Selasa, 11 Desember 2012

Kepemimpinan_Avissa Suseno JNR1B_Laporan 5

Kepemimpinan

Kepemimpinan Dalam Pendidikan

Avissa Suseno (NIM 1112051100042)

JURNALISTIK 1B

 

I.                   Latar belakang

Masyarakat merupakan sekumpulan individu yang tinggal dalam suatu wilayah yang membentuk suatu komunitas di dalam kehidupan sosial. Kumpulan individu yang membentuk komunitas tersebut mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan antara masyarakat yang satu dengan lainnya. Salah satu cabang dari ilmu sosial adalah sosiologi. Adapun defenisi sosiologi jika kita lihat dari Wikipedia (situs ensiklopedia dunia) adalah Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842. Sehingga Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Dan disini kami selaku pemakalah diberi amanah oleh dosen pembimbing untuk membahas tentang "Wewenang Kepemimpinan Ditinjau dari Segi Sosiologi".

Masalah kepemimpinan adalah salah satu masalah public. Sedangkan masalah publik adalah suatu kondisi atau situasi yang menimbulkan kebutuhan atau ketidakpuasan pada sebagian orang yang menginginkan pertolongan atau perbaikan.

  1. Pengertian Pemimpin

Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu . Sedangkan menurut Robbins Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.

B.Wewenang Pemimpin

Seorang pemimpin tentunya memiliki wewenang. Wewenang ini menurut Soerjono Soekanto lebih bersifat hak dari seorang pemimpin daripada kekuasaan. Menurut Max Weber wewenang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

1.Wewenang kharismatis

2.Wewenang tradisional

3.Wewenang rasional (legal).

Perbedaan ini didasarkan pada hubungan antara tindakan dengan dasar hukum yang berlaku. Di dalam ketiga bentuk wewenang itu Max Weber memperhatikan sifat dasar wewenang tersebut, karena itulah yang menentukan kedudukan seorang pemimpin yang mempunyai wewenang tersebut.

Berbicara mengenai alasan sosiologis mengenai penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimanakah peran kepemimpinan dalam dunia pendidikan yang sepertinya patutu untuk ditelaah secara mendalam dan mengkritisi apa yang terjadi didalamnya.

II.                Pertanyaan Pokok Penelitian

  1. Bagaimanakah fungsi kepemimpinan dalam  lingkungan pendidikan?

 

III.             Metode Penelitian

Dalam penelitian mengenai kepemimpinan ini, kembali lagi menggunakan metode kualitatif karena metode ini dirasa cukup efektif dalam menggali dan mendapatkan informasi. Penelitian ini dilaksanakan pada

Waktu penelitian         : Selasa, 11 Desember 2012  pkl. 14.00 – 15.25 WIB

Lokasi penelitian         : Jl. Raya Sarua Indah no. 24 Ciputat – Tangerang (Dirumah narasumber)

IV.             Gambaran Subjek

Agus Hendrawan, beliau adalah mantan kepala sekolah di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan. Beliau pernah menjabat menjadi kepala sekolah disana selama kurang lebih 4 tahun dari tahun 2006 hingga habis masa jabatan pada tahun 2009, sehingga beliau dipindah tugaskan ke sekolah lain untuk jabatan yang sama. Beliau sekarang memimpin sebagai kepala sekolah juga di SMA Negeri 7 Tangerang Selatan dari tahun 2009 hingga sekarang. Disamping itu juga beliau merupakan penanggung jawab program pendidikan yang sering diselenggarakan disekolah ditempat dimana Ia memimpin pula. Beliau memiliki dua orang anak dan satu orang istri. Beliau juga sering menjadi pembicara dalam pelatihan OS Linux untuk guru sekolah, pelatihan seminar KTSP dan seminar tentang perkembangan TIK.

V.                Analisis

Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik, oleh sebab itu permasalahan kepemimpinan merupakan topik menarik untuk dikaji dan dapat dimulai dari sudut mana saja bahkan dari waktu ke waktu menjadi perhatian manusia.

Masalah yang sedang diperbincangkan disini adalah kepemimpinan dalam pendidikan. Tentu saja kepemimpinan dalam pendidikan akan menelaah tentang sosok kepala sekolah yang menjabat dalam suatu lembaga pendidikan. Seiring dengan kewenangan yang diberikan tersebut pimpinan pendidikan sekokah dituntut memiliki kemampuan kreativitas dan kinerja yang tinggi agar potensi sumber daya dilingkungan sekolah dapat berguna dan bermanaat bagi peningkatan manejemen dan kualitas pendidikan.

Kepemimpinan dalam pendidikan juga berpengaruh pada aktivitas hubungan dan relasi bagi lembaga itu sendiri. Salah satu yang sudah menjadi relasi dengan sekolah ini adalah dari Yayasan Yacobi yaitu sebuah lembaga yang memang sudah memiliki hubungan dengan lembaga pendidikan untuk mengadakan tes intelejensi peserta didik. Jadi dengan adanya relasi dengan lembaga lain, maka pihak sekolah tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk menjalani tes intelejensi bagi peserta didiknya. Dari kenyataan ini juga kepala sekolah  ikut berperan dalam menjaga hubungna baik dengan lembaga lain dan kerja samanya.

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.  Karena itu seorang kepala sekolah haruslah orang yang profesional. Secara profesional seorang kepala sekolah memiliki tugas-tugas sebagai berikut:

o   Kepala sekolah berperilaku sebagai saluran komunikasi di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Segala informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah harus selalu terpantau oleh kepala sekolah.

o   Kepala sekolah bertindak dan bertanggungjawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa, staf dan orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala sekolah.

o   Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan.Dengan segala keterbatasan, seorang kepala sekolah harus dapat mengatur pendistribusian tugas secara cepat serta dapat memprioritaskan bila terjadi konflik antara kepentingan bawahan dengan kepentingan sekolah.

o   Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional. Kepala sekolah harus dapat memecahkan persoalan melalui satu analisis, kemudian menyelesaikan persoalan dengan satu solusi yang feasible. Serta harus dapat melihatsetiap tugas sebagai satu keseluruhan yang saling berkaitan.

o   Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah. Dalam lingkungan sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya terdiri dari manusia yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda yang bisa menimbulkan konflik.Untuk itu kepala sekolah harus jadi penengah dalam konflik tersebut.

o      Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala sekolah harus dapat membangun hubungan kerja sama melalui pendekatan persuasi dan kesepakatan. Peran politis kepala sekolah dapat berkembang secara efektif, apabila:

1. dapat dikembangkan prinsip jaringan saling pengertian terhadap kewajiban masing-masing,

2. terbentuknya aliansi atau koalisi, seperti organisasi profesi, OSIS, BP3, komite sekolah dan sebagainya;

3. terciptanya kerjasama (cooperation) dengan berbagai pihak, sehingga aneka macam aktivitas dapat dilaksanakan.

 

o   Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam berbagai forum pertemuan kepala sekolah adalah wakil resmi dari sekolah yang dipimpinnya.

o   Kepala sekolah harus mampu mengambil keputusan-keputusan sulit. Tidak ada satu organisasi pun yang berjalan mulus tanpa masalah. Demikian pula sekolah sebagai suatu organisasi tidak luput dari persoalan dan kesulitan-kesulitan. Dan apabila terjadi kesulitan-kesulitan, kepala sekolah diharapkan berperan sebagai orang yang dapat menyelesaikan persoalan yang sulit tersebut.

 

 Dalam menjalankan kepemimpinannya, selain harus tahu dan paham tugasnya sebagai pemimpin, yang tak kalah penting dari itu semua adalah seyogyanya kepala sekolah memahami dan mengetahui perannya. Adapun peran kepala sekolah dalam menjalankan peranannya sebagai manajer seperti yang diungkapkan oleh Wahjosumidjo (2002:90) adalah: (a)Peranan hubungan antar perseorangan; (b) Peranan informasional

 

Peranan hubungan antar perseorangan meliputi: Figurehead yang berarti lambang dengan pengertian kepala sekolah sebagai lambang sekolah; Kepemimpinan (Leadership) artinyakepala sekolah adalah pemimpin yang harus mampu menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah sehingga dapat melahirkan etos kerja dan produktifitas yang tinggi untuk mencapai tujuan; Penghubung (liasion) artinyakepala sekolah menjadi penghubung antara kepentingan sekolah dengan kepentingan lingkungan di luar sekolah. Sedangkan secara internal kepala sekolah menjadi perantara antara guru (pendidik), tenaga kependidikan dan peserta didik (siswa).

Peranan informasional meliputi: kepala sekolah sebagai monitor artinyakepala sekolah harus selalu mengadakan pengamatan terhadap lingkungan karena kemungkinan muncul informasi-informasi baru yang berpengaruh terhadap sekolah yang dipimpinnya; kepala sekolah sebagai disseminator artinyakepala sekolah bertanggungjawab penuh untuk menyebarluaskan dan membagi-bagi informasi kepada para guru (pendidik), tenaga kependidikansertaorang tua siswa; kepala sekolah sebagai spokesman artinyakepala sekolah memiliki tugas menyebarkan informasi kepada lingkungan di luar sekolah yang dianggap perlu.

 

VI.             Daftar Pustaka

Narasumber : Bapak Agus Hendrawan

Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini