Rabu, 16 Maret 2016

Suryo Widodo_PSIKOLOGI NEWTONIAN_Tugas ke-2

Nama               : Suryo Widodo

Kelas               : PMI 6

PSIKOLOGI NEWTONIAN

Descartes menciptakan kerangka konspetual terhadap ilmu pengetahuan pada abad 17, visi Descartes tentang pandangan dunianya seperti sebuah mesin yang sempurna dan diatur dengan jelas dan pasti oleh Hukum-hukum matematika terpaksa ternggelam dalam angan-angannya saja. Orang yang menyadari mimpi Descartes itu dan melengkapi revolusi ilmiah adalah Isaac Newton ; lahir di inggris pada tahun 1642 yaitu tahun kematian Galileo Galilei (titik balik peradaban, frijof capra). Newton melengkapi suatu konsepsi atau formulasi pandangan mekanistik dan matematis secara lengkap, sehingga menghasilkan sintesis dari Galileo, coppernicus, Bacon dan Descartes. 

Ilmu fisika newton merupakan mahkota ilmu pengetahuan abad 17 yang dijadikan dasar pemikiran ilmiah hingga abad keduapuluh. Pada masa sebelum newton, terdapat dua kecenderungan ilmu yang salin bertentangan yaitu Metode empiris induktif oleh Bacon dan metode rasional deduktif oleh Descartes. Dalam bukunya principia ia menyatukan kedua metode tersebut. Menurut cerita newton mendapatan kilatan inspirasi pada saat ia melihat apel jatuh dari pohonnya. Ia menyadari bahwa apel tersebut jatuh karena tarikan oleh bumi seperti tarikan yang sama menarik planet-planet kea rah matahari kemudian ia menggunakan metode matematikanya untuk merumuskan hukum-hukum gerak yang pasti bagi semua benda di bawah pengaruh gravitasi. Dan hukum ini ternyata sahih di seluruh tata surya sehingga tampak menguatkan pandangan Descarte tentang alam. Alam semsesta ala newton adalah sebuah system mekanis yang lua biasa besar, dan bekerja sesuai dengan hukum matematika yang pasti. 

Newton " adalah sesautu yang mungkin, menurut saya, bahwa tuhan mencipta materi bermula dari bentuk-bentuk partikel-partikel padat. Dalam massa keras, besar tidak bisa ditembus dan tidak bergerak dari pemikiran newton lahirlah teori tentang Atom oleh john Dalton (Kimiawan) yang akhirnya membuka jalan bagi penyatuan konseptual antara ilmu fisika dan kimia pada abad 20. Hal ini menguatkan kepercayaan mereka bahwa alam semesta memang merupakan alam semesta merupakan system mekanistik raksasa yang bekerja sesuai dengan hukum gerak newton. Keberhasilan fisika newton dan Cita-Cita Descartes pada kepastian pengetahuan ilmiah membawa kita pada imu ilmiah radikal dan pengembangan teknologi radikal. 

Teori Newton juga melahirkan sistem mekanistik yang memungkinkan retrodiksi dan prediksi atas gejala amatan, baik di bumi maupun di langit. Dengan teori ini, dimungkinkan bagi manusia untuk meraih pengetahuan mengenai alam semesta yang dalam konsepsi Aristoteles dibagi atas wilayah fana dan wilayah kekal yang tak terjangkau oleh hukum-hukum alam. Teori Newton menggugurkan konsepsi Aristoteles tersebut. Newton mampu menunjukkan bahwa hukum-hukum mekanika yang ia temukan itu berlaku tanpa diskriminasi di atas seluruh alam semesta. Hukum-hukum ini mampu menjelaskan hampir semua gejala. Dengan demikian, kosmos menjadi sebuah sistem rasional dimana struktur didalamnya terpahami dan dapat diwujudkan dalam sebuah model matematika. Dalam bukunya yang berjudul Principia (1687), ia mengatakan bahwa tugas filsafat (alam) adalah menyelidiki gaya-gaya alam melalui gerak, dan dari gaya-gaya itu menjelaskan gejala lainnya. Dengan begitu, Newton telah membingkai langit dan bumi dengan hukum-hukum yang dimengerti manusia untuk menyediakan sarana kepastian bagi manusia dalam menjelaskan gejala disekitarnya, memprediksikan gejala yang akan muncul di masa depan, mengontrol dan mengeksploitasi alam. Fisika lalu berfungsi untuk memberikan deskripsi, eksplanasi dan prediksi yang lugas terhadap alam. Newton berkesimpulan bahwa tidak ada ruang probabilitas dan misteri bagi fisika Newton.

Menurut Capra (2002, 203), psikologi Newtonian adalah suatu psikologi tanpa kesadaran yang mereduksi semua tingkah laku menjadi rangkaian tanggapan kebiasaan mekanistik dan menganggap bahwa satu-satunya pemahaman hakekat manusia secara ilmiah adalah pemahaman yang tetap berada dalam kerangka fisika dan biologi klasik. Pandangan mekanistik ini menjelaskan bahwa alam laksana sebuah mesin yang dapat dipahami jika kita mereduksi melalui bagian-bagian pokoknya. Gambaran alam mekanik oleg Descartes ini semakin diperkuat oleh Newton ketika dia menciptakan metode yang sama sekali baru, yang kini dikenal dengan kalkulus diferensial untuk menggambarkan gerak benda-benda padat. Metode ini digunakan untuk merumuskan hokum-hukum gerak yang pasti bagi semua benda di bawah pengaruh kekuatan gravitasi. Newton memadukan penemuan Kepler tentang gerak planet dengan mempelajari table-tabel astronomi dan penemuan Galileo tentang hokum-hukum benda jatuh. Signifikansi hokum ini terletak pada penerapannya yang universal dan terbukti sahih si seluruh tata surya sehingga menguatkan pandangan Descartes tentang alam.

Dengan Penetapan yang kuat dan radikal ini, Ilmu Fisika Newton jelas menjadi dasar dari semua ilmu. Para Ilmuwan, Sainstis, Filsuf bahkan Gerejawan terdoktrin bahwa jika benar-benar dunia ini merupakan sebuah mesin, maka cara terbaik untuk mengetahui cara kerjanya adalah dengan berpaling ke mekanika newton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini