Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Senin, 15 Oktober 2012
Nirma Sugiarti, KPI 1 E, tugas ke enam
Tug as ke 6Etika Protestan dan Spirit Kaitalisme, Nama: Dewi Utari ,kelas: KPI.1.E
Arif Syahrizal ( Tugas Ke 6)
ETIKA PROTESTAN DAN SEMANGAT KAPITALISME Nama : Arif Syahrizal Kelas : 1 KPI E Tugas : Ke 6
Masalah afiliasi agama dan strafikasi sosial, bahasan ini mengenai adanya perbedaan pandangan dan prinsip antara penganut Katolik dan Protestan tentang masalah duniawi yang berakar pada hukum gereja yang penganut Katolik menganggap bahwa yang menghukum bidah dan Yang mengampuni para pendosa dan berarti itu sesuatu yang bidah adalah pandangan Protestan, karena mereka lebih mengedepankan bisnis dari pada ajaran agama, serta mencampur dominasi dunia dengan bisnis. Weber beranggapan bahwa agama adalah sumber dari terjadinya suatu pertentangan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain dan begitu pula antara agama yang satu dengan agama yang lain khususnya agama Katolik dan Protestan. Salah satu faktor dari terjadinya suatu pertentangan antara agama adalah pendidikan , karena orang orang Katolik lebih menyukai pelatihan pelatihan dan bekerja di pemerintah dan lulusan pendidikan dari penganut Katolik lebih sedikit di bandingkan dengan Protestan dan ini merupakan salah satu penyebab adanya stratifikasi sosial, sedangkan kaum Protestan lebih senang bekerja pada bagian Administratif perusahaan, dan para penganut Katolik kalah bersaing dalam dunia kerja, karena hal ini terlihat dari banyaknya pemuda protestan yang memiliki skill dalam industri industri modern. Pada dasarnya orang orang Katolik terkesan asketis dalam mencapai cita cita hidupnya sehingga membuat penganutnya mengabaikan kehidupan dunia namun berbeda hal dengan orang orang Protestan, mereka lebih berpaham kepada materialistis dan mengedepankan sekulariasi dalam cita cita dan pandangan hidupnya, yang artinya mencampur kepentingan agama dan dunia. Dalam hal ini menyebabkan Protestan lebih maju dalam 3 hal di bandingkan dengan bangasa lain, yaitu : spiritual, perdagangan dan kebebasa. Kaum Protestan dan kaum Katolik mempunyai semangat kapitalisme, yang dalam bahasannya ada suatu perkataan yang berbunyi lebih suka makan enak atau lebih suka tidur enak. Bagi kaum Protestan mereka lebih menyukai makan enak karena mereka mempunyai pandangan utilitarisme, yang artinya baik bagi banyak orang dan memiliki alasan pembenaran yang kuat, sedangkan prinsip kaum Katolik mereka lebih menyukai tidur yang nyaman karena mereka berpendapat bahwa jika manusia bermalas malasan dia bukan hanya kehilangan waktu namun mereka juga akan kehilangan berbagai keuntungan yang mungkin ia dapatkan pada hari itu. Kapitalisme selau mendapatkan perlawanan dari tradisionalisme yang merupakan sikap mutlak manusia dan kapitalisme mencoba merubah pola pikir tersebut dengan menurukan teori ekonominya yaitu dengan menurunkan upah maka akan di peroleh pekerjaan yang meningkat. Kapitalistik merupakan perjuangan untuk mendapatkan keuntungan yang bebas dari batasan batasan yang telah ditentukan oleh kebutuhan kebutuhan. Bagi kaum kapitalis agama hanya sebagai alat untuk menarik mereka dari kerja kehidupan dunia dan tentu akan membuat gelisah tentang kehidupan akhirat, dan kaum kapitalis mempunyai tujuan yang tujuan utama tersebut adalah keuntungan sosial dan material. Katolik mempunyai suatu musuh yang nyata yaitu Protestan, dalam anggapannya bahwa kapitalisme merupakan kreasi dari reformasi, yang di maksud dengan dari reformasi disini adalah perubahan sistem ekonomi yang berkembang. Kaum atau bangsa protestan mempunyai suatu prinsip yang dasarnya lebih menekan terhadap materialistis dan lebih meninggalkan duniawi. Calvinisme merupakan suatu paham yang berpandangan bahwa tuhan tidak hidup atau ada bagi manusia tetapi manusialah yang hidup atau ada demi Tuhan dan dunia ada untuk melayani kemulian Tuhan, serta Tuhan menghendaki adanya pencapaian sosial dalam dunia. Kemudian paham ini berpendapat bahwa kesuksesan , kehidupan sosial di dunia adalah gambaran kehidupan akhirat, kesuksesan di dunia merupakan penebus dosa dosa bagi orang orang yang tidak terpilih, dan hal ini membuat manusia menjadi tidak tenang sehingga untuk mencari ketenangan itu. Pietisme juga merupakan suatu paham yang menganggap bahwa manusia bekerja untuk keselamatan dan kesejahteraan kehidupan di dunia, dan bukan untuk kehidupan di akhirat, dan pietisme memisahkan antara kepentingan dunia dengan akhirat . Apa yang mendasari adanya konsep panggilan luthering adalah adanya paham calvinisme. Mereka juga menolak adanya mamonisme yaitu paham yang berpandangan bahwa usah usah yang di lakukan oleh mereka sebab kekayaan itu sesungguhnya adalah usaha untuk memperkaya diri mereka sebab kekayaan itu sesungguhnya adalah godaan bagi manusia. |
Protestan Ethic and Spirit of Capitalism, Thabita N Dhiraja (KPI 1E), Tugas 6 Sosiologi Agama
Kelas : KPI 1E
Tugas Sosiologi Agama
Protestan Ethic and Spirit of Capitalism
Dalam buku ini Weber menjelaskan tentang bagaimana pengaruh agama dala dunia yang menjadikan semangat bagi masyarakat protestan dan kapitalis. Disini dijelaskan tentang masalah afliasi agama dan stratifikasi sosial, bahasan ini mengenai adanya perbedaan pandangan dan prinsip antara penganut katolik dan protestan tentang masalah duniawi yang berakar pada hukum gereja yang penganut katolik menganggap bahwa menghukum yang bidah dan mengampuni para pendosa dan itu berarti sesuatu yang bidah adalah pandangan protestan, karna mereka lebih mengedepankan bisnis daripada ajaran agama, serta mencampuri dominasi dunia dengan bisnis. Menurut weber bahwa agama itu merupakan sumber pertentangan, khususnya katolik dan protestan.
Perbedaan pandangan ini juga terlihat dalam hal pendidikan, orang orang katolik lebih menyukai pelatihan pelatihan-pelatihan dan bekerja di pemerintahan dan lulusan pendidikan dari penganut katolik lebih sedikit dibandingkan dengan protestan lebih menyukai bekerja pada bagian administratif perusahaan, dan para penganut katolik kalah bersaing dalam dunia kerja, karena hal ini terlihat dari banyaknya pemuda protestan yang memiliki skill dalam industri industri modern. Dalam pandangan ini pendidikan yang dipengaruhi oleh lingkungan agama akan mempengaruhi dalam hal memilih pekerjaan, yang artinya ada pemenuhan kebutuhan yang harus di prioritaskan dalam penentuan pilihan atas pertimbangan rasio agama.
Orang orang katolik terkesan asketis dalam mencapai cita cita hidupnya sehingga membuat penganutnya mengabaikan kehidupan dunia sedangkankaum protestan lebih berfaham meterialistis dan mengedepankan sekularisasi dalam cita cita dan pandangan hidupnya, yang artinya mencampur kepentingan agama dengan dunia. Dalam hal ini menyebabkam protestan lebih maju dalam 3 hal dibandingkan bangsa lain yaitu: spiritual, perdagang dan kebebasan. Serta adanya kombinasi antara kesucian yang besar yaitu agama dengan adanya suatu perkembangan bisnis yang lebih maju. Sedangkan prinsip katolik merek lebih menyukai tidur yang nyaman, menurut kaum protestan jika manusi bermalas malasan dia bukan hanya kehilangan waktu namun juga kehilangan berbagai keuntungan yang mungkin dia dapatkan pada hari itu karena uang tersebut dapat diputar menjadi berlipat keuntungan. Faktor lain yang dapat memberi keuntungan adalah kejujuran manusia karena kejujuran akan membawa manusia pada keuntungan yang menimbulkan kepercayaan dari orang laindan hal ini merupakan suatu pandangan positivis, orang akan lebih terbuka dalam memberikan bantuan pada orang yang jujur dan tapat waktu.
Dalam buku ini juga dijelaskan mengenai konsep Luther mengenai panggilan, panggilan merupakan kewajiban setiap individu di dunia untuk melakukan tugas atau kewajiban sesuai dengan tingkat kedudukannya masing masing di dunia dan dengan tidak melampaui nilai moral duniawi. Dalam hal ini katolik memiliki suatu musuh yang nyata yaitu katolik, dalam anggapannya bahwa kapitalisme merupakan kreasi dan reformasi, yang dimaksud dari reformasi disini adalah perubahan sistem ekonomi yang berkembang.
Selanjutnya mengenai konsep keagamaan dari askese duniawi, dijelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsep keagamaan dari askese duniawi yaitu:
a. Calvanisme : merupakan suatu faham yang berpandangan bahwa Tuhan tidak hidup atau ada bagi manusia tetapi manusialah yang hidup atau ada demi Tuhan dan dunia ada untuk melayani kemuiaan Tuhan.
b. Peitisme : merupakan pandangan yang berbeda dari calvinisme yang menganggap bahwa manusia bekerja untuk kesalamatan dan kesejahteraan kehidupan di dunia, dan bukan untuk kehidupan di akhirat menjadi sebuah ketaatan pada ilahi.
c. Metodisme : merupakan kombinasi antara jenis keagamaan yang emosional tetapi asketis dengan sikap apatis yang meningkat atau jenis keagamaan yang emosional tetapi asketis dengan sikap apatis yang meningkat atau sikap penolakan terhadap dasar dasar dogmatis dari askese calvanistis
Powered by Telkomsel BlackBerry®