PROTESTANT ETHIC & SPIRIT OF CAPITALISM
OLEH RIDHO FALAH ADLI (KPI 1E)
Pada buku karangan weber ini berisikan tentang pengaruh agama dalam dunia dan menjadikan semangat bagi masyarakat protestan dan kapitalis. Landasan apa yang mendasari lahirnya kapitalis, semangat dan pola pikir apa yang menyebabkan calvinisme lahir dan menjadi semagat bagi protestan untuk melakukan ekspansi kapitalis sebagai sistem perekonomian yang di perhitungkan di dunia.
Kita awali dengan masalah alfiliasi agama dan stratifikasi sosial, ini mengenai adanya perbedaan prinsip antara penganut katolik dan protestan tentang masalah duniawi yang berakar pada hukum gereja yang menganut katolik menganggap bahwa menghukum yang bidah dan mengampuni yang berdosa dan itu berarti sesuatu yang bidah adalah pandangan protestan, karena mereka lebih mengutamakan bisnis dari pada ajaran agama, serta mencampur dominasi dunia dengan bisnis. Menurut weber agama itu merupakan sumber pertentangan, khususnya katolik dan protestan.
Dalam hal pendidikan, orang-orang katolik lebih menyukai pelatihan-pelatihan dan bekerja dipemerintahan dan lulusan pendidikan dari penganut katolik lebih sedikit di banding protestan dan ini menyebabkan adanya stratifikasi social, sedangkan kaum protestan lebih menyukai bekerja pada bagian administratif perusahaan, dan penganut katolik kalah bersaing dalam dunia kerja, karena hal ini terlihat dari banyaknya pemuda protestan yang memiliki skill dalam industry-industri modern. Dalam pandangan ini pendidikan yang dipengaruhi oleh lingkungan agama akan mempengaruhi dalam hal memilih pekerjaan, yang artinya ada pemenuhan kebutuhan yang harus di prioritaskan dalam penentuan pilihan atas pertimbangan rasio agama.
Orang-orang katolik terkesan asketis dalam mencapai cita-cita hidupnya sehingga membuat penganutnya mengabaikan kehidupan dunia, sedangkan kaum protestan lebih berfaham materialistis dan mengedepankan sekularisasi dalam cita-cita dan pandangan hidupnya, yang artinya mencampur kepentingan agama dengan dunia. Dalam hal ini menyebabkan protestan lebih maju dalam 3 hal yang dibandingkan bangsa lain yaitu: spiritual, perdagangan dan kebebasan. Serta adanya kombinasi antara kesucian yang besar yaitu agama dengan adanya suatu perkembangan bisnis yang lebih maju.
Kaum protestan lebih menyukai makan enak dan mereka berpandangan utilitarianisme yang artinya baik bagi banyak orang dan memiliki alasan pembenaran yang kuat, sedangkan prinsip katolik mereka lebih menyukai tidur yang nyaman, menurut kaum protestan jika manusia bermalas-malasan dia bukan hanya kehilangan waktu namun juga kehilangan berbagai keuntungan yang mungkin dia dapatkan pada hari itu karena uang tersebut dapat diputar menjadi berlipat keuntungan.
Kapitalisme selalu mendapat perlawanan dari tradisionalisme yang merupakan sikap mutlak manusia dan kapitalisme mencoba merubah pola pikir tersebut dengan menurunkan teori ekonominya yaitu denagn menurunkan upah maka aan diperoleh pekerjaan yang meningkat ini merupakan suatu bentuk paradigm kritis.
Kapitalistik merupakan perjuangan untuk mendapatkan keuntungan yang bebas dari batasan-batasan yang ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan. Bagi kaum kapitalis agama hanya sebagai alat untuk menarik mereka dari kerja kehidupan dunia dan tentu akan membuat gelisah tentang kehidupan akhirat, tujuan utama kapitalisme adalah keuntungan social dan material.
Selanjutnya, Weber juga menjelaskan beberapa factor yang mempengaruhi konsep keagamaan dari askese duniawi, yaitu : Calvinisme, Pietisme, Metodisme, dan sekte-sekte yang tumbuh dari kaum baktis.
Calvinisme merupakan suatu faham yang bependapat bahwa kesuksesan kehidupan social dunia adalah gambaran kehidupan akhirat, kesuksesan di dunia merupakan penembusan dosa-dasa bagi orang-orang yang tidak terpilih, dan membuat manusia menjadi tidak tenang untuk mencari ketenagan itu dan kepastian hidup di akhirat mereka berkarja dengan rajin.
Pietisme suatu faham yang memisahkan antara kepentingan dunia dengan kepentingan akhirat, dan memisahkan antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat menjadi sebuah ketaatan pada ilahi.
Metodisme merupakan kombinasi antara jenis keagamaan emosional. Makna emosional berarti bahwa para penganut metodisme harus memiliki rasa menyesal terhadap dosa-dosa mereka dan berharap untuk mendapatkan pengampunan.
Sekte-sekte baptis memiliki prinsip pemikiran yaitu mendengarkan adanya suara tuhansebagai panggilan hidup , yang akan menjadi tujuan dasar manusia dan hal ini menjadi semangat kapitalisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar