Jumat, 14 September 2012

Mutia soleha KPI 1D

AKU DAN MIMPIKU
Nama ku Mutia Soleha. Aku dilahirkan di jakarta pada tanggal 10 januari 1995 dalam keadaan sempurna tanpa ada cacat sedikit pun. Aku dilahirkan dari pasangan suami istri keluarga sederhana. Orang tuaku sangat mementikan pendidikan untuk anaknya. Oh iya aku anak pertama dari tiga bersaudara dan adikku semua perempuan.
Dari kecil aku sudah dididik ilmu agama dengan baik, sampai ketika aku lulus dari sekolah dasar aku dimasukan ke sebuah pondok pesantren di daerah Bogor. Mereka berharap besar kepadaku agar aku bisa mendapatkan ilmu agama yang lebih banyak sehingga aku bisa memilih jalan hidupku sendiri dengan baik.

Teori Fungsionalis Menurut Emile Durkheim

Teori Fungsionalis Menurut Emile Durkheim
Oleh: Ahmad Afandi PMI 3
Tugas 1
Sebelum kita mengetahui tentang teori fungsionalis ini, siapa itu Emile Durkheim? Emile Durkheim adalah salah satu dari peletak dasar ilmu sosial modern yang paling terkemuka. namanya selalu disejajarkan dengan dua tokoh lain, yaiut Max Weber dan Karl Marx. Seperti halnya kedua tokoh tersebut, Durkheim hidup di saat peralihan sosial dann suasana krisis sedang melanda Eropa. Meskipun dia selalu tampil dengan jawaban yang berbeda dan menggunakan pendektan metodologis yang berlainan, ketiga tokoh ini mencoba mencari jawaban atas kegelisahan sosial masyarakat pada saat itu. Sebab itulah dengan mengenal Emile Durkheim, dan tulisan-tulisannya, kita tidak hanya berkenalan dengan salah satu corak pembentukan teori, tetapi juga contoh semacam pergumulan intelektual di saat peralihan sosial sedang berlangsung. Dengan demikian usaha 'pempribumian' ilmu soiologi akan lebih mungkin dirintis. Durkheim merupakan seorang ilmuwan yang sangat produktif. Karya utamanya adalah, antara lain, The Devision of Labor Society (1964), karya pertamanya yang berbentuk disertasi doktor; Rules of  Sociological Method (1965); Suicide (1968); Moral Education (1973); dan The Elementary Forms of The Relegious Life (1966), ia pun banyak dalam majalah yang diterbitkannya L'Annee Sociologique (1896)[1].

Emile Durkheim

Biografi Emile Durkheim
 Dede Fauziah
Jurnalistik I.A
 A.  Latar belakang
Sejak awal tahun 1970-an salah satu masalah yang selau diperbincangkan para ahli ilmu sosial kita adalah perlunya apa yang disebut 'pempribumian' ilmu-ilmu sosial. Masalah ini muncul oleh adanya kesadaran bahwa dalam usaha untuk menangkap, memahami, dan menerangkan realitas sosial, ternyata pendekatan serta konsep dan teori-teori yang ada kurang memadai. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurang mampunya teori-teori yang tersedia itu untuk menerangkan realitas sosial yang ada.

Cari Blog Ini