang agama Allah.

            Apa yang akan saya bahas dari life history seorang Ustadzah Fatimah Murtadho adalah bagaiman beliau bisa menjadi sorang pendakawah yang dicintai oleh para jamaahnya, lalu bagaimana beliau meniti pendidikan hingga menjadi seorang menjadi pendakwah seperti sekarang ini, selain itu apa peran orang-orang terdekat bagi beliau dalam meniti sebuah kesuksesan hingga menjadi seorang pendakwah. Dan yang terakhir adalah bagaimana hubungan beliau kepada para guru-gurunya hingga ilmu yang didapatnya sangat bermanfaat dan bisa membawa kemaslahatan bagi umat. Itulah gambaran secara umum dari life history seorang Ustadzah Fatimah Murtadho mungkin nantinya aka nada pertanyaan-pertanyaan lain yang akan saya berikan kepada beliau, demi meninjau tugas life history yang saya buat ini.


Nama : Vikron Fahreza

NIM : 1113054000025Life History

            Pada tugas kali ini saya memiliki kesempatan untuk mewawancarai seorang Ustadzah, beliau bukanlah orang yang kaya raya dan bergelimang harta, bukan juga orang terpandang yang memiliki pangkat dan jabatan, akan tetapi saya berfikir untuk mewawancarai beliau adalah, karena menurut saya orang yang sukses itu bukanlah orang yang memiliki harta yang banyak ataupun jabatan yang tinggi, akan tetapi orang sukses menurut saya adalah orang yang memiliki manfaat bagi orang lain. Criteria itulah yang saya temui di objek wawancara saya pada kali ini, beliau adalah Ustadzah Fatimah Murtadho. Beliau adalah nenek dengan 6 orang cucu, tinggal diwilayah pasar pucung, cilodong Jawa Barat.

            Beliau sudah gemar mengajar sejak usia yang sangat muda, oleh karena itu beliau memutuskan untuk menjadi seorang pendakwah yang mengajarkan agama Allah kepada para jamaahnya. Beliau bukanlah mengejar harta, ataupun kedudukanyang mulia dihadapan para jamaahnya, yang beliau harapkan adalah semua orang bisa menerima dakwah beliau dan mengamalkan segala yang  diketahui untuk memajukan pengetahuan orang-orang tentang agama Allah.

            Apa yang akan saya bahas dari life history seorang Ustadzah Fatimah Murtadho adalah bagaiman beliau bisa menjadi sorang pendakawah yang dicintai oleh para jamaahnya, lalu bagaimana beliau meniti pendidikan hingga menjadi seorang menjadi pendakwah seperti sekarang ini, selain itu apa peran orang-orang terdekat bagi beliau dalam meniti sebuah kesuksesan hingga menjadi seorang pendakwah. Dan yang terakhir adalah bagaimana hubungan beliau kepada para guru-gurunya hingga ilmu yang didapatnya sangat bermanfaat dan bisa membawa kemaslahatan bagi umat. Itulah gambaran secara umum dari life history seorang Ustadzah Fatimah Murtadho mungkin nantinya aka nada pertanyaan-pertanyaan lain yang akan saya berikan kepada beliau, demi meninjau tugas life history yang saya buat ini.


Nama : Vikron Fahreza

NIM : 1113054000025Life History

            Pada tugas kali ini saya memiliki kesempatan untuk mewawancarai seorang Ustadzah, beliau bukanlah orang yang kaya raya dan bergelimang harta, bukan juga orang terpandang yang memiliki pangkat dan jabatan, akan tetapi saya berfikir untuk mewawancarai beliau adalah, karena menurut saya orang yang sukses itu bukanlah orang yang memiliki harta yang banyak ataupun jabatan yang tinggi, akan tetapi orang sukses menurut saya adalah orang yang memiliki manfaat bagi orang lain. Criteria itulah yang saya temui di objek wawancara saya pada kali ini, beliau adalah Ustadzah Fatimah Murtadho. Beliau adalah nenek dengan 6 orang cucu, tinggal diwilayah pasar pucung, cilodong Jawa Barat.

            Beliau sudah gemar mengajar sejak usia yang sangat muda, oleh karena itu beliau memutuskan untuk menjadi seorang pendakwah yang mengajarkan agama Allah kepada para jamaahnya. Beliau bukanlah mengejar harta, ataupun kedudukanyang mulia dihadapan para jamaahnya, yang beliau harapkan adalah semua orang bisa menerima dakwah beliau dan mengamalkan segala yang  diketahui untuk memajukan pengetahuan orang-orang tentang agama Allah.

            Apa yang akan saya bahas dari life history seorang Ustadzah Fatimah Murtadho adalah bagaiman beliau bisa menjadi sorang pendakawah yang dicintai oleh para jamaahnya, lalu bagaimana beliau meniti pendidikan hingga menjadi seorang menjadi pendakwah seperti sekarang ini, selain itu apa peran orang-orang terdekat bagi beliau dalam meniti sebuah kesuksesan hingga menjadi seorang pendakwah. Dan yang terakhir adalah bagaimana hubungan beliau kepada para guru-gurunya hingga ilmu yang didapatnya sangat bermanfaat dan bisa membawa kemaslahatan bagi umat. Itulah gambaran secara umum dari life history seorang Ustadzah Fatimah Murtadho mungkin nantinya aka nada pertanyaan-pertanyaan lain yang akan saya berikan kepada beliau, demi meninjau tugas life history yang saya buat ini.


Nama : Vikron Fahreza

NIM : 1113054000025

RIRIH DJIKRIYAH 1112052000040 BIMBINGAN dan PENYULUHAN ISLAM 6 TUGAS LIFE HISTORY

Life History

Narasumber : Ibu Siti Ardianti

Ibu Siti Ardianti ini biasa di panggil dengan nama panggilan Ibu Dian. Ibu Dian tiga bersaudara ia anak ke dua dari ibu Rumsiah dan bapak Ahmad Amo. Ibu dian mempunyai dua saudara, satu kakak perempuan yang bernama ibu Lilis Malihah, dan satu adik laki-laki yang bernama Alimudin. Saudara perempuannya sudah mempunyai suami, yang bernama bapak H. Samuani. kDan adiknya yang bernama Alimudin masih melanjutkan sekolahnya di pondok pesantren Nurul Hidayah Bogor kelas 2 MTs. Ibu Dian mempunyai dua sepupu Laki-laki dari kakaknya yang bernama Lilis Malihah. Dua sepupu laki-laki tersebut bernama Bayu Adam dan Nauval.

Ibu Dian saat ini berumur 22 tahun ia sudah menikah pada umur 20 tahun. Suaminya bernama bapak Muhammad Fajri. Sebentar lagi ia akan mempunyai anak karena ia sekarang sedang mengandung 8 bulan, anak yang dikandungnya anak pertama. Ibu dian merasa bahagia dalam hidupnya karena kehidup ia setelah menikah jauh lebih baik dari pada sebelum ia menikah. Ibu Dian merasa bahagia mempunyai suami seperti bapak Muhammad Fajri karena bapak Muhammad Fajri sangat bertanggung jawab terhadap Keluarganya. Ibu Dian mempunyai semangat yang lebih banyak karena sebentar lagi anak yang didalam kandunganya akan menghirup udara yang segar (melahirkan). Dan akan menjadi penyemangat baru dalam kehidupan rumah tangganya. Ibu Dian ini ibu rumah tangga yang ingin menjadi istri yang lebih baik lagi untuk suaminya dan sekaligus ibu yang bertanggung jawab terhadap anaknya nanti.


Agama

Dalam maslah agama ibu dian ini telah mengikuti agama Islam, ibu dian belajar membaca, menulis Al-qur'an (iqro) dari ia berumur 5 tahun. Dan pada umur 5 tahun juga ibu Dian belajar menghapal surat-surat pendek, bacaan-bacaan shalat, dan pelajaran agama Islam lainnya seperti akhlak . Sehing sampai saat ini ia dapat menjalankannya.

Pendidikan


Ibu Dian belajar di SDN Tunas Muda hingga 6 tahun ia lulus SD dan melanjutkannya ke sekolah MTS. Serpong hingga 3 tahun lulus ia melanjutkannya ke SMK Pustek Tangerang Selatan sehungga lulus. Dengan semangatnya yang ia punya untuk belajar akhirnya ia mempunyai ijazah SD, MTS dan SMK. Setelah lulus SMK dia di berikan pilihan oleh kedua orang tuanya untuk memilih. Pilihan itu adalah meneruskan pendidikannya (kuliah) atau bekerja. Disitulah ia merasa bosan dengan belajarnya akhirnya ia memilih untuk bekerja.


Lingkungan

Dari segi keluarga, ibu Dian ini memang sudah mandiri dari sejak kecil walaupun ia anak kedua. Dari sejak kecil bila ingin sesuatu ya harus mendapatkannya sediri. Nah disitulah setelah ia lulus SMK ia memilih bekerja. Walaupun dia diberikan pilihan untuk meneruskan pendidikannya atau bekerja, ia memilih bekerja. Karena ia sudah bosan engan pelajaran dan disisi lain itu ia memilih bekerja karena ia pun ingin segera membahagiakan kedua orang tuanya. Dan setelah ia menikah pekerjaan yang ia milikipun ditinggalkan karena ingin menjadi ibu rumah tangga saja.

Sedangkan kehidupan segi masyarakat ia terlahir dari keluarga yang serba berkecukupan. Karena orang tuanya bekerja sebagai pembisnis.

Fauzia Nurul KH_TUGAS 2_PMI 4

Nama : Fauzia Nurul Khotimah

NIM : 1113054000007


Riwayat Hidup Seseorang

            Ai Siti Nurjanah biasa dipanggil dengan sebutan (teh 'ai) beliau merupakan potret wanita tangguh yang mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang kurang didalam bidang skill maupun non skill. Beliau lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 5 Februari 1971. Saya mewawancarai beliau karena sesosok potret wanita sukses dan bisa mensukseskan orang lain. Usia beliau memang sudah tidak muda. Namun, semangat untuk menciptakan lapangan pekerjaan seakan menunjukkan bahwa dirinya memiliki semangat jiwa muda.

            Hobi beliau merupakan hobi yang digandrungi oleh remaja masa kekinian. Hobi beliau itu condongnya seperti sangat up to date dalam mengetahui berita-berita terbaru, gemar mengkoleksi gadget keluaran terbaru. Beliau memiliki kebiasaan hang out bersama temen sepergaulannya. Walau demikian, beliau tidak pernah melupakan kewajiban sebagai pemilik dari pabrik tekstil (karet) yang dimilikinya dengan ratusan didalamnya. Kesibukan beliau sehari-hari tidak pernah terputus rutinitasnya dari hari senin sampai sabtu ialah mendatangi pabrik tekstil yang dimilikinya dan memonitori pekerjaan dari ratusan karyawan, bahkan pada hari minggu yang umumnya digunakan sebagai hari libur oleh orang-orang pada umumnya itu tidak berlaku kepada beliau, beliau tetap mengecek ataupun melakukan pembukuan terhadap pabrik tekstil yang dimilikinya.

            Beliau merupakan anak pertama dari lima bersaudara, beliau dibesarkan di keluarga yang berpendidikan dengan sistem pengasuhan yang cukup keras. Akan tetapi, karena pola pengasuhan yang cukup keras tersebut menjadikan teh 'ai dan keempat adiknya menjadi pribadi yang tangguh dan siap menghadapi berbagai problematika ataupun cobaan yang menerpa didalam hidup. Itulah sebabnya saya menjadikan teh 'ai objek untuk penulisan tugas life history saya pada kali ini. Selain karena kesuksesan beliau membuka pabrik tekstil dan mempekerjakan ratusan karyawan semangat pantang menyerah dan kegigihan beliau juga merupakan sesuatu yang menarik menurut saya.

Life History

Aulia Ulfa(1113054000020)_Tugas 2_Life History

Narasumber yang saya pilih kali ini adalah seorang pria dewasa bernama Rifky Fadillah. Beliau lahir di Jakarta pada tanggal 31 maret 1989. Beliau adalah anak ke dua dari pasangan Alm. Bpk H.Syarif Machfudz dan Ibu Murni. Mempunyai satu orang kakak perempuan yang bernama Yulia Fitri Marhaeni dan satu orang adik perempuan yang bernama Aulia Ulfa. Beliau berprofesi sebagai Drafter disalah satu perusahaan swasta dibilangan jakarta selatan. Dengan penghasilan perbulannya lebih dari Rp.5.000.000, itupun belum termasuk tender.

Beliau menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar selama 7tahun di SDN Pondok Ranggon 01, kemudian melanjutkan ke SMPN 237 Jakarta, dan memutuskan untuk melanutkan pendidikannya di SMK PB.Soedirman Cijantung Pasar Rebo dengan jurusan Mekanik Otomotif. Beliau sempat menjadi salah satu mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan  Jurusan Teknik Informatika. Namun hanya berjalan satu semester, beliau memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya tersebut karena alasan tertentu.

 Beliau kehilangan sosok seorang ayah pada tanggal 31 Desember 2001. Ayahnya berprofesi sebagai PNS di SMPN 99 Jakarta, tepatnya sebagai Kepala Bagian Tata Usaha. Sedangkan Ibunya sebagai wirausaha kecil-kecilan dan sekaligus ibu rumah tangga. Status beliau saat ini adalah lajang, beliau sudah memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya di awal tahun depan.

TUGAS KULIAH LIFE HISTORY

TUGAS

METODE KUALITATIF

LIFE HISTORY IBU SITI MARYAM

Nama               : Noviana Fatikhatuz Zahroh

Jurusan            : BPI 6

Dosen              : Tantan Hermansyah, M.Si.

Seseorang yang akan menjadi live story saya adalah sosok perempuan yang cantik, berkulit agak putih, lumayan tinggi, memilki gestur tubuh berisi dan memiliki sifat keibuan. Seorang perempuan hebat, perempuan yang sukses, perempuan yang pantang menyerah atas kerasnya cobaan kehidupan ini. Perempuan ini di panggil dengan sebutan bu so, nama aslinya adalah Siti Maryam.Panggilan bu so di ambil dari ibu bakso karna bu siti maryam adalah seorang pedagang bakso yang memilki beberapa anak buah bakso keliling dan memiliki 2 warung makan bakso di daerah bekasi.

Bu So tinggal di daerah kota Bekasi, tepatnya pada perumahan villa jatirasa jln. Walet blok C7 no.13 Rt 02/11. Bu so tinggal bersama suaminya, dan 3 anak, pak karim adalah nama panggilan suami dari bu so. Nama panjang pak karim adalah Abdul karim, anak pertama bu so adalah seorang laki-laki yang sudah bekerja. Anak kedua bu so juga seorang laki-laki yang sedang belajar di salah satu universitas bekasi, dan anak terakhir dari bu so adalah seorang perempuan yang sedang duduk di bangku sma kelas 2 di bekasi.

Bu so adalah orang asli surabaya jawa timur, bu so lahir dan menikah di surabaya. Sedangkan pak karim sendiri adalah asli orang semarang simpang lima jawa tengah. Setelah menikah bu so tinggal di surabaya selama 2 tahun kemudia pindah ke semarang. Di semarang bu so melahirkan anak pertamanya. di semarang karna kebutuhan ekonomi yang semakin sulit akhirnya bu so dan pak karim pun berjualan sapu keliling. Bu so hanyalah seorang perempuan yang berkelulusan SMP, dan pak abdul hanya lulusan SMA. Sehingga sulut untuk mencari pekerjaan.

Bu so sejak kecil adalah orang yang sangat tekun, ulet, pekerja keras, dan pantang menyerah. Bu so selalu mencoba segala hal, karna beliau percaya semakin mencoba semakin pula banyak pengalaman dan pelajaran yang bias di ambil. Dalam usaha bu so pernah mengalami kegagalan akan tetapi itu semua tidak mematahkan semangat bu so untuk terua berjuang demi kelangsungan hidupnya dan bu so memiliki harapan bahwa anaknya harus bersekolah setinggi mungkin.

Setelah hidup kurang lebih 10 thun di semarang bu so pindah ke bekasi untuk mengadu nasib. Di semarang bu so berjualan bakso tetapi kurang lancar karna persaingan yang ketat. Di Jakarta bu so tinggal di kontrakan 1 rumah, di rumah itulah bu so mulai berjualan bakso malang. Usahanya dapat berkembang setelah beberapa tahun kemudian, sehingga sekarang bu so mempunyai bakso keliling  dengan pegawai berjumlah 8 orang. Pada gerobak bakso bu so terdapat sebuah tulisan BBM yang artinya Bakso Bakwan Malang yang menjadi cirri khas dari bakso bu so.

 

 

 

Nama : Sela Nopia Ningsih

Nim : 1112052000014

Bimbingan dan Penyuluhan Islam

 

Live Histori Mengenai orang sukses

Biodata

NAMA: HAERUMAN

Nama lengkap haeruman biasa dipanggil di lingkungan keluarga dan saudara saudara dekat itu dengan panggilan A Uman.  Karena begitu dekat dan hubungan di dalam keluarga sehingga di panggil A Uman. Sedangkan di lingkungan tempat tinggal rumah dan di tempat mengajar di sekolah yaitu di MTs Sirajul Falah  dan majlis majlis ta'lim biasa di panggil  Ust Herman.

ALAMAT: Jl. H Mawi No 42  Rt 03 Rw 01  Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Alamat ini merupakan tempat tinggal sekarang bersama keluarga dan anak anaknya.

TEMPAT TANGGAL LAHIR : SUKABUMI 8 November 1961

di sukabumilah ia di lahirkan dan di besarkan oleh kedua orang tuanya.

1.       Segala bentuk pengetahuan agama

a)      Agama

Agama yang ia yakini  dan ia jalankan adalah agama Islam. Pengetahuan agama yang ia miliki sangat baik. Karena ia di lahirkan dan di besarkan dengan kasih sayang oleh kedua oran tuanya. Ia juga memiliki keluarga yang taat dalam beribadah dan lingkungan keluarga yang agamis. Kedua orang tuanya selalu mengajarkan nilai nilai keagaaman dalam kehidupannya sehari hari, sehingga ia tumbuh menjadi seorang yang taat dalam agama yang di anut dan di yakini.  Ketaatan ia kepada orang tua sangat di banggakan dan kepada saudara saudara nya pun sangat baik hubungannya.  A uman yang biasa di panggil di lingkungan keluarganya, dilahirkan dari seorang perempuan yang bernama, Ibu Sofiyah. Ibu sofiyah merupkan sosok seorang ibu yang lembut dan penuh dengan kasih sayang. Pekerjaan sehari hari Ibu Sofiyah yakni sebagai Ibu rumah tangga. Selain itu ia juga aktif dalam mengikuti pengajian majlis ta'lim di masjid masjid lingkungan rumahnya.  Sedangkan ayahnya bernama bapak Anwar,  merupakan sosok ayah yang tegas dan tanggung jawab. Dan ia juga  seorang kiyai terkenal di daerah sukabumi. Yang di hormati dan disegani.  Pengetahuan Agama merupakan pondasi seseorang dalam menjalani hidupnya. Pegetahuan agama di terapkan di lingkungan keluarga merupakan hal yang sangat utama, ia diajarkan pengetahuan agama oleh kedua orang tuanya.

b)      Sekolah

Sekolah adalah tempat menimba ilmu, menambah pengetahuan baik itu ilmu agama maupun ilmu umum.  Sekolah merupakan tempat kedua setelah dirumah, dan di sekolah ia mempunyai orang tua kedua(guru) setelah orang tua kandung.

Sekolah dasar Kompas 1 di parung kuda sukabumi

Madrasah tsanawiyah Sukamantri Sukabumi

Madrasah Aliyah Sukamantri Sukabumi

D3 UIN Bandung

S1 Bima Madani

c)       Lingkungan

Dalam membangun ssemangat hidup yaitu mensyukuri nikmat yang telah di berikan oleh Allah SWT  dan tidak pernah putus asa dalam melakukan. Membangun cita cita yaitu dengan terus berusaha, pantang menyerah, selalu di landasi dengan niat yang baik dan berdoa kepada Allah.

Dalam menjalankan strategi hidup ia disiplin dan rajin dalam melakukan kebaikan.

d)      Pola kekerabatan

Memiliki 9 saudara kandung. dan memiliki pola interaksi  dan komunikasi yang sangat baik. Dan memiliki saudara jauh  juga memiliki pola interaksi dan komunikasi yang baik.

e)      Kesehatan

Kesehatan merupakan factor utama dalam menjalani aktifitas, maka ia sangat menjaga kesehatannya dengan menjaga makan makanan yang sehat dan di barengi dengan olahraga.

Pernah mengalami sakit demam, pusing  dan jika sakit berpengaruh pada aktifitas sehari hari. Sakit pergi ke rumah sakit.

f)       Krisis hidup

Beliau pernah mengalami krisis hidup ketik ia belum mempunyai apa apa, belum mempunyai penghasilan yang tetap dan tidak mempunyai tempat tinggal sendiri.

Adapun solusi dalam menjalani krisis hidup tersebut ia selalu bersaha keras, displin di barengi dengan tawakal dan doa.

Sela Nopia Ningsih added you to her circles and invited you to join Google+

Sela Nopia Ningsih added you to her circles and invited you to join Google+.
Join Google+
Google+ makes sharing on the web more like sharing in real life.
Circles
An easy way to share some things with college buddies, others with your parents, and almost nothing with your boss. Just like in real life.
Hangouts
Conversations are better face-to-face. Join a video hangout from your computer or mobile phone to catch up, watch YouTube videos together, or swap stories with up to 9 of your friends at once.
Mobile
Lightning-fast group chat. Photos that upload themselves. A bird's-eye view of what's happening nearby. We built Google+ with mobile in mind.
You received this message because Sela Nopia Ningsih invited kuliahtantan.indonesiaku@blogger.com to join Google+. Unsubscribe from these emails.
Google Inc., 1600 Amphitheatre Pkwy, Mountain View, CA 94043 USA

Cari Blog Ini