Rabu, 27 Maret 2013

KELOMPOK SOSIAL_MUHAMMAD FARID_3

Kelompok social
Beberapa ahli mengemukakan pendapat tentang jenis-jenis kelompok sosial, diantaranya :

1) W.G Sumner
W.G Summer mengemukakan bahwa jenis-jenis kelompok sosial yaitu, in group atau we group dan out group atau others group .
2) C.H Cooley

 
Atas dasar besar kecilnya jumlah anggota kelompok, maka Cooley mebedakan antara kelompok primer dan kelompok sekunder.
3) Ferdinand Tonnies
Dalam bukunya Gemeinschaft und Gesellschaft Ferdinand Tonnies mengadakan pembedaan antara dua jenis kelompok, yang dinamakannya Gemeinschaft (peguyuban) dan Geselschaft (patembayan).
4) J.L Gillin

Gillin membagi kelompok berdasarkan fungsionalnya, misalnya sebagai berikut.:
  1. Kelompok persamaan darah (blood group),contoh : keluarga dan kasta
  2. Kelompok berdasarkan karakteristik jasmaniah atau mental
  3. Kelompok proximitas : kelompok-kelompok territorial
  4. Kelompok berdasarkan interest kulturil : ekonomi, teknologi, agama, pendidikan, politik dan rekreasi.
Norma-norma kelompok social
Norma kelompok tersebut bukanlah norma statis atau angka rata-rata mengenai tingkah laku yang sebenarnya terjadi dalam kelompok itu, melainkan merupakan pedoman-pedoman untuk mengatur pengalaman dan tingkah laku anggota kelompok dalam bermacam-macam situasi sosial yang bersangkutan dengan kelompok.
Norma kelompok ialah pengertian yang seragam mengenai cara-cara tingkah laku yang patut dilakukan oleh anggota kelompok apabila terjadi sesuatu yang bersangkutpaut dengan kehidupan kelompok. Norma dalam suatu kelompok ada yang tertulis dana ada juga yang tidak, biasanya sesuai jenis kelompoknya. Kalau kelompok resmi pasti tertulis namun bila kelompok tak resmi maka kebanyakan tidaka tertulis. Jadi norma-norma kelompok itu berkenaan dengan cara-cara tingkah laku yang diharapkan dari semua anggota kelompok dalam keadaan yang berhubungan dengan kehidupan dan tujuan interaksi kelompok.
Norma kelompok informal biasanya terealisasikan dalam bentuk pengertian satu sama lain terhadap prilaku yang ada. Sedangkan kelompok formal mempunyai norma-norma tertulis tentang prilaku semua anggotanya.
Norma sosial merupakan adalah patokan umum mengenai tingkah laku dan sikap individu anggota kelompok yang dikehendaki oleh kelompok mengenai bermacam-macam hal yang berhubungan dengan kehidupan kelompok yang melahirkan norma-norma tingkah laku dan sikap-sikap itu mengenai segala situasi yang dihadapi oleh anggota-anggota kelompok .
Proses dalam kelompok
            Pada dasarnya, pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya.
Kohesi dalam kelompok
                                         
            Kelompok merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang berrinteraksi satu dengan yang lain dan saling pengaruh mempengaruhi (shaw,1979). Tingkatan yang menunjukan anggota kelompok saling tertarik satu dengan yang lain menunjuk pada kohevisitas kelompok. Ada tiga makna tentang kohesivitas kelompok, pertama, ketertarikan pada kelompok termasuk rasa tidak ingin keluar dari kelompok. Kedua, moral dan tingkatan motivasi anggota kelompok. Ketiga, koordinasi dan kerjasama antar anggota kelompok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini