Senin, 28 September 2015

Mughni Labib_Aturan dan Kebijakan Kesehatan di Indonesia (PerMenKes No.94 tentang Penanggulangan Penyakit Kaki Gajah)_Tugas Kedua

Prevalansi Penyakit Kaki Gajah (Filariasis) Berhasil Diturunkan

PerMenKes No.94 tahun 2014 tentang Penanggulangan Filariasis

Prevalasi Penyakit Kaki Gajah di Indonesia sejak 45 tahun yang lalu (1970) berhasil diturunkan. Pada tahun 1980 prevalensi mikrofilaria (larva cacing filaria) yaitu 19,5% dan tahun 2014 telah turun menjadi 4,7%. Demikian pernyataan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, dr. HM Subuh MPPM pada acara, Forum Redaksi Bersama yang di inisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Wisma Antara, Jakarta. Selasa (30/7/2015)

Lebih lanjut HM Subuh menjelaskan, filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Semua nyamuk dapat menjadi vektor penular filariasis.  Lokasi perkembangan nyamuk ialah di sawah, got atau saluran air, rawa rawa dan tanaman air. Terdapat tiga spesies cacing penyebab filariasis yait: Wuchereria bancrofti; Brugia malayi; Brugia timori. Semua spesies tersebut terdapat di Indonesia, namun lebih dari 70% kasus filariasis di Indonesia disebabkan oleh Brugia malayi.

Gejala Klinis

Cacing tersebut hidup di kelenjar dan saluran getah bening sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang dapat menimbulkan gejala awal (akut) dan lanjut (kronis). Gejala akut berupa demam berulang, 12 kali setiap bulan bila bekerja berat, tetapi dapat sembuh tanpa diobati dan peradangan kelenjar dan saluran getah bening (adenolimfangitis) terutama di daerah pangkal paha dan ketiak tapi dapat pula di daerah lain. Sementara Gejala kronis terjadi akibat penyumbatan aliran limfe terutama di daerah yang sama dengan terjadinya peradangan dan menimbulkan gejala seperti kaki gajah (elephantiasis), dan hidrokel.

Belkaga

Pemerintah bertekad mewujudkan  Indonesia bebas Kaki Gajah Tahun 2020. Hal tersebut dilakukan melalui  Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah (BELKAGA), dimana setiap penduduk kabupaten/kota endemis Kaki Gajah serentak minum obat pencegahan setiap bulan Oktober selama 5 tahun berturut-turut (2015-2020) ujar HM Subuh.

Saat ini filariasis masih menjadi endemi di 241 kabupaten/kota di Indonesia. 46 diantaranya telah melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis selama 5 tahun. Sementara 195 kabupaten/kota akan melaksanakan  POPM sampai dengan tahun 2020 dengan jumlah penduduk sebesar 105 juta jiwa yang merupakan sasaran BELKAGA. BELKAGA rencananya akan dicanangkan pada tanggal 1 Oktober 2015 oleh Presiden RI di Cibinong dan serentak diikuti oleh para Gubernur di Provinsi endemik lainnya.

Eliminasi filariasis menjadi program prioritas Nasional dengan agenda utama melaksanakan kegiatan POPM filariasis sebagai upaya memutus rantai penularan Filariasis pada penduduk di semua kabupaten/kota Endemis Filariasis. Penentuan status Eliminasi Filariasis bagi kabupaten/kota Endemis Filariasis merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian upaya menghentikan penularan Filariasis yang dilakukan. Penentuan status Eliminasi bagi setiap daerah dilakukan melalui beberapa tahapan monitoring dan evaluasi sesuai tahapan penanggulangan Filariasis menuju Eliminasi Filariasis. Berdasarkan realisasi hasil kegiatan dari masing-masing kabupaten/kota, provinsi mengajukan permohonan Eliminasi Filariasis kepada Menteri Kesehatan dengan melengkapi dokumen program penanggulangan Filariasis Kabupaten/Kota bersangkutan secara tertulis. Dengan terselenggaranya kegiatan pokok program penanggulangan Filariasis, diharapkan Eliminasi Filariasis dapat dicapai pada tahun 2020.

Fadly Rahman_Demografi_Tugas1

         Nama : Fadly Rahman

         NIM    : 1113054000018

         Jurusan : PMI/5

 

·       Pengertian Demografi

Demografi secara etimology (kebahasaan) berasal bahasa Latien, kata 'demograhie' terdiri dari dua kata yaitu  demos dan graphien, demos artinya penduduk dan graphien berarti  catatan, bahasan tentang sesuatu. Secara etimology  makna demografi adalah catatan atau bahasan mengenai penduduk suatu daerah pada waktu tertentu.

Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk, terutama tentang fertilitas, mortalitas, dan natalitas. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, dan karakter demografis lainnya, serta bagaimana faktor-faktor ini berubah dari waktu ke waktu (Haupt, dan Kane, 1991).[1][1]

Ada juga yang berpendapat bahwa demografi adalah studi tentang interaksi tingkat perkembangan dari 3 komponen (kelahiran, kematian dan migrasi) dan studi tentang dampak dari perubahan komposisi dan perkembangan dari penduduk

Kependudukan sebagai studi (Population studies) memberikan informasi yang lebih komperhensif  mengenai sebab-akibat dan solusi pemecahan masalah dari munculnya fenomena demografi, oleh karena itu studi kependudukan membutuhkan disiplin ilmu lain  seperti: sosiologi, psikologi, sosial-ekonomi, ekonomi, geografi.  Studi kependudukan  sebagai studi antar bidang  memungkinkan untuk dapat  beperan memecahkan persoalan pembangunan yang menyangkut penduduk sebagai subjek sekaligus sebagai objek pembangunan.

·       Kajian Kependudukan

Studi kependudukan membutuhkan disiplin ilmu lain seperti: Sosiologi, Psikologi, Sosial-Ekonomi, Ekonomi, dan Geografi. Studi kependudukan  sebagai studi antar bidang memungkinkan untuk dapat beperan memecahkan persoalan pembangunan yang menyangkut penduduk sebagai subjek sekaligus sebagai objek pembangunan.

Misalnya seperti dalam hal memerlukan disiplin ilmu Ekonomi, masalah-masalah kasus bunuh diri (kematian) yang terjadi di masyarakat dapat dikaji dari sisi Ekonomi. Pelaku bunuh diri tersebut melakukan tindakan tersebut bisa di latarbelakangi karena masalah ekonomi keluarganya yang berada pada garis kemiskinan sehingga ia sudah merasa pasrah dan putus asa terhadap hidupnya.

Kemudian dalam hal memerlukan disiplin ilmu Geografi, masalah kepadatan penduduk di suatu daerah menyebabkan kurangnya lahan kosong untuk tempat tinggal. Sehingga masyarakat membangun tempat tinggal di wilayah yang tidak semestinya untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Misalnya di bantaran sungai, di sepanjang pinggiran rel kereta api, di bawah jalan laying (fly over), dan lain-lain.

·       Persamaan dan Perbedaan Demografi dengan Kependudukan

Persamaan demografi dengan kependudukan adalah:

1.             Sama-sama mempelajari tentang kependudukan.

2.             Sama-sama mempelajari penduduk sebagai suatu kumpulan (agregates atau collection), bukan mempelajari  penduduk sebagai individu. 

Perbedaan antara analisis demografi dan studi kependudukan umpanya telah dilakukan oleh Hauser yang menyatakan bahwa:[2][5]

1.             Analisis demografi merupakan analisis statistik terhadap jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk, serta komponen-komponen variasinya dan perubahan.  Jadi analisis demografi lebih bersifat matematis.

2.             Studi kependudukan mempersoalkan hubungan antara variabel demografi dan variabel dari sistem lain.


KESIMPULAN

 

Berdasarkan pembahasan yang sudah dikaji, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa demografi dan kependudukan tidak banyak memiliki perbedaan. Bahkan antara keduanya hampir tidak dapat kita bedakan jika kita tidak teliti untuk memahaminya.

Analisis demografi dan kependudukan sama-sama mengkaji tentang penduduk secara keseluruhan. Maksudnya adalah mengkaji penduduk bukan dari sis individunya, tetapi penduduk secara keseluruhan di suatu wilayah atau beberapa wilayah.

Kemudian, kajian analisis demografi lebih bersifat sistematis dan statistik. Perlu perhitungan-perhitungan dalam mengkaji demografi, seperti menghitung jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara. Sedangkan analisis kependudukan lebih menekankan hubungan masalah kependudukan dengan variabel demografi dan variabel non demografi.

Jadi, demografi dan kependudukan memiliki keterkaitan atau hubungan satu sama lain. Hubungan tersebut dalam hal mengkaji penduduk secara menyeluruh. Serta mencari jalan keluar dari masalah yang terjadi di dalam kependudukan

 

Daftar Pustaka

Santoso Soeroso, Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan di Indonesia  (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2002), hal. 2.



 

 

Zaenal Arifin_Demografi_Tugas_1

Zaenal Arifin

NIM : 1113054000029

Jurusan : PMI/5 

A.     Pengertian Demografi

 

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu. (Wikipedia)

Ilmu kependudukan adalah suatu disiplin ilmu yang tidak dapat dipisahkan dalam pendalaman ilmu kesehatan masyarakat, karena dalam penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, maka yang paling urgent untuk diketahui struktur dari suatu masyarakat itu sendiri dan pendekatan jenis apa yang harus dipakai untuk dapat berinterkasi dalam sebuah populasi masyarakat.

Salah satu definisi dari Ilmu kependudukan adalah : suatu ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumah, sruktur (komposisi penduduk dan perkembangan dan perubahannya. (Multilingual Demografic Dictionary, 1982).

Definisi lain yang dikemukakan oleh ahli lain adalah : Ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan dan penyebab perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status).  (Philip M. Hauser dan Duddley Duncan. 1959 )

Demografi mempelajari struktur dan proses  penduduk di suatu wilayah, yang strukturnya meliputi : Jumlah, Persebaran dan Komposisi Penduduk. Struktur penduduk ini dapat selalu berubah-rubah dan perubahan ini disebabkan karena proses demografi yaitu : kelahiran, kematian dan migrasi penduduk. Adapun menurut Menurut Malthus menyatakan mengenai kependudukan ialah.

Menurut Malthus pengekangan pengembangan penduduk dapat berupa pengekangan segera dan pengekangan hakiki. Yang dimaksud dengan faktor  pengekangan hakiki adalah pangan, sedangkan pengekangan segera dapat berbentuk pengekangan prefentif dan pengekangan positif. Pengekangan prefentif adalah faktor-faktor yang bekerja mengurangi anggka kelahiran. Pengekangan prefentif yang dianjurkan Malthus adalah pengendalian diri dalam hal nafsu seksual antara jenis seperti penundaan perkawinan. Pengekangan positif merupakan faktor-faktor  yang mempengaruhi angka kematian dapat berupa epidiem, penyakit-penyakit dan kemiskinan.

 

B.    Variabel utama demografi

·       Kelahiran (natalitas)

·       Kematian (death/mortalitas)

·       Migrasi (perpindahan)

Ketiga Variabel ini akan mempengaruhi keadaan dan komposisi penduduk (umur dan jenis kelamin).


C.    Ruang lingkup :

1.     Kuantitatif dan kualitatif

2.     Unsur-unsur demografi

3.     Teknik menghitung data kependudukan

4.     Data demografi pengukuran, teknik dan analisa serta konsekuensi

5.     Interdisciplinary science (ekonomi, geografi, psychologi, politik dsb) 

D.    Dinamika penduduk :

          Dinamika penduduk akan melahirkan push and pull theory, yaitu Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan mengurangi.  

1. Kekuatan menambah (dorong/push) : kelahiran, imigrasi

2. Kekuatan mengurangi (tarik/pull) : kematian, emigrasi

E.    Laju pertumbuhan penduduk

 

Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah. Perubahan jumlah penduduk ini disebut sebaagi pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu.Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita masih termasuk tinggi.

Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh faktor-faktor demografi

1. Angka kelahiran, fertilitas, natalitas/birth rate

2. Angka kematian, mortalitas/death rate.

3. Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)

4. Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin).

 

F.     Survey

Bila sensus meliputi seluruh penduduk maka survey hanya mengambil sampel dari seluruh populasi saja. Kelebihan survey adalah :

a.        Pengambilan data terkonsentrasi untuk tujuan tertentu karena itu sangat berpotensi untuk dikembangkan baik dalam skala besar maupun kecil.

b.       Dilaksanakan oleh orang lain yang berbeda dan biasanya terdiri dari tenaga profesional sesuai dengan sasaran masing-masing dan dilaksanakan dengan cara yang berbeda pula

c.        Biaya (cost) bisa lebih hemat sesuai dengan cakupannya



 Kesimpulan

Jadi apa yang telah di bahas di atas mengenai demografi dan ilmu kependudukan merupakan struktur kependudukan desa maupun penduduk kota. Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan suatu negara karena dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Dengan persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu mengurangi berbagai beban sosial, ekonomi dan ling¬kungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga dimaksudkan untuk membuka dan mengem¬bangkan wilayah baru guna memperluas lapangan kerja dan me¬manfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna. Jumlah penduduk yang lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat hidup, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang berkepadatan tinggi maupun di wilayah baru.

 

 

Daftar Pustaka

Biran Afandi, Kontrasepsi, Keluarga Berencana, Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawiroharjo, 1991.

http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/83/115.

 

 

Rafi Fajrin Azhari_demografi_tugas 1

Nama: Rafi Fajrin Azhari

Nim: 1113054000034

Jurusan/smtr: PMI/5

Demografi (Kependudukan)

Menurut sejarahnya, upaya-upaya untuk pencatatan statistic kependudukan sudah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu, meskipun masih dilakukan dalam ruang lingkup yang kecil dan digunakan secara terbatas. John Graunt (1620-1674), seorang warga Negara Inggris, dikenal sebagai pelopor dalam bidang pencatatan statistic penduduk. Sebagian besar berisi analisis mortalitas dan selebihnya mengenai fertilitas, migrasi, perumahan, data keluarga, perbedaan antara kota dan Negara, dan jumlah penduduk laki-laki yang berada pada kelompok umur militer. Data yang digunakan dalam analisis kematian dan kelahiran tersebut bersumber dari catatan kematian yang diterbitkan secara berkala oleh petugas gereja setiap minggu. [1]

Johan Sussmilch (1762, dalam Iskandar, 1994) berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum Tuhan yang berhubungan dengan perubahan perubahan pada umat manusia yang terlihat dari jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.

United Nations (1958) dan International Union for the Scientific Study of Population/IUSSP (1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya. Masalah demografi lebih ditekankan pada studi kuantitatif dari berbagai faktor yang memengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi. Ketiga faktor ini biasanya disebut sebagai variable demografi atau komponen pertumbuhan penduduk. Ketiga faktor variable demografi tersebut ditambah dengan faktor lain seperti perkawinan, perceraian, dan mobilitas sosial (perubahan status sosial) akan menentukan struktur atau komposisi penduduk.[2]

Studi demografi menekankan tiga fenomena yang merupakan bagian penting dari perubahan penduduk yaitu :

1.      Dinamika penduduk

2.      Komposisi penduduk

3.      Jumlah dan distribusi penduduk

Penduduk dapat dikelompokkan menurut karakteristik tertentu, seperti karakteristik sosial dan ekonomi dan persebaran tempat tinggalnya. Pengelompokkan ini sangat berguna untuk berbagai maksud dan tujuan antara lain:

1.      Mengetahui sumber daya manusia yang ada menurut umur, jenis kelamin, maupun karakteristik laiinnya.

2.      Mengembangkan suatu kebiajakan yang berhubungan dengan pembangunan berwawasan pendudukan.

3.      Menyediakan sarana dan pra sarana serta fasilitas yang diperlukan.

4.      Membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya.

5.      Mengetahui proses demografi yang telah terjadi pada penduduk melalui piramida penduduk.

Komposisi penduduk berdasarkan ciri atau karakteristik tertentu secara umum dapat di kalsifikasikan menurut :

1.      Karakteristik demografi, seperti umur, jenis kelamin, jumlah wanita usia subur dan jumlah anak.

2.      Karakteristik sosial, antara lain tingkat pendidikan dan status perkawinan.

3.      Karakteristik ekonomi, antara lain kegiatan penduduk yang aktif secara ekonomi, alapangan usaha, ststua dan jenis pekerjaan, tingkat pendapatan.

4.      Karakteristik geografis atau persebaran antara lain berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan-pedesaan, provinsi dan kabupaten[3]

Dalam undang-undang No. 10 Tahun 1992 Tentang pengembangan dan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan distribusi penduduk adalah kondisi sebaran penduduk secara keruangan. Sementara itu penyebaran penduduk adalah upaya mengubah persebaran penduduk (distribusi penduduk) agar serasi, selaras dan seimbang dengan daya dukung dan gaya tamping lingkungan. Distribusi penduduk dimuka bumi umumnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu persebaran penduduk secara geografis dan persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan.



[1] Tim Penulis Lembaga Demografi UI, Dasar-dasar Demografi, Jakarta: 2010, Penerbit  Salemba Empat. Hal 3

[2] Tim Penulis Lembaga Demografi UI, Dasar-dasar Demografi. Hal 2

[3] Tim Penulis Lembaga Demografi UI, Dasar-dasar Demografi. Hal 21

Milva S D Putri_Ilmu kependudukan (Demografi)_tugas ke 1

Nama: Milva Susanti D Putri

Nim: 1113054000015

ILMU KEPENDUDUKAN

 

Secara umum, gambaran penduduk atau statistik dan data kependudukan sangat diperlukan oleh para penentu kebijakan, baik dikalangan pemerintahan maupun non pemerintahan. Data tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk biasanya digunakan sebagai informasi dasar dalam pengembangan kebijakan penurunan angka kelahirn, peningkatakn pelayanan kesehatan, pengarahan penyebaran penduduk, persediaan kebutuhan penduduk akan makanan, pendidikan, perumahan, dan lapangan pekerjaan. Dalam dunia politik, statistic kependudukan juga sangat dibutuhkan, antara lain untuk mengestimasi jumlah suara dalam pemilihan umum. Demikian pula halnya dengan sektor industry dimana suatu perusahaan yang memproduksi kebutuhan anak-anak, seperti pakaian, susu, dan mainan dapat enggunakan data jumlah penduduk usia muda (penduduk usia 0-14 tahun) dan karakteristiknya seperti distribusi umur persebaran penduduk dan komposisi jenis kelamin untuk perencanan tingkat produksi

Dalam sudut pandang perkembangan ilmu itu sendiri, statistic kependudukan memegang peranan penting. Penemuan-penemuan baru tentang apa yang terjadi secara empiris dapat membentuk teori baru dan teori tersebut akan di uji lagi dengan penemuan data empiris yang terbaru dan demikian seterusnya. [1]

Kependudukan atau Demografi adalah Ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia seperti, ukuran, struktur, distribusi penduduk dan bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi serta penuaan. Analisis tentang kependudukan dapat mencakup masyarakat secara keseluruhan ataupun kelompok tertentu berdasarkan bebrpa kriteria yaitu pendidikan, agama atau etnis tertentu, warga negaraan dan lain-lain.

Dalam beberapa kesempatan, kependudukan dan demografi mempunyai hubungan yang sangat erat bahkan bisa dikatakan sulit untuk dibedakan. Kependudukan dan demografi secara bersama memberikan pengetahuan tentang penduduk lebih komprehensif. Demografi memerlukan kependudukan untuk menjawab sebab akibat dari fenomena demografi.

Donald J. Bogue (1969) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang mempelajari secara statistic dan matematik jumlah, komposisi, distribusi penduduk, dan perubahan-perubahannya sebagai akibat bekerjanya komponen-komponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial.[2]

Pengelompokkan penduduk berdasarkan cirri-ciri atau karakteristik tertentu secara umum dapat diklasifikasikan menurut:

1.      Karakteristik demografi, seperti umur, jenis kelamin, jumlah wanita usia subur dan jumlah anak.

2.      Karakteristik sosial, antara lain tingkat pendidikan dan status perkawinan.

3.      Karakteristik ekonomi, antara lain kegiatan penduduk yang aktif secara ekonomi, alapangan usaha, ststua dan jenis pekerjaan, tingkat pendapatan.

4.      Karakteristik geografis atau persebaran antara lain berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan-pedesaan, provinsi dan kabupaten.[3]

Menurut cara memperolehnya, data demografi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh pengguna data dan dikumpulkan untuk keperluan yang sangat spesifik . pengumpulan data primer biasanya sangat mahal dn menyita waktu. Selain itu, data primer lebih unggul dalam hal ketepatan waktu dan pemenuhan akan data yang sangat spesifik. Akan tetapi karena data primer dikumpulkan untuk suatu tujuan yang sangat spesifik maka kadang-kadang data primer menimbulkan bias (Bryan, 2004). Sementara data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain dan digunakan oleh pengguna data di luar pihak yang mengumpulkan data. Data sekunder dapat berbentuk tabel-tabel, grafik, gambar, atau data mentah (raw data).

Secara umum, dikenal tiga sumber utama data demografi, yaitu sensus penduduk, sistem registrasi dan survei sample. Masing-masing sumber data ini memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti dalam hal metode pengumpulan data, validitas (apakah data secara akurat mewakili apa yang diukur), reliabilitas (apakah secara eksternal dan internal data diukur dengan konsisten), cakupan data, landasan hukum, perilaku masyarakat, dan pelaksana pendataan. Dengan mengetahui sumber-sumber data beserta segala persoalan dalam pengumpulan data, pemakai data dapat melakukan penyesuaian, baik penyesuaian atas data itu sendiri maupun penyesuaian atas kesimpulan yang diperoleh.[4]

                 Pada kenyataannya, perhatian yang khusus terhadap pentingnya data kependudukan harus terus ditingkatkan, terutama di Negara-negara berkembang. Keterbatasan sumber dana dan sumber daya manusia sering kali menjadi penyebab utama, selain masih rendahnya kesadaran akan arti dan pentingnya data kependudukan dari masyarakat dan pemerintah. Proses pengumpulan data merupakan bagian yang sama pentingnya dengan proses pengolahan dan penyajian data dalam tabel-tabel statistik. Pengumpulan data merupakan sebuah proses yang panjang, mahal, dan kompleks.

 

Referensi:

Tim Penulis Lembaga Demografi UI. Dasar-dasar Demografi. (Jakarta: 2010. Penerbit Salemba Empat).



[1]Tim Penulis Lembaga Demografi UI, Dasar-dasar Demografi, Jakarta: 2010, Penerbit  Salemba Empat. Hal 1

[2] Tim Penulis Lembaga Demografi UI, Dasar-dasar Demografi, Jakarta: 2010, Penerbit  Salemba Empat. Hal 2

 

[3] Tim Penulis Lembaga Demografi UI, Dasar-dasar Demografi, Jakarta: 2010, Penerbit  Salemba Empat. Hal 22

[4] Tim Penulis Lembaga Demografi UI, Dasar-dasar Demografi, Jakarta: 2010, Penerbit  Salemba Empat. Hal 50

Dauatus Saidah_Ilmu Kependudukan_Tugas 1

Dauatus Saidah (1113054000016)
PMI 5
DEMOGRAFI
 
TEORI KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI
            Demografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien (tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ilmu demografi juga ada yang bersifatkuantitatif dan yang bersifat kualitatif.
Demografi yang bersifat kuantitatif (kadang-kadang disebut Formal Demography atau Demography Formal) lebih banyak menggunakan hitungan-hitungan statistik dan matematik. Tetapi Demografi yang bersifatkualitatif lebih banyak menerangkan aspek-aspek kependudukan secara deskriptif analitik.
            Sedangkan studi-studi kependudukan mempelajari secara sistematis perkembangan, fenomena danmasalah-masalah penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di sekitarnya.
            Ilmu kependudukan yang perlu mendapat perhatian kita sekarang adalah lebih menyerupai studi antardisiplin ilmu yang dipadu dengan analisis demografi yang lazim diberi istilah Demografi Sosial.
            Disiplin lain banyak berhubungan dengan demografi antara lain matematika, geografi, sosilogi, ekonomi, dan kedokteran.
Pengertian Demografi dapat di artikan pula sebagai berikut:
 
1.      Ilmu yang mempelajari penduduk suatu wilayah dari segi jumlah , struktur jumlah, komposisi ) danperkembangannya perubahannya ), Multilingual Demographic komposisi) dan perkembangannya(perubahannya Dictionary (IUSSP, 1982).
2.      Ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran, teritorial, komposisi penduduk, dan jumlah, persebaran,teritorial, penduduk, perubahan serta sebab-sebabnya yg biasa timbul karena natalitas, mortalitas, sebab-natalitas, mortalitas migrasi, dan mobilitas sosial . Philip M. Hauser & Duddley Duncan (1959). migrasi, sosial.
3.      Studi matematik dan statistik terhadap jumlah, komposisi, distribusi spasial dari matematik& jumlah,komposisi, penduduk manusia, dan perubahan-perubahan dari aspek tersebut selalu terjadi akibat manusia,perubahan proses fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial . D.J. fertilitas, mortalitas,perkawinan, sosial
 
Beberapa ahli berpendapat mengenai definisi demografi atau ilmu kependudukan, sebagai berikut :
 
1.      Donald J. Boque, demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematika tentang jumlah,komposisi, dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5komponen yaitu ; Kelahiran, Kematian, Perkawinan, Migrasi dan Mobilitas Sosial.
2.      Johan Suszmileh (1762), demografi mempelajari hukum lilahi dalam perubahan-perubahan pada umatmanusia yang tampak dari kelahiran, kematian, dan pertumbuhan.
3.      D.V. Glass, demography is generally limited to studies of human population as influenced by demographyproses: fertility, mortality, and migration.
4.      Philip Hausen & Dudley Duncan, tentang jumlah, persebaran teritorial. Komposisi serta perubahan-perubahan dan sebab perubahan.
 
Teori kependudukan menurut :
·        Thomas Robert Malthus
 
Orang yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas RobertMalthus yang hidup pada tahun 1766-1834, Ia adalah seorang pendeta berkebangsaan Inggris. Dalam edisi pertamanya Essay on Population tahun 1798 Malthus mengemukakan pendapatnya yaitu :
1.      Pangan dibutuhkan untuk hidup manusia.
2.      Kebutuhan nafsu seksual akan tetap sifatnya sepanjang masa.
3.      Perkembangan penduduk sesuai dengan deret ukur, sedang pekembangan pangan sesuai denganderet hitung.
 
Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan hidup. Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung).
 
 
 
 
 
 

Abidin_Tugas 1_Ilmu Kependudukan (Demografi)

Abidin PMI 5

1113054000005


Pengertian Demografi

Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitudemos yang berarti rakyat atau penduduk dan grafein yang berarti menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guillard dalam tulisannya yang berjudul Elements de Statisque Humaine on Demographic Compares pada tahun 1885.

 

Secara epistemology (berdasarkan ilmu pengetahuan) , pengertian demografi  tidak sesederhana seperti dalam perspektif etimology, kata demorafi diberi  makna lebih spesifik tentang penduduk, menurut Philip M Hauser dan Dudley Duncan (1959) demografi didefinisikan sebagai berikut:

            ' Demographic is the study of the size, territorial distribution and composition         of population, changes there in and the components of such canges which     may     be indentified as natality, territorial movement (migration) and social             mobility'          (change of states)'

terjemahan dari  definisi tersebut  kurang lebih sebagai berikut:

            'Demografi mempelajari jumlah, persebaran wilayah, dan komposisi         penduduk,        perubahan  dan sebab perubahan itu yang biasanya timbul     karena kelahiran,        perpindahan penduduk, dan mobilitas sosial'

 

Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982)  definisi demografi sebagai berikut:

            ' Demography is the scientific study of human populations in primarily with             the       respect to their size, their structure (composition) and their    development    (change)'

terjemahan dari definisi IUSSP tersebut adalah:

            'Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk terutama yang           terkait dengan jumlah, struktur, komposisi dan perkembangan (perubahan) penduduk'

Menurut D.V. Glass  pengertian demografi adalah sebagai berikut:

            'Demography is generally limited to study of human  population as influenced by demographic process : fertility, mortality and migration'

 

Dua definisi tersebut menunjukkan demografi sebagai sebuah ilmu yang mempelajari penduduk yang berkenaan dengan struktur penduduk dan prosesnya. Struktur penduduk meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk di suatu wilayah selalu berubah ubah dan perubahan tersebut disebabkan leh karena adanya proses demografi yaitu kelahiran (natalitas= natality), kematian (mortalitas= morality) dan perpindahan penduduk (migrasi= migration). Demografi sering diidentifikasi menjadi beberapa bagian misalnya (i) demografi formal, demografi dengan analisis matematis tentu dengan pendekatan kuantitatif atau orang menyebut statistik penduduk. Analisis demografi ini dapat dengan mudah melakukan peramalan variabel variabel demografi berdasarkan data sensus penduduk. (ii) demografi sosial, analitisnya berdasarkan kualitatif.

            Demografi dan kependudukan sama-sama mempelajari penduduk sebagai suatu kumpulan  (agregates atau collection), bukan mempelajari  penduduk sebagai individu. Dengan demikian  yang dimaksud dengan penduduk adalah sekelompok orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah, seperti yang termaktub dalam Undang-undang RI No. 10 tahun 1992 yaitu   penduduk adalah orang dalam matranya sebagai diri pribadi, anggota  keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.

Kependudukan sebagai studi (Population studies) memberikan informasi yang lebih komperhensif  mengenai sebab-akibat dan solusi pemecahan masalah dari munculnya fenomena demografi, oleh karena itu studi kependudukan membutuhkan disiplin ilmu lain  seperti: sosiologi, psikologi, sosial-ekonomi, ekonomi, geografi. Studi kependudukan  sebagai studi antar bidang  memungkinkan untuk dapat  beperan memecahkan persoalan pembangunan yang menyangkut penduduk sebagai subjek sekaligus sebagai objek pembangunan.

 

Berdasarkan pada ruang lingkup kependudukan tersebut pakar kependudukan memberikan definisi kependudukan antara lain Ananta (1993:22)  sebagai berikut:

•         KEPENDUDUKAN, studi kependudukan  mempelajari variabel-variabel DEMOGRAFI, juga memperhatikan hubungan (asosiasi) antara perubahan penduduk dengan berbagai variabel sosial, ekonomi, politik, biologi, genetika, geografi,lingkungan dan lain sebagainya

 

Definisi kependudukan menurut Ananta (1993:22) tersebut  menunjukkan setidaknya terdapat dua variabel yang terkait dengan kependudukan yaitu (i) variabel demografi yaitu  mortalitas (mortality) , fertilitas (fertility) dam migrasi (migration) yang saling mempengaruhi terhadap jumlah,  komposisi, persebaran penduduk; (ii) variabel non demografi yang dimaksud misalnya pendidikan, pendapatan penduduk, pekerjaan, kesehatan dll.

 

Secara ringkas hubungan  demografi dan kependudukan tercatat dalam model berikut:Secara yuridis formal diungkapkan oleh UURI No.10, 1992:105. Menurut undang undang tersebut definisi kependudukan sebagai berikut:

Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi, kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, serta   lingkungan penduduk tersebut.

 

Tujuan dan Manfaat Demografi

Ilmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok, yaitu:

1.      Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.

2.      Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.

3.      Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.

4.      Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Cari Blog Ini