Selasa, 11 Desember 2012

Qoribatul Choiriyah JRN 1B - Laporan 5 (tugas ke 9) - KEPEMIMPINAN

Judul Penelitian :

Masyarakat Membutuhkan Kepemimpinan Seorang Ketua RT

 

Peneliti  :

Qoribatul Choiriyah (1112051100055) – Jurnalistik 1B

 

I.                   Latar Belakang

 

Manusia adalah makhluk sosial, itu adalah kodrat manusia yang telah diberikan oleh tuhan. Manusia merupakan makhluk yang selalu berinteraksi dengan individu lainnya.  Mustahil ada manusia yang tidak berinteraksi dengan manusia lainnya. Di tengah-tengah interaksi yang semakin banyak dan juga bermacam-macam itu maka menjadi sebuah hal yang penting untuk mengerti tentang pengertian kepemimpinan itu sendiri. Hal ini disebabkan karena di antara interaksi itu haruslah terdapat seseorang, sekelompok, dan seterusnya yang bisa mengarahkan interaksi yang baik yang seharusnya bisa dilakukan dan terjadi. Karena, jika tidak ada maka tentu akan terjadi kekacauan dan kondisi yang tak terkendali.

 

Setiap Institusi (lembaga) sosial yang ada dimasyarakat pasti memerlukan seorang pemimpin. Pemimpin diperlukan agar bisa mengkontrol setiap anggotanya, dan bisa mengendalikan kondisi yang tak terkendali dalam interaksi antar anggotanya. Secara tidak langsung seorang pemimpin akan mempunyai jiwa kepemimpinan.  Sedangkan, ada beberapa pengertian kepemimpinan antara lain yaitu :

 

1.      Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).

2.      Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).

3.       Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).

4.      Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.

5.      Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).

 

Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.

 

Sebelum memulai dan bisa memimpin orang lain, maka yang harus dipahami adalah bahwa potensi kepemimpinan ada di setiap orang yang ada di dunia ini. Dengan kata lain, adalah hal yang mungkin jika seseorang, siapa saja dia bisa memimpin. Lagipula kepemimpinan bukanlah bakat yang ada semenjak lahir, tapi ia adalah sesuatu yang bisa dimunculkan pada diri setiap manusia, minimal ia menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri. Karena itulah, sebelum memimpin orang lain, tidak berlebih jika kita terlebih dahulu bisa memimpin diri kita sendiri. Memimpin di sini maksudnya adalah bagaimana kita mengetahui sifat diri kita sendiri seperti apa, bagaimana kelebihan dan kekurangan yang diri kita miliki, cara seperti apa yang mungkin cocok untuk kita ketika berinteraksi kepada orang lain, dan seterusnya.

 

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang desa, desa merupakan kesatuan hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat, yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut klasifikasinya, desa memiliki tiga aktivitas, yaitu :

(1) desa agraris merupakan desa yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya ialah di bidang pertanian dan perkebunan

(2) desa industri merupakan desa yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya di bidang industri rumah tangga

(3) desa nelayan merupakan desa yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya ialah di bidang perikanan dan pertambakan

 

 Dalam memajukan suatu desa, tentu dibutuhkan peran dari masyarakatnya yang sungguh-sungguh di berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, sosial, maupun politik. Peran yang dibutuhkan haruslah dari semua lapisan masyarakat, baik tua maupun muda, dan dari sekumpulan masyarakat tersebut dibutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengorganisasi, persuasi, dan mengarahkan mereka demi memajukan desa dalam satu visi yang sama. Peran tersebut yang biasanya disebut sebagai pemimpin.

 

Oleh karena itu sayapun tertarik dalam meneliti pentingnya peran pemimpin Ketua RT dalam  membantu pemerintah desa dalam mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat guna kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan, dan secara langsung masyarakat juga membutuhkan kepemimpinan ketua RT dalam segala hal yang berkaitan dengan keperluan administrasi negara seperti keperluan memproses KTP / SIM. Itulah alasan saya tertarik untuk melakukan penelitian yang singkat ini.

 

II.                Pertanyaan Pokok Penelitian

 

Bagaimana peran keluarga bapak terhadap kepemimpinan bapak sebagai RT ?

 

Awalnya keluarga saya tidak setuju, namun dengan berjalannya waktu mereka mulai memahami keinginan saya untuk bisa menjadi ketua RT 04. Mereka juga mulai memahami niat saya yang tulus untuk merubah lingkungan masyarakat sekitar menuju perubahan yang lebih baik lagi.

 

Mengapa bapak mempunyai keinginan untuk menjadi ketua RT 04 ?

 

Yaa, karena saya mempunyai pengalaman dalam berorganisasi baik organisasi kecamatan ataupun kelurahan. Sayapun mempunyai misi untuk merubah kondisi wilayah yang saya pimpin, karena dulu wilayah RT 04 itu sangat tidak terkendali sekali. Seperti banyaknya sampah yang menyumbat air selokan yang bisa mengakibatkan banjir, tidak adanya lampu penerangan saat malam hari yang menimbulkan tindakan kriminal di lingkungan RT 04. Oleh karena itu saya pun memberanikan diri untuk menjadi ketua RT 04.

 

III.             Metode Penelitian

 

Metode Penelitian             : Metode Kualitatif

 

Lokasi Penelitian               : Jln. Kaliabang Bungur Rt 04 / Rw 18 no : 39 , Harapan

  jaya.  Bekasi Utara

 

Waktu Penelitian               : 13.00-13.30 ,  9 Desember 2012

 

Nara Sumber                     : Sopri Supriadi (Mantan Ketua RT 04) dan Ade Marisa          (Warga RT 04)

 

IV.            Gambaran Subyek /  Obyek Penelitian

 

Dalam penelitian kepemimpinan kali ini, saya memilih seorang  nara sumber yang bisa memberikan sebuah contoh kecil tentang kepemimpinan dalam lingkungan masyarakat. Beliau adalah seorang mantan ketua RT 04 dan telah memimpin menjadi ketua RT selama 3 tahun. Beliau merupakan pemimpin (ketua RT) yang disegani oleh warganya saat beliau masih menjabat sebagai ketua RT. Bapak 4 anak ini memiliki sikap yang baik, ramah dan sopan terhadap semua orang baik dengan yang lebih tua ataupun yang lebih muda darinya, beliau sering berinteraksi dengan warganya, dan mempunyai jiwa yang islami. Itu yang membuat beliau disegani oleh warganya dan dipercayakan untuk memimpin warga RT 04.

 

Dalam penelitian kali ini, saya mencari data tentang kepemimpinan melalui pendekatan kualitatif. Mengenai tentang bagaimana jiwa kepemimpinan muncul dalam diri beliau, bagaimana sistem atau cara beliau memimpin dan dengan jiwa kepemimpinan itu berpengaruh terhadap masyarakat sekitar.

 

V.               Analisis

 

Kita ketahui, sistem kemasyarakatan kita adalah bersandar pada sistem kekeluargaan. Karena itulah kita memiliki tatanan yang sangat begitu detailnya hingga sampai tingkat RT dan RW. saya belum pernah mendengar adanya tatanan sistem  atau tatanan pengelompokan seperti itu di kelompok masyarakat negara lainnya. Indonesia sangat mengatur masyarakatnya dengan sangat detail yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang lebih baik lagi. RT dan RW adalah sebuah pengelompokan yang berguna bagi kerukunan warga dan tetangga.

 

Dalam penelitian kali ini saya lebih menitik beratkan terhadap kepemimpinan ketua RT yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kenapa dikatakan sangat dibutuhkan ? kita ambil sebagai contoh saja, jika kita ingin memproses KTP, SIM atau Surat Kelakuan Baik di kepolisian. Secara otomatis kita diwajibkan untuk meminta tanda tangan dari ketua RT terlebih dahulu. Oleh karena itu, ketua RT adalah sistem pemerintahan negara yang sangat dekat dan langsung mengena pada kita sebagai masyarakat. Bisa dikatakan juga bahwa RT merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam satu garis pemerintahan, dari pemerintah pusat hingga daerah. Segala kebijakan yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas, pasti melibatkan peran serta para ketua RT.

 

Sebab itu, dalam penelitian kali ini saya akan menganalisis tantang jiwa kepemimpinan ketua RT. Ketua RT adalah sosok pemimpin dari sisitem pemerintahan yang sangat dekat dengan lingkungan masyarakat. Salah satu contohnya yaitu Bapak Sopri Supriadi, mantan ketua RT 04 diwilayah RW 18, Harapan Jaya, Bekasi Utara. Beliau telah menjabat sebagai ketua RT  selama 3 tahun, dari tahun 2008-2010.  Jiwa pemimpin beliau muncul sejak beliau sering bergabung terhadap lingkungan organisasi yang beliau ikuti, baik organisasi kecamatan atau kelurahan. Berawal dari organisasi itulah, beliau terus mengasah jiwa pemimpinnya. Hingga suatu hari beliau dipercaya untuk menjadi calon tunggal pemilihan ketua RT. Calon tunggal, jadi secara otomatis bisa dikatakan beliau langsung ditunjuk oleh masyarakat untuk menjadi ketua RT 04. Bermula pada misi yang beliau miliki untuk menjadikan lingkungan RT 04 lebih baik lagi dan meingkatkan kualitas lingkungan warga RT 04. Misi seperti itulah yang mengantarkan beliau menjadi seorang ketua RT 04.

 

Walaupun pada awal kepemimpinannya beliau menjadi ketua RT, keluarga beliau menentang jika sosok kepala keluarga dalam keluarganya menjabat sebagai ketua RT. Namun, dengan seiring berjalannya waktu, keluarga beliau pun mulai mengerti dan memahami akan keinginan beliau menjadi ketua RT. Keluarga beliau pada akhirnya mendukung segala aktifitasnya dalam segala hal yang berkaitan dengan kegiatan seorang ketua RT. Sosok kepemimpinan beliau sangat disukai oleh warganya. Yaa saya sadari, saat menjabat sebagai ketua RT 04 beliau adalah orang yang terbuka terhadap semua warganya, beliau menerima segala masukkan pendapat yang disampaikan oleh warganya untuk menjadi lingkungan RT 04 menjadi lebih baik lagi.

 

Sistem atau cara beliau memimpin sangat berpengaruh terhadap warganya dan sistem itu diterima oleh warganya. Semua warga RT 04 mengikuti segala aturan main yang telah dibuat oleh ketua RT-nya sendiri. Salah satunya kegiatan kerja bakti disetiap hari minggu, saat beliau menjabat sebagai ketua RT kegiatan kerja bakti selalu dilakukan setiap hari minggu. Salah satu contoh kegiatannya yaitu membersihkan selokan-selokan lingkungan RT 04 dari sampah-sampah yang bisa mengakibatkan banjir. Pengaruh dari kegiatan kerja bakti itu menimbulkan adanya interaksi antara pemimpin dengan warganya, seorang pemimpin berusaha membuat peraturan untuk mengatur warganya dan peraturan itu pun ditanggapi oleh warga dengan baik dan juga dilaksanakan secar teru-menerus. Sampai saat ini kegiatan itu pun terus dipertahankan, walaupun pemimpin ketua RT telah tergantikan dengan sosok pemimpin baru. Namun, beliau merasa senang walaupun beliau tidak lagi menjabat sebagai ketua RT tapi aturan kegiatan yang beliau buat terus dilaksanakan secara terus-menerus. Dalam kerja bakti tersebut ketua RT membimbing warganya untuk sama-sama bekerjasama dan dari kegiatan tersebut dapat diperoleh suatu manfaat agar ketua RT dapat mengenal warga lebih jauh dan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama. Tujuan ketua RT bukan hanya untuk menjadikan kampungnya bersih,tetapi lebih kepada mempererat hubungan interpersonal diantara mereka.

