Asal Mula Desa Soga
Desa Soga adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat Indonesia. Desa soga terletak di antara beberapa desa yaitu disebelah selatan desa Jengkok , sebelah utara desa Tenajar, sebelah timur desa Kedokan Bjaing dan disebelah barat desa Kertasemaya.
Asal usul terbentuknya desa Soga adalah sebagai berikut. Pendiri desa Soga adalah Ki Buyut Arsyad atau Syekh Buyut Arsyad. Syekh Buyut Arsyad hidup di zaman penjajahan belanda, beliau berasal dari timur pulau jawa, singkat cerita beliau memutuskan untuk pergi mengembara bersama istrinya mencari tempat yang aman dan lega, maksud tempat aman dan lega disini adalah tempat yg dirasa oleh beliau aman dan lega dihati, tentunya atas petunjuk Allah STW. Dan beliau tidak akan berhenti dalam pengembaraannya sampai menemukan tempat yang dimaksud yang kemudian akan dijadikan sebagai tempat tinggal tetap sepanjang umur hidup beliau bersama istrinya.
Pada keesokan harinya setelah perbekalan dirasa telah cukup, mulailah beliau berangkat mengembara bersama istrinya meninggalkan tempat tinggalnya. Hari demi hari beliau lalui perjalanan dalam pengembaraannya itu, jalan demi jalan, sungai demi sungai, hutan demi hutan beliau lewati, namun belum juga beliau temukan tempat yang beliau maksud hingga sampai ke ujung barat tanah cirebon. Perjalanan demi perjalanan terus beliau lalui yang tak kenal putus asa bersama istrinya dalam pengembaraan itu dan terus melanjutkan perjalanannya sampai beliau temukan tempat yang beliau cari, hingga pada suatu waktu sampai di tanah Dermayu ( Indramayu ) sang istri begitu kelelahan dan sang istri meminta untuk singgah dan rehat beberapa hari di suatu tempat ( yang kini menjadi desa cadangpinggan ), dan disana dibuatlah oleh beliau sumur sebagai sumber air untuk masa persinggahannya (petilasannya) itu.
Setelah beberapa hari beliau singgah disana, akhirnya beliau memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya berangkat mencari tempat yang beliau cari, setelah sekitar lima kilometer berjalan menyusuri hutan yang tidak jauh dari tempat persinggahan beliau tadi, mulailah beliau merasakan kenyamanan dan tumbuh perasaan lega di hati, disana dan itu merupakan suatu tanda telah ditemukannya tempat tinggal beliau yang sesungguhnya, setelah beliau tahu tempat yang dimaksud telah beliau temukan akhirnya beliau memutuskan untuk menghentikan perjalanannya dalam pengembaraan itu dan memulai untuk babad alas ( babad hutan ) disana, setelah selesai babad alas, lalu beliau berkata, "Srog Ning Kene Lega" maka dijadikanlah oleh beliau nama SOGA sebagai nama kampung beliau hingga sekarang yang memiliki makna "Srog Ning Kene Lega ( Silahkan Disini Luas ). Yang dimaksud beliau lega disini yaitu lega hatinya, aman dan tentram jika orang ikut tinggal bersama beliau disana.
Mitos Desa Soga
Kesaktian Syekh Buyut Arsyad sungguh luar biasa, beliau memang benar-benar manusia yang sakti yang dekat dengan Allah . Konon katanya sumur yang dibuat oleh Ki Syekh Buyut Arsyad sekarang dikeramatkan oleh warga desa cadangpinggan kecamatan sukagumiwang kabupaten Indramayu, dan istri Syekh buyut Arsyad berasal dari keturunan bangsa china Tiongkok, makanya ada sebagian dari warga kampung soga yang wajahnya perpaduan antara wajah Indonesia dengan Cina
Tentang Gapura "Griya Damai" merupakan Gerbang atau pintu masuk menuju kampung Soga khususnya, sekaligus juga arah menuju blok Bagor, desa Tenajar Kidul, dan desa Tenajar ( nama dulu = Babadan ) ke arah barat, dan blok Kedokan Bajing Lemah Ayu dan desa Jambe ke arah timur. Gapura Griya Damai di dirikan pada Tahun 2002 lalu, dan Gapura Griya Damai kini telah menjadi icon Kampung Soga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar