THE PROTESTANT ETHIC AND SPIRIT OF CAPITALISM Secara rincinya dijelaskan tentang masalah ailiasi agama dan stratifikasi sosial, bahasan ini mengenai adanya perbedaan pandangan dan prinsip antara penganut katolik dan protestan tentang masalah duniawi yang berakar pada hukum gereja yang penganut katolik menganggap bahwa menghukum yang bidah dan mengampuni para pendosa dan itu berarti sesuatu yang bidah adalah pandangangan protestan, karena mereka lebih mengedepankan bisnis daripada ajaran agama. Perbedaan pandangan ini juga terlihat dalam hal pendidikan, orang-orang katolik lebih menyukai pelatihan-pelatihan dan bekerja dipemerintah dan lulusan pendidikan penganut katolik lebih sedikit dibidang protestan, sedangkan kaum protestan lebih menyukai bekerja pada bagian administrasi perusahaan. Orang-orang katolik terkesan asketis dalam mencapai cita-cita hidupnya sehingga membuat penganutnya mengabaikan kehidupan dunia sedangkan kaum protestan lebih berfaham materialistis dan mengedepankan sekularisasi dalam cita-cita dan pandangan hidupnnya yang artinya mencampur kepentingan agama dan dengan dunia. Bagi kaum protestan merekka lebih menyukai makan enak dan mereka berpandangan utilitarianisme yang artinya baik bagi banyak orang dan memiliki alas an pembenaran yang kuat, sedangkan prinsip katolik mereka lebih menyukai tidur yang nyaman, menurut kaum protestan jika manusia bermalas-malasan dia bukan hanya kehilangan waktu namun juga kehilangan berbagai keuntungan yang mungkin dia dapatkan pada hari itu karena uang tersebut dapat diputar menjadi berlipat. Apa yang dijelaskan diatas merupakan gambaran dari suatu semangat kapitalisme untuk terus bekerja, semangat yang sesungguhnya bukan berbicara untuk kesuksesan didunia, hal ini hanya merupakan etika, jika dipandang oleh Max Weber dari segi etika protestan dan calvinisme. Sedangkan dari segi kapitalisme mereka menjauhkan hal ini dari pandangan eudoonistik, bahwa semua yang mereka lakukan didunia adalah sebagai tujuan akhir yaitu usaha untuk mencarai harta, serta hedonistis karena semua kebahagiaan bersifat irasional. Kapitalistik merupakan perjuangan untuk mendapat keuntungan yang bebas dari batasan-batasan yang ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan. Bagi kaum kapitalis agama hanya sebagai alat untuk menarik mereka dari kerja kehidupan dunia dan tentu akan membuat gelisah tentang kehidupan akhirat, tujuan utama kapitalisme adalah keuntungan sosial dan material. Konsep Luther mengenai panggilan. Panggilan merupakan kewajiban setiap individu didunia untuk melakukan tugas atau kewajiban ssesuai dengangan tingkat kedudukannya. Menurut penganut protestan panggilan merupakan sesuatu yang harus diterima sebagai suatu peraturan ilahi, dalam hal ini kattolik memiliki suatu musuh yang nyata yaitu protestan, dalam anggapannya bahwa kapitalisme merupakan kreasi dari reformasi, yang dimaksud dari reformasi disini adalah perubahan sistem ekonomi yang berkembang. Lutheranistis tidak lepas dari tradisionalistis, hal ini merupakan prinsip dasar protestan yang lebih materialisdan berpegang pada duniawi. Apa yang mendasari adanya konsep panggilan lathering adalah adanya faham calvinisme. Mereka juga menolak adanya mamonisme yaitu faham yang berpandangan bahwa usaha-usaha yang dilakukan oleh mereka adalah usaha untuk memperkaya diri mereka sebab kekayaan itu sesungguhnya adalaan godaan bagi manusia. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep keagamaan dari askese keduniawi yaitu : a. Calvinisme b. Pietisme c. Metodisme d. dan Sekte-sekte yang tumbuh dari kaum baptis
Calvinisme merupakan suatu faham yang berpandangan bahwa TUhan tidak hidup atau ada bagi manusia tetapi manusialah yang hidup atau ada demi Tuhan dan dunia ada untuk melayani kemuliaan Tuhan, serta Tuhan menghendaki adanya percapaian dalam dunia. Dan itu berarti Calvinisme berpendapat bahwa kesuksean kehidupan social di dunia adalah gambaran kehidupan akhirat, kesuskesan di dunia kerupakan penebus dosa-dosa bagi orang-orang yang tidak terpilih, dan hal ini membuat manusia tidak tenang sehingga untuk mencari ketenangan itu dan kepastian akhirat mereka bekerja dengan rajin, dan hal ini merupakan gambaran endomonisme. Pietisme merupakan pandangan yang berbeda dari calvinisme yang menganngap bahwa manuia bekerja untuk keselamatan dan kesejahteraan kehidupan di dunia, dan bukan untuk kehidupan di akhirat, dan pietisme memisahkan antara kepentingan dunia dengan akhirat menjadi sebuah ketaatan pada ilahi. Metodisme merupakan kombinasi antara keagamaan yang emosional tetapi asketis dengan sikap apatis yang meningkat atau sikap penolakan terhadap dasar-dasar dogmatis dari askese calvinistis, maka yang emosional disini berarti bahwa para penganut metodisme harus memiliki rasa menyesal terhadap dosa-dosa mereka dan berharap untuk mendapatkan pengampunan, sehingga membutuhkan perjuangan emosional dalam hal ini sama dengan hukuman nilai dan norma social yang hanya tertanam di dalam jiwa manusia dan akan menghilangkanrasa ketenangan. Sekte-sekte baptis, karakter yang dianut dari baptis adalah tenang, moderat, dan sangat taat terhadap keagamaannya, mereka juga tidak memiliki pemikiran mengenai kehidupan poltik, mereka lebih pada pandangan yang bersifat kebajikan-kebajikan dan melupakan hal-hal duniawi.
|
Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Senin, 15 Oktober 2012
tugas6/ sarah meida pratiwi/ kpi 1E
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar