Senin, 21 September 2015

hodijah kpi1b tugas3

KONFLIK SOSIAL



Konflik sosial adalah perselisihan atau persengketaan antara dua atau lebih kekuatan baik secara individu atau kelompok yang yang kedua belah pihak memiliki keinginan untuk saling menjatuhkan atau menyisihkan

Akar konflik sosial ada 3, yaitu stereotip, prasangka dan diskriminasi. Streotip konsepsi adalah yang mengenai sifat-sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Misalnya, ada sebuah mobil yang tidak jelas arahnya (ke kanan dan kiri), maka pengemudi belakangnya akan mengatakan bahwa mobil yang didepan dikemudikan oleh seorang perempuan.

Prasangka adalah sikap yang menguntungkan individu golongan atau kelompok lain berdasarkan pandangan yang belum terbukti kebenarannya, sering terjadi diterapkan pada kelompok suku bangsa. Hal ini amatlah berbahaya karena dapat menimbulkan kebencian tanpa alasan yang jelas. Contohnya pada perbedaan suku. Banyaknya suku yang ada, maka budaya pun juga mewarnai suku tersebut. Kita ambil contoh pada adat suku Batak dan suku Sunda. Ada seseorang dari suku sunda bertamu ke rumah suku batak, ketika ia dijamu dan tidak menyentuh suguhan yang disajikan si tuan rumah, maka itu dianggap pelecehan karena tidak menghargai. Padahal si tamu ini sudah cukup kenyang sebelum bertamu ke rumah Batak itu. Nah itu bisa menjadi salah satu contoh dari prasangka.

Diskrimimasi adalah pembedaan tingkah laku terhadap manusia lain berdasarkan cirri-ciri tertentu (ras, etnis, jenis kelamin dan sebagainya). Pembedaaan tingkah laku bisa sangat jelas terlihat atau terselubung. Contohnya adalah ada lowongan pekerjaan yang objektif dilakukan untuk laki-laki dan perempuan. Saat tes perempuanlah yang lulus. Namun pengambil keputusan menyatakan takkan menerima perempuan tadi karena ia merasa bahwa hanya lelaki yang tepat dalam pekerjaan tersebut. Ini adalah salah satu contoh dari diskriminasi gender.

Ada penyebab-penyebab terjadinya konflik selain dari 3 diatas yakni :

Perbedaaan kebudayaan

Bentrokan antar kepentingan

Perubahan-perubahan sosial.



Jika ada penyebab tentu ada akibatnya :



Bertambah kuatnya rasa soilidaritas kelompok

Timbul perpecahan

Adanya perubahan kepribadian individu

Munculnya norma baru

  Mengatasi konflik    

Sebagaimana diketahui bahwa interaksi antarmanusia dan golongan diawali dengan semangat saling mengisi dan membantu kehidupan, berlawanan dengan konflik yang mengutamakan kelemahan lawan (bahkan penghancuran). Konflik menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan tatanan sosial yang seimbang dan teratur.

Untruk mencegah terjadinya konflik, langkah preventif sudah harus dipersiapkan. Sejak aal disiapkan aturan-aturan yan memang disengaja untuk dipatuhi bersama. Aturan ini sekiranya berlaku umum dan disarikan dari kebudayaan-kebudayaan yang terlibat didalamnya. Selanjutnya menyediakan individu/institusi untuk menjaga keteraturan tersebut.

Umumnya, konflik dapat diredakan ketika 2 pihak yang berkonflik menyadari bahwa ada hal lain yang sama pentingnya dan mereka juga belum mengatasinya. Fasilitator pndamai harus memperhatikan situasi dan kondisi untuk membuka diskusi bahwa ada yang perlu diperbaiki bersama.

Kemudian sebagai langkah preventif, saling membuka jalur komunikasi akan lebih baik bagi semua pihak, dengan tujuan adanya keinginan perbaikan bersama, bukan karena kepentingan diri saja.

Dapat juga dilakukan dengan langkah akomodasi sebagai berikut :

Koersi

Kompromi

Artbirase

Mediasi

Konsiliasi

Toleransi

Stalemate

Ajudikasi

Segresi

Eliminasi

Konversi





PEREBUTAN SUMBER DAYA

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsure tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik tetapi juga bersifat non fisik. Biasanya sumber daya nonfisik bisa menjadi akar terjadinya konflik di masyarakat. Misalnya sumber daya pikiran manusia yang terbatas. Para sosiolog berpendapat bahwa akar dari timbulnya konflik yaitu adanya hubungan sosial, ekonomi, maupun politik yang akarnya adalah perebutan atas sumber daya yang ketersediannya amat terbatas dengan pembagian yang tidak merata.seperti contoh perebutan lahan hutan yang seharusmya dilindungi oleh hak Negara, perebutan lahan tempat tinggal demi pembuatan waduk dan masih banyak lagi.

Referensi : Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat (Eko A. Meinarno, bambang W)

KONFLIK SOSIAL



Konflik sosial adalah perselisihan atau persengketaan antara dua atau lebih kekuatan baik secara individu atau kelompok yang yang kedua belah pihak memiliki keinginan untuk saling menjatuhkan atau menyisihkan

Akar konflik sosial ada 3, yaitu stereotip, prasangka dan diskriminasi. Streotip konsepsi adalah yang mengenai sifat-sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Misalnya, ada sebuah mobil yang tidak jelas arahnya (ke kanan dan kiri), maka pengemudi belakangnya akan mengatakan bahwa mobil yang didepan dikemudikan oleh seorang perempuan.

Prasangka adalah sikap yang menguntungkan individu golongan atau kelompok lain berdasarkan pandangan yang belum terbukti kebenarannya, sering terjadi diterapkan pada kelompok suku bangsa. Hal ini amatlah berbahaya karena dapat menimbulkan kebencian tanpa alasan yang jelas. Contohnya pada perbedaan suku. Banyaknya suku yang ada, maka budaya pun juga mewarnai suku tersebut. Kita ambil contoh pada adat suku Batak dan suku Sunda. Ada seseorang dari suku sunda bertamu ke rumah suku batak, ketika ia dijamu dan tidak menyentuh suguhan yang disajikan si tuan rumah, maka itu dianggap pelecehan karena tidak menghargai. Padahal si tamu ini sudah cukup kenyang sebelum bertamu ke rumah Batak itu. Nah itu bisa menjadi salah satu contoh dari prasangka.

Diskrimimasi adalah pembedaan tingkah laku terhadap manusia lain berdasarkan cirri-ciri tertentu (ras, etnis, jenis kelamin dan sebagainya). Pembedaaan tingkah laku bisa sangat jelas terlihat atau terselubung. Contohnya adalah ada lowongan pekerjaan yang objektif dilakukan untuk laki-laki dan perempuan. Saat tes perempuanlah yang lulus. Namun pengambil keputusan menyatakan takkan menerima perempuan tadi karena ia merasa bahwa hanya lelaki yang tepat dalam pekerjaan tersebut. Ini adalah salah satu contoh dari diskriminasi gender.

Ada penyebab-penyebab terjadinya konflik selain dari 3 diatas yakni :

Perbedaaan kebudayaan

Bentrokan antar kepentingan

Perubahan-perubahan sosial.



Jika ada penyebab tentu ada akibatnya :



Bertambah kuatnya rasa soilidaritas kelompok

Timbul perpecahan

Adanya perubahan kepribadian individu

Munculnya norma baru

  Mengatasi konflik    

Sebagaimana diketahui bahwa interaksi antarmanusia dan golongan diawali dengan semangat saling mengisi dan membantu kehidupan, berlawanan dengan konflik yang mengutamakan kelemahan lawan (bahkan penghancuran). Konflik menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan tatanan sosial yang seimbang dan teratur.

Untruk mencegah terjadinya konflik, langkah preventif sudah harus dipersiapkan. Sejak aal disiapkan aturan-aturan yan memang disengaja untuk dipatuhi bersama. Aturan ini sekiranya berlaku umum dan disarikan dari kebudayaan-kebudayaan yang terlibat didalamnya. Selanjutnya menyediakan individu/institusi untuk menjaga keteraturan tersebut.

Umumnya, konflik dapat diredakan ketika 2 pihak yang berkonflik menyadari bahwa ada hal lain yang sama pentingnya dan mereka juga belum mengatasinya. Fasilitator pndamai harus memperhatikan situasi dan kondisi untuk membuka diskusi bahwa ada yang perlu diperbaiki bersama.

Kemudian sebagai langkah preventif, saling membuka jalur komunikasi akan lebih baik bagi semua pihak, dengan tujuan adanya keinginan perbaikan bersama, bukan karena kepentingan diri saja.

Dapat juga dilakukan dengan langkah akomodasi sebagai berikut :

Koersi

Kompromi

Artbirase

Mediasi

Konsiliasi

Toleransi

Stalemate

Ajudikasi

Segresi

Eliminasi

Konversi





PEREBUTAN SUMBER DAYA

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsure tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik tetapi juga bersifat non fisik. Biasanya sumber daya nonfisik bisa menjadi akar terjadinya konflik di masyarakat. Misalnya sumber daya pikiran manusia yang terbatas. Para sosiolog berpendapat bahwa akar dari timbulnya konflik yaitu adanya hubungan sosial, ekonomi, maupun politik yang akarnya adalah perebutan atas sumber daya yang ketersediannya amat terbatas dengan pembagian yang tidak merata.seperti contoh perebutan lahan hutan yang seharusmya dilindungi oleh hak Negara, perebutan lahan tempat tinggal demi pembuatan waduk dan masih banyak lagi.

Referensi : Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat (Eko A. Meinarno, bambang W)

hodijah. kpi 1b. tugas 3

KONFLIK SOSIAL



Konflik sosial adalah perselisihan atau persengketaan antara dua atau lebih kekuatan baik secara individu atau kelompok yang yang kedua belah pihak memiliki keinginan untuk saling menjatuhkan atau menyisihkan

Akar konflik sosial ada 3, yaitu stereotip, prasangka dan diskriminasi. Streotip konsepsi adalah yang mengenai sifat-sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Misalnya, ada sebuah mobil yang tidak jelas arahnya (ke kanan dan kiri), maka pengemudi belakangnya akan mengatakan bahwa mobil yang didepan dikemudikan oleh seorang perempuan. 

Prasangka adalah sikap yang menguntungkan individu golongan atau kelompok lain berdasarkan pandangan yang belum terbukti kebenarannya, sering terjadi diterapkan pada kelompok suku bangsa. Hal ini amatlah berbahaya karena dapat menimbulkan kebencian tanpa alasan yang jelas. Contohnya pada perbedaan suku. Banyaknya suku yang ada, maka budaya pun juga mewarnai suku tersebut. Kita ambil contoh pada adat suku Batak dan suku Sunda. Ada seseorang dari suku sunda bertamu ke rumah suku batak, ketika ia dijamu dan tidak menyentuh suguhan yang disajikan si tuan rumah, maka itu dianggap pelecehan karena tidak menghargai. Padahal si tamu ini sudah cukup kenyang sebelum bertamu ke rumah Batak itu. Nah itu bisa menjadi salah satu contoh dari prasangka. 

Diskrimimasi adalah pembedaan tingkah laku terhadap manusia lain berdasarkan cirri-ciri tertentu (ras, etnis, jenis kelamin dan sebagainya). Pembedaaan tingkah laku bisa sangat jelas terlihat atau terselubung. Contohnya adalah ada lowongan pekerjaan yang objektif dilakukan untuk laki-laki dan perempuan. Saat tes perempuanlah yang lulus. Namun pengambil keputusan menyatakan takkan menerima perempuan tadi karena ia merasa bahwa hanya lelaki yang tepat dalam pekerjaan tersebut. Ini adalah salah satu contoh dari diskriminasi gender. 

Ada penyebab-penyebab terjadinya konflik selain dari 3 diatas yakni :

Perbedaaan kebudayaan 

Bentrokan antar kepentingan 

Perubahan-perubahan sosial. 



Jika ada penyebab tentu ada akibatnya :



Bertambah kuatnya rasa soilidaritas kelompok 

Timbul perpecahan 

Adanya perubahan kepribadian individu 

Munculnya norma baru

   Mengatasi konflik    

Sebagaimana diketahui bahwa interaksi antarmanusia dan golongan diawali dengan semangat saling mengisi dan membantu kehidupan, berlawanan dengan konflik yang mengutamakan kelemahan lawan (bahkan penghancuran). Konflik menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan tatanan sosial yang seimbang dan teratur. 

Untruk mencegah terjadinya konflik, langkah preventif sudah harus dipersiapkan. Sejak aal disiapkan aturan-aturan yan memang disengaja untuk dipatuhi bersama. Aturan ini sekiranya berlaku umum dan disarikan dari kebudayaan-kebudayaan yang terlibat didalamnya. Selanjutnya menyediakan individu/institusi untuk menjaga keteraturan tersebut. 

Umumnya, konflik dapat diredakan ketika 2 pihak yang berkonflik menyadari bahwa ada hal lain yang sama pentingnya dan mereka juga belum mengatasinya. Fasilitator pndamai harus memperhatikan situasi dan kondisi untuk membuka diskusi bahwa ada yang perlu diperbaiki bersama. 

Kemudian sebagai langkah preventif, saling membuka jalur komunikasi akan lebih baik bagi semua pihak, dengan tujuan adanya keinginan perbaikan bersama, bukan karena kepentingan diri saja. 

Dapat juga dilakukan dengan langkah akomodasi sebagai berikut :

Koersi

Kompromi

Artbirase

Mediasi

Konsiliasi

Toleransi

Stalemate

Ajudikasi

Segresi

Eliminasi

Konversi 





PEREBUTAN SUMBER DAYA

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsure tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik tetapi juga bersifat non fisik. Biasanya sumber daya nonfisik bisa menjadi akar terjadinya konflik di masyarakat. Misalnya sumber daya pikiran manusia yang terbatas. Para sosiolog berpendapat bahwa akar dari timbulnya konflik yaitu adanya hubungan sosial, ekonomi, maupun politik yang akarnya adalah perebutan atas sumber daya yang ketersediannya amat terbatas dengan pembagian yang tidak merata.seperti contoh perebutan lahan hutan yang seharusmya dilindungi oleh hak Negara, perebutan lahan tempat tinggal demi pembuatan waduk dan masih banyak lagi. 

Referensi : Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat (Eko A. Meinarno, bambang W)


nita JRN 1B konflik sosial dan perebutan sumber daya tugas 2

Nita

Jurnalistik 1B

Pengantar Ilmu Sosiologi

 

A.    definisi konflik social dalam prespektif sosiologi

 

kata konflik menurut bahasa yunani cinfigere dan conflict yang berarti saling beraturan, arti kata konflik ini menunjukan pada semua bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian, pertentangan, perkelahian, oposisi, serta interaksi yang antagonis bertentangan (kartono, 1991).

 

Soetopo dan supriyanto (2003) mendefinisikan konflik itu suatu keadaan dari seseorang atau suatu kelompok orang yang dalam suatu system social yang memiliki perbedaan perilaku yang tidak atau kurang sejalan dengan pihak lain yang terlibat di dalamnya ketika mencapai tujuan tertentu. Unsurnya meliputi adanya pertentangan, adanya pihak yang berkonflik, adanya situasi dan proses serta adanya tujuan kebutuhan.

 

B.     Sumber daya dalam perspektif sosiologi

 

umber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible).

 

Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources). Ke dalam sumber daya dapat pulih termasuk tanaman dan hewan (sumber daya hayati).

 

C.     Contoh dalam kehidupan sehari-hari

 

Konflik social

 

·         Misalnya antar kepala sekolah dengan wakilnya yang mulai cekcok tentang tugas yang akan dilaksanakan.

Sumber daya

 

·         Sumber daya alam, seperti pepohonana, hutan dan hewan.

 

Rahmasari widya aulia JRN 1B Konflik sosial dan perebutan sumberdaya tugas 2

Rahmasari widya aulia

(11150510000191)

Jurnalistik 1/B

 

DEFINISI KONFLIK SOSIAL DAN SUMBERDAYA

 

A.    Konflik Sosial:

Adalah suatu perspektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu system social yang terdiri dari bagian-bagian yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, dimana komponen yang satu berusaha untuk menaklukan komponen yang lain guna memenuhi kepentingannya atau memperoleh kepentingan sebesar-besarnya

 

 

B.     Sumberdaya:

Definisi dan pengertian dari Sumber Daya dapat dijelaskan sebagai berikut : Sumber Daya merupakan unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam nonhayati, dan sumber daya buatan (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982). Dengan demikian, semua sumber baik manusia, materi maupun energi yang secara nyata dan potensial dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia disebut sumber daya (Manan, 1978). Menurut Soerianegara (1977) bahwa hutan, tanah, air, tanaman pertanian, padang rumput, dan populasi ikan merupakan beberapa contoh sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable resources).

 

CONTOH KONFLIK SOSIAL DAN SUMBERDAYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

     

 

A.    Konflik social:

Binis penerbangan di bandara udara berminat untuk mencari tyahu persaingan diantara elemen yang berbeda-beda seperti pihak manajemen dan karyawan supaya masing –masing memperoleh kepentingan yang besar

 

 

B.     Sumberdaya:

Kasus Irak dan Libya adalah  contoh nyata penggunaan isu Senjata Pemusnah Massal, isu HAM dan isu demokratisasi sebagai alasan keterlibatan negara-negara besar dan sekutunya dalam peperangan. Irak adalah negara pertama yang dijadikan proyek penguasaan sumber daya alam berupa ladang minyak dengan berlindung dibalik isu penghancuran senjata pemusnah massal dan penghancuran rezim anti demokrasi. Dalam kasus Irak seolah tujuan penguasaan ladang minyak  "diabaikan" dan "ditutupi" dengan tujuan penghancuran senjata pemusnah massal dan kemudian penggulingan rezim tiran dan otoriter yang digembar-gemborkan melalui jaringan media massa yang juga dikuasai negara-negara penyerang; pencitraan yang muncul dan dominan di media massa dunia menyatakan  memang ada "keuntungan" bagi rakyat Irak berupa jatuhnya rezim tiran dan otoriter Saddam Husein, Pemerintahan Demokratis pun terbentuk sudah, kebebasan terbit di negeri yang dulunya tirani meraja dan itulah anugerah terbesar yang diberikan Barat kepada rakyat Irak.

 

 

Sumber: Teori sosiologi modern, Berbard Raho, SVD. Perpustakaan nasional : katalog dalam terbitan: Prestasi Pustaka

 

 

 

Mutia Regina JURNAL 1B Konflik Sosial dan Perebutan Sumberdaya tugas 2

 Mutia Regina Saura

(11150510000165)

Jurnalistik 1/B

 

 

Definisi Konflik Sosial dan Sumberdaya

           

A.    Konflik Sosial

Salah satu perspektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu system yang terdiri dari bagian atau komponen yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, dimana komponen yang satu berusaha menaklukan kepentingan yang lain guna memenuhi kepentingannya atau memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

 

B.     Sumberdaya

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber Daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat diperbaharui dan atau sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui. sebagai contoh sumberdaya yang dapat di perbaharui diantaranya tumbuhan dan hewan. Dalam hal ini sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi dan gas, batudara, dan jenis tambang lain yang masuk ke dalam sjenis sumberdaya alam. Sumber daya terbagi atas dua jenis yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia.

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Konflik Sosial: - OPM dengan Pemerintah Indonesia

-          Konflik antar –umat beragama seperti pengakuan sebagai nabi yang menyebabkan adanya aliran sesat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Sumberdaya:

           

Pesisir utara Jawa Timur yang membentang dari Kabupaten Tuban hingga Kabupaten Situbondo juga wilayah pesisir Pulau Madura. Konflik antar kelompok nelayan dalam memperebutkan sumber daya perikanan terjadi di beberapa daerah. Kasus di perairan Bangkalan dimana dua kelompok nelayan terlibat bentrok fisik akibat berebut daerah penangkapan ikan. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12 Juli 1995 di perairan Karangjamuang, Bangkalan utara. Konflik terjadi antara nelayan lokal dengan nelayan Lamongan. Terjadilah pembakaran perahu-perahu nelayan Lamongan oleh nelayan Bangkalan, karena menganggap wilayah perairan tersebut adalah milik mereka sejak turun temurun dan melarang nelayan Lamongan untuk menangkap lagi di perairan mereka. Kasus serupa terjadi pula di perairan Sidoarjo, dimana bentrok antara nelayan Pulau Mandangin sampang dengan Nelayan Kisik, Pasuruan yang disebabkan perebutan lokasi penangkapan udang.

 

 

 

Sumber: Pengantar Sosiologi, Elly M. Setiadi – Usman Kolip (2011) Kencana Prenadamedia Group

 

Mutia Regina JURNAL 1B Konflik Sosial dan Perebutan Sumberdaya

 Mutia Regina Saura

(11150510000165)

Jurnalistik 1/B

 

 

Definisi Konflik Sosial dan Sumberdaya

           

A.    Konflik Sosial

Salah satu perspektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu system yang terdiri dari bagian atau komponen yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, dimana komponen yang satu berusaha menaklukan kepentingan yang lain guna memenuhi kepentingannya atau memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

 

B.     Sumberdaya

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber Daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat diperbaharui dan atau sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui. sebagai contoh sumberdaya yang dapat di perbaharui diantaranya tumbuhan dan hewan. Dalam hal ini sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi dan gas, batudara, dan jenis tambang lain yang masuk ke dalam sjenis sumberdaya alam. Sumber daya terbagi atas dua jenis yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia.

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Konflik Sosial: - OPM dengan Pemerintah Indonesia

-          Konflik antar –umat beragama seperti pengakuan sebagai nabi yang menyebabkan adanya aliran sesat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Sumberdaya:

           

Pesisir utara Jawa Timur yang membentang dari Kabupaten Tuban hingga Kabupaten Situbondo juga wilayah pesisir Pulau Madura. Konflik antar kelompok nelayan dalam memperebutkan sumber daya perikanan terjadi di beberapa daerah. Kasus di perairan Bangkalan dimana dua kelompok nelayan terlibat bentrok fisik akibat berebut daerah penangkapan ikan. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12 Juli 1995 di perairan Karangjamuang, Bangkalan utara. Konflik terjadi antara nelayan lokal dengan nelayan Lamongan. Terjadilah pembakaran perahu-perahu nelayan Lamongan oleh nelayan Bangkalan, karena menganggap wilayah perairan tersebut adalah milik mereka sejak turun temurun dan melarang nelayan Lamongan untuk menangkap lagi di perairan mereka. Kasus serupa terjadi pula di perairan Sidoarjo, dimana bentrok antara nelayan Pulau Mandangin sampang dengan Nelayan Kisik, Pasuruan yang disebabkan perebutan lokasi penangkapan udang.

 

 

 

Sumber: Pengantar Sosiologi, Elly M. Setiadi – Usman Kolip (2011) Kencana Prenadamedia Group

 

robiatul adawiyah JRN 1B konflik sosial dan perebutan sumber daya Tugas 2

Robiatul Adawiyah

Jurnalistik 1B

Pengantar Ilmu Sosiologi

 

 

A.    Definisi konflik social dalam perspektif sosiologi

 

Teori konflik social adalah suatu perspektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu system social yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dimana komponen yang satu berusaha untuk menaklukkan komponen yang lain guna memenuhi kepentingannya atau memperoleh kepentingan sebesar-besarnya.

 

Teori konflik karl marx, konflik adalah suatu kenyataan social yang bias ditemukan dimana-mana. Bagi marx, konflik social adalah pertentangan antara segmen-segmen masyarakat untuk memperebutkan asset-aset yang bernilai.

 

A.    Sumber daya dalam perspektif sosiologi

 

Definisi dan pengertian dari Sumber Daya dapat dijelaskan sebagai berikut : Sumber Daya merupakan unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam nonhayati, dan sumber daya buatan (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982). Dengan demikian, semua sumber baik manusia, materi maupun energi yang secara nyata dan potensial dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia disebut sumber daya (Manan, 1978). Menurut Soerianegara (1977) bahwa hutan, tanah, air, tanaman pertanian, padang rumput, dan populasi ikan merupakan beberapa contoh sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable resources).

 

B.     Contoh konflik social dan sumber daya dalam kehidupan sehari-hari

 

1.      Konflik social

Bisnis penerbangan di bandara udara, para pegawai tentu menghendaki kenaikan upah sedangkan sebaliknya pihak pimpinan menghendaki agar mereka memperoleh keuntungan. Perbedaan kepentingan itu akan menimbulkan konflik.

 

2.      Sumber daya

 

Sumber daya manusia, seperti buruh, pegawai, guru dll.

 

·         Sumber : Bernard Raho, SVD. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2007

 

Khurun in Umama,jrn1B_Konflik sosial dan perebutan sumberdaya dalam perspektif sosiologi_tugas2

Khurun In Umama

Jurnalistik 1 B

NIM:11150510000225

 

Konflik Sosial dan Perebutan Sumber Daya

 

A.    Pengertian Konflik Sosial Dalam Perspektif Sosiologi

Dalam buku Sosiologi Modern karangan Bernard Raho,svd Teori konflik muncul sebagai reaksi atas teori fungsionalisme structural yang kurang memperhatikan fenomena konflik dalam masyarakat.Namun demikian, teori mempunyai akar dalam karya Karl Marx di dalam teori sosiologi klasik dan dikembangkan oleh beberapa pemikir social yang berasal dari masa-masa kemudian .

Pada dasarnya pandangan teori konflik tentang masyarakat sebetulnya tidak banyak berbeda dari pandangan fungsionalisme structural karena keduanya sama-sama memandang masyarakat sebagai satu system yang terdiri dari bagian-bagian.

Menurut Karl Marx Konflik Sosial adalah: Pertentangan antara segmen-segmen masyarakat untuk memperebutkan asset-aset yang bernilai.

Jenis dari konflik social bias bermacam-macam yaitu konflik antara individu, dan bahkan konflik antara bangsa .

Contoh :

Konlik antar pelajar

Konflik antar masyarakat

Konflik antar suku

Konflik antar agama

 

B.Pengertian Sumber Daya

Mathis dan Jackson (2006, h.3) Sumber Daya adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.keberadaan Sumber daya manusia yang minim terkadang dapat menimbulkan adanya konflik social.

Contoh: Antrian warga pada tahun 2008 yang berlangsung ricuh di karnakan memperebutkan minyak tanah yang semakin langka pada saat itu.

Siska Mailana Putri / Jurnalistik 1B / Konflik Sosial & Sumber daya dalam persfektif Sosiologi / Tugas 2

NAMA            :          SISKA MAILANA PUTRI

JURUSAN      :          JURNALISTIK

NIM                :          11150510000175

 

            KONFLIK SOSIAL & PEREBUTAN SUMBER DAYA

A.    Konflik Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.

Menurut Jamed W.Vander Zander:

Pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan,status ,atau wilayah tempat pihak yang saling berhadapan bertujuan untuk menetralkan ,merugikan atau menyisihkan lawan mereka .

 

  Menurut Dahdendrof:

Masyarakat memiliki dua waja,yakni konflik dan konsensus. Dan konflik pada kenyataan tidak semata hanya menimbulkan perpecahan namun membangun rasa persatuan di sisi lain .

Jenis konflik  Menurut Dahdendrof  :

a.       Konflik antara atau dalam peran sosial

b.      Konflik antar kelompok sosial

c.       Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisasi dan kelompok kelompok yang tidak terorganisasi

d.      Konflik antara satuan-satuan nasional.

Jadi intinya Konflik sosial adalah suatu bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan saling mengancam, menghancurkan, melukai, dan melenyapkan diantara pihak-pihak yang terlibat. Sebenarnya, konflik tidak selalu membawa dampak negatif. sisi positif konflik sosial adalah konflik mengawali terjadinya perubahan. Pertentangan antar kelompok-kelompok sosial pada dasarnya adalah konflik mengawali terjadinya perubahan. Pertentangan antara kelompok-kelompok sosial pada dasarnya adalah bentuk tuntutan terhadap perubahan kondisi yang tidak menguntungkan. Suatu kelompok yang merasa diperlakukan tidak adil menuntut perubahan untuk memperjuangkan perubahan itu, jalan yang ditempuh adalah  menentang kondisi yang ada.

Sebab terjadinya konflik

  • Perbedaan pendirian dan perasaan seseorang makin tajam sehingga timbul bentrok
  • Perubahan sosial yang terlalu cepat dalam masyarakat sehingga terjadi disorganisasi dan perbedaan pendirian mengenai reorganisasi dari sistem nilai baru
  • Perbedaan kebudayaan yang mempengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan pertentangan kelompok
  • Bentrokan antarkepentingan baik perseorangan maupun kelompok, misalnya kepentingan ekonomi, sosial, politik, ketertiban, dan keamanan
  • Permasalahan bidang ekonomi, seperti kelangkaan BBM
  • Lemahnya kepemimpinan pada berbagai tingkatan (weak leadership)
  • Ketidakadilan yang dirasakan oleh sebagian atau seluruh kelompok masyarakat
  • Rendahnya tingkat penegakan hukum
  • Terorisasi nilai-nilai tradisional yang mengedepankan kebersamaan dan harmoni
  • Sejarah operasi pemerintah pada masa lalu terutama melalui kekuatan militer bersenjata.

Contoh : konflik antarpelajar/tawuran yamg disebabkan oleh perbedaan pendirian, pola pikir dan tingkah laku murid menyababkan terjadinya konflik yang berakibat pada kekerasan fisik.

B.     Perebutan Sumber Daya

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar mamupun hilang, da nada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources).

Definisi dan pengertian dari sumber daya adalah sumber daya merupakan unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan (undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982). Dengan demikian semua sumber baik manusia, materi maupun energy yang secara nyata dan potensial dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia di sebut sumber daya (Manan, 1978). Menurut Soerianegara (1977) bahwa hutan, tanah, air, tanaman pertanian, padang rumput, dan populasi ikan merupakan beberapa contoh sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable).

Contoh perebutan sumberdaya : Kasus Irak dan Libya adalah  contoh nyata penggunaan isu Senjata Pemusnah Massal, isu HAM dan isu demokratisasi sebagai alasan keterlibatan negara-negara besar dan sekutunya dalam peperangan. Irak adalah negara pertama yang dijadikan proyek penguasaan sumber daya alam berupa ladang minyak dengan berlindung dibalik isu penghancuran senjata pemusnah massal dan penghancuran rezim anti demokrasi.

Maryati,Kun,dkk. Sosiologi untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga Tim Sosiologi, Sosiologi 2. Jakarta : Yudistira.

http://www.kompasiana.com/masjanto/indonesia-waspadalah-perang-perebutan-sumber-daya-alam-sudah-dimulai_

Konflik Sosial dan Perebutan Sumberdaya Tugas ke 3

Nama                   : Adita Roro Lastamimi

NIM                    : 11150510000096

Jurusan                : Jurnalistik 1A

Mata kuliah         : Pengantar sosiologi

 

"Konflik Sosial dan Perebutan Sumberdaya"

 

1.      Definisi Konflik Sosial

       Konflik sosial ialah perubahan sosial yang terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi yang berbeda dengan kondisi semula. Teori konflik berasal dari ide-ide Karl Max, yang percaya bahwa masyarakat adalah entitas yang dinamis jadi terus-menerus mengalami perubahan di dorong oleh konflik kepentingan. Karl marx juga percaya bahwa setiap masyarakat kapitalis pada akhirnya akan terpecah oleh konflik antar kaum borjunis dan kaum proletar. Ini karena Karl Marx hidup pada abad ke-19 saat kapitalisme merajai benua eropa dan amerika. Dalam buku David Barry "Pokok-Pokok Pikiran Sosiologi" teori orang awam tentang kekuasan dan konflik adalah gambaran tentang ciri-ciri dari kelas pekerja inggris. Masyarakat terbagi menjadi dua 'mereka' dan 'kita'. 'Mereka' membuat tuntutan dan melakukan pengendalian terhadap 'kita'. 'Mereka' adalah pihak yang berwenang dan yang mengambil keputusan-keputusan karena 'mereka' mempunyai kekuasan dan' kita' tidak. Ini sama dengan pemikiran Karl Marx yang mengkelompokan masyarakat menjadi dua yaitu : Kaum Borjunis dan Kaum Proletar berdasarkan pada kepemilikan sarana dan alat produksi (properti). Kaum Borjunis adalah kaum yang mempunyai kekuasaan atas alat-alat produksi untuk usaha, sedangkan Kaum Proletar adalah kaum yang menjual tenaganya untuk Kaum  Borjunis. Para ahli teori konflik menekankan bahwa masyarakat terdiri atas kelompok-kelompok yang terlibat dalam persaingan sengit mengenai sumber daya yang langka.

     Pendapat para ahli sosiologi :

·         Wright wills yang dikenal sebagai pendiri teori konflik modern, Ia percaya bahwa struktur sosial tercipta karena konflik antara kepentingan yang berbeda-bedaa.

·         George Simmel sebagai sosiolog Jerman berpendapat bahwa konflik adalah bentuk interaksi dan bahwa konflik aktual dan yang potensial secara praktis merembes ke semua bentuk interaksi sosial yang akan mengakibatkan meningkatnya integrasi, solidaritas dan perubahan yang teratur. Berbeda dengan Karl Marx yang berpendapat bahwa konflik dapat menimbulkan revolusi, kekerasan dan meyebabkan perubahan struktur terhadap suatu sistem.

·         Max Weber pandangan tentang konflik ialah sebagai berikut :

-  Ide-ide agama bisa menjadi sumber konflik

-  Ide-ide agama dapat membantu melegitimasi posisi sosial dari kelompok yang dominan dalam masyarakat.

-  Mengakui pentingnya konflik dalam bidang ekonomi dan melihat dalam bidang distribusi prestise atau status dan kekuasaan politik. (Sosiologi Sebuah Pengantar, 2008)

 

2.      Sumberdaya dalam Perspektif Sosiologi

       Semua sumber baik manusia, materi maupun energi dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia disebut sumberdaya (Manan, 1978).  Sumberdaya terdiri dari unsur lingkungan hidup yang dibagi menjadi sumberdaya manusia, sumberdaya daya alam hayati, sumberdaya alam nonhayati, sumberdaya buatan (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982). Dalam konflik sosial terjadi perebutan sumberdaya antara masing-masing individu atau dalam konteks yang lebih besar untuk mencapai kepentingan dan kepuasan sendiri, dalam hal ini banyak terjadi perebutan sumberdaya yang terjadi di masyarakat dalam sumberdaya yang terbatas yaitu : uang, waktu luang, pekerjaan, pasangan seksual dll. Persaingan konflik yang terjadi dalam perebutan sumberdaya ini biasa disebut dengan kompetisi. Kompetisi juga merupakan karakteristik dari hubungan manusia. Perebutan sumberdaya bisa terjadi karna adanya kelompok individu yang mempunyai lebih banyak sumberdaya (kekuasan dan pengaruh) dan kelompok individu yang tidak memiliki sumberdaya tersebut sehingga terjadi kompetisi, faktanya tidak sedikit kelompok individu yang memiliki lebih banyak sumberdaya dan menggunakan sumberdayanya untuk mempertahankan posisi kekuasaan mereka dalam masyarakat. 

 

3.      Contoh perebutan sumberdaya dalam kehidupan sehari-hari.

Sumberdaya terbatas :

·         Seorang karyawan akan bersaing dengan karyawan lainnya di kantor dengan meningkatkan prestasinya agar mendapat upah yang lebih besar dan kenaikan jabatan.

Sumberdaya Manusia :

·         Masing-masing individu akan saling bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dengan meningkatkan potensi diri sehingga terseleksi menjadi SDM yang dibutuhkan sebuah perusahaan.

Sumberdaya Alam :

·         Para Kolektor Batu Akik tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan uang banyak demi memiliki Batu akik yang langka.

 

 

Sumber :

·  Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi edisi 6 jilid 1, James M. Henslin.

·         Sosiologi Sebuah Pengantar

Razak, Yusron (ed.) 2008

·         Pokok – pokok Pikiran Dalam Sosiologi, David Berry. 

Cari Blog Ini