 

RT merupakan kepanjangan dari Rukun Tetangga, ya dari arti kata RT itulah, Pak Sopri Supriadi menciptakan sebuah kegiatan yang mencerminkan tentang sebuah makna dari kata-kata Rukun Tetangga. Beliau membuat sebuah wadah agar warga bisa saling berinteraksi. Salah satu contohnya yaitu beliau membuat kegiatan arisan kurban, ia berharap dengan kegiatan seperti itu makna dari kata-kata Rukun Tetangga bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

 

Kepemimpinan ketua RT sangat berpengaruh terhadap segala aktifitas masyarakat yang dipimpin. RT merupakan bentuk sistem pemerintahan terkecil yang ada dimasyarakat dan peran RT langsung mengena terhadap kita sebagai warga.  Karena itu sosok kepemimpinan ketua RT sangat dibutuhkan masyarakat guna mencapai tujuan bersama yang menginginkan kepada tahap yang lebih baik lagi dalam hidup bermasyarakat dan menuju kemajuan dalam segala hal dalam pembentukan desa yang telah ditentukan oleh undang-undang dan peraturan pemerintah.

 

Daftar Pustaka

 

·         Nortcraft GB and Neale MA., 1990 Organizational Behavior: A Management Challenge, The Dryden Press, Rinehart & Winston Inc.

·         Deviton JA., 1995 The Interpersonal Communication Book, 7th Ed., Hunter College of The City University of New York.

·         Greenberg J. & Baron RA., 1996 Behavior in Organizations: Understanding & Managing The Human Side of Work, Prentice Hall International Inc., p: 283 – 322

·         http://jakarta.kompasiana.com/sosial-budaya/2012/08/10/apa-fungsi-ketua-rt/    

Kepemimpinan_Avissa Suseno JNR1B_Laporan 5

Kepemimpinan

Kepemimpinan Dalam Pendidikan

Avissa Suseno (NIM 1112051100042)

JURNALISTIK 1B

 

I.                   Latar belakang

Masyarakat merupakan sekumpulan individu yang tinggal dalam suatu wilayah yang membentuk suatu komunitas di dalam kehidupan sosial. Kumpulan individu yang membentuk komunitas tersebut mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan antara masyarakat yang satu dengan lainnya. Salah satu cabang dari ilmu sosial adalah sosiologi. Adapun defenisi sosiologi jika kita lihat dari Wikipedia (situs ensiklopedia dunia) adalah Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842. Sehingga Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Dan disini kami selaku pemakalah diberi amanah oleh dosen pembimbing untuk membahas tentang "Wewenang Kepemimpinan Ditinjau dari Segi Sosiologi".

Masalah kepemimpinan adalah salah satu masalah public. Sedangkan masalah publik adalah suatu kondisi atau situasi yang menimbulkan kebutuhan atau ketidakpuasan pada sebagian orang yang menginginkan pertolongan atau perbaikan.

  1. Pengertian Pemimpin

Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu . Sedangkan menurut Robbins Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.

B.Wewenang Pemimpin

Seorang pemimpin tentunya memiliki wewenang. Wewenang ini menurut Soerjono Soekanto lebih bersifat hak dari seorang pemimpin daripada kekuasaan. Menurut Max Weber wewenang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

1.Wewenang kharismatis

2.Wewenang tradisional

3.Wewenang rasional (legal).

Perbedaan ini didasarkan pada hubungan antara tindakan dengan dasar hukum yang berlaku. Di dalam ketiga bentuk wewenang itu Max Weber memperhatikan sifat dasar wewenang tersebut, karena itulah yang menentukan kedudukan seorang pemimpin yang mempunyai wewenang tersebut.

Berbicara mengenai alasan sosiologis mengenai penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimanakah peran kepemimpinan dalam dunia pendidikan yang sepertinya patutu untuk ditelaah secara mendalam dan mengkritisi apa yang terjadi didalamnya.

II.                Pertanyaan Pokok Penelitian

  1. Bagaimanakah fungsi kepemimpinan dalam  lingkungan pendidikan?

 

III.             Metode Penelitian

Dalam penelitian mengenai kepemimpinan ini, kembali lagi menggunakan metode kualitatif karena metode ini dirasa cukup efektif dalam menggali dan mendapatkan informasi. Penelitian ini dilaksanakan pada

Waktu penelitian         : Selasa, 11 Desember 2012  pkl. 14.00 – 15.25 WIB

Lokasi penelitian         : Jl. Raya Sarua Indah no. 24 Ciputat – Tangerang (Dirumah narasumber)

IV.             Gambaran Subjek

Agus Hendrawan, beliau adalah mantan kepala sekolah di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan. Beliau pernah menjabat menjadi kepala sekolah disana selama kurang lebih 4 tahun dari tahun 2006 hingga habis masa jabatan pada tahun 2009, sehingga beliau dipindah tugaskan ke sekolah lain untuk jabatan yang sama. Beliau sekarang memimpin sebagai kepala sekolah juga di SMA Negeri 7 Tangerang Selatan dari tahun 2009 hingga sekarang. Disamping itu juga beliau merupakan penanggung jawab program pendidikan yang sering diselenggarakan disekolah ditempat dimana Ia memimpin pula. Beliau memiliki dua orang anak dan satu orang istri. Beliau juga sering menjadi pembicara dalam pelatihan OS Linux untuk guru sekolah, pelatihan seminar KTSP dan seminar tentang perkembangan TIK.

V.                Analisis

Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik, oleh sebab itu permasalahan kepemimpinan merupakan topik menarik untuk dikaji dan dapat dimulai dari sudut mana saja bahkan dari waktu ke waktu menjadi perhatian manusia.

Masalah yang sedang diperbincangkan disini adalah kepemimpinan dalam pendidikan. Tentu saja kepemimpinan dalam pendidikan akan menelaah tentang sosok kepala sekolah yang menjabat dalam suatu lembaga pendidikan. Seiring dengan kewenangan yang diberikan tersebut pimpinan pendidikan sekokah dituntut memiliki kemampuan kreativitas dan kinerja yang tinggi agar potensi sumber daya dilingkungan sekolah dapat berguna dan bermanaat bagi peningkatan manejemen dan kualitas pendidikan.

Kepemimpinan dalam pendidikan juga berpengaruh pada aktivitas hubungan dan relasi bagi lembaga itu sendiri. Salah satu yang sudah menjadi relasi dengan sekolah ini adalah dari Yayasan Yacobi yaitu sebuah lembaga yang memang sudah memiliki hubungan dengan lembaga pendidikan untuk mengadakan tes intelejensi peserta didik. Jadi dengan adanya relasi dengan lembaga lain, maka pihak sekolah tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk menjalani tes intelejensi bagi peserta didiknya. Dari kenyataan ini juga kepala sekolah  ikut berperan dalam menjaga hubungna baik dengan lembaga lain dan kerja samanya.

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.  Karena itu seorang kepala sekolah haruslah orang yang profesional. Secara profesional seorang kepala sekolah memiliki tugas-tugas sebagai berikut:

o   Kepala sekolah berperilaku sebagai saluran komunikasi di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Segala informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah harus selalu terpantau oleh kepala sekolah.

o   Kepala sekolah bertindak dan bertanggungjawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa, staf dan orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala sekolah.

o   Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan.Dengan segala keterbatasan, seorang kepala sekolah harus dapat mengatur pendistribusian tugas secara cepat serta dapat memprioritaskan bila terjadi konflik antara kepentingan bawahan dengan kepentingan sekolah.

o   Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional. Kepala sekolah harus dapat memecahkan persoalan melalui satu analisis, kemudian menyelesaikan persoalan dengan satu solusi yang feasible. Serta harus dapat melihatsetiap tugas sebagai satu keseluruhan yang saling berkaitan.

o   Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah. Dalam lingkungan sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya terdiri dari manusia yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda yang bisa menimbulkan konflik.Untuk itu kepala sekolah harus jadi penengah dalam konflik tersebut.

o      Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala sekolah harus dapat membangun hubungan kerja sama melalui pendekatan persuasi dan kesepakatan. Peran politis kepala sekolah dapat berkembang secara efektif, apabila:

1. dapat dikembangkan prinsip jaringan saling pengertian terhadap kewajiban masing-masing,

2. terbentuknya aliansi atau koalisi, seperti organisasi profesi, OSIS, BP3, komite sekolah dan sebagainya;

3. terciptanya kerjasama (cooperation) dengan berbagai pihak, sehingga aneka macam aktivitas dapat dilaksanakan.

 

o   Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam berbagai forum pertemuan kepala sekolah adalah wakil resmi dari sekolah yang dipimpinnya.

o   Kepala sekolah harus mampu mengambil keputusan-keputusan sulit. Tidak ada satu organisasi pun yang berjalan mulus tanpa masalah. Demikian pula sekolah sebagai suatu organisasi tidak luput dari persoalan dan kesulitan-kesulitan. Dan apabila terjadi kesulitan-kesulitan, kepala sekolah diharapkan berperan sebagai orang yang dapat menyelesaikan persoalan yang sulit tersebut.

 

 Dalam menjalankan kepemimpinannya, selain harus tahu dan paham tugasnya sebagai pemimpin, yang tak kalah penting dari itu semua adalah seyogyanya kepala sekolah memahami dan mengetahui perannya. Adapun peran kepala sekolah dalam menjalankan peranannya sebagai manajer seperti yang diungkapkan oleh Wahjosumidjo (2002:90) adalah: (a)Peranan hubungan antar perseorangan; (b) Peranan informasional

 

Peranan hubungan antar perseorangan meliputi: Figurehead yang berarti lambang dengan pengertian kepala sekolah sebagai lambang sekolah; Kepemimpinan (Leadership) artinyakepala sekolah adalah pemimpin yang harus mampu menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah sehingga dapat melahirkan etos kerja dan produktifitas yang tinggi untuk mencapai tujuan; Penghubung (liasion) artinyakepala sekolah menjadi penghubung antara kepentingan sekolah dengan kepentingan lingkungan di luar sekolah. Sedangkan secara internal kepala sekolah menjadi perantara antara guru (pendidik), tenaga kependidikan dan peserta didik (siswa).

Peranan informasional meliputi: kepala sekolah sebagai monitor artinyakepala sekolah harus selalu mengadakan pengamatan terhadap lingkungan karena kemungkinan muncul informasi-informasi baru yang berpengaruh terhadap sekolah yang dipimpinnya; kepala sekolah sebagai disseminator artinyakepala sekolah bertanggungjawab penuh untuk menyebarluaskan dan membagi-bagi informasi kepada para guru (pendidik), tenaga kependidikansertaorang tua siswa; kepala sekolah sebagai spokesman artinyakepala sekolah memiliki tugas menyebarkan informasi kepada lingkungan di luar sekolah yang dianggap perlu.

 

VI.             Daftar Pustaka

Narasumber : Bapak Agus Hendrawan

Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.

 

HANA FUTARI JURNALISTIK IA

KARATE MOONZHER ( KELOMPOK SOSIAL )
 
I.                   Latar Belakang
Kelompok Sosial menurut para ahli sosiologi :
1. Menurut Sorjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.

2. Menurut Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

3. Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

Ciri-ciri Kelompok Sosial

1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
3. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
4. Memiliki kepentingan bersama
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Dasar Pembentukan Kelompok Sosial

1. Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
2. Faktor darah / keturunan yang sama (common in cestry)
3. Faktor geografis
4. Factor daerah asal yang sama
Saat ini komunitas-komunitas olahraga makin beredar dimana-mana. Khususnya komunitas olahraga beladiri contohnya karate. Karena itu saya melakukan studi kasus dengan sebuah komunitas karate yang ada di SMAN 2 Kota Tangerang Selatan yang biasa di sebut "Karate Moonzher"
Karate Moonzher adalah komunitas olahraga bela diri di SMAN 2 Tangsel . komunitas yang awalnya terbentuk oleh beberapa siswa sekolah ini yang memiliki keahlian karate dan ingin mengembangkan karate di SMAN2 Tangsel.
 
II.                Pertanyaan Pokok
1.      Bagaimana hubungan komunitas ini dengan komunitas karate yang lain?
2.      Bagaimana struktur organisasi komunitas ini?
 
 
III.             Metode Penelitian
Metode penelitian yang saya gunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan menggali informasi kepada ketua komunitas karate moonzher yang menjabat saat ini. Alas an saya menggunakan metode kualitatif adalah untuk menggali informasi yang lebih rinci
 
Lokasi Penelitian   : Sekret Karate Moonzher SMAN 2 Tangsel
Waktu Penelitian   : Jum'at 26 November 2012 16.00-17.30
 
IV.             Gambaran Subjek/Objek Penelitian
Gambaran subjek penelitian ini adalah Putu Wisnu S.Y yang kini menjabat sebagai ketua Karate Moonzher untuk periode satu tahun ini. Beliau juga seorang siswa SMAN 2 Tangerang Selatan angkatan 26.
Gambaran objek pada penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini seperti latihan rutin 2x seminggu, rapat-rapat organisasi, latian gabungan dengan para alumni dan kegiatan di luar seperti mengikuti kejuaraan.
 
 
V.                Analisis
Karate Moonzher adalah komunitas karate di SMAN 2 Tangsel yang berdiri pada awal tahun 2008. Komunitas ini berdiri atas inisiatif beberapa siswa SMAN 2 Tagsel yang memiliki keahlian di bidang karate dan ingin mengembangkan seni dan olahraga tersebut di lingkungan sekolahnya.
Awalnya komunitas ini adalah komunitas kecil dan hanya terdiri dari beberapa anggota. Namun, setelah berjalan kira-kira 2 tahun, komunitas ini pun semakin dikenal karena prestasi-prestasinya
Banyak kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini. Baik yang didalam atau pun diluar  komunitas ini. Kegiatan yang diluar seperti latihan rutin, latihan dengan para alumni yang telah lulus dari sekolah ini, rapat organisasi dan pelantikan yang diadakan setiap tahun. Kegiatan luarnya yaitu mengikuti berbagai pertandingan yang diadakan oleh komunitas karate sekolah lain seperti mengikuti Bulungan Cup yang diadakan oleh SMAN 70 Jakarta, IPB cup yang diadakan oleh UKM karate Institut Pertanian Bogor . Mengikuti kejuaraan daerah seperti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional dan Pekan Olahraga Pelajar Daerah. Dan juga mengikuti kejuaraan nasional seperti SBY CUP.
Strukur organisasi pada komunitas ini tersusun dengan sistematis. Mulai dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan humas.
Komunitas ini sudah berdiri sekitar 4 tahun,dan mulai dikenal oleh komunitas karate lainnya di kalangan pelajar ataupun daerah.  Prestasinya sudah cukup membanggakan sudah banyak medali dan piala yang diraih. Setiap tahun komunitas ini rutin menyumbangkan piala ataupun medali.
Karate moonzher latihan rutin 2 kali seminggu pada hari selasa dan jumat pada pukul 15.30-17.30 di lapangan basket SMAN 2 Tangsel. Anggota nya terdiri dari siswa dan siswi SMAN 2 Tangsel. Komunitas ini tidak terlalu memandang sabuk yang digunakan sebagai tingkatan keahlian di karate, sabuk apapun diterima untuk bergabung di komunitas ini, bahkan bagi yang masi awam tentang karate, komunitas ini siap untuk melatih. Saat ini anggotanya yang masih aktif sekitar 48 orang sementara para alumninya sekitar 28 orang.

Cari Blog Ini