Minggu, 31 Maret 2013

Teori Kritis_Quinn Rizqy B_tgs ke4

TEORI KRITIS
Teori kritis merupakan anak cabang pemikiran Marxis, teori ini mencoba memperbaharuhi dan merekontruksi teori yang membebaskan manusia dari manipulasi teknokrasi modern.    secara klafikasi teori kritis dapat digolongkan pada kelompok Neo-Marxis Jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian (Bernstein,1995;Kellner,1993), terutama kecendrungannya terhadap determinisme ekonomi. Teori kritis ini resmi didirikan di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Febuari 1923, meski pada saat itu anggotanya telah aktif sebelum organisasi didirikan (Wiggershaus,1994). Teori kritis telah berkembang melampaui batas aliran Frankfurt (Calhoun dan Karaganis,2001;Telos,1989-90). 

Sabtu, 30 Maret 2013

Teori Strukturalis (pendekatan institusional)_SURYA WIRATAMA 109051000236_Tugas Ke 3

Teori Strukturalis (pendekatan institusional)
Perspektif Struktural fungsional
3 perspektif besar dalam sosiologi
1.      Perspektif Struktural fungsional
2.      Perspektif idealis konstruktifis
3.      Perspektif marxis kritis

Kamis, 28 Maret 2013

Tugas Proposal Human Ecological Project-Kelompok 1-PMI 6

MATERI EKOLOGI MANUSIA
PROPOSAL HUMAN ECOLOGICAL PROJECT ( PEMBUATAN BIOPORI GUNA UNTUK MENYELAMATKAN LINGKUNGAN DAERAH RUSUN MARUNDA JAKARTA UTARA DARI BENCANA BANJIR)
Kelompok I
Diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas kuliah kelompok semester 6
 
                                    

Tugas_Ekoman_Kelompok_4_(A.Suheri,Nurhandayani,A.SeptiawanB)

Penanganan Sampah untuk Menuju Kota Bersih dan Sehat
1.      Latar Belakang
Sampah merupakan konsekuwensi dari adanya aktivitas manusia. Sejalan dengan peningkatan penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari. Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (Bapedalda, 2000). Selain Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung.
          

tugas proposal kelompok 3 project EKOMAN_pengadaan pot bunga pada setiap rumah susun didaerah pasar minggu jaksel


Pengadaan Pot Bunga Pada Setiap Rumah Susun (Penghijauan) Di Daerah Pasar Minggu Jaksel
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Tumbuhan merupakan salah satu dari pada alam benda hidup yang terdapat di alam semesta. Tumbuhan merupakan organisma yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya, organisma yang menjalankan proses fotosintesis diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani proses fotosintesis.
Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang mampu menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis dan menghasilkan kanji. Sel tumbuhan berbeza dengan sel haiwan dalam beberapa segi termasuk sel tumbuhan mempunyai dinding sel.

Kelompok 5_Sanitasi Air Limbah Domestik di Pemukiman Bantaran Kali Ciliwung_Tugas2_PMI6

TOR
(Term Of Reference)
Sanitasi Air Limbah Domestik di Pemukiman Bantaran Kali Ciliwung
Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu cepat terutama di wilayah perkotaan memberikan dampak yang serius terhadap penurunan daya dukung lingkungan. Dampak tersebut harus disikapi dengan tepat, khususnya dalam pengelolaan air limbah, oleh karena kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan konsumsi pemakaian air minun/bersih yang berdampak pada peningkatan jumlah air limbah.
Pembuangan air limbah tanpa melalui proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan, khususnya terjadinya pencemaran pada sumber-sumber air baku. Untuk air minum, baik air permukaan maupun air tanah. Pengolahan air limbah permukiman dapat ditangani melalui sistem setempat (on – site) ataupun melalui sistem terpusat (off-site).

Rabu, 27 Maret 2013

KELOMPOK SOSIAL_Nur halimah_Tugas3


KELOMPOK SOSIAL

Johnson & joshnson mendefinisikan  kelompok sebagai berikut:
Bahwasanya sebuah kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi tatap muka (pace to pace interaction), yang masing-masing menyadari keanggotaannya dalam kelompok, masing-masing menyadari keberadaan orang lain yang juga  anggota kelompok, dan masing-masing menyadari saling ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan  bersama.

Kelompok Sosial_Rizka Arfeinia_3

Kelompok-kelompok sosial yang terdiri dari Jenis2, Norma, Proses dalam Kelompok dan Kohesi Kelompok2 Sosial

1)      Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok sosial adalah sekumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya.
Kelompok sosial atau sosial group dapat diartikan sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, di mana hubungan tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong. Namun kelompok sosial itu dapat pula mirip dengan dengan situasi massa jika suatu perkumpulan yang berstruktur telah mempunyai anggota cukup banyak, misalnya suatu organisasi massa yang anggotanya satu persatu jarang mengadakan interaksi serba intensif dan yang kadang-kadang saja berkumpul dalam jumlah yang lengkap, sehingga interaksi antara anggotapun terbatas.

Kelompok Sosial_Siti Nuraini_Tugas 3

Kelompok sosial : Jenis-jenis, norma-norma, proses dalam kelompok, dan kohesi kelompok.
Menurut pengertiannya kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Secara sosiologis pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Disamping itu terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai kelompok sosial. Menurut Josep S Roucek dan Roland S Warren kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.

Kelompok-kelompok sosial_Nur Fajrina_3

Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya.
Kelompok sosial atau sosial group dapat diartikan sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, di mana hubungan tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong. Namun kelompok sosial itu dapat pula mirip dengan dengan situasi massa jika suatu perkumpulan yang berstruktur telah mempunyai anggota cukup banyak, misalnya suatu organisasi massa yang anggotanya satu persatu jarang mengadakan interaksi serba intensif dan yang kadang-kadang saja berkumpul dalam jumlah yang lengkap, sehingga interaksi antara anggotapun terbatas.

KELOMPOK SOSIAL_MUHAMMAD FARID_3

Kelompok social
Beberapa ahli mengemukakan pendapat tentang jenis-jenis kelompok sosial, diantaranya :

1) W.G Sumner
W.G Summer mengemukakan bahwa jenis-jenis kelompok sosial yaitu, in group atau we group dan out group atau others group .
2) C.H Cooley

Kelompok Sosial_Fevi Saleha_3

Kelompok sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.  Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat.  Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Meurut robert biersted kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
  • Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan orgaisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.

Kelompok Sosial_Syifa Thoyyibah_3

Kelompok Sosial
A.    Pengertian Kelompok Sosial.
Kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung didalamnya. Secara sosiologis pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Disamping itu terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai kelompok sosial.

Selasa, 26 Maret 2013

Kelompok Sosial_M. Irhamni_Tugas3


Kelompok merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang berrinteraksi satu dengan yang lain dan saling pengaruh mempengaruhi (shaw,1979). Tingkatan yang menunjukan anggota kelompok saling tertarik satu dengan yang lain menunjuk pada kohevisitas kelompok. Ada tiga makna tentang kohesivitas kelompok, pertama, ketertarikan pada kelompok termasuk rasa tidak ingin keluar dari kelompok. Kedua, moral dan tingkatan motivasi anggota kelompok. Ketiga, koordinasi dan kerjasama antar anggota kelompok

TEORI IDEALIS_nyi mas ayu galuh sw_3

Idealis adalah teori yang dikemukakan oleh max weber, tokoh sosiologi ini lahir pada 21 april 1864. Max weber telah memperkenalkanpentingnya pengertian tipe ideal yang dimaksudkan oleh weber adalah
sebagai ekspesi semua formulasi dan batasan konseptual pada sosiologi. Pengertiaan tipe ideal dirumuskan dengan cara memberikan tekanan sepihak serta intensifikasi terhadap satu atau beberapa aspek suatu peristiwa yang mencerminkan struktur mental yang seragam.Weber menekankan bahwa tipe ideal juga bersifat deskriptif murni dan tidak boleh disalahgunakan untuk menjelaskan data yang diungkapkan.

Kelompok Sosial_Budhi Baihakki, Tugas ke 3

Kelompok Sosial


Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.
Ciri-ciri Kelompok Sosial

Ekoman_Bab8_RendySaputra_Tugas1


·Sisi Gelap Pertumbuhan
PANDANGAN dunia  La Descartes yang mekanistik telah berpengaruh kuat pada semua ilmu kita dan pada cara berfikir barat pada umumnya. Metode mereduksi fenomena yang kompleks menjadi balok – balok bangunan dasar dan metode mencari mekanisme yang dipakai untuk berinteraksi, dan metode itu telah mendarah daging didalam kebudayaan kita sehingga sering diidentifikasikan dengan metode ilmiah. Pandangan, konsep, atau fikiran yang tidak sesuai dengan metode ilmiah.

Senin, 25 Maret 2013

TEORI IDEALIS
(Pendekatan Isi / Konten)
Daniella Putri Islamy (111051000176) KPI VI F
1.      Pendahuluan
Sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan-hubungan antara orang-orang dalam masyarakat tersebut, sosiologi memegang peranan penting dalam membantu memecahkan masalah-masalah sosial, Usaha-usaha untuk mengatasi masalah sosial juga tidak akan terwujud jika tidak ada peranan para ahli yang didasari dengan teori dan pemahaman ilmu sosiologi. Salah satunya yang berperan penting dalam perkembangan sosiologi yaitu Max Weber. Max Weber lahir di Erfrut, Jerman pada tanggal 21 April 1864, dari keluarga kelas menengah. Ayahnya adalah seorang hakim di Erfrurt dan ketika di Berlin menjadi seorang penasihat di pemerintahan kota dan kemudian menjadi anggota Prussian House of Deputies dan Jerman Reichstag.

TEORI IDEALIS (PENDEKATAN ISI/KONTEN)_ NANDA CAHAYA FEBRIANA_TUGAS 3

TEORI IDEALIS (PENDEKATAN KONTEN/ ISI)
NANDA CAHAYA FEBRIANA
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM 6F
I.Pendahuluan
            Ketika kita bicara mengenai teori idealis, pastinya kita pun tidak akan luput dari pembahasan mengenai tokoh sosiolog Max Weber. Ya, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Weber merupakan salah satu tokoh yang berpengaruh pada teori idealis. Salah satu contoh yang paling signifikan adalah determinismenya dalam bidang ekonomi. Pandangannya dalam determinisme menyatakan bahwa ide-ide hanyalah sebuah refleksi kepentingan material (terutama kepentingan ekonomi), dan bahwa kepentingan material itu merupakan sebuah penentu lahirnya ideologi. Menurut Weber, perilaku manusia yang merupakan perilaku sosial harus mempunyai tujuan tertentu, yang terwujud dengan jelas. Maksudnya perilaku manusia tersebut harus memiliki makna yang jelas. Untuk menganalisis perilaku sosial, Weber membentuk tipe-tipe perilaku ideal sebagai pola, agar dapat membandingkannya dengan perilaku aktual.
         

Teori Idealis_Susi Aryani_Tugas3

NAMA           : SUSI ARYANI
KELAS          : KPI 6F
NIM                : 1110051000175

TEORI IDEALIS

I.         PENDAHULUAN
Max Weber merupakan ilmuan sosial terbesar pada masa paruh pertama abad 20. Penghargaan yang tinggi atas kekayaan karya Weber semata-mata diperoleh melalui suatu pengetahuan dari kajian-kajian empiriknya yang konsep-konsep teoritis dan metodologis digambarkan dan dikombinasikan dengan suatu penghargaan yang luar biasa dalam menjadikan data kesejarahan pada fokus baru yang lebih tajam.
Max Weber ( 1864-1920) adalah anak seorang liberal Jerman dari kelas menengah yang terpandang di kalangan politik Partai Liberal Nasional ( National Liberal Party) di masa Bismark. Max Weber belajar Ilmu Hukum dan ditunjuk sebagai dosen di Universitas Berlin. Pada tahun 1893 menjadi guru besar Ilmu Ekonomi di Heidelberg menggantikan seorang ekonom terkemuka Karl Knies.

Teori Idealis (Pendekatan Isi/Konsep)_Tasha Helmi Mahindria_Tugas3

TEORI IDEALIS (PENDEKATAN ISI/KONTEN)
TASHA HELMI MAHINDRIA (NIM 1110051000177)
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM VI/F

A.      Pendahuluan
Kata idealis merupakan serapan kata dari bahasa Belanda, yaitu idealist. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, idealisme adalah (1) aliran dalam falsafah yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dirasakan dan dipahami; (2) hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita atau patokan yang dianggap sempurna; (3) karangan atau lukisan yang fantastis yang menunjukkan keindahan dan kesempurnaan.[1]
Teori idealis melihat bahwa perubahan sosial dapat disebabkan oleh faktor non-material, seperti ide, nilai, dan ideologi. Apa yang ada di luar sana (di lingkungan sekitar) dapat dibangun dengan ide-ide yang ada. Ide merupakan rancangan yang ada dalam pikiran[2] atau sebuah gagasan yang ingin kita aplikasikan dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi masyarakat[3], dan ideologi merupakan sekumpulan konsep bersistem[4] yang dapat memengaruhi pola pikir lingkungan sekitarnya.

Tugas 2 Teori Strukturalis (Pendekatan Institusional) / Nur Oktaviani (109051000126)

Pendahuluan
Dalam pembahasan sosiologi terdapat pembahasan mengenai teori Strukturalis. Secara Etimologis struktur berasal dari kata Structure,  yang dalam bahasa latin berarti bentuk atau bangunan. Struktur berasal dari kata Structura (Latin) yang memiliki arti bentuk, bangunan (kata benda). Strukturalisme berasal dari bahasa Inggris, structuralism; latin struere (membangun), structura berarti bentuk bangunan. Struktur sendiri merupakan bangunan teoretis (abstrak) yang terbentuk dari sejumlah komponen yang berhubungan satu sama lain. Struktur menjadi aspek utama dalam strukturalisme. Dengan demikian, maka strukturalisme adalah teori yang menyatakan bahwa berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai bangun teoritis (abstrak) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain relasi sintagmatis dan paradigmatis.[1]

Teori Idealis (Pendekatan Isi / konten),Anjar Sukmawati Maurie,Tugas Ke-3

Teori Idealis (Pendekatan Isi / konten)
Tugas Ke-3
Nama               : Anjar Sukmawati Maurie
Kelas               : Kpi 6f
Nim                 : 1110051000196
            Teori Idealis menjelaskan tentang suatu penjelmaan pikiran, Untuk menyatakan eksistensi realitas, tergantung pada suatu pikiran dan aktivitas-aktivitas pikiran.
Max Weber
            Weber mencoba memadukan tradisi Kantian dan Neo-Kantian, serta Idealistik dan Neo Idealistik di Jerman. Sebuah model sederhana dapat disusun untuk memahami permasalahan-permasalahan tersebut dengan apa yang ia adukan dan jenis keputusan yang ia peroleh dari mereka (Katian dan Neo Katian) dengan menonjolkan Neodealis dan Neokantian (Dilthey dan Rickert).
            Para Neoidealis memperhatikan dunia sebagai sebuah lapangan untuk melakukan aksi, sementara para NeoKantian berurusan dangan dunia sebagai sebuah objek pengetahuan. Weber terpengaruh oleh gagasan-gagasan tersebut. Weber berpendapat bahwa sasaran sejarah tak pernah dapat ditemukan dalam sebuah system nilai-nilai universal. Weber tak bersedia untuk melihat fenomena secara sederhana dikarenakan pada kenyataan bahwa itu adalah fenomena , baik di lihat dari ilmu alam maupun ilmu kebudayaan. Terhadap para penganut idealis weber sepakat bahwa peranan ilmu-ilmu kebudayaan adalah untuk memahami makna-makna.

PERSPEKTIF TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI MASSA_TUGAS 1_ESTI NURHAYATI_109051000003


PERSPEKTIF TEORI SOSIOLOGI UNTUK KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner karena pendekatan-pendekatan yang digunakan berasal dari berbagai disiplin ilmu lainnya, seperti; sosiologi, psikologi, antropologi, linguistik, dan politik. Berbagai pendekatan yang digunakan masing-masing disiplin ilmu ini berbeda-beda sehingga kajian-kajian ilmu komunikasi pun menjadi kompleks dan perlu dilihat dari beberapa sudut pandang (perspektif). Salah satu kajian ilmu komunikasi adalah komunikasi massa. Banyak teori dalam kajian komunikasi massa yang dapat dilihat dan  dijelaskan dari berbagai perspektif yang berbeda.

TEORI STRUKTURALIS_TUGAS KE 2_ESTI NURHAYATI_109051000003


TEORI STRUKTURALIS
Teori struktural sastra tidak memperlakukan sebuah karya sastra tertentu sebagai objeknya kajiannya. Yang menjadi objek kajiannya adalah sistem sastra, yaitu seperangkat konvensi yang abstrak dan umum yang mengatur hubungan berbagai unsur dalam teks sastra sehingga unsur-unsur tersebut berkaitan satu sama lain dalam keseluruhan yang utuh. Meskipun konvensi yang membentuk sistem sastra itu bersifat sosial dan ada dalam kesadaran masyarakat tertentu, namun studi sastra struktural beranggapan bahwa konvensi tersebut dapat dilacak dan dideskripsikan dari analisis struktur teks sastra itu sendiri secara otonom, terpisah dari pengarang ataupun realitas sosial. Analisis yang seksama dan menyeluruh terhadap relasi-relasi berbagai unsur yang membangun teks sastra dianggap akan menghasilkan suatu pengetahuan tentang sistem sastra.[1]

Teori Idealis_Tugas ke 3_ Esti Nurhayati_109051000003


TEORI IDEALIS
Menurut Max Weber, Teori Ideal yaitu suatu konstruksi dalam pikiran seorang peneliti yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis gejala-gejala dalam masyarakat.
Idealisme dari bahasa Inggris yaitu Idealism dan kadang juga dipakai istilahnya mentalisme atau imaterialisme. Istilah ini pertama kali digunakan secara filosofis oleh Leibniz pada mula awal abad ke- 18. Leibniz memakai dan menerapkan istilah ini pada pemikiran Plato, secara bertolak belakang dengan materialisme Epikuros. Idealisme ini merupakan kunci masuk ke hakikat realitas.[1]
Ideologi adalah pembenar tatanan tertentu, ideologi muncul dari tatanan itu dan ideologi cenderung melestarikan tatanan yang ada itu dengan menghiasinya dengan legitimasi. Karena itu, ideologi adalah bagian dari suprastruktur yang dibangun atas landasan materiil masyarakat.

Minggu, 24 Maret 2013

teori idealis (pendekatan isi / konten)_Quinn Rizqy_tgs ke3

Teori Idealis (Pendekatan Isi/Konten)
Teori idealis menekankan perubahan pada sebuah ide, nilai dan ideologi. Ide merujuk pada pengetahuan dan kepercayaan sedangkan nilai merupakan anggapan terhadap suatu yang pantas atau tidak pantas, dan ideologi berarti serangkaian kepercayaan dan nilai yang digunakan untuk membenarkan atau melegitimasi bentuk tindakan masyarakat. Oleh karena itu, Teori idealis merupakan nilai yang di yakini bisa membuat perubahan. Dalam  teori ini orang-orang berpaham idealis percaya dengan membangun suatu keyakinan akan membuat dia berubah menjadi orang yang sukses.

psikologi Newtonian-Badzlia-PMI 6-Tugas 2

Nama                          : Badzlia Rusydina Framutami
Judul                          : Psikologi Newtonian 
Jurusan                      : PMI VI / 6
Fakultas                     : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah jakarta
Seperti halnya biologi dan kedokteran, psikologi telah dibentuk oleh paradigma Cartesian. Para psikolog mengikuti Descartes dengan membuat pemisahan ketat antara res cogitans dengan res extensa, sehingga menyulitkan mereka dalam memahami bagaimana akal pikiran dan tubuh itu berinteraksi satu sama lain. Kekacauan tentang peran dan hakikat akal yang terjadi sekarang ini merupakan konsekuensi nyata dari pemisahan Cartesian.

Teori Strukturalis(pendekatan institusional)_Nurul Rizki Salam_109051000154_Tugas 2

TEORI STRUKTURALIS (PENDEKATAN INSTITUSIONAL)_NURUL RIZKI SALAM_109051000154_TUGAS 2
1.      Pendahuluan
Teori – teori dalam sosiologi oleh para ahli sosiologi diklasifikasikan dengan berbagai cara. Pertama, berdasarkan pada urutan waktu lahirnya teori,yakni sosiologi klasik dan modern. Namun perkembangan selanjutnya, teori sosiologi diklasifikasikan ke dalam sosiologi post modern.
Teori Sosiologi Klasik (Sosiologi Tahun-Tahun Awal) Periode ini ditandai oleh munculnya aliran Sosiologi Perancis dengan tokoh-tokoh: Saint-Simon, Auguste Comte, dan Emile Durkheim. Sosiologi Jerman dengan tokoh-tokoh: Karl Marx, Max Weber, dan Georg Simmel. Sosiologi Inggris yang dipelopori oleh Herbert Spencer. Serta Sosiologi Italia dengan tokoh Vilfredo Pareto.

Teori Strukturalis_M.Irfan Faqih_108051100061_Tugas ke-2


Teori Strukturalis
Struktur adalah bangunan teoretis yang terbentuk dari sejumlah komponen yang berhubungan satu sama lain. Struktur menjadi aspek utama dalam strukturalisme. Dengan kata lain, strukturalisme adalah teori yang menyatakan bahwa berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai bangun teoritis yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain. Strukturalisme juga beranggapan bahwa seluruh organisasi manusia ditentukan secara luas oleh struktur sosial atau psikologi yang mempunyai logika independen yang menarik, berkaitan dengan maksud, keinginan, maupun tujuan manusia.

Sabtu, 23 Maret 2013

Tugas_Ekoman_Ahmad_Suheri_PMI6

Pandangan Hidup Mekanistik
Fisika baru berkembang pada abad kedua puluh, pandangan dunia mekanistik ala Descates dan prinsip –prinsip fisika ala Newton tetap mempertahankan pengaruhnya yang kuat pada pemikiran ilmiah barat, dan bahkan pada dewasa ini banyak ilmuan masih memegang teguh paradigma mekanistik, meskipun para fisikawan sendiri telah melampauinya.
Louis Pesteur menyatakan hal ini dengan indahnya, "Ilmu berkembang melalui jawaban-jawaban sementara terhadap serangkaian pertanyaan yang semakin tajam, yang mencapai esensi fenomena alam dengan semakin dalam".

Pandangan Hidup Sistem_Vivih Rahmawati_Tugas1_PMI6

Pandangan Hidup Sistem

Pandangan sistem melihat dunia dalam pengertian hubungan dan integrasi. Sistem merupakan keseluruhan yang terintegrasi yang sifat-sifatnya tidak dapat direduksi menjadi sifat-sifat unit yang lebih kecil. Pendekatan sistem tidak memusatkan pada balok-balok bangunan dasar atau zat-zat dasar melainkan lebih menekankan pada prinsip-prinsip organisasi dasar. Misalnya setiap organisme seperti hewan, tumbuhan, dan manusia semuanya saling berhubungan dan ketergantungan berarti sebuah sistem yang hidup. Karena Semua sistem alam merupakan keseluruhan yang struktur-struktur khususnya muncul dari interaksi dan saling ketergantungan bagian-bagiannya. Aktivitas sistem ini melibatkan suatu proses yang dikenal dengan proses transaksi-interaksi seketika dan ketergantungan satu sama lain antar komponen majemuk. Sifat-sifat sistemik menjadi rusak pada waktu suatu sistem dipotong-potong, baik secara fisik maupun secara teoritis menjadi elemen-elemen yang terpisah.

perspektif_Surya Wiratama_tugas ke 2

PERSPEKTIF

Perspektif = Cara pandang
Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, degan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara tertentu, dan cara-cara tersebut berhubungan dengan asumsi dasar yang menjadi dasarinya, unsur-unsur pembentuknya dan ruang lingkup apa yang dipandangnya.
·         Perspektif kadang juga disebut paradigma, kadang disebut pula mazhab pemikiran (school of thought) adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.
·        

Jumat, 22 Maret 2013

sisi gelap pertumbuhan_fikri dzulkarnain_tgs ke 1_pmi 6


Sisi Gelap Pertumbuhan
            Pertumbuhan teknologi yang berlebihan telah menciptakan suatu lingkungan di mana kehidupan menjadi tidak sehat baik secara fisik maupun secara mental. Udara yang tercemar, suara yang mengganggu, kemacetan lalu lintas, bahan pencemar kimia, bahaya radiasi, dan banyak sumber stres fisik dan psikologis telah menjadi bagian kehidupan sebagian besar dari kita sehari-hari. Bahaya kesehatan yang multisegi bukan hanya akibat samping kemajuan teknologi yang bersifat insidental; bahaya itu merupakan ciri integrasi sistem ekonomi yang tergoda oleh pertumbuhan dan perluasan, yang terus-menerus meningkatkan teknologi tingginya dalam rangka meningkatkan produktivitas.
           

Rabu, 20 Maret 2013

Tugas EkoMan1 (Ika Septi Trisnowati_PMI 6)

SISI GELAP PERTUMBUHAN_IKA SEPTI TRISNOWATI_TUGAS KE-1

SISI GELAP PERTUMBUHAN
Pandangan dunia  Descartes yang mekanistik telah berpengaruh kuat pada semua ilmu kita dan pada cara berpikir Barat pada umumnya. Mengarah pada dua metode, yakni metode mereduksi fenomena yang komplek menjadi balok-balok bangunan dasar dan metode mencari mekanisme yang dipakai untuk berinteraksi. Dimana metode tersebut telah mendarah daging dalam kebudayaan, sehingga sering diidentifikasikan sebagai metode ilmiah. Adapun konsekuensi dari penekanan pada ilmu reduksionis itu, kebudayaan kita telah menjadi sangat terpecah-pecah dan telah mengembangkan teknologi, institusi, dan gaya hidup yang benar-benar tidak sehat.

PERSPEKTIF DALAM PSIKOLOGI SOSIAL_Nur halimah_tugas2


Berbagai  perspektif dalam psikologi sosial yang bisa digunakan untuk memahami perilaku sosial. Ada empat perspektif, yaitu diantaranya:
1.        Perspektif struktural
Perspektif struktural menekankan bahwa perilaku seseorang dapat dimengerti dengan sangat baik jika diketahui peran sosialnya. Hal ini terjadi karena perilaku seseorang merupakan reaksi terhadap harapan orang-orang lain. Untuk menjelaskan perilaku sosial seseorang dapat dikaji sebagai  sesuatu proses yang instinktif,  karena kebiasaan, dan juga yang bersumber dari proses mental. William James dan John Dewey menekankan pada penjelasan kebiasaan individual, tetapi mereka juga mencatat bahwa kebiasaan individu mencerminkan kebiasaan kelompok, yaitu adat-istiadat masyarakat atau struktur sosial. struktur sosial terdiri atas jalinan interaksi antar manusia dengan cara yang relatif stabil.

Teori psikologi sosial

Nama : Iis Sudiyanti
Pmi4_tugas ke 2
Teori Struktural
Struktural mula tumbuh dan terkenal di Perancis menerusi Claude Levi-Strauss. Seorang antropologi K. M. Newton (1997:83) yang mengaplikasikan Strukturalisme Liguistik Saussure dalam kajiannya terhadap fenomena mitos, perhubungan kekeluargaan dan peraturan permakanan. Structural berkembang luas pada dekad 1960-an sebagai usaha menerapkan kaedah dan wawasan Ferdinand de Saussure. Terry Eagleton 1983 : 106. K. M. Newton, 1997 : 86 berpendapat sesuatu teori yang sangat terpengruh bagi menggantikan pandangan positivisme atau kaedah analisis yang berasaskan empirical. Ferdinand de Saussure iaitu seorang ahli falsafah swiss pada tahun 1857 hingga 1913.

Teori Teori dasar psikologi_Fevi Salehah_Tugas1

A.    Psikologi Sosial menurut Para Pakarnya
Mengutip arti psikologi sosial dari para pakarnya
a.    Watson,1966 mengatakan bahwa Psikologi sosial adalah ilmu tentang interaksi manusia
b.    Dewey dan Huber,1966 menyatakan bahwa Psikologi sosial adalah studi tentang manusia individual tentang manusia individu ketika ia berinteraksi, biasanya secara simbolik , dengan lingkungannya,
c.    Sherif dan Muzfer,1956: Psikologi adalah ilmu tentang pengaaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengan stimulasi sosial

prespektif psikologi sosial_Fevi Salehah_tugas ke 2

Perspektif psikologi sosial
Ada empat perspektif dalam psikologi sosial yaitu:
A.    Perilaku (behavioral perspectives)
B.     Kognitif (cognitive perspectives)
C.     Sruktural (structural perspectives)
D.    Interaksionis (interactionis perspectives)
1.      Perspektif prilaku (Behavioral perspectives)
Pendekatan ini awalnya diperkenalkan oleh John B.Watson (1941, 1919). Pendekatan ini cukup menyimpan banyak perhatian psikologi diantara tahun 1920 sampai 1960-an. Watson menyarankan agar pendekatan ini tidak sekedar pendekatan alternatif  bagi pendekatan instinktif dalam memahami perilaku sosial, tetapi juga merupakan alternatif  lain yang juga memfokuskan pada fikiran, kesadaran, ataupun imajinasi.  Tingkah laku sosial dipandang sebagai suatu hasil atau akibat dari proses akal.

Perspektif Psikologi Sosial_Rizka Arfeini_Tugas2

       Berbagai alternatif yang berkembang dari kedua pendekatan tersebut kemudian memunculkan berbagai  perspektif dalam psikologi sosial - seperangkat asumsi dasar tentang hal paling penting yang bisa dipertimbangkan sebagai sesuatu yang bisa digunakan untuk memahami perilaku sosial. Ada empat perspektif, yaitu : stuktural (structural perspectives), kognitif (cognitive perspectives), dan interaksionis (interactionist perspectives), perilaku (behavioral perspectives)
      Perspektif perilaku dan kognitif  lebih banyak digunakan oleh para psikolog sosial yang berakar pada psikologi. Mereka sering menawarkan  jawaban yang berbeda atas sebuah pertanyaan : "Seberapa besar perhatian yang seharusnya diberikan oleh para psikolog sosial pada kegiatan mental dalam upayanya memahami perilaku sosial?".

pandangan hidup sistem_taufik ramadhan_tugas ke 1

Pandangan Hidup Sistem
Visi ini melampaui batas-batas konseptual dan disiplin yang ada dewasa ini dan  akan dicari disetiap lembaga baru. Pada saat ini tidak ada kerangka yang telah mapan baik bersifat konseptual maupun institusional, yang akan membantu perumusan pradigma baru, tetapi garis-garis besar kerangka semacam itu telah dibentuk oleh banyak pribadi, komunitas, dan jaringan yang mengembangkan cara-cara baru untuk memikirkan dan mengorganisasi diri mereka sendiri sesuai dengan prinsip-prinsip baru.

Perspektif Psikologi Sosial_Siti Nuraini_2


Pengertian
 kognitif adalah adalah bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya. Hal tersebut diutarakan oleh oleh Piaget (Hetherington & Parke, 1975). Pieget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas, anak tidak pasif menerima informasi. Selanjutnya walaupun proses berpikir dan konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh pengalamannya dengan dunia sekitarnya, namun anak juga aktif menginterpretasikan informasi yang ia peroleh dari pengalaman, serta dalam mengadaptasikannya pada pengetahuan dan konsepsi.         

Selasa, 19 Maret 2013

Model Biomedis_Mia MAisyatur R_Tugas 1


Model biomedis terbentuk dari pemikiran Descartes pada pemikiran kedokteran yang membentuk landasan konseptual kedokteran ilmiah modern. Tiga abad setelah Descartes, ilmu kedokteran, sebagaimana ditulis oleh George Engel, masih didasarkan atas " pengertian tubuh sebagai mesin, dan penyakit sebagai konsekuensi rusaknya mesin, dan tugas dokter memperbaiki mesin itu. Hal yang menjadi kelemahan paling serius dari pendekatan biomedis adalah ketika ilmu kedokteran tidak lagi mampu berhadapan dengan fenomena penyembuhan. Alasan dari tidak dimasukkannya biomedis kedalam fenomena penyembuhan karena peyembuhan merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dipahami dalam pengertian reduksionis.

Pandangan Hidup Sistem_Nurul Vivi_tugas ke-1

Pandangan Hidup Sistem
Suatu biologi memandang suatu organisme sebagai suatu sistem hidup dan bukannya sebagai suatu mesin. Pandangan sistem melihat dunia dalam pengertian hubungan dan integritas. Sistem adalah keseluruhan yang terintegrasi yang sifat-sifatnya tidak dapat direduksi menjadi sifat-sifat unik yang kecil. Pendekatan sistem tidak memusatkan pada balok-balok bangunan dasar atau zat-zat dasar melainkan lebih menekankan pada prinsip-prinsip organisasi dasar. Contoh-contoh sistem semacam ini terdapat di alam raya. Setiap organisme dari bakteri yang paling kecil, bermacam-macam tumbuh-tumbuhan dan binatang, hingga manusia merupakan suatu keseluruhan yang terintegrasi dan dengan demikian berarti sebuah sistem yang hidup. Sel-sel itu merupakan sistem yang hidup, dan begitu pula berbagai jaringan dan organ tubuh; otak manusia merupakan satu contoh sistem hidup yang paling kompleks. Namun, sistem itu tidak terbatas pada organisme individual dan bagian-bagiannya. Aspek-aspek kesluruhan yang sama juga ditunjukkan oleh sistem-sistem sosial semacam komunitas semut, sarang lebah, atau keluarga manusia dan juga ditunjukkan oleh ekosistem yang terdiri atas berbagai organisme dan benda mati dalam suatu interaksi timbal-balik.

Persepektif Psikologi Sosial_ M.IRHAMNI

M.IRHAMNI
PMI 4
Interaksi sebagai sebuah kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau balasan atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya.
Sebuah konsep yang dikemukakan oleh Homans ini mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.
Sedangkan menurut Shaw, ia mendefinisikan bahwa interaksi adalah suatu pertukaran antarpribadi yang masing- masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing- masing perilaku saling mempengaruhi satu sama lain.

Cari Blog Ini