Selasa, 04 November 2014

Tugas Penelitian wawancara_Nurlaila dan Siti Nur Rahmah_PMI 5

DEMOGRAFI

HASIL WAWANCARA INSTITUSI :

KLINIK ANGGREK JL PERSIMA RAYA NO 20

 

Dibimbing oleh:

DR. Tantan Hermansa, Msi

 

Disusun oleh:

Siti Nur Rahmah (1112054000018)

Nurlaila (1112054000027)

 

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

2014

A.    Pertanyaan kritisi untuk institusi

1.      Apa motif dari pendirian Instutisi kesehatan?

Jawab:

      Awal mula motif didirikannya Klinik tersebut ialah dokter atau pendiri klinik tersebut melihat bahwa didaerah tersebut belum ada klinik atau rumah sakit yang terjangkau oleh masyarakat didaerah tersebut. Jadi dengan adanya klinik atau rumah sakit yang menurut masyarakat setempat sangat terjangkau masyakatpun memberikan nilai positif pada klinik tersebut dan dalam rangka membantu masyarakat sekitar.

 

2.      Bagaimana institusi memahami perilaku klien/konsumen/masyarakat pengguna jasa kesehatan ini ?

Jawab:

      Untuk memahami prilaku pasien klinik anggrek dokter maupun staf yang lainnya memberikan layanan yg baik untuk para pasien agar para pasien merasa puas dengan pelayanan yang mereka terapkan kepada pasien.

 

3.      Pandangan mereka tentang penyelenggaraan kesehatan di indonesia (secara umum), dan di daerah/lokasi tempat lembaga/institusi beroprasi ?

Jawab:

      Pandangan Dr. Hengky tentang penyelenggaran kesehatan di Indonesia pada umumnya semakin membaik dikarnakan pemerintah sudah mulai menerapkan jasa BPJS bagi masyarakat yang mampu dan tidak mampu supaya mereka mendapatkan pelayanan yang sama dan baik sebagai mana semestinya.

B.     Pertanyaan untuk Masyarakat:

1.      Mengapa Bapak/Ibu/ memilih klinik atau rumah sakit ini ?

Jawab:

      Dikarnakan jaraknya lebih dekat dan harganyanpun terjangkau bagi kalangan masyarakat didaerah sekitar jadi masyarakat tidak perlu takut atau repot untuk memeriksa ke klnik tersebut

 

 

2.      Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang pelayanan dirumah sakit ini ?

Jawab:

      Pelayanannya cukup baik karna dari pihak staff dan dokternya yang memperlakukan masyarakat secara baik dan sabar dan tidak perlu jauh-jauh untuk berobat ke rumah sakit yang besar jikalau kelinik tersebut bias memberikan pelayanan yang sama bagi masyarakat.

 

     

DwikoMaxiRianto,SyachulHamdi_PMI5_Tugas Penelitian institusi kesehatan swasta

LAPORAN HASIL PENELITIAN

"LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KLINIK QITA DI BOJONGGEDE"

 

 

Disusun oleh:

Syachul Hamdi           1112054000022

Dwiko Maxi Rianto    1112054000029

 

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting demi kelangsungan hidup. Sampai saat ini masalah kesehatan masih menjadi masalah yang kompleks untuk dipecahkan solusinya. Dimulai dari penyebaran tenaga kesehatan yang kurang pada daerah-daerah terpencil, pendistribusian obat dan alat yang memerlukan waktu lama bahkan masyarakat diperkotaan pun harus berjuang demi mendapatkan pelayanan kesehatan dengan orang-orang yang berada pada kalangan menengah ke atas.

Pengetahuan masyarakat tentang konsep sehat dan sakit yang benar akan  membuat masyarakat mengerti bagaimana memberdayakan diri untuk hidup sehat dan kebiasaan mereka untuk mempergunakan fasilitas kesehatan yang ada. Hal ini merupakan dua dari empat grand strategy yang dilakukan Departemen Kesehatan untuk mewujudkan visinya yaitu "memandirikan masyarakat untuk hidup sehat" dengan misi "membuat masyarakat sehat" (Depkes RI, 2009).

Oleh karena itu dengan adanya permasalahan-permasalahan seperti diatas pemerintah bekerja sama dengan lembaga kesehatan swasta mendirikan lembaga-lembaga yang bergerak pada bidang kesehatan. Sehingga dengan adanya pelayanan tambahan yang dilakukan dari pihak swasta dapat meringankan beban pemerintah setidaknya pemerintah dapat memfokuskan pelayanan pada orang-orang yang seharusnya pantas menerima pelayanan dengan baik sementara pihak swasta dapat memberikan pelayanan baik kepada mereka yang berekonomi menengah keatas. Selain itu dengan banyaknya akses kesehatan yang didapatkan disekitar lingkungan tempat tinggal misalnya seperti klinik, rumah praktek dokter, posyandu dan puskesmas dapat meminimalisir angka kematian akibat keterlambatan dalam penanganan medis. Sehingga masyarakat pun tidak akan memakan waktu lama untuk mendapatkan pengobatan.

 

 

 

 

 

 

B.     Tujuan Penelitian             : Untuk mengetahui motif dari pendirian pada lembaga kesehatan                                               swasta (Klinik Qita) di Bojonggede serta pandangan masyarakat                                               disekitar klinik tersebut

C.    Rumusan Masalah          :

·         Khusus Institusi

1.      Apa motif dari pendirian institusi kesehatan ?

2.      Bagaimana institusi memahami perilaku klien/konsumen/masyarakat pengguna jasa kesehatan tersebut ?

3.      Pandangan mereka tentang penyelenggaraan kesehatan di Indonesia (secara umum), dan di daerah/ lokasi tempat lembaga/ institusi beroperasi.

 

·         Khusus Masyarakat

1.      Mengapa bapak/ibu/sdr memilih klinik tersebut ?

2.      Bagaimana tanggapannya terhadap klinik/ lembaga kesehatan yang diadakan pemerintah ?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Hasil Wawancara Institusi Terkait

Berdasarkan hasil wawancara terhadap lembaga kesehatan swasta yakni sebuah klinik bernama Klinik Qita yang berlokasi di Komplek.Pertanian jl.sedap malam kecamatan Bojonggede kab.Bogor, motif dari pendirian institusi ini adalah untuk bisa menjadi wadah dalam melayani dan memuliakan hamba-hamba Allah karena memang pada dasarnya profesi seperti ini lebih mengarah pada proses pemberian pelayanan dan pemberdayaan masyarakat sekitar khusunya pada bidang kesehatan. Motif lainnya adalah untuk bisa membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan agar setiap lapisan masyarakat dapat merasakan tinngkat pelayanan kesehatan yang baik  khususnya pelayanan yang berada dilingkungan tempat tinggal.

Dalam proses pemahaman terhadap klien atau pasien di klinik tersebut lebih menekankan kepada pendekatan secara interpersonal atau pribadi, terkadang setiap klien yang datang untuk berobat disini menginginkan sebuah kerahasiaan terhadap apa yang dideritanya oleh karena itu pelayanan yang diberikan pun dilakukan dengan sepenuh hati dan penuh kerahasiaan. Tidak hanya itu, pada dasarnya klien yang datang kesini sudah dekat dan juga rasa empati terhadap sesama, dimana apa yang klien rasakan bisa juga dirasakan oleh dokter sehingga pendekatan yang dilakukan cukup mudah. Hal lain yang dilakukan yakni dalam dunia kedokteran mengenal sebutan diagnosis, sebelum mendiagnosis perlu adanya anamnesis. Anamnesis yaitu wawancara untuk mendapatakan data diri klien atau pasien selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik sehingga dapat didiagnosis pelayanan seperti apa yang seharusnya klien atau pasien tersebut dapatkan di klinik tersebut. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan fisik belum bisa didiagnosis maka dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti cek laboratorium, melakukan CT-scan, Rotgen dan penunjang lainnya agar didapatkan diagnosis yang lebih akurat.

Dalam hal ini di Klinik Qita untuk pengobatan pada tingkat dasar atau tingkat primer klinik tersebut sudah dapat dinyatakan telah memadai dan telah memfasilitasi mayarakat dengan pelayanan yang layak. Selain itu klinik tersebut merupakan klinik yang memiliki predikat baik untuk lingkungan bojonggede khususnya di komplek Pertanian. Ditambah lagi klinik tersebut telah memiliki tingkat pelayanan penyakit kronis terbaik kedua di distrik untuk  tingkat provinsi.

Menurut penyelanggara pada klinik tersebut, pelayanan kesehatan di Indonesia masih terbilang sangat minim. Dimana banyak daerah-daerah terpencil yang belum rata merasakan pelayanan kesehatan, jikalau ada pelayanan kesahatan ditempat terpencil tersebut masih dikatakan belum layak karena dilihat dari ketersediaan alat-alat, obat yang terkadang sulit didapatkan dan butuh waktu yang cukup lama serta penyebaran dokter-dokter yang tidak merata sehingga ada daerah yang mendapatakan dokter lebih dari satu atau terkadang dokter tersebut hanya bekerja sendiri tanpa ada asisten atau dokter lain dalam menangi permasalahan kesehatan di suatu daerah. Jadi dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia memang harus dan perlu untuk diawasi bagaimana pelaksanaan dan juga pendistribusian obat dan alat-alat kesehatan agar sampai pada tempat yang tepat.

B.     Pandangan Mayarakat Sekitar

Menurut salah seorang klien atau pasien yang sudah cukup lama berobat di klinik tersebut bahwa pada awalnya memang klinik yang sudah resmi diakui pendiriannya oleh lembaga kesehatan adalah klinik Qita. Apalagi di jaman seperti ini malpraktek marak terjadi sehingga dengan adanya tanda resmi yang dimiliki oleh klinik tersebut dapat meminimalisir rasa ketakutan bila ada malpraktek atau hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu tarif untuk setiap pengobatan di klinik tersebut relatif terjangkau karena pada dasarnya klinik itu melakukan penanganan dengan sikap dan rasa kekeluargaan sehingga dapat merangkul semua lapisan masyarakat yang berada disekelilingnya. Tidak hanya itu saja di klinik Qita setiap pasien atau klien yang datang berobat pasti akan memiliki riwayat atau rekam medis yang jelas dan tertulis meskipun penyakit yang diderita cukup ringan tetap saja ada rekam medisnya sehingga dokter di klinik itu pun dapat melihat proses pemulihan dari penyakit yang diderita oleh pasien. Berbeda dengan klinik lain yang hanya asal dalam melakukan rekam medis apalagi jika penyakit yang diderita terbilang penyakit ringan. Sehingga dengan adanya rekam medis yang jelas, pengobatan dan proses pemulihan terbilang cepat dan membuat pasien yang datang langsung merasakan perubahan yang lebih baik dari penyakit yang dideritanya.

Untuk tingkat lembaga kesehatan yang diadakan pemerintah, lebih berharap adanya perubahan pada tingkat penanganan. Memang pada tingkat pelayanan sudah tidak diragukan lagi fasilitasnya, namun untuk apa fasilitas memadai tetapi penanganannya tidak cukup baik. Tidak cukup baik itu dikarenakan penanganannya lebih mendahulukan bagi orang-orang yang memiliki uang. Sedangkan orang yang dapat dikatakan belum mencukupi standar tarif yang dikenakan justru malah dipersulit. Oleh karena itu pemerintah harus terus berupaya untuk melakukan perubahan pada sistem penanganannya serta lebih mendahulukan mereka yang berekonomi rendah agar pelayanan kesehatan di Indonesia mencapai pada taraf yang mencangkup semua lapisan masyarakat tanpa ada pertimbangan-pertimbangan lainnya.

 

Tugas Observasi ke RS swasta

Demografi dan Kesehatan Lingkungan

Observasi lapangan RS Prima Medika

Imam Ramadhan         1112054 000 009

M. Iqbal Salis              1112054 000 017

Pengembangan Masyarakat Islam

Keterangan dari Rumah sakit Prima Medika Ciputat

Motif dari pendirian institusi kesehatan Prima Medika didirikan karena dokter-dokter spesialis yang mempunyai keinginan untuk mendirikan rumah sakit bertaraf Internasional yang kemudian dituangkan berbadan hukum untuk menjadi Perseroan Terbatas, selain itu juga pendirian rumah sakit ini karena unsur bisnis dan memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

RS Prima Medika ini melakukan pelayanan terhadap pasien sesuai dengan komitmen institusi ini, bersedia memahami keluhan kesehatan yang dialami oleh masyarakat, dalam RS ini mempunyai Dokter-dokter spesialis bedah dan menggunakan peralatan terbaru, pasien akan merasa seperti dirawat dirumah sendiri. Pelayanan 24 Jam kami tidak pernah berhenti dalam melayani kami siapkan fasilitas poliklinik yang akan bersedia menangani keluhan kesehatan yang dialami masyarakat, dalam emergency peralatan yang baik saja tidak cukup untuk pertolongan dalam kasus emergency untuk itu unit kami telah terlatih dalm ATLS (advance trauma life suport) sebuah standar pertolongan yang diakui USA. Salah satu fasilitas disini yaitu KID GROUND tempat bermain anak dan anda bebas melakukan kunjungan keruang perawatan, karena membawa anak keruang perawatan sangat berbahaya bagi anak dan salah satu memberikan pelayanan terhadap pasien adaanya kotak saran yang disediakan pihak rumah sakit.

Pandangan terhadap penyelenggaraan kesehatan di Indonesia dirasa masih kurang karena Upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bersifat peningkatan dan pencegahan  masih dirasakan kurang, seperti kurangnya fasilitas didaerah daerah terpencil di indonesia. Jika dalam penyelenggaraan kesehatan di daerah ciputat ini dirasa sudah cukup memadai sekarang banyaknya rumah sakit, klinik baik swasta maupun pemerintah yang semakin baik dalam pelayanan dan fasilitasnya.

Keterangan dari Pasien atau Masyarakat

Keterangan salah satu pasien yang dirawat mengapa saya memilih RS ini karena mendapat Rujukan dari Bidan yang berada dirempoa yang memang dekat dari rumahnya, selain itu juga ia belum mempunyai BPJS untuk dirawat di RS Pemerintah. Walaupun memang RS Swasta lebih mahal dalam biaya Dokter dan Obat, tetapi ia lebih senang ketika pasien lebih diutamakan dalam urusan pelayanan.

Tanggapannya terhadap RS/ Klinik Pemerintah ia mengalami kendala dalam birokrasi mengurus surat-surat, selain itu juga ia pernah berpengalaman ketika dirawat di RS Sari Asih ia meminta rujuk ke RS Fatmawati untuk mendapatkan perawatan lebih Intensif tetapi dalam Birokrasi mengalami kendala, saat itu ia mengatakan saya bayar cash disini tanpa menggunakan surat keterangan tidak mampu, tetapi tetap saja dalam pelayanan tersebut berbeli-belit dan ia lebih menyukai pelayanan dalam RS swasta yang memang dalam segi biaya lebih mahal.

Hasil Wawancara_Arif Rahman Hadi_Diya Urrahman_PMI 5

DEMOGRAFI

HASIL WAWANCARA INSTITUSI :

Rumah Sakit Bersalin PKU Muhammadiyah Cipondoh Kota Tangerang

 

 

Disusun Oleh :

Diya Ur Rahman       (1112054000025)

Arif Rahman Hadi    (1112054000026)

 

Dosen Pembimbing :

Dr. Tantan Hermansyah

 

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

 

A.    Pertanyaan kritis untuk Institusi     :

1.      Apa motif dari pendirian institusi kesehatan ?

Jawab       :

jadi awal mula motif didirikannya Rumah sakit bersalin muhammadiyah cipondoh ini pada waktu itu direktur yg lama melihat dikawasan cipondoh belum ada rumah sakit bersalin, terlebih lagi di daerah tangerang sendiri muhammadiyah juga belum ada sarana atau pra sarana dalam bidang kesehatan untuk melayani masyarakat. Dilain sisi juga masyarakat cipondoh terlihat membutuhkan rumah sakit bersalin didaerahnya, karena rumah sakit tidak ada disekitar cipondoh pada saat itu. Oleh sebab itu motif didirikannya rumah sakit bersalin muhammadiyah.

2.      Bagaimana institusi memahami perilaku klien/konsumen/masyarakat pengguna jasa kesehatan ini ?

Jawab       :

Untuk memahami prilaku pasien,RS bersalin muhammadiyah menggunakan penganalisaan dengan cara menaruh kotak saran di sekitar RS Bersalin tersebut. Dengan begitu dokter-dokter atau staf" di rumah sakit bersalin dapat mengetahui bagaimana tanggapan mereka terhadap pelayanan rumah sakit bersalin tersebut.

3.      Pandangan mereka tentang penyelenggaraan kesehatan di indonesia (secara umum), dan di daerah/lokasi tempat lembaga/institusi beroprasi ?

Jawab       :

Menurut pandangan Dr. Andy tentang penyelenggaraan rumah sakit di Indonesia pada umumnya itu sudah mulai baik, tetapi menurut dia pelokasian atau tempat lokasi rumah sakit di Indonesia ini terlalu dekat jaraknya, atau tidak ada peraturan dalam mendirikan rumah sakit dalam segi tempat, karena menurut Dr. Andy jika jarak antara rumah sakit dekat akan dapat menghancurkan rumah sakit yang sebelumnya, atau akan dapat terjadinya persaingan tidak sehat antara rumah sakit tersebut. Sedangkan kalo tentang penyelenggaraan rumah sakit disekitar cipondoh menurut Dr. Andy itu masih kurang banyak atau bahkan bisa dibilang tidak ada, paling hanya klinik yang ada dicipondoh, itu juga masih kurang optimal dalam melayani pasien, bahkan menurut Dr Andy di salah satu klinik dicipondoh hanya ada bidan yang melayani pasien bukan seorang dokter, oleh sebab itu kurang optimal dalam melayani pasien.[1]

 

 

 

 

B.     Pertanyaan untuk Masyarakat        :

1.      Mengapa Bapak/Ibu/ memilih klinik atau rumah sakit ini ?

Jawab        :

Menurut saya rumah sakit ini memiliki tempat yang strategis mudah di jangkau untuk masyarakat, baik dekat maupun jauh, letak lokasinya pun memiliki akses kendaraan angkutan umum untuk mempermudah. Dari rumah sakit bersalin ini khususnya dokter umum memberikan suatu pengobatan yang sangat baik dan cocok untuk semua kalangan. Serta memiliki fasilitas yang lengkap untuk membuat nyaman para pasien. Dan harga pengobatannya pun sangat terjangkau.

2.      Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang pelayanan dirumah sakit ini ?

Jawab        :

Pelayanan di rumah sakit ini sangat baik menurut saya, karena memiliki pelayanan pada pasien yang cukup ramah dan sabar menghadapi keluhan pada pasien itu sendiri. serta tidak pernah mempersulit persyaratan-persyaratan bagi warga yang kurang mampu.[2]



[1] Hasil wawancara, Dr. Andy, Direktur RB PKU Muhammadiyah Cipondoh Kota Tangerang. (Pukul : 08.30 WIB Tanggal 4 November 2014).

[2] Hasil Wawancara, Bpk. Samsudin Pasien RB PKU Muhammadiyah Cipondoh Kota Tangerang (Pukul 09.10 WIB tanggal 4 November 2014)

Tugas 6: Aplikasi Filsafat dalam Komunikasi

Nama : Syifa Maulidina
NIM : 1112051000150
Semester/ Prodi/ Kelas : 5/ KPI/ E

Alasan Mengapa Produk Komunikasi itu harus ada?

Alasan produk komunikasi itu harus ada, karena:
Pertama, menghubungkan sosial dan nilai. Nilai adalah kegiatan manusia yang menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk mengambil keputusan. Menurut D. Hendropuspito, nilai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai di masyarakat karena terbukti mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan hidup bersama. Sedangkan menurut Kimball Young, nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting. Maka dari itu, produk komunikasi harus ada guna menetapkan harga dari suatu nilai sosial. Sebagai contoh nilai sosial dalam masyarakat Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial dan nilai keramahan.
Fungsi nilai sosial bagi kehidupan manusia menurut Prof. Dr. Notonegoro:
1. Dapat mengerahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
2. Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
3. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok.
4. Sebagai alat pengawas perilaku manusia.

Kedua, kesamaan hak. Produk komunikasi hadir untuk menyamakan hak dan derajat. Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita sendiri, seperti hak pendidikan, kesehatan, dan kehidupan yang layak. Sebuah produk komunikasi harus mampu menciptakan suasana sederajat dan kondusif demi mendorong pemerataan hak dan derajat serta tegaknya keadilan dalam menghargai suatu golongan, sekali pun golongan terkecil.

Ketiga, kebutuhan akan isu. Kebutuhan akan isu ini beragam, di antaranya kebutuhan akan informasi tentang; pendidikan, kesehatan, politik, sosial dan budaya, serta isu lingkungan. Produk komunikasi dalam hal ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, didukung oleh era teknologi yang semakin mudah untuk mengakses semua kebutuhan akan informasi yang kita butuhkan.

Keempat, simbol prestise. Pada era yang semakin edan ini, hal apa pun bisa saja dijadikan sebagai simbol prestise. Contoh realitasnya tidak bisa dipungkiri rumah dan mobil sudah sebagai simbol prestise keluarga modern. Bayangkan saja jika tinggal di rumah mertua akan memuat kita merasa malu atau sungkan, tetapi jika tinggal di rumah sendiri, apalagi di sekitar kawasan rumah terdapat sarana dan prasaran yang mendukung seperti supermarket atau akses jalan tol, serta dalam lingkungan yang bagus akan membuat status dan kualitas hidup anda juga meningkat di mata keluarga, tetangga, atau kerabat. Jadi, produk komunikasi dapat dijadikan simbol prestise, baik dalam hal yang positif mau pun hal yang negatif.

Kelima, pengaruh kuasa. Seorang pemimpin masyarakat dan suatu organisasi yang baik jika berinteraksi atau berhubungan dengan rakyatnya dengan menggunakan pengaruhnya bukan dengan kuasa yang ada.

Tugas Etika dan Filsafat Komunikasi VI

Nama                           : Rifqi Masruri

NIM                            : 1112051000095

Jurusan/Semester         : KPI/5 (C)

APLIKASI FILSAFAT DALAM KOMUNIKASI

Louis O. Katsoff dalam bukunya "Elements of Philosophy" menyatakan  bahwa kegiatan filsafat merupakan perenungan, yaitu suatu jenis pemikiran yang meliputi kegiatan meragukan segala sesuatu, mengajukan pertanyaan, menghubungkan gagasan yang satu dengan gagasan yang lainnya, menanyakan "mengapa"' mencari jawaban yang lebih baik ketimbang jawaban pada pandangan mata. Filsafat sebagai perenungan mengusahakan kejelasan, keutuhan, dan keadaan memadainya pengetahuan agar dapat diperoleh pemahaman. Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini. Menemukan hakekatnya, dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu dalam bentuk yang sistematik. Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih layak.

Filsafat komunikasi merupakan suatu disiplin ilmu yang berfungsi untuk memberi telaah pemahaman secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis. Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti.

Kemudian komunikasi itu sendiri merupakan bagian dari pemikiran yang mencoba untuk mencari dan merumuskan hakikat segala sesuatu. Komunikasi merupakan bagian dari kajian filosofis hingga akhirnya berdiri sendiri sebagai sebuah disiplin ilmu.

1.    Kajian Ontologis:

Ontologi berarti studi tentang arti "ada" dan "berada", tentang ciri-ciri esensial dari yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak (Suparlan: 2005). Ontologi sendiri berarti memahami hakikat jenis ilmu pengetahuan itu sendiri yang dalam hal ini adalah Ilmu Komunikasi. Pertanyaan yang menyangkut wilayah ini antara lain: Apakah ilmu komunikasi? Apakah yang ditelaah oleh ilmu komunikasi? Apakah objek kajiannya? Bagaimanakah hakikat komunikasi yang menjadi objek kajiannya?

Ilmu komunikasi dipahami melalui objek materi dan objek formal. Secara ontologism, Ilmu komunikasi sebagai objek materi dipahami sebagai sesuatu yang monoteistik pada tingkat yang paling abstrak atau yang paling tinggi sebagai sebuah kesatuan dan kesamaan sebagai makhluk atau benda. Sementara objek forma melihat Ilmu Komunikasi sebagai suatu sudut pandang (point of view), yang selanjutnya menentukan ruang lingkup studi itu sendiri.

Contoh relevan aspek ontologis Ilmu Komunikasi adalah sejarah ilmu Komunikasi, Founding Father, Teori Komunikasi, Tradisi Ilmu Komunikasi, Komunikasi Manusia, dll.

2.    Kajian Epistemologis:

Epistemologi. Pertanyaan yang menyangkut wilayah ini antara lain: Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan menjadi ilmu? Bagaimanakah prosedurnya, metodologinya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar bisa mendapat pengetahuan dan ilmu yang benar dalam hal komunikasi? Apa yang dimaksud dengan kebenaran? Apakah kriteria kebenaran dan logika kebenaran dalam konteks ilmu komunikasi?

Secara sederhana sebetulnya perdebatan mengenai epistemology Ilmu Komunikasi sudah sejak kemunculan Komunikasi sebagai ilmu. Perdebatan apakah Ilmu Komunikasi adalah sebuah ilmu atau bukan sangat erat kaitannya dengan bagaimana proses penetapan suatu bidang menjadi sebuah ilmu. Dilihat sejarahnya, maka Ilmu Komunikasi dikatakan sebagai ilmu tidak terlepas dari ilmu-ilmu social yang terlebih dahulu ada. pengaruh Sosiologi dan Psikologi sangat berkontribusi atas lahirnya ilmu ini. Bahkan nama-nama seperti Laswell, Schramm, Hovland, Freud, sangat besar pengaruhnya atas perkembangan keilmuan Komunikasi. Dan memang, Komunikasi ditelaah lebih jauh menjadi sebuah ilmu baru oada abad ke-19 di daratan Amerika yang sangat erat kaitannya dengan aspek aksiologis ilmu ini sendiri.

3.    Kajian Aksiologis:

Hakikat individual ilmu pengetahuan yang bersitaf etik terkait aspek kebermanfaat ilmu itu sendiri. Seperti yang telah disinggung pada aspek epistemologis bahwa aspek aksiologis sangat terkait dengan tujuan pragmatic filosofis yaitu azas kebermanfaatan dengan tujuan kepentingan manusia itu sendiri. Perkembangan ilmu Komunikasi erat kaitannya dengan kebutuhan manusia akan komunikasi.

            Aksiologi. Pertanyaan yang menyangkut wilayah ini antara lain: Untuk apa ilmu komunikasi itu digunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan pengetahuan dan ilmu tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimanakah kaitan ilmu komunikasi berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara operasionalisasi metode ilmiah dalam upaya melahirkan dan menemukan teori-teori dan aplikasi ilmu komunikasi dengan norma-norma moral dan profesional?

Kebutuhan memengaruhi (persuasive), retoris (public speaking), spreading of information, propaganda, adalah sebagian kecil dari manfaat Ilmu Komunikasi. Secara pragmatis, aspek aksiologis dari Ilmu Komunikasi terjawab seiring perkembangan kebutuhan manusia.

 

Cari Blog Ini