Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Selasa, 26 Mei 2015
Desa Soga_Yuyun Yunena_PMI2
Syifaurrahmah_Desa Barongan_PMI2
Nama Desa Buahdua_Iqbal Zaenal Mutaqin_PMI 2
DESA WARU KULON_SITI MAGFIROH_PMI 2
DESA BESITO_AHMAD RIZAL_PMI 2
DESA RAHTAWU_IKRIMA NUR ALFI_PMI 2
Guntur Eka_SEJARAH, DAN MITOS DESA BOJONG, JAWA TENGAH
Aditiya awaludin_tugas 7_mitos
NIM : 1113054000012
JURUSAN/SEMESTER : PMI 4
Pengertian Mitos
Mitos adalah suatu cerita tradisional mengenai peristiwa gaib dan kehidupan dewa-dewa. Istilah mitos (mythos) berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah "perkataan" atau "cerita". Orang pertama yang memperkenalkan istilah mitos adalah Plato. Plato memakai istilah "muthologia", yang artinya menceritakan cerita. Dalam KBBI, dijelaskan bahwa, mitos adalah cerita suatu bangsa tentang asal-usul semesta alam, manusia dan bangsa itu sendiri. Sedangkan, dalam Webster's Dictionary, mitos adalah perumpamaan atau alegori, yang keberadaannya hanya merupakan khayal yang tak dapat dibuktikan. Mitos termasuk dalam salah satu jenis cerita dongeng.
IRSYADI FARHAN PMI4_Tugas 6_MITOS MENGGUNTING KUKU MALAM HARI
NIM : 1113054000028
Milva Susanti_Pmi 4_Tugas 6_MITOS BERSIUL DI MALAM HARI
MILVA SUSANTI D PUTRI_PMI 4_TUGAS 5_TIPOLOGI BUDAYA BISNIS MASYARAKAT
TIPOLOGI BUDAYA BISNIS MASYARAKAT
TIPOLOGI BUDAYA
Menurut Raphael Moneo secara sederhana tipologi dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep yang mendeskripsikan sebuah kelompok objek atas dasar kesamaan sifat-sifat dasar. Bahkan bisa juga dikatakan bahwa tipologi berarti tindakan berpikir dalam rangka pengelompokan.
Menurut Riesman, Tipologi berdasarkan kebudayaan dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Orang-orang yang pribadinya ditentukan oleh tradisi,
2. Orang-orang yang membiarkan dirinya di pimpin oleh rohaninya, dan
3. Orang-orang yang mendasarkan dirinya pada norma-norma yang dikemukakan oleh orang lain kepadanya.
Riesman menganggap dapat memperlihatkan bahwa periode kebudayaan yang lama saling menyusul satu sama lain di mana pada pokoknya terdapat orang-orang yang selalu tergolong dalam salah satu diantara ketiganya.
TIPOLOGI BUDAYA BISNIS MASYARAKAT
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, berasal dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Jika dihubungkan dengan tipologi budaya, bisnis bisa juga diartikan sebagai usaha mencari keuntungan (dalam hal perdagangan). Secara umum, tipologi budaya bisnis masyarakat di Indonesia sangatlah beragam. Ada bisnis perseorangan (pribadi) dan ada bisnis kelompok (komunitas).
Bisnis Perorangan (pribadi) merupakan bisnis dengan bentuk kepemilikan bisnis yang dikelola oleh perorangan adalah sejenis badan usaha yang didirikan oleh seorang Warga Negara Indonesia, sebagai wadah kegiatan bisnis untuk mata pencaharian sehari-hari guna menghidupi diri, anak dan keluarganya. Badan usaha perorangan sangat mudah ditemukan di masyarakat sekitar kita. Badan Usaha Perorangan merupakan tipe paling sederhana dari sebuah badan usaha, sekaligus merupakan bentuk usaha yang paling tua dan paling umum. Seperti namanya, jenis badan usaha ini hanya dimiliki oleh satu orang saja, sehinga pelaksanaan dan tanggung jawabnya dikuasai oleh satu orang tersebut, sebagai pemiliknya.Bentuk badan usaha perorangan yang dapat kita temui di masyarakat sekitar kita antara lain warung (toko kecil), pedagang kaki lima, usaha tambal ban, warnet, dan lain-lain.
Selain itu budaya bisnis yang juga tumbuh dengan pesat di masyarakat yaitu bisnis kelompok. Bisnis perkelompok adalah suatu usaha ataupun badan usaha yang didirikan oleh dua atau lebih orang dengan struktur dan aturan tertentu. Dalam masyarakat kita, bisnis kelompok merupakan bisnis yang paling banyak jenisnya. Ada kelompok yang mendirikan badan usaha sendiri kemudian menjalankan usahanya sendiri. Ada juga kelompok yang mendirikan usaha secara bersama kemudian di kerjakan oleh orang lain. Ada pula badan usaha yang didirikan bersama dan dijadikan beberapa badan usaha ataupun dijadikan lading investasi untuk banyak orang. Beberapa bisnis kelompok yang terkenal dan berkembang di kalangan masyarakat Indonesia yaitu koperasi, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, dan lain sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, tipologi budaya bisnis masyarakat di Indonesia makin berkembang pesat dan beragam. Bahkan saat ini Indonesia bisa dikatakan sebagai Negara berkembang dengan perkembangan industri yang pesat di ASEAN, hal ini terbukti dengan makin banyaknya pabrik-pabrik dalam segala bidang yang tumbuh di beberapa daerah di Indonesia. Perkembangan tipologi budaya bisnis masyarakat ini tentunya diharapkan dapat memberikan sumbangan positif kepada Negara terutama dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
MILVA SUSANTI D PUTRI_PMI 4_TUGAS 4_TIPOLOGI BUDAYA BISNIS MASYARAKAT
TIPOLOGI BUDAYA BISNIS MASYARAKAT
TIPOLOGI BUDAYA
Menurut Raphael Moneo secara sederhana tipologi dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep yang mendeskripsikan sebuah kelompok objek atas dasar kesamaan sifat-sifat dasar. Bahkan bisa juga dikatakan bahwa tipologi berarti tindakan berpikir dalam rangka pengelompokan.
Menurut Riesman, Tipologi berdasarkan kebudayaan dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Orang-orang yang pribadinya ditentukan oleh tradisi,
2. Orang-orang yang membiarkan dirinya di pimpin oleh rohaninya, dan
3. Orang-orang yang mendasarkan dirinya pada norma-norma yang dikemukakan oleh orang lain kepadanya.
Riesman menganggap dapat memperlihatkan bahwa periode kebudayaan yang lama saling menyusul satu sama lain di mana pada pokoknya terdapat orang-orang yang selalu tergolong dalam salah satu diantara ketiganya.
TIPOLOGI BUDAYA BISNIS MASYARAKAT
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, berasal dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Jika dihubungkan dengan tipologi budaya, bisnis bisa juga diartikan sebagai usaha mencari keuntungan (dalam hal perdagangan). Secara umum, tipologi budaya bisnis masyarakat di Indonesia sangatlah beragam. Ada bisnis perseorangan (pribadi) dan ada bisnis kelompok (komunitas).
Bisnis Perorangan (pribadi) merupakan bisnis dengan bentuk kepemilikan bisnis yang dikelola oleh perorangan adalah sejenis badan usaha yang didirikan oleh seorang Warga Negara Indonesia, sebagai wadah kegiatan bisnis untuk mata pencaharian sehari-hari guna menghidupi diri, anak dan keluarganya. Badan usaha perorangan sangat mudah ditemukan di masyarakat sekitar kita. Badan Usaha Perorangan merupakan tipe paling sederhana dari sebuah badan usaha, sekaligus merupakan bentuk usaha yang paling tua dan paling umum. Seperti namanya, jenis badan usaha ini hanya dimiliki oleh satu orang saja, sehinga pelaksanaan dan tanggung jawabnya dikuasai oleh satu orang tersebut, sebagai pemiliknya.Bentuk badan usaha perorangan yang dapat kita temui di masyarakat sekitar kita antara lain warung (toko kecil), pedagang kaki lima, usaha tambal ban, warnet, dan lain-lain.
Selain itu budaya bisnis yang juga tumbuh dengan pesat di masyarakat yaitu bisnis kelompok. Bisnis perkelompok adalah suatu usaha ataupun badan usaha yang didirikan oleh dua atau lebih orang dengan struktur dan aturan tertentu. Dalam masyarakat kita, bisnis kelompok merupakan bisnis yang paling banyak jenisnya. Ada kelompok yang mendirikan badan usaha sendiri kemudian menjalankan usahanya sendiri. Ada juga kelompok yang mendirikan usaha secara bersama kemudian di kerjakan oleh orang lain. Ada pula badan usaha yang didirikan bersama dan dijadikan beberapa badan usaha ataupun dijadikan lading investasi untuk banyak orang. Beberapa bisnis kelompok yang terkenal dan berkembang di kalangan masyarakat Indonesia yaitu koperasi, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, dan lain sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, tipologi budaya bisnis masyarakat di Indonesia makin berkembang pesat dan beragam. Bahkan saat ini Indonesia bisa dikatakan sebagai Negara berkembang dengan perkembangan industri yang pesat di ASEAN, hal ini terbukti dengan makin banyaknya pabrik-pabrik dalam segala bidang yang tumbuh di beberapa daerah di Indonesia. Perkembangan tipologi budaya bisnis masyarakat ini tentunya diharapkan dapat memberikan sumbangan positif kepada Negara terutama dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Mir'atun Nisa_11113054000038_PMI 4_Tugas 6_Antropologi Budaya
Mitos hampir mirip dengan legenda dan cerita rakyat yang merupakan cerita tradisional dalam jenis yang berbeda. Yang sedikit membedakan adalah Cerita rakyat dapat berlatar kapan pun dan dimana pun, dan tidak harus dianggap nyata atau suci oleh masyarakat yang melestarikannya. Demikian juga dengan legenda yaitu kisah yang secara tradisional dianggap benar-benar terjadi, namun berlatar pada masa-masa yang lebih terkini, saat dunia sudah terbentuk seperti sekarang ini ( Legenda biasanya menceritakan manusia biasa sebagai pelaku utama, sementara mitos kepada tokoh dewa)
MITOS MANCING SAAT ISTRI HAMIL
Antara memancing dengan hamil itu tidak ada hubunganya...
tanya kenapa ???
katanya kalau istri lagi hamil suaminya gak boleh mancing, takut pas lahir anaknya kenapa-kenapa (bibr sumbing).
jawabanya : bibir sumbing bukanlah disebabkan oleh suaminya mancing, tetapi karena sibayi waktu didalam kandungan kekurangan salah satu asupan gizi.
kalau kita mau mancing yang utama bukanlah menyiapkan peralatan / umpan mancing kita tetapi yang harus di lakukan adalah penuhi dulu kebutuhan istri, bukan kebutuhan ikan smile emotikon
kalau kita lihat dari sudut agama pun, islam tidak membahas larangan memancing, disaat istri sedang hamil. karena tidak ada satu hadist yang membahas tentang memancing disaat istri hamil.
jawabanya :
hal tersebut adalah mitos belaka, dan dizaman yang serba digital seperti sekarang, apapkah kita masih mempercayai nya !
mitos-mitos yang sebenarnya muncul pada zaman penjajahan dahulu, diciptakan oleh para penjajah untuk membodohi rakyat indonesia, contohnya jangan memancing disaat istri hamil itu karena didalam ikan terkandung banyak protein dan gizi yang bagus untuk manusia, jadi pada zaman penjajahan biar orang indonesia tidak ada yang pinter maka dibuatlah mitos tersebut oleh para penjajah.
bagaimana kalau mitos itu benar, dan bagaimana nasib para nelayan yang istri nya sedang hamil, apakah mereka juga dilarang memancing selama 9 bulan lebih, lalu bagaimana dia memenuhi kebutuhan istri dan calon anaknya yang masih dalam kandungannya tersebut...
POKOKNYA Kalau kita mau mancing utamakan dulu kepentingan istri dan calon anak kita yang masih dalam kandungan, kalau semua itu telah terpunuhi semua maka tidak ada salahnya kita menyalurkan hobby memancing kita... smile emotikon