Minggu, 13 Maret 2016

Salman Fadilah_Masjid Al-Anwar_Tugas 2

Nama           : Salman Fadilah               

NIM            : 11140530000024

Jurusan        : MD /A

Masjid Jami Al-Anwar didirikan sejak tahun 1918, penyempurnaan pembangunan dan pemanfaatanya sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Jalan Masjid Al-Anwar, Kelurahan Sukabumi Utara  RT.06 RW.010 Kecamatan Kebon Jeruk Kotamadya Jakarta Barat. Awalnya adalah musola kecil yang berada di jalan Qrisdoren2 namun dengan banyaknya jama'ah diputuskan untuk dipindahkan musola itu ketempat yang lebih luas yaitu jalan Berdikari dan seketika itu musola berubah menjadi masjid.

Tanah yang dijadikan masjid sekarang ini adalah wakaf dari H.Muhammad Thobri. Luas tanah masjid kurang lebih 3.000 meter ada makam didepan masjid sekitar 1.000 meter untuk makam keluarga dan 2.000 meter untuk masjid. Sumber keuangan masjid dari swadaya masyarakat dan untuk makam dikenakan Rp 25.000/bulan untuk kebersihan pemakaman. Untuk solat subuh sampai isa diperkirakan dihadiri 500 orang jama'ah dan solat jum'at dengan jama'ah 3.000 orang.

Kegiatan rutin untuk pengajian

1.      Malam Senin : Selesai solat magrib sampai dengan isa membahas kitab Irsadul Ibad. Guru pengajar Ust. Hastar H. Zayadi dihadiri dengan jama'ah 400 orang.

2.      Malam Selasa : Selesai solat magrib sampai dengan isa membahas kita Tafsir Jalalain. Guru pengajar Dr. Ilmi Yusuf MA. Dihadiri dengan 200 orang jama'ah.

3.      Malam Rabu : Selesai solat magrib sampai isa membahas kitab Fathul Mu'in. guru Ust. Ismail H. bahrudin.MA dihadiri 200 orang jama'ah.

4.      Malam Kamis : Selesai solat magrib sampai dengan isa membahas kitab Nazohibul Ibad. Guru Ust. H.Warzain Alamsah.Sag dengan dihadiri jama'ah 200 orang.

5.      Malam Jum'at : selesai solat magrib membaca tahlil sampai dengan isa.

Pembinaan dan kesejahteraan pengurus dan masyarakat yang ada disekitar masjid dengan cara memberi zakat fitrah, zakat mall dan pemberian bantuan social bagi pengurus dan jama'ah apabila ada musibah atau kematian. Cara pengangkatan ketua di masjid Al-Anwar ada 2 versi yaitu secara aklamasi dan voting, pemilihan voting dengan cara mengundang beberapa ketua Rt dan Rt disekitar masjid dan mengundang ketua musola yang ada disekitar masjid. Tetapi pemilihan ketua yang sekarang ini melalui aklamasi dengan masa bakti 5 tahun sekali.

Ada organisasi yang bernama IRMAWAR yaitu kepanjangan dari Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar yang bertugas untuk menggerakan perayaan hari besar Islam (Maulid Nabi, Idul fitri, Idul Adha dan Isra' Mi'raj). Setiap 3 bulan sekali Irmawar ini melakukan kegiatan menyantuni anak yatim yaitu tim peduli yatim memberikan beasiswa kepada masyarakat yang kurang mampu dan anak yatim. Ada kegitan sunatan massal yang diadakan oleh Irmawar.

 

 

URAIAN KERJA PENGURUS

MASJID JAMI AL-ANWAR

SUKABUMI UTARA JAKARTA BARAT

1.      DEWAN PENASEHAT

Fungsi : Sebagai penasehat, konsultan dan pengarah jalannya organisasi yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di Masjid Jami Al-Anwar.

2.      KETUA UMUM

Fungsi : Pimpinan dan penaggung jawab tertinggi terhadap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus.

KETUA I

Fungsi : Mendampingi dan membantu Ketua Umum Masjid dalam menjalankan tugas organisasi, penanggung jawab organisasi sesuai dengan bidangnya.

KETUA II

Ketua II membawahi Seksi Sarana Prasana dan Seksi Tata Ruang (Merbot)

Fungsi : Mengusahakan terlaksananya program-program yang telah direncanakan

KETUA III

Ketua III membawahi Seksi PHBI, Seksi Pengabdian Masyarakat dan Seksi Kepemudaan.

Fungsi : Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan Seksi-seksi yang dibawahinya.

SEKRETARIS

Status : Koordinator Administrasi/Kesekretarian Masjid.

Fungsi : Membuat undangan, daftar hadir dan notulen pada setiap rapat kepengurusan, mengatur jadwal kegiatan yang bersifat umum.

 

SEKSI-SEKSI

 

SEKSI PERIBADATAN

Tugas : Imam dan muazin solat lima waktu

 

SEKSI PENDIDIKAN

Tugas : Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan Majlis Ta'lim, melakukan berbagai        upaya dalam memakmurkan Masjid

 

SEKSI PENERANGAN

Tugas : Merencanakan dan mengatur petugas penyiaran setiap hari Jum'at dan hari raya, membacakan laporan keuangan bulanan.

 

SEKSI TATA RUANG (MERBOT)

Tugas : Melakukan tugas kebersihan harian, menyiapkan kotak amal setiap hari Jum'at dan hari raya, menjaga kebersihan tempat berwudhu.

Salman Fadilah_Pengertian dan Jenis-jenis Penelitian Dakwah_Tugas 1

Nama               : Salman Fadilah

NIM                : 11140530000024

Jurusan            : MD 4/A

            Penilitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu research atau ada juga ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re yang berarti kembali dan to research yang berarti mencari. Dengan demikian, arti sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.[1] Ditinjau dari segi bahasa da'wah berarti : panggilan, seruan, atau ajakan.

Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa Arab disebut mashdar. Sedang bentuk kata kerja atau fi'ilnya adalah da'a yad'u yang berarti memanggil, menyeru atau mengajak. Da'wah dengan arti seperti itu dapat dijumpai dalam ayat-ayat Al Qur'an. ( Yusuf berkata : "wahai Tuhanku penjara lebih aku sukai dari pada memenuhi ajakan mereka kepadaku").[2] Dari segi istilah banyak pendapat tentang definisi da'wah. Di antara pendapat itu adalah sebagai berikut : " Mendorong manusia agar memperkuat kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebaikan dan melarang mereka  dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagian di dunia dan akhirat".[3]

Metode penelitian ialah cara-cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan sebaik-baiknya (hati-hati, kritis dalam mencari fakta, prinsip-prinsip) untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian.[4] Jenis-jenis penelitian secara umum dapat dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research).[5] Analisis isi kualitatif analisis wacana adalah analisis isi yang lebih bersifat kualitatif dan dapat menjadi salah satu alternatif untuk melengkapi dan menutupi kelemahan analisis isi kuantitatif disebut dengan analisis wacana. Pertanyaan lebih ditekankan untuk menjawab "apa" (what) dari pesan atau teks komunikasi, pada analisis wacana, pertanyaan lebih difokuskan untuk melihat pada "bagaimana" (how) yaitu bagaimana isi teks berita dan juga bagaimana pesan itu disampaikan.[6]



[1] Muhtadi Asep Saepul, Metode Penelitian Dakwah, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2015), Cet. Pertama, Hal.1.

[2] Departemen Agama R.I. Al Qur'an dan Terjemahannya. Penerbit P.T. Bumi Restu. 1975, Hal. 353.

[3] Syeikh Ali Makhfuz, Hidayatul Murshidin, Terjemahan Chadidjah Nasution, Usaha Penerbitan Tiga A. 1970. Hal. 17.

[4]Op,cit. Hal. 2.

[5]Ibid. Hal. 8.

[6] Ibid. Hal. 20.

Rifdah Affifah_Penelitian Peranan Guru Agama dalam Segala Aspek


Taqiullah_Masjid Jami' Al-Mujahidin_Tugas 2

Nama               : Taqiullah

NIM                : 11140530000025

Jurusan            : MD 4/A

            Masjid tersebut bernama masjid Jami' Al-Mujahidin, organisasi yang berkhidmat disebut dengan BTM (Badan Ta'mir Masjid). Masjid tersebut didirikan diatas tanah wakaf H. Janan pada pada tahun 1901 M yang bertepatan pada bulan Syawal 1318 H, di desa Jati untuk waktu yang tidak terbatas. Organisasi Badan Ta'mir masjid Jami' Al-Mujahidin berkedudukan di masjid "Al-Mujahidin", Jl. Raya Mauk Km. 16 Desa Jatiwaringin, RT 05, RW 02, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten 15530.

            Dalam perkembangannya masjid tersebut melakukan beberapa tahap renovasi. Renovasi awal terjadi pada tahun 1988 dengan 1 lantai masjid yang hanya dapat menampung sekitar 200 jama'ah saja, karena masjid ini tidak dapat menampung banyak jama'ah, maka pada tahun 1990 masjid ini melakukan renovasi yang kedua dengan menambah 1 lantai lagi, sehingga masjid ini menjadi 2 lantai, sehingga masjid tersebut dapat menampung 500 jama'ah.

            Untuk menambah kemegahan masjid, maka dibuatlah sebuah gedung serbaguna dengan 2 lantai dan 1 menara disebelah utara masjid dengan ketinggian menara sekitar 30 meter. Namun seiring dengan berjalan nya waktu pada tahun 2013 dibuat lagi 1 menara disebalah selatan masjid dengan ketinggian menara sekitar 44 meter lebig tinggi dari menara yang pertama, sehingga masjid tersebut memiliki 2 menara. Dan pada tahun 2016 sekarang masjid tersebut sedang melakukan renovasi lantai bawah yang akan diganti lantai nya dengan lantai marmer (sedang berlangsung).

            Adapun sistem pengangkatan kepengurusan ketua BTM dilakukan dengan sistem pemilihan dengan voting suara terbanyak, setelah terpilihnya ketua maka ketua berhak memilih anggota-anggota nya. Ketua BTM memegang jabatan selama 3 tahun kalender Hijriyah, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya satu kali masa jabatan.

            Dalam sistem pengumpulan uang, masjid tersebut menerima pemberian infaq shadaqah dari masyarakat Jati, serta kotak amal jum'atan dan pengumpulan uang setiap Idul Fitri dan Idul Adha.

            Masjid tersebut memiliki sarana atau fasilitas berupa halaman yang sangat luas di sebalah kiri, kanan, serta didepan masjid, yang biasa digunakan setiap shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Dan disetiap dinding masjid tersebut dipasang kipas angin untuk menghilangkan rasa panas/gerah ketika shalat 5 waktu berjama'ah, dan terdapat juga sebuah gedung serbaguna dengan 2 lantai.

            Untuk memimpin shalat 5 waktu, masjid tersebut melakukan sistem seleksi MTQ untuk menjadi imam shalat berjama'ah. Adapun kegiatan rutin yang dilaksanakan didalam masjid tersebut yaitu, pengajian remaja setiap hari rabu malam kamis ba'da isya, pengajian orang tua setiap hari jum'at malam sabtu ba'da isya, dan kajian tafsir setiap hari minggu ba'da shubuh, serta Perayaan Hari Besar Islam.

            Susunan Pengurus Badan Ta'mir Masjid Jami' Al-Mujahidin

I.                   Pelindung                                     :

1.      Kepala Desa Buaranjati

2.      Kepala Desa Jatiwaringin

II.                Dewan Penasehat                        :

1.      Ketua

2.      Sekretaris

3.      Anggota

III.             Dewan Pimpinan                         :

1.      Ketua

2.      Wakil Ketua

3.      Sekretaris

4.      Wakil Sekretaris

5.      Bendahara

6.      Wakil Bendahara

IV.             Bidang-bidang                             :

1.      Bidang Kerumahtanggaan.

2.      Bidang Zakat Infaq Shadaqah dan Wakaf.

3.      Bidang Pembangunan.

4.      Bidang Pendidikan dan dakwah.

5.      Bidang Peribadatan.

6.      Bidang Sosial dan Pemberdayaan Ummat.

7.      Bidang Seni dan Kebudayaan Islam.

8.      Bidang Kepemudaan.

9.      Bidang Usaha.

10.  Bidang komunikasi, Informasi, dan Dokumentasi.

 

Laporan Keuangan Badan Ta'mir Masjid Al-Mujahidin Tahun 2015

 

NO

Tanggal

Uraian/Kegiatan

Masuk

Keluar

1

31/12/2015

Sisa Saldo Bulan Oktober 2015

75,106,772

Rp. -

2

31/12/2015

Kotak Amal Jum'atan

Rp. 8,592,000

Rp. -

3

31/12/2015

Infaq Shadaqah

Rp. 12,570,000

Rp. -

4

31/12/2015

Paralek Harian

Rp. 3,451,000

Rp. -

5

31/12/2015

Infaq Kotak Toko & Majlis Ta'lim

Rp. -

Rp. 1,152,852,00

6

31/12/2015

Biro Rumah Tangga Kemasjidan

Rp. -

Rp. 1,750,000,00

7

31/12/2015

Ka Bid Dakwah & Peribadatan

Rp. -

Rp. 50,000,00

8

31/12/2015

Kesekretariatan

Rp. -

Rp. 1,000,000,00

9

31/12/2015

Upah Harian puntung

Rp. -

Rp.

 

Maka Jumlah Saldo/Sisa November 2015 Rp. 95,766,920

 

Badan Ta'mir Masjid Al-Mujahidin berasaskan Islam berdasarkan kepada Al-Qur'an dan As Sunnah, dan Badan Ta'mir Masjid Al-Mujahidin bertujuan menjaga keharmonisan dan kesejahteraan kehidupan masyarakat Jatiwaringin dan Buaranjati, antara Hablumminallah dan Hablumminannas.

Taqiullah_Metodologi Penelitian Dakwah_Tugas 1

Nama               : Taqiullah

NIM                : 11140530000025

Jurusan            : MD 4/A

            Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif.[1] Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Mc Millan dan Schumacher mengutip pendapat Walberg (1986), ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu : (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan (sintesis) dan meriview, (5) menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.[2]

Dalam bahasa Al-qur'an, dakwah terambil dari kata دعوة   - يدعو - دعا , yang secara lughowi (etimologi) memiliki kesamaan makna dengan kata Al Nida yang berarti menyeru atau memanggil. Kata ini dan derivasinya menurut informasi yang diperoleh dari peneliti Al-qur'an kenamaan Muhammad Fu'ad 'Abd. Al-Baqy terulang sebanyak 215 kali.[3] Adapun dari tinjauan aspek terminologis, pakar dakwah Syekh Ali Mahfuz mengartikan dakwah dengan mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk Allah SWT, menyeru mereka kepada kebiasaan yang baik dan melarang mereka dari kebiasaan buruk supaya mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat.[4]

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diprhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.[5] Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamatai oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.[6]

Adapun jenis-jenis penelitian sebagai berikut :

 

A.    Jenis penelitian berdasarkan pendekatan :

Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif.[7]

B.     Jenis penelitian menurut penggunaannya :

Penelitian Dasar atau Murni (pure research) dan Penelitian Terapan (applied research).[8]

C.     Jenis penelitian menurut metodenya :

Penelitian Historis, Penelitian Folosofis, Penelitian Observasional, Penelitian Eksperimental.[9]

D.    Jenis penelitian menurut sifat permasalahannya :

Penelitian Historis, Penelitian Deskriptif, Penelitian Perkembangan, Penelitian Kasus dan penelitian Lapangan, Penelitian Korelasional, Penelitian Kausal-Komparatif, Penelitian eksperimen, Penelitian Tindakan.[10]

Kemudian jenis-jenis analisis data penelitian kualitatif (Spradley, 1980), terbagi menjadi empat macam, yaitu :

1.      Analisis Domain (Domain Analysis)

Memperoleh gambarn yang umum dan meyeluruh daro objek atau penelitian atau situasi sosial.

 

2.      Analisis Taksonomi (Taxonomic Analysis)

Domain yang terpilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci, untuk mengetahui struktur internalnya, dilakukan dengan observasi terfokus.

 

3.      Analisis Komponensial (Componential Analysis)

Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancar terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan (contras question).

 

4.      Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Theme)

Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan, dan selanjutnya dinyatakan kedalam tema atau judul penelitian.[11]



[1] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. Ke-9, hal. 5.

[2] Ibid.

[3] Lihat Muhammad SAW Fu'ad Abd. Al-Baqi, Mu'jam Mufahras Li Alfaz al-Qur'an al-Karim, (Beiurit : Dar al-Fikr, 2000) hal. 330-333.

[4] Lihat M. Ali Mahfudz, Hidayat al-Mursyidin Ila Turuq al-Wa'zi wa al-Khitabah, (beurit : Dar al Ma'rifah, tt), hal. 17.

[5] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2011), Cet. Ke-13, hal. 2.

[6] Ibid.

[7] Nana Syaodih Sukmadinata, op. Cit., hal. 12.

[8] S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2014), Cet. Ke-  9, hal. 6.

[9] Ibid.

[10] Ibid., hal. 7.

[11] Sugiyono, op. Cit., hal. 255.

Tugas 2
Tugas 1

Aditiya awaludin_PMI 6_Sosiologi Lingkungan_Tugas 1

Aditiya Awaludin

 

1113054000012 (PMI 6)

 

Tugas ke 1

 

Sosiologi Lingkungan

Sosiologi lingkungan (environment sociology) didefenisikan sebagai cabang sosiologi yang memusatkan kajiannya pada adanya keterkaitan antara lingkungan dan perilaku sosial manusia. Menurut Dunlop dan Catton, sebagaimana dikutip Rachmad, sosiologi lingkungan dibangun dari beberapa konsep yang saling berkaitan, yaitu:

1.           Persoalan-persoalan lingkungan dan ketidakmampuan sosiologi konvensional untuk membicarakan persoalan-persoalan tersebut merupakan cabang dari pandangan dunia yang gagal menjawab dasar-dasar biofisik struktur sosial dan kehidupan sosial.

2.           Masyarakat modern tidak berkelanjutan (unsustainable) karena mereka hidup pada sumberdaya yang sangat terbatas dan penggunaan di atas pelayanan ekosistem jauh lebih cepat jika dibandingkan kemampuan ekosistem memperbaharui dirinya. Dan dalam tataran global, proses ini diperparah lagi dengan pertumbuhan populasi yang pesat.

3.            Masyarakat menuju tingkatan lebih besar atau lebih kurang berhadapan dengan kondisi yang rentan ekologis.

4.           Ilmu lingkungan modern telah mendokumentasikan kepelikan persoalan lingkungan tersebut dan menimbulkan kebutuhan akan penyelesaian besar-besaran jika krisis lingkungan ingin dihindari.

5.           Pengenalan dimensi-dimensi krisis lingkungan yang menyumbang pada 'pergeseran paradigma' dalam masyarakat secara umum, seperti yang terjadi dalam sosiologi berupa penolakan terhadap pandangan dunia Barat yang dominan dan penerimaan sebuah paradigma ekologi baru.

6.           Perbaikan dan reformasi lingkungan akan dilahirkan melalui perluasan paradigma ekologi baru di antara publik, massa dan akan dipercepat oleh pergeseran paradigma yang dapat dibandingkan antara ilmuan sosial dan ilmuan alam.
Lebih lanjut, dalam kajian sosiologi lingkungan, beragam perilaku sosial seperti konflik dan integrasi yang berkaitan dengan perubahan kondisi lingkungan, adaptasi terhadap perubahan lingkungan atau adanya pergeseran nilai-nilai sosial yang merupakan efek dari perubahan lingkungan harus dapat dikontrol. Hal ini dilakukan agar kemunculan pengaruh-pengaruh berupa faktor-faktor yang tidak berkaitan dengan kondisi lingkungan (eksogen) dapat terdeteksi atau dikenali dengan jelas. Dengan demikian dapat dipahami bahwa sosiologi lingkungan adalah cabang sosiologi yang mengkaji aspek-aspek lingkungan, seperti pemanfaatan sumberdaya alam serta pencemaran dan kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia dengan beragam alasan sebagai dampak ikutannya.

Sosiologi lingkungan merupakan kajian komunitas dalam arti yang sangat luas (Bell 1998). Orang, binatang, lahan dan tanaman yang tumbuh di atasnya, air, udara – semuanya memiliki hubungan kait mengait yang sangat erat. Bersama-sama mereka membentuk semacam solidaritas, yang kemudian kita sebut dengan ekologi. Seperti dalam banyak komunitas, mereka juga mengalami konflik ditengah-tengah hubungan tersebut.

 

Sosiologi lingkungan mengkaji komunitas terluas tersebut dengan maksud untuk memahami asal usul, dan solusi yang diusulkan dari seluruh konflik sosial dan biofisik yang sangat nyata.

 

Teori sosiologi lingkungan:

·      Teori Sistem = Manusia dan Lingkungan Sebagai Sistem Untuk Kestabilan Sehingga Ada Pembagian Peran Manusia Dalam Pengelolaan Lingkungan.

·      Teori Konflik = Kelompok Dominan dan Minoritas Dalam Pengelola Lingkungan Sehingga Ada Perebutan Asset Lingkungan

Sumber Bacaan:

1. Sunyoto Usman, 'Studi Lingkungan Dalam Perspektif Sosiologi', dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

2. Rachmad K.D.S, Sosiologi Lingkungan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008.

3. Y.R. Zakaria, Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Walhi, 1994.

4. Bruce Mitchell dkk., Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003.

 

Cari Blog Ini