Selasa, 26 Mei 2015

DESA WARU KULON_SITI MAGFIROH_PMI 2

NAMA              : SITI MAGFIROH
NIM                   : 11140540000007
Desa Waru Kulon yang terletak di Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, mempunyai banyak cerita. Beberapa diantaranya menceritakan para sesepuh desa yang sudah meninggal. Beberapa cerita lainnya sangat berkaitan dengan dengan keberadaan desa-desa tetangga, seperti Desa Waru Wetan, Desa Kesambi, dan Desa Pucuk.

Terdapat sebuah cerita tentang asal mula nama Desa Waru Kulon. Beginilah ceritanya. Dahulu kala, saat penduduk desa masih sedikit jumlahnya, terdapat sebuah pohon yang sangat besar, tinggi, dan berdaun lebat. Penduduk tidak mengetahui jenis pohon itu. Entah karena diterjang angin atau memang ditebang oleh orang yang tidak bertanggung jawab, tiba-tiba pohon itu tumbang ke sebelah barat. Akarnya ada di sebelah tumur dan ujung batangnya ada di sebelah barat.
Karena para penduduk merasa penasaran, mereka pun menelusuri pohon tersebut mulai dari akar hingga ke ujung batangnya. Ternyata, pohon itu berdaun waru. Warnanya hijau muda dan hijau tua berbentuk hati. Ada dua wilayah dimana terdapat banyak daun waru, yaitu wilayah bagian timur dan wilayah bagian barat. Di bagian timur, seorang sesepuh desa berkata, "Mergane godong waru iki ono ning sisih wetan, panggon iki tak jenengi Waru Wetan". Artinya, "Karena daun waru ini ada di sebelah timur, tempat ini aku beri nama Waru Wetan". Wetan artinya timur. Sementara itu, di bagian barat, sesepuh desa tersebut berkata lagi, "Godong waru iki yo ono ning sisih kulon. Panggon iki tak jenengi Waru Kulon". Artinya, "Daun waru ini ada juga di sebelah barat. Tempat ini aku beri nama Waru Kulon". Kulon artinya barat.
Kemudian, para penduduk desa melanjutkan penelusurannya. Mereka tidak menemukan daun waru lagi. Mereka hanya menemukan batang pohon. Wilayah yang dilewati batang pohon diberi nama Kesambi. Penduduk desa menelusuri pohon itu lagi hingga ujung batangnya. Wilayah dimana ujung batang pohon ditemukan diberi nama Pucuk. Penduduk desa membersihkan empat wilayah, Waru Wetan, Waru Kulon, Kesambi, dan Pucuk, dari pohon yang tumbang dengan gotong royong.
Beberapa tahun kemudian, empat wilayah tersebut masing-masing berubah menjadi sebuah desa. Ada Desa Waru Wetan, Desa Waru Kulon, Desa Kesambi, dan Desa Pucuk yang kesemuanya masuk dalam Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Seiring bertambahnya usia, Desa Waru Kulon semakin maju. Terbukti sejak dibangunnya Pasar Desa, Puskesmas Pucuk, Kantor Koramil, Kantor Polsek, KUA, dan Pabrik Pengolahan Timah di Desa Waru Kulon. banyak pula orang yang tinggal dan menetap di Desa Waru Kulon sampai saat ini.
            Mitos di Desa ini terdapat Rel kereta api yang tidak mempunyai palang pintu, jadi setiap pengendara mobil, bus, motor bisa menyebabkan kecelakaan. Konon katanya angker kendaraan bisa berjalan sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini