Etika protestan dan spirit kapitalisme
oleh: Mudillah 1112051000132
tugas ke-6
Buku ini menjelaskan tentang bagaimana pengaruh agama dalam dunia dan menjadikan semangat bagi masyarakat protestan dan kapitalis. Landasan apa yang mendasari lahirnya kapitalis, semangat, dan pola pikir seperti apa yang menyebabkan calvinisme lahir dan menjadi semngat bagi protestan untuk melakukan akspansi kapitalis sebagai sistem perekonomian yang diperhitungkan di dunia. Dijelaskan pula bahwa calvinisme mendasari lahirnya faham-faham kapitalis dan etika protestan.
Pada bab pertama, dijelaskan tentang masalah afliasi agama dan stratifikasi sosial, yaitu mengenai adanya perbedaan pandangan dan prinsip antara penganut katolik dan protestan tentang masalah duniawi yang berakar pada hukum gereja yang penganut katolik menganggap bahwa menghukum yang bidah dan mengampuni para pendosa dan itu berarti sesuatu yang bidah adalah pandangan protestan, karena mereka lebih mengedepankan bisnis daripada agama, serta mencampuri dominasi dunia dengan bisnis. Menurut Weber bahwa agama itu merupakan sumber pertentangan, khususnya katolik dan protestan.
Perbedaan pandangan juga di temukan di dalam hal pendidikan. Orang-orang katolik lebih menyukai pelatihan-pelatihan dan bekerja di pemerintahan dan lulusan pendidikan dari penganut katolik lebih sedikit di banding protestan dan ini menyebabkan stratifikasi sosial, sedangkan protestan lebih menyukai bekerja pada bagian administratif perusahaan, dan para penganut katolik kalah bersaing dalam dunia kerja, karena hal ini terlihat banyaknya pemuda protestan yang memiliki skill dalam industri-industri modern. Dalam pandangan ini pendidikan yang dipengaruhi oleh lingkungan agama akan mempengaruhi dalam hal memilih pekerjaa, yang artinya ada pemenuhan kebutuhan yang harus diprioritaskan dalam penentuan pilihan atas pertimbangan rasio agama.
Orang-orang katolik terkesan asketis dalam mencapai cita-cita hidupnya sehingga membuat penganutnya mengabaikan kehidupan dunia, sedangkan kaum protestan lebih berfaham materialistis dan mengedepankan sekularisasi dalam cita-cita dan pandangan hidupnya yang menyebabkan protestan lebih maju dalam tiga hal dari bangsa lain: spiritual, perdagangan, dan kebebasan. Serta adanya kombinasi antara kesucian yang besar yaitu agama dengan adanya suatu perkembangan bisnis yang lebih maju.
Pada bagian selanjutnya dijelaskan mengenai suatu semangat kapitalisme yang tergambar dalam suatu perhitungan bisnis, bagi kaum protestan mereka lebih menyukai makan enak dan mereka berpandangan utilitarianisme yang artinya baik bagi banyak orang dan memiliki alasan pembenaran yang kuat, sedangkan prinsip katolik mereka lebih menyukai tidur yang nyaman. Menurut kaum protestan jika manusia bermalas-malasan dia bukan hanya kehilangan waktu namun juga kehilangan berbagai keuntungan yang mungkin ia dapatkan pada hari itu.faktor lain yang dapat memberikan keuntungan adalah kejujuran manusia karena kejujuran akan membawa manusia pada suatu keuntungan yang menimbulkan kepercayaan dari orang lain dan dalam hal ini merupaka suatu pandangan positivistis.
Ini merupakan gambaran dari suatu semangat kapitalisme untuk terus bekerja, semangat sesungguhnya yang bukan berbicara untuk kesuksesan di dunia, hal ini hanya merupakan etika, jika dipandang oleh Marx Weber dari segi etika protestan dan calvinisme. Sedangkan dari segi kapitalisme mereka manjauhkan hal ini dari pandangan eudoonistik, bahwa semua yang mereka lakukan di dunia adalah sebagai tujuan akhir yaitu usaha untuk mencari harta, serta hedonistis karena semua kebahagiaannya bersifat irasional.
Kapitalisme selalu mendapat perlawanan dari tradisionalisme yang merupakan sifat mutlak manusia dan kapitalisme mencoba merubah pola pikir tersebut dengan menurunkan teori ekonominya yaitu dengan menurunkan upah maka akan diperoleh pekerjaan yang meningkat . ini merupakan suatu bentuk paradigm kritis.
Kapitalistik merupakan perjuangan untuk mendapatkan keuntungan yang bebas dari batasan-batasan yang ditentuka oleh kebutuhan-kebutuhan. Bagi kaum kapitalis, agama hanya sebagai alat untuk menarik mereka dari kerja kehidupan dunia dan tentu akan membuat gelisah tentang kehidupan akhirat, tujuan utama kapitalisme adalah keuntungan social dan material.
Bahasan selanjutnya mengenai konsep luther mengenai "panggilan". Panggilan merupakan kewajiban setiap individu di dunia untuk melakukan tugas atau kewajiban sesuai dengan tingkat kedudukannya, panggilan sesuatu yang sudah ladzim dan sudah seharusnya dilakukan.
Menurut penganut protestan panggilan merupakan sesuatu yang harus diterima sebagai suatu peraturan ilahi, dalam hal ini katolik memiliki suatu musuh yang nyata yaitu protestan, dalam anggapannya bahwa kapitalisme merupakan kreasi dari reformasi, yang dimaksud dengan reformasi disini adalah perubahan sistem ekonomi yang berkembang.
Lutheranistik tidak terlepas dari tradisionalistis yang selalu berkembang pada ketaatan pada peraturan ilahi, yang bertentangan dengan kebudayaan modern dan calvinisme, hali ini merupakan prinsip dasar protestan yang lebih meterialistis dan berpegang pada duniawi.
Bahasan selanjutnya mengenai konsep keagamaan dari askese duniawi, dijelaskan beberapa factor yang mempengaruhi konsep keagamaan yaitu: calvinisme, pietisme, dan sekte-sekte yang tumbuh dari kaum baktis.
Calvinisme merupakan suatu faham yang berpegangan bahwa tuhan tidak hidup atau ada bagi manusia tetapi manusialah yang hidup atau ada demi tuhan dan dunia ada untuk melayani kemuliaan tuhan, serta tuhan menghendaki adanya pencapaian social dalam dunia. Calvinisme berpendapat bahwa kesuksesan kehidupan social di dunia adalah ngambaran kehidupan akhirat, kesuksesan di dunia merupakan penebus dosa-dosa bagi orang-orang yang tidak terpilih, dan hal ini merupakan gambaran audomonisme.
Pietisme merupakan pandangan yang berbeda dengan calvinisme yang menganggap bahwa manusia bekerja untuk keselamatan dan kesejahteraan kehidupan di dunia, dan bukan untuk kehidupan di akhirat, dan pietisme memisahkan antara kepentingan dunia dengan akhirat menjadi senuah ketaatan pada ilahi.
Metodisme merupakan kombinasi antara jenis keagamaan yang emosionbal tetapi asketis dengan sikap apatis yang meningkat atau sikap penolakkan terhadap dasar-dasar dogmatis dari askese calvinistis, maka yang emosional disini berarti bahwa para penganut metodisme memiliki rasa menyesal terhadap dosa-dosa mereka dan berharap mendapatkan pengampunan.
Sekte-sekte baptis, karakter yang dianut dari baptis adalah tenang, moderat, dan sangat taat terhadap keagamaanya. Pada perkembangannya penganut baptis akan mengikuti alur calvinisme, apa yang menjadi prinsip dari pemikiran baptis adalah mendengarkan adanya suara tuhan sebagai panggilan hidup, yang akan menjadi tujuan utama manusia dan hal ini menjadi semangat kapitalisme.
Bahasan selanjutnya mengenai askese dan semangat kapitalisme,
Askese pada zaman ini orang-orang bekerja bukan untuk mencari kekayaan namun mereka lenih untuk menjalankan perintah tuhan. Pasa masa ini mereka lebih menganut utilitarianisme murni yang akan membawa kebahagiaan yang besar bagi banyak orangt nantinya dan secara pertimbangan moral dapat dibenarkan, mereka lebih melihat hyambata-hambatan ap[a yang ada pada harta mereka dan bagaimana mereka mendapatkan hartanya tersebut yang pada masa calvinisme semua itu tidak ada, hal ini menunjang lahirnya semangat kapitalime yang menjadi suatu sistem perekonomian yang cukup menjanjikan di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar