Rabu, 16 Maret 2016

Aulia Ulfa_Pmi 6_Tugas 2_Sisi Gelap Pertumbuhan

Sisi Gelap Pertumbuhan
 
            Pandangan dunia a la Descartes yang mekanistik telah berpengaruh kuat pada semua ilmu kita dan pada cara berpikir Barat pada umumnya. Metode meredykasi fenomena yang kompleks menjadi balok-balok bangunan dasar dan metode mencari mekanisme yang dipakai untuk berinteraksi, dan metode itu telah mendarah daging didalam kebudayaan kita sehingga sering diidentifikasikan dengan metode ilmiah. Pandangan, konsep, atau pikiran yang tidak sesuai dengan metode ilmiah.  Pandangan, konsep, atau pikiran yang tidak sesuai dengan kerangka ilmu klasik tidak akan dibicarakan secara serius dan biasanya dikesampingkan, jika tidak dijadikan cemoohan. Sebagai konsekuensi dari penekanan pada ilmu reduksionis ini kebudayaan  kita telah menjadi sangat terpecah pecah dan telah mengembangkan teknologi, institusi, dan gaya hidup yang benar-benar tidak sehat.
            Bahwa suatu pandangan dunia yang terpecah pecah itu tidak sehat bukanlah sesuatu yang mengherankan jika dilihat dari hubungan antara "health" (kesehatan) dengan "whole" (keseluruhan). Kedua kata tersebut, sebagaimana halnya "hale" (sehat), "heal" (menyembuhkan) dan "holy" (suci) berasal dari kata dasar bahasa inggris Kuno hal, yang berarti masuk akal, keseluruhan dan sehat. Memang, pengalaman perasaan sehat kita melibatkan perasaan integritas fisik, psikologis dan spiritualrasa keseimbangan dalam berbagi komponen organisme dan antara organisme dengan lingkungannya. Pengertian integritas dan keseimbangan ini telah  hilang didalam kebudayaan kita. Pandangan dunia mekanistik yang terpecah pecah, yang telah merembes kemana mana, dan sistem nilai yang sepihak, inderawi dan berorientasi pada yang menjadi dasar dari pandangan dunia ini, telah menyebabkan ketidakseimbangan budaya yang sehat dan telah menimbulkan banyak gejala kesehatan yang tidak baik.
            Pertumbuhan teknologi yang berlebihan telah menciptakan suatu lingkungan dimana kehidupan menjadi tidak sehat baik secara fisik maupun secara mental.udara yang tercemar, suara yang mengganggu, kemacetan lalulintas, bahan pencemar kimia, bahaya radiasi dan banyak sumber stress fisik dan psikologis dan telah menjadi bagian besar bagi kehidupan kita sehari hari hari.
            Selain bahaya kesehatan yang dapat kita lihat, dengar dan cium, terdapat pula ancaman lain terhadap kesejahteraan kita yang mungkin jauh lebih berbahaya karena mempengaruhi kita dalam skala yang lebih besar, baik dalam arti ruang maupun waktu. Teknologi manusia telah mengganggu proses proses ekologis yang menopang lingkungan alam kita dan merupakan dasar dari eksistensi kita. Salah satu ancaman yang paling serius, yang paling diabaikan sama sekali hingga akhir-akhir ini adalah air dan udara oleh sampah kimia beracun.
            Ketika produksi dan konsumsi menjadi semakin cepat, teknologi yang sesuai untuk menghadapi hasil samping yang tidak diinginkan itu belum dikembangkan. Alasan dari kelalaian ini sangat sederhana; sementara produksi barang barang konsumen yang boros itu sangat menguntungkan bagi perusahaan pabrik, perlakuan yang layak dan pendaurulangan bahasa yang tidak menguntungkannya. Selama beberapa decade industri kimia mebuang sampahnya kedalam tanah tanpa pengamanan yang memadai dan pabrik tidak bertanggung jawab ini kini telah mengakibatkan ribuan tempat pembuangan sampah kimia yang berbahaya, "bom waktu beracun" yang mungkin menjadi salah satu ancaman serius.

Aulia Ulfa_Pmi 6_Tugas 1_Antropologi Ekologi


Antropologi Ekologi

Ahli pertama yang mencetuskan lahirnya antropologi ekologi adalah Julian Steward yang berasal dari Amerika Serikat (1955). Ia mengkaji  mengenai saling keterkaitan antara perubahan sosial dengan lingkungan, bahwa sebenarnya perubahan sosial (social change) juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan (fisik, sosial-budaya, binaan). 
Antropologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajarai manusia dengan segala unsur kebudayaannya. Sedangkan ekologi mempelajari mengenai lingkungan hidup. Jadi antropologi ekologi mempelajari bagaimana manusia hidup dengan kebudayaannya yang terwujud dalam bentuk (sistem pengetahuan, pola pikir, tingkah laku, nilai-nilai dalam masyarakat) yang mempengaruhi lingkungan hidup.
Antropologi ekologi adalah :
1.      Mengkaji permasalahan lingkungan dengan menggunakan konsep-konsep antropologi. Karena permasalahan lingkungan selalu dipengaruhi oleh kebudayaan yang dimiliki oleh suatu masyarakat.
2.      Ilmu lingkungan yang dipahami dengan konsep antropologi, pendekatan antropologi, teori antropologi.
Antropologi ekologi mengkaji permasalahan manusia dan lingkungan dengan menggunakan konsep-konsep antropologi, dikarenakan permasalahan lingkungan selalu dipengaruhi oleh kebudayaan yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Jadi antropologi ekologi adalah suatu kajian di dalam ilmu antropologi yang mengkaji khusus tentang ekologi manusia, yaitu manusia, lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat. Jadi, hal-hal yang menjadi pokok kajiannya adalah manusia, lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki masyarakat yang menghasilkan pola pikir dan pola perilaku adaptasi untuk mempertahankan hidup di lingkungannya.
Berdasarkan objek kajian dari antropologi ekologi, maka yang dikatakan dengan pendekatan antropologi ekologi adalah suatu pendekatan atau metode yang digunakan untuk meneliti dan mengkaji korelasi antara manusia, lingkungan serta kebudayaan dalam suatu masyarakat. Pendekatan antropologi ekologi adalah pendekatan yang memfokuskan pendalamannya terhadap ekologi manusia dan kebudayaan.
Antropologi sangat dibutuhkan untuk mengkaji manusia dengan lingkungannya. Ketika ilmu-ilmu lain tidak mampu memecahkan masalah lingkungan seperti ilmu alam yang hanya mengkaji lingkungan fisik dengan wujudnya yang nyata saja, maka disinilah dibutuhkan peranan pendekatan antropologi ekologi untuk memecahkan masalah manusia dengan lingkungannya. Karena hubungan manusia dengan lingkungan tidak bisa dikaji dari aspek fisik saja, namun jauh lebih penting dari itu aspek kebudayaan yang mempengaruhi hubungan manusia dengan lingkungannya itulah yang perlu dikaji.

Suryo Widodo_PSIKOLOGI NEWTONIAN_Tugas ke-2

Nama               : Suryo Widodo

Kelas               : PMI 6

PSIKOLOGI NEWTONIAN

Descartes menciptakan kerangka konspetual terhadap ilmu pengetahuan pada abad 17, visi Descartes tentang pandangan dunianya seperti sebuah mesin yang sempurna dan diatur dengan jelas dan pasti oleh Hukum-hukum matematika terpaksa ternggelam dalam angan-angannya saja. Orang yang menyadari mimpi Descartes itu dan melengkapi revolusi ilmiah adalah Isaac Newton ; lahir di inggris pada tahun 1642 yaitu tahun kematian Galileo Galilei (titik balik peradaban, frijof capra). Newton melengkapi suatu konsepsi atau formulasi pandangan mekanistik dan matematis secara lengkap, sehingga menghasilkan sintesis dari Galileo, coppernicus, Bacon dan Descartes. 

Ilmu fisika newton merupakan mahkota ilmu pengetahuan abad 17 yang dijadikan dasar pemikiran ilmiah hingga abad keduapuluh. Pada masa sebelum newton, terdapat dua kecenderungan ilmu yang salin bertentangan yaitu Metode empiris induktif oleh Bacon dan metode rasional deduktif oleh Descartes. Dalam bukunya principia ia menyatukan kedua metode tersebut. Menurut cerita newton mendapatan kilatan inspirasi pada saat ia melihat apel jatuh dari pohonnya. Ia menyadari bahwa apel tersebut jatuh karena tarikan oleh bumi seperti tarikan yang sama menarik planet-planet kea rah matahari kemudian ia menggunakan metode matematikanya untuk merumuskan hukum-hukum gerak yang pasti bagi semua benda di bawah pengaruh gravitasi. Dan hukum ini ternyata sahih di seluruh tata surya sehingga tampak menguatkan pandangan Descarte tentang alam. Alam semsesta ala newton adalah sebuah system mekanis yang lua biasa besar, dan bekerja sesuai dengan hukum matematika yang pasti. 

Newton " adalah sesautu yang mungkin, menurut saya, bahwa tuhan mencipta materi bermula dari bentuk-bentuk partikel-partikel padat. Dalam massa keras, besar tidak bisa ditembus dan tidak bergerak dari pemikiran newton lahirlah teori tentang Atom oleh john Dalton (Kimiawan) yang akhirnya membuka jalan bagi penyatuan konseptual antara ilmu fisika dan kimia pada abad 20. Hal ini menguatkan kepercayaan mereka bahwa alam semesta memang merupakan alam semesta merupakan system mekanistik raksasa yang bekerja sesuai dengan hukum gerak newton. Keberhasilan fisika newton dan Cita-Cita Descartes pada kepastian pengetahuan ilmiah membawa kita pada imu ilmiah radikal dan pengembangan teknologi radikal. 

Teori Newton juga melahirkan sistem mekanistik yang memungkinkan retrodiksi dan prediksi atas gejala amatan, baik di bumi maupun di langit. Dengan teori ini, dimungkinkan bagi manusia untuk meraih pengetahuan mengenai alam semesta yang dalam konsepsi Aristoteles dibagi atas wilayah fana dan wilayah kekal yang tak terjangkau oleh hukum-hukum alam. Teori Newton menggugurkan konsepsi Aristoteles tersebut. Newton mampu menunjukkan bahwa hukum-hukum mekanika yang ia temukan itu berlaku tanpa diskriminasi di atas seluruh alam semesta. Hukum-hukum ini mampu menjelaskan hampir semua gejala. Dengan demikian, kosmos menjadi sebuah sistem rasional dimana struktur didalamnya terpahami dan dapat diwujudkan dalam sebuah model matematika. Dalam bukunya yang berjudul Principia (1687), ia mengatakan bahwa tugas filsafat (alam) adalah menyelidiki gaya-gaya alam melalui gerak, dan dari gaya-gaya itu menjelaskan gejala lainnya. Dengan begitu, Newton telah membingkai langit dan bumi dengan hukum-hukum yang dimengerti manusia untuk menyediakan sarana kepastian bagi manusia dalam menjelaskan gejala disekitarnya, memprediksikan gejala yang akan muncul di masa depan, mengontrol dan mengeksploitasi alam. Fisika lalu berfungsi untuk memberikan deskripsi, eksplanasi dan prediksi yang lugas terhadap alam. Newton berkesimpulan bahwa tidak ada ruang probabilitas dan misteri bagi fisika Newton.

Menurut Capra (2002, 203), psikologi Newtonian adalah suatu psikologi tanpa kesadaran yang mereduksi semua tingkah laku menjadi rangkaian tanggapan kebiasaan mekanistik dan menganggap bahwa satu-satunya pemahaman hakekat manusia secara ilmiah adalah pemahaman yang tetap berada dalam kerangka fisika dan biologi klasik. Pandangan mekanistik ini menjelaskan bahwa alam laksana sebuah mesin yang dapat dipahami jika kita mereduksi melalui bagian-bagian pokoknya. Gambaran alam mekanik oleg Descartes ini semakin diperkuat oleh Newton ketika dia menciptakan metode yang sama sekali baru, yang kini dikenal dengan kalkulus diferensial untuk menggambarkan gerak benda-benda padat. Metode ini digunakan untuk merumuskan hokum-hukum gerak yang pasti bagi semua benda di bawah pengaruh kekuatan gravitasi. Newton memadukan penemuan Kepler tentang gerak planet dengan mempelajari table-tabel astronomi dan penemuan Galileo tentang hokum-hukum benda jatuh. Signifikansi hokum ini terletak pada penerapannya yang universal dan terbukti sahih si seluruh tata surya sehingga menguatkan pandangan Descartes tentang alam.

Dengan Penetapan yang kuat dan radikal ini, Ilmu Fisika Newton jelas menjadi dasar dari semua ilmu. Para Ilmuwan, Sainstis, Filsuf bahkan Gerejawan terdoktrin bahwa jika benar-benar dunia ini merupakan sebuah mesin, maka cara terbaik untuk mengetahui cara kerjanya adalah dengan berpaling ke mekanika newton

Suryo Widodo_Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekologi Dan Keadilan sosial_Tugas ke-1

Nama             : Suryo Widodo

Kelas             : PMI 6

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekologi dan Keadilan Sosial

 

·         Pengertian Pemberdayaan

 

Menurut Sutoro pemberdayaan Adalah proses mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan.[1]

 

Permendagri RI Nomor 7 Tahhun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat, dinyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 1 , ayat (8) ).

 

·         Pengertian Ekologi

 

Sedangkan Ekologi yang diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oikos = Tempat Tinggal (rumah) Logos = Ilmu, telaah. Oleh karena itu Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungnya. Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.

 

·         Pengertian Keadilan Sosial

 

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, keadilan mempunyai arti sifat ( perbuatan, perlakuan dsb ) yang tidak berat sebelah ( tidak memihak ). Sedangkan sosial berarti segala sesuatu yang mengenai masyarakat, kemasyarakatan atau perkumpulan yang bersifat dan bertujuan kemasyarakatan (bukan dagang atau politik).

 Menurut Undang-Undag dasar 1945 Pasal 27 ayat (1) dan (2),Pasal 28, Pasal 29 ayat (2), Pasal 31 ayat (1). Demikianlah sebagai suatu negara yang berkeadilan maka negara berkewajiban melindugi hak-hak asasi warganya, sebaliknya warga negara berkewajiban mentaati peraturan perundang-undangan sebagai manifestasi keadilan legal dalam hidup bersama.

·         Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekologis Dan Keadilan sosial

 

Dalam Buku Community Development:  Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi, Edisi 3 Ife dan Tesoriero tampaknya bersepakat dengan sejumlah penulis lain yang menilai bahwa krisis sumberdaya/fiskal di negara kesejahteraan ala Barat telah menimbulkan perlambatan ekonomi yang makin membebani pemerintah di negara-negara tersebut. Akibatnya, terjadi pengurangan jenis, jumlah dan mutu layanan publik.  Atas dasar itu negara kesejahteraan dianggap sudah tidak sanggup lagi memenuhi janji mereka akan kesejahteraan rakyatnya

Akhirnya Ife dan Tesoriero mencoba mengikuti kelompok pemikiran the Green dalam melihat masalah-masalah lingkungan hidup. Berbeda dengan kalangan pecinta lingkungan hidup tradisonal yang mengedepankan pendekatan konservatif yang lebih konvensional, Green menggunakan pendekatan yang mendasar dan radikal, yaitu perspektif ekologis, yang melihat  masalah lingkungan hanyalah merupakan gejala dari masalah mendasar yang lebih penting, yaitu sebagai konsekuensi dari suatu orde sosial, ekonomi dan politik yang secara mencolok tidak berkelanjutan, dan karenanya orde tersebut harus diubah.

Namun Pemikiran Ekologis Tersebut di pandang tidak cukup untuk memberi perhatian dan mengatasi  masalah yang terkait dengan pemenuhan keadilan sosial maka dari pada itu Ife dan Tesoriero berpandangan bahwa HAM merupakan komponen vital dalam pengembangan masyarakat, dimana proses pengembangan masyarakat tersebut seharusnya juga berarti penegasan HAM, memungkinkan orang mewujudkan dan melaksanakan HAM mereka, dan terlindung dari pelanggaran HAM. Dan dalam Buku ini mereka juga menolak dengan tegas untuk melakukan pengembangan masyarakat bersifat Proyek  

"Terdapat banyak proyek atau lembaga konsultansi yang berjalan hanya untuk beberapa bulan, biasanya dengan seorang pekerja eksternal, dan hal tersebut secara naïf diharapkan untuk membuat sebuah perbedaan besar pada kehidupan suatu masyarakat. Proyek-proyek seperti ini seringkali sia-sia dan tidak berhasil, dan menyebabkan laporan-laporannya tidak berguna dan berbagai struktur masyarakat yang gagal. Akibatnya, proyek-proyek ini memberikan reputasi buruk pada pengembangan masyarakat" . (Ife dan Tesoriero, 2008:671)

 

 

Jadi Semua yang telah di jelaskan di atas bahwa Pemberdayaan Berbasis Ekologis dan Keadilan sosial adalah bahwa dalam melakukan pemberdayaan atau melakukan suatu program untuk memajukan sebuah desa kita harus memperhatikan beberapa aspek seperti keadaan Ekologi suatu masyarakat dan juga harus melihat dari sisi keadilan sosialnya dimana bukan hanya memperhatikan tentang hubungan antara warganya saja namun juga harus memperhatikan lingkungan.

 



[1] Sutoro Eko, 2002, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Materi Diklat Pemberdayaan Masyarakat

Desa, yang diselenggarakan Badan Diklat Provinsi Kaltim, Samarinda, Desember 2002.

Cari Blog Ini