MAHASISWA YANG MENJADI SEORANG MENJADI FIGUR TELADAN DALAM KONTEKS ORGANISASI MAHASISWA
Gilang Sakti Perdana
1112051000161
KPI 1E
I. Latar Belakang
Mahasiswa sebagai kaum terpelajar, tentunya akrab dengan daya nalar dan kritis. Daya tersebut disalurkan dengan berbagai macam cara. Diantaranya, menuliskan gagasan lalu menyebarluaskannya, menggelar aksi simpatik (unjuk rasa), mengadakan mediasi dengan siapapuun yang dirasa berkepintangan dan memiliki wewenang. khususnya di indonesia, hal-hal yang disebutkan tadi dianggap seperti harga mati bagi mahasiswa.
Bukan hanya mengamati realita sosial yang terjadi di negaranya, mahasiswa Indonesia juga menumbuhkan daya-daya tersebut dalam lingkup yang lebih kecil, seperti dalam lingkup kampus. Bahkan ada juga yang berpendapat, daya-daya tersebut ditumbuhkan bertahap. Mulai dari lingkup yang lebih kecil seperti universitas. Benang merahnya, ada pada keberadaan stake holder yang juga terdapat dalam Negara. Universitas sebagai institusi, memiliki segala kemungkinan tepat dan kurang tepat mengenai kebijakan dan hal lainnya. Dipengaruhi juga oleh iklim demokrasi yang menuntut asas keterbukaan. Disitulah peran mahasiswa sebagai pengawas dan teman berunding dalam konteks kebijakan universitas.
Atas dasar itulah lembaga pers atau jurnalistik, seerta organisasi kejurnalistikan dalam kampus, dibutuhkan sebagai media informasi seluruh mahasiswa dalam universitas. Bukan hanya itu, lembaga-lembaga dan organisasi tersebut juga sangat berguna sebagai wadah pembelajaran mahasiswa, guna mencetak mahasiswa yang kritis dan piawai dalam dunia jurnalistik. Dunia Jurnalistik mahasiswa, seakan menjadi pintu gerbang dan jendela informasi bagi mahasiswa lainnya untuk memudahkan penyamaan visi dan misi setelah peran jurnalistik mahasiswa sebagai pemegang peran terpenting dalam asas keterbukaan yang independen agar segala informasi mengenai kebijakan dan hal-hal lain tentang universitas tidak menjadi propaganda satu pihak saja.
Tentu, dibalik lembaga pers atau organisasi kejurnalistikan mahasiswa, secara umum tentu ada sosok dan tokoh dibelakangnya yang menjaga keberlangsungan organisasi tersebut tetap berada pada relnya, dan tetap dalam posisinya sebagai elemen keterbukaan (demokrasi). Bahkan dapat menuntun kemajuan dan pencitraannya.
Pada penelitian kali ini, sang peneliti akan meneliti sebuah organisasi mahasiswa yang bergerak dalam bidang jurnalistik. Yaitu, organisasi TERAS, sebuah orgnisasi mahasiswa dalam lingkup kampus khususnya dalam fakultas dakwah dan komunikasi. Yang menjadi sebuah wadah pembelajaran kejurnalistikan serta menjadi media informasi mahasiswa.
II. Pertanyaan Pokok
1. apa saja yang di lakukan sang tokoh dalam perkembangan organisasi ini? konsep apa yang ditanamkan dalam keorganisasian ini, sehingga eksistensinya dapat diakui oleh mahasiswa-mahasiswa lainnya?
Gagasan pertanyaan ini, diajukan guna mendapatkan informasi-informasi atas apa saja yang dilakukan sang tokoh dalam perkembangan sistem-sistem keorganisasian. Serta mencari tahu bagaimana sang tokoh memberi gagasan dan ide hingga dapat menuntun organisasi ini kepada titik pencitraan yang diakui oleh mahasiswa-mahasiswa di sekitarnya.
III. Metodelogi Penelitian
a. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini di lakukan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang lebih spesifiknya di fakultas Dakwah dan Komunikasi. Tempat sang tokoh melanjutkan studinya, serta beraktivitas. Waktu pelaksanaan penelitian ini, pada hari jum'at 7 desember 2012.
Objek penelitian kali ini ialah, meneliti serta menganalisa seorang tokoh berpengaruh dalam sebuah ruang lingkup organisasi mahasiswa. Serta mencari tahu bagaimana pengaruh sang tokoh di dalam maupun di luar organisasi.
b. Jenis metodelogi penelitian
Metode penelitian yang dipilih pada penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif mungkin sangat sesuai pada penelitian kali ini, karena dilihat dari kondisi di gereja yang memang sepi pada hari senin. Metode ini pun dapat menghadirkan informasi-informasi yang signifikan dan bersifat alami. Metode kualitatif merupakan metode penelitian yang bersifat deskriptif yang mendeskripsikan info-info yang fakta berdasarkan lisan maupun tulisan, dan kualifikasi data-data dari metodelogi ini bersifat teoritis, tidak matematis yang menggunakan rumus statistik dan sebagainya. Metodelogi ini juga banyak memiliki banyak fungsi, khususnya untuk mendapatkan data-data yang sebenarnya dan dapat dipertanggung jawabkan.
IV. Gambaran Tokoh
Tokoh sekaligus narasumber pada penelitian kali ini ialah kanda Muhammad Hasbul. Seorang mahasiswa kelahiran pamekasan Madura, 8 maret 1989. Seorang santri lulusan ppondok pesantren Daarul Ulum, banyumas jawa timur tahun 2008. Lalu melanjutkan studinya ke perguruan tinggi di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, di Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Kanda Hasbul, juga masih berkecimpung dalam pendidikan kemahasiswaan, smester 7. Kanda hasbul, tidak hanya aktif di organisasi TERAS sendiri, sebagai Ketua. Dia juga aktif dalam organisasi LSMD (Lembaga Studi Mahasiswa Dakwah) sebagai ketua. Tidak hanya aktif organisasi mahasiswa dalam kampus. Ia juga aktif di organisasi mahasiswa luar kampus. Seperti, HMI sebagai anggota, FKMSB (Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyumas) sebagai sekertaris umum, dan Formad (Forum Madura) sebagai Humas.
Kanda Hasbul merupakan seorang mahasiswa yang memiliki kapasitas keilmuan yang cukup dalam dunia jurnalistik dan komunikasi. Dilihat dari prestasinya, ia pernah menjadi salah satu mahasiswa dalam program pertukaran mahasiswa dengan Negara Malaysia. Juga pernah mendapatkan juara 2 dalam kejuaraan "film pendek" di Amerika.
V. Analisa
Teras merupakan suatu organisasi mahasiswa yang bergerak dalam bidang jurnalistik dan komunikasi. Seperti redaksi, fotografi, desain karikatur, editor dan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan jurnalistik. Organisasi ini didirikan pada tahun 2010, yang didirikan oleh akmal fauzi. Organisasi mahasiswa dalam kampus ini, didirikan dalam ruang lingkup fakultas Dakwah dan Komunikasi yang diprioritaskan untuk mahasiswa jurusan KPI.
Kanda Hasbul juga terlibat dalam membidani lahirnya dan berdirinya organisasi TERAS. Yang didirikan guna menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa fakultas untuk dijadikan wadah praktek dan belajar dalam bidang jurnalistik.
Kanda Hasbul adalah mahasiswa sekaligus anggota teras yang selalu mendisiplinkan pelatihan rutin kejurnalistikan. Ia juga selalu mengayomi para anggota yang juga teman dan adik-adik kelasnya, memotivasi dan tidak mendiskriminasikan para anggota dari segi generasi kemahasiswaan. Terlihat dari eksistensinya yang loyal dan rendah hati, ia selalu menyamaratakan semua anggota teras, ia juga beranggapan bahwa dirinnya juga tetap sebagai anggota yang tidak ada bedanya dengan anggota-anggota linnya. Ia pun beranggapan bahwa kemampuannya dalam bidang jurnalistik masih belum bisa dibedakan dengan orang-orang berpengalaman lainnya, dan masih tetap belajar bersama para anggota lainnya.
Berkat eksistensinya dalam organisasi, TERAS mampu menjadi organisasi dalam kampus yang citranya dikagumi mahasiswa dalam kampus, khususnya dalam fakultas dakwah dan Komunikasi. Dan bulletin-buletin Teras sangat berpengaruh dalam jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan setiap beritanya bukan hanya mencakup dalam Fakultas saja, tetapi juga mencakup kegiatan-kegiatan sekitar kampus. Dalam Kampus maupun luar kampus.
Kanda Hasbul telah menjadi sosok dan figure berpengaruh yang disukai dan disegani oleh para anggota dalam organisasi Teras. Hingga setiap eksistensi, gagasan, dan idenya dalam lingkup organisasi ini, selalu di respon positif oleh para anggotanya walaupun terlebih dulu dikritisi dan adanya perdebatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar