Senin, 19 Oktober 2015

Mughni Labib_Hidup Sehat Lebih Sejahtera, Studi Kasus "Ema hoyong ngajar ngaji deui"_Tugas 3

Hidup Sehat Lebih Sejahtera

Studi Kasus "Ema hoyong ngajar ngaji deui"

Keikhlasan ibu Hopsih, nenek usia 65 tahun, sudah tak mesti diragukan lagi. Sejak tahun 1980-an beliau sudah tekun mengajar mengaji anak-anak dan remaja dikediamannya, kampung Karees, desa Bojongsari, Culamega-Tasikmalaya. Puluhan anak, remaja dan ibu-ibu pasti sudah mereguk ilmu dari ibu Hopsih yang kini mengidap penyakit pembengkakan kelenjar tiroid (gondok). Jadwal mengajar mengajinya pun rutin; ada yang setiap hari, mingguan, bahkan pengajian bulanan. Usut punya usut selain sebagai orang pertama yang tinggal di kampung Karees pada tahun 1976, ibu Hopsih juga merupakan qori'ah yang memiliki suara merdu saat melantunkan ayat suci Al-Qur'an. Ujar Mang Rosman, salah satu tokoh masyarakat di Culamega.

Tahun 2011, terakhir kali mengamalkan ilmu agamnya untuk warga setelah benjolan dilehernya semakin membesar dan mengakibatkan sesak nafas. Biasanya beliau juga bekerja sebagai buruh tani. Namun, kini sudah tidak mampu bekerja lagi semenjak mengidap penyakit tersebut 20 tahun silam.

Wanita beranak empat ini telah di tinggal wafat suaminya sejak tahun 2000. Saat ibu Hopsih harus merawat anak bungsunya, penyakit yang dideritanya memperparah kondisi ekonominya. Harta peninggalan suami berupa seekor kerbau dan sebidang kebun, habis tak tersisa. Anaknya pun hanya pekerja serabutan yang harus menopang diri dan ibunya. Tidak adanya biaya membuat ibu Hopsih tertunda untuk melakukan operasi. "Padahal ema hoyong ngajar ngaji deui.." ujar Nelis sambil terkaca-kaca saat menyampaikan harapan ibunya.

Dari paparan diatas, tergambar sekali bahwa sehat atau kesehatan itu memang sangat dibutuhkan. Kesehatan; baik itu dari sisi jismani/jasmani, dari dimensi rohani/mental/spiritual maupun dari segi sosial, perlu untuk tetap terus dijaga dan dipelihara baik-baik. Seperti kasus diatas, diambil dari postingan facebook teman (kakak kelas) seorang aktivis ACT (Aksi Cepat Tanggap) dari Karawang, ibu Hopsih yang telah lama dan merasa nyaman mengajar anak-anak hingga orang dewasa buat mengaji dengan baik mau tidak mau harus dihentikannya karena mengidap penyakit gondok yang membuatnya sesak nafas. Penyakit sesak nafas tentu mengganggu aktifitasnya sebagai seorang ustadzah yang tidak lepas dari dominan aktifnya suara baik saat mengaji lalu menjelaskan. Jasmaninya sakit, aktifitas sosialnya terhentikan. Sampai-sampai anaknya berujar "Padahal ibu pengen ngajar ngaji lagi.." dengan penuh harapan agar ibunya sehat bugar kembali.

Tentunya bisa didapat kesimpulan bahwa orang sehat lebih sejahtera ketimbang orang sakit. Ini pun pasti dirasakan oleh semua orang, tak terkecuali pribadi saya sendiri. Karena dengan sakit, terhambatlah kegiatan perkuliahan saya. Waktu pulang kuliah yang seharusnya mengajar didekat ponpes untuk sementara harus dihandle dengan yang lain. Kemudian malam hari selepas Isya, semestinya saya mengaji pun suka tidak suka pere independen. Begitulah yang saya rasakan seminggu yang lalu. Walaupun sakit bagi muslim itu suatu proses kifarat dosa-dosa kecil, tapi Rasul juga mengingatkan bahwa sehat adalah salah satu nikmat Tuhan yang sering dilupakan oleh banyak orang. Oleh sebab itu, jagalah terus kesehatan kita supaya kegiatan apapun yang kita lakoni berjalan dengan lancar dan terasalah kesejahteraan dari nikmat sehat.

Aulia Ulfa_Orang Sehat Lebih Sejahtera_Tugas 3

Aulia Ulfa

1113054000020

PMI 5

Orang Sehat Lebih Sejahtera


Pengertian sehat menurut WHO adalah "Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity". Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengatur tubuh, jiwa, dan lingkungan berupa udara segar, sinar matahari, santai, kebersihan serta pikiran, kebiasaan dan gaya hidup yang baik.

Selama beberapa dekade terakhir, pengertian sehat masih dipertentangkan oleh para ahli dan belum ada kata sepakat dari para ahli kesehatan maupun tokoh masyarakat dunia.Akhirnya World Health Organization (WHO) membuat defenisi universal yang menyatakan bahwa pengertian sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan

Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam defenisi sehat yaitu:

1.      Sehat Jasmani

Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

2.      Sehat Mental

Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno "Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat" (Men Sana In Corpore Sano).

3.      Sehat Spritual

Spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kahidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.

"Sejahtera" sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti aman sentosa dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan). Sedangkan "kesejahteraan" berarti hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketentraman jiwa (baik secara fisik maupun mental). Bila diteliti lebih jauh, tentunya kita sadari bahwa kata sehat dan sejahtera mempunyai hubungan yang sangat erat. Orang yang sehat biasanya merasa hidupnya sejahtera begitu juga sebaliknya, orang yang sejahtera biasanya adalah orang yang sehat (jasmani maupun rohaninya).

 

Contoh kasus yang saya ambil adalah dari dalam keluarga saya sendiri, dimana pada tahun 2009-2011 ayah saya terserang penyakit jantung  yang  menyebabkan menurunnya kesejahteraan dirumah saya. Hampir 2 tahun ayah saya harus bolak-balik ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan, dan itu pun memerlukan biaya yang sangat mahal. Ditambah lagi tidak adanya pemasukan karena ayah saya tidak bisa bekerja selama menjalani perawatan. Keadaannya sangat beda sekali sebelum ayah saya sakit. Yang tadinya minta apa saja dan makan apa saja sangatlah mudah untuk didapat, tetapi pada saat ayah saya sakit semuanya menjadi serba kekurangan, bahkan sampai untuk makan pun kita sekeluarga harus menunggu hasil berdagang dan uang setoran angkot yang kami miliki. Benar dikatakan bahwa orang sehat lebih sejahtera.

sumber :

http://www.infosehat.id/pengertian-sehat-menurut-para-ahli/

RAFI FAJRIN AZHARI_TUGAS 3_ ORANG SEHAT LEBIH SEJAHTERA

Orang sehat lebih sejahtera

Analisis kasus " Mbah Kung"

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), "sehat" mempunyai arti baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit); waras: (yang) mendatangkan kebaikan pada badan; baik dan normal (tentang pikiran); boleh dipercaya atau masuk akal (tentang pendapat, usul, alasan, dan sebagainya); berjalan dengan baik atau sebegaimana mestinya (tentang keadaan keuangan, ekonomi, dan sebagainya). Sedangkan kesehatan artinya adalah keadan atau hal yang sehat; kebaikan keadaan (badan dan sebagainya); keadaan sehat jiwa dan mental.

Sejahtera juga mempunyai arti tersendiri, "sejahtera" menurut KBBI berarti aman sentosa dan makmur; menyelamatkan (mengamankan dan memakmurkan dan sebagainya). Dalam istilah umum, sejahtera merujuk pada keadaan baik atau kondisi dimana orang-orangnya makmur dalam keadaan sehat dan damai. Dalam bidang ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan suatu benda ataupun usaha.

Dari beberapa definisi di atas timbul lah sebuah pertanyaan, apa sebenarnya ukuran dari sejahtera itu? Apakah kekayaan dan kekuasaan? Ataukah kesenangan dan ketenangan? Menurut saya sebenarnya makna dari sejahtera itu sederhana, karena sesungguhnya makna sejahtera itu akan dirasakan sendiri oleh setiap individu yang menjalani kehidupannya. Namun menurut saya pribadi, makna sejahtera itu sebenarnya sudah tersebut di dalam kitab Al Quran, yaitu:

" Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah). Yang telah member makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan (QS. Quraisy: 3-4).

Di dalam ayat tersebut terselip doa Rasulullah untuk kota Mekah agar masyarakatnya bebas dari rasa lapar dan terhindar dari rasa takut. Jadi dari ayat tersebut dapat kita simpulkan bahwa salah satu hal yang membuat kita merasa sejahtera adalah bebas dari rasa lapar dan rasa takut. Selain itu makna sejahtera yang saya pahami juga tentang bebas dari rasa sakit (secara fisik maupun rohani) atau dengan kata lain "sehat lahir batin". Sebagaimana kita ketahui, orang yang sehat lahir dan batinnya sehat pasti merasakan bahagia, aman, dan sejahtera. Jika dihubungkan kembali dengan ayat di atas tadi maka "sehat jasmani" itu sama dengan "bebas dari rasa lapar" dan "sehat rohani" itu sama dengan "bebas dari rasa takut". Hal ini juga turut membuktikan bahwa di dalam Al Qur'an itu telah tersirat bahwa "orang sehat itu lebih sejahtera".

Analisis Kasus : Saya mengambil kasus ini dari seorang Ketua RT yang akrab saya panggil dengan "Mbah Kung", saat ini beliau berusia 76 tahun dan sudah dikaruniai banyak cucu dan cicit tentunya. Sehari-hari pekerjaannya adalah mengamati situasi di negeri ini lewat media, dan sampai saat ini masih mempunyai pekerjaan tetap yaitu membuat alat-alat Laboratorium dari sebuah gelas atau kaca. Pola hidup sehat yang telah dijalankan oleh Mbah Kung merupakan pola hidup yang sangat simple menurut saya karena pola makan beliau sangat teratur dan hati-hati, di usia yang sudah berumur beliau hanya makan sekali dalam sehari, itu pun tidak banyak seperti layaknya kebanyakan orang yang makan satu piring dalam sekali makan. Bayangkan untuk seorang pria yang sudah terbiasa makan satu kali sehari dalam kehidupan sehari-harinya pasti akan merasa kekurangan dengan asupan gizi dan stamina, tetapi beliau menganggap ketika kita banyak makan maka akan banyak pula penyakit yang akan kita derita, oleh karena itu beliau membatasi asupan makanan untuk dirinya sendiri. Terlebih lagi Mbah Kung ini setiap harinya bertemu dengan cucu dan cicitnya yang lebih menambah kegembiraan hidupnya yang sudah lanjut usia.

Dari sini saya ketahui bahwa Mbah Kung ini mempunyai pola hidup yang sehat dan teratur, meski di usia yang sudah terbilang senja ia tetap menjaga kesehatannya oleh karena itu dia merasakan yang namanya sejahtera. Kesejahteraan sudah menjadi perasaan setiap harinya karena kesehatan yang sampai saat ini masih menyelimuti raga dan jiwanya.

 

Milva Susanti_tugas 4_"orang sehat lebih sejahtera" studi kasus "ayahku sehat dan menyehatkan"

"Orang Sehat Lebih Sejahtera"

Studi kasus "Ayahku Sehat dan Menyehatkan"

 

"Sehat itu mahal" selogan ini sering kali di kumandangkan di banyak kesempatan oleh banyak orang.  Sehat merupakan sebuah kata yang simple (sederhana) namun bermakna luar biasa. Bayangkan jika seseorang sedang sakit ia biasanya sangat mudah menyadari bahwa begitu mahal sebuah kata "sehat" itu. Berbicara tentang sehat berarti juga kita berbicara tentang kesehatan, kesehatan merupakan hal yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupan kita dan lingkungan sekitar kita. Hidup sehat merupakan idaman setiap orang dari anak kecil sampai orang tua di belahan dunia manapun.

Hidup sehat tentunya terjadi apabila kita telah menjalani pola hidup yang sehat dengan benar. Pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana menjalani cara hidup sehat yang benar itu ?. Sebenarnya pola hidup sehat yang benar tidaklah sulit namun tidak juga mudah, karena setiap orang mempunyai kondisi tubuh yang berbeda-beda. Ada orang yang mudah terserang penyakit karena mempunyai daya imun yang rendah, ada juga orang yang tidak mudah terserang penyakit karena memiliki daya imun yang cukup tinggi, ada pula orang yang mempunyai daya imun tinggi namun tidak menjaga pola hidup yang sehat misalnya sering begadang, mengkonsumsi rokok serta minuman beralkohol dan lain sebagainya. Akan tetapi pada dasarnya setiap manusia pasti mengiginkan pola hidup yang sehat, hanya saja di antara mereka banyak yang tidak mengetahui cara-caranya dan ada juga yang telah mengetahui caranya namun tidak konsisten menerapkannya.

Ada beberapa cara menjalani pola hidup sehat yang benar diantaranya yaitu : pertama, tidur yang cukup dan teratur. Pola tidur yang sehat menurut kebanyakan dokter adalah 8-9 jam. Jika anda tidur kurang atau lebih dari 8-9 jam maka kemungkinan anda akan mengalami insomnia atau mudah lelah. Kedua, makan-makanan yang sehat (4 sehat 5 sempurna), dan makanlah tiga kali dalam sehari. Ketiga, jika anda seorang pekerja maka jam kerja anda maksimal adalah 10 jam, jika lebih dari itu di khawatirkan tubuh anda akan rentan kepada penyakit karena tubuh memerlukan istirahat untuk mengembalikannya ke keadaan yang normal kembali. Keempat, jauhi rokok, makanan cepat saji, minuman beralkohol dan barang-barang lainnya yang dapat merusak organ tubuh anda. Dan yang terakhir adalah rajin berolahraga karena olahraga dapat menjaga kesimbangan tubuh dan dapat membuat tubuh anda menjadi tetap bugar. Olahraga yang baik adalah dilakukan rutin setiap hari atau setidaknya tiga kali dalam seminggu. Karena dengan menjaga pola hidup sehat dengan benar maka kita akan merasakan hidup yang lebih sejahtera.

"Sejahtera" sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti aman sentosa dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan). Sedangkan "kesejahteraan" berarti hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketentraman jiwa (baik secara fisik maupun mental). Bila diteliti lebih jauh, tentunya kita sadari bahwa kata sehat dan sejahtera mempunyai hubungan yang sangat erat. Orang yang sehat biasanya merasa hidupnya sejahtera begitu juga sebaliknya, orang yang sejahtera biasanya adalah orang yang sehat (jasmani maupun rohaninya).

Sebuah contoh kasus yang pernah saya amati adalah ayah saya sendiri. Sejak lahir saya memang tinggal bersama keluarga saya termasuk di dalamnya ayah saya. Ayah merupakan orang yang sadar betul arti pentingnya menjaga kesehatan. Setiap hari ayah bangun sebelum adzan subuh dikumandangkan, karena ayah tidak ingin ketinggalan shalat subuh berjamaah di masjid dekat rumah. Menurut ayah, shalat subuh berjamaah di masjid ini manfaatnya sangat banyak untuk kehidupan. Karena bagi ayah udara yang sangat sehat itu hanya didapatkan ketika waktu subuh (sebelum terbit fajar), selain itu ayah juga dapat berjalan-jalan kecil (olahraga kecil) dari rumah ke masjid dan sebaliknya yang membuat otot-otot di pagi hari mulai meregang sehingga membuat kita bersemangat. Di samping itu, ada juga aktifitas sosial yang dapat dilakukan pada pagi hari yakni ketika selesai shalat berjamaah ayah sering berdiskusi atau hanya sekedar ngobrol ringan kepada tetangga sekitar rumah.

Di pagi hari ayah membiasakan diri untuk sarapan pagi dengan menu ringan seperti teh hangat. Di siang hari ayah juga membiasakan diri untuk makan siang dengan menu yang sehat, hampir setiap hari ayah meminta ibu untuk menyiapkan menu ikan atau ayam yang didampingi dengan sayur dan buah. Biasanya selain makan siang, ayah baru akan makan lagi ketika malam hari setelah shalat magrib. Ayah juga tidak merokok dan tidak mengkonsumsi kopi karena menurut ayah dua hal itu lebih banyak merugikan kesehatan apalagi di usia ayah yang sudah tak muda lagi. Selain menjaga kesehatan jasmani ayah juga selalu berusaha menjaga kesehatan rohani dengan membiasakan diri shalat di awal waktu, selain itu ayah juga rajin mengikuti pengajian dan beberapa kegiatan lainnya agar tetap menjaga silaturahmi antar tetangga. Tidak jarang di waktu senggang ayah ngobrol dengan teman-temannya sekedar menambah pengetahuan ataupun pengalaman, karena menurut ayah belajar hal apapun itu baik dan kita bisa belajar banyak hal dari siapapun. Dan menurut ayah, cara hidup ayah sekarang membuat ayah senang dan merasa sejahtera.

Dari kasus di atas saya sebagai penulis dapat menganalisis bahwa sosok ayah merupakan orang yang sangat sadar tentang pentingnya punya pola hidup sehat dan menjaga kesehatan. Hal ini dibuktikan dari rajinnya ayah bangun sebelum subuh, rutin olahraga, mempunyai pola makan sehat, tidak mengkonsumsi rokok dan kopi, dan menjaga kesehatan rohani serta sosial. Dari cerita di atas juga dapat kita ketahui bahwa dengan sadar untuk berpola hidup sehat maka sebenarnya kita telah menularkan kesehatan-kesehata lainnya (rohani dan fungsi sosial) ke tubuh kita sehingga kita merasa sejahtera.

 

Referensi:

http://kbbi.web.id/sejahtera

http://duniainformasikesehatan.com/2013/06/cara-menjalani-pola-hidup-sehat-yang.html?m=1

 

Aditiya Awaludin_orang sehat lebih sejahtera_tugas ke 3

NAMA : ADITIYA AWALUDIN

JURUSAN : PMI/5


Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:

1. Sehat Jasmani

Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

2. Sehat Mental

Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno "Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat "(Men Sana In Corpore Sano)".

Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:

a. Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.

b. Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.

c. Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

 

3. Kesejahteraan Sosial

Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.

 

4. Sehat Spiritual

Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.

Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai "Positive Health" karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.

Studi kasus

"orang sehat lebih sejahtera"

Dalam studi kasus kali ini saya mengambil contoh seorang kakek yang tinggal di sekitar rumah saya. Kakek ini bernama Slamet. Biasa dipanggil enggkong slamet atau kakek slamet. Kakek slamet ini hanya tinggal sendiri, keluarganya jauh dikampung halaman, tepatnya di kota Sleman. Di jakarta ia hanya tinggal di kontrakan milik majikannya. Ia bekerja sebagai tukang kebun, baik itu tukang kebun majikannya maupun membantu perkebunan sekitar masjid dan perkebunan warganya.

Upah yang ia dapatkan pun tak seberapa, mengingat ia hanya tukang kebun. Namun di usia kakek Slamet sekitar 65 tahun ia tetap semangat, badannya selalu terlihat bugar. Berjalan dengan gagah meski usianya tak muda lagi. setiap habis subuh sebelum ia melakukan aktifitasnya ia sempat berolahraga sebentar sambil menghirup segarnya udara di pagi hari. Selain karena sehat dari olahraga kakek slamet juga menjaga pola makannya, ia tak pernah mengkonsumsi rokok, kopi, ataupun daging. Sehingga ia tetap sehat dan bugar setiap kali menjalani aktifitasnya.

Kakek slamet juga memiliki jiwa sosialisasi yang tinggi, hampir semua warga di satu RW mengenal ia dengan kesan yang baik. Tak jarang kakek slamet juga sering mendapatkan makanan dari warga-warga yang peduli terhadapnya. Meskipun ia tinggal sendiri dalam dirinya terlihat sejahtera. Mungkin hal ini terjadi karena dari kesehatannya yang masih terjaga, dan meski ia sendiri ia tak merasakan sendiri karena banyak orang yang peduli dengannya. Selain memiliki jiwa sosial yang tinggi kakek slamet juga seorang muslim yang taat beribadah, dia selalu menjadi muadzin di mushola tempat saya berada.

Analisis kasus :

Dalam studi kasus 'orang sehat lebih sejahtera' dengan contoh kisah hidup kakek slamet, dapat disimpulkan bahwa kakek slamet memiliki komponen pentin hidup sehat. Seperti sehat jasmani, terlihat dari ia selalu berolahraga disetiap habis subuh sebelum melakukan aktifitasnya, dan tetntunya selalu menjaga pola makan. sehat mental, dilihat dari bagaimana ia bergaul dan dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi. Kemudian selalu bersyukur atas apa yang ia dapatkan, ia merasa cukup tidak dibuat beban dengan penghasilan dan tidak stress. Kemudian kesehatan rohani. Ini terlihat dari bagaimana ia selalu taat dalam beribadah.

 Meski dalam keadaan ekonomi ia tidak digolongkan kepada orang yang mampu, namun kebutuhan ia selalu tercukupi. Yang terpenting ia selalu menjaga pola makannya

 

http://www.kabar6.com/aneka-berita/sehat/6401-pengertian-sehat-menurut-who-.html

 

Irsyadi Farhan_Orang Sehat Lebih Sejahtera_Tugas ke3

irsyadi farhan
pmi 5 (1113054000028)

Orang Sehat Lebih Sejahtera

Pengertian dan Definisi Sehat. Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi sehat adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Dahulu, sehat identik dengan kondisi badan atau tubuh. Tapi sekarang seiring kemajuan zaman, kata sehat tidak hanya berhubungan dengan badan, tetapi juga segala sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara normal dan semestinya maka akan di sebut dengan sehat. Tetapi jika mengalami gangguan maka di sebut dengan istilah tidak sehat. Contoh kata sehat pada benda antara lain adalah:

  • kendaraan bermotor yang suka mogok akan di katakan kalau mesinnya tidak sehat,
  • keadaan keuangan yang tidak stabil dan cenderung merugi di sebut juga tidak sehat,
  • suasana politik yang sarat dengan kolusi, korupsi dan nepotisme dianggap sebagai politik tidak sehat
  • sistem pemerintahan yang tidak baik di sebut juga pemerintahan yang tidak sehat, dll.

Begitu umumnya penggunaan kata sehat di segala bidang semakin memperluas makna dan arti dari kata sehat itu sendiri. Demi mencegah kerancuan dan kesimpang siuran, maka di butuhkan suatu pengertian dan definisi yang pasti tentang apakah sehat itu sebenarnya. Berikut ini adalah beberapa pengertian sehat dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah:

1. Pengertian Sehat menurut WHO (World Health Organizations)

Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen dasar yang membentuk 'positif health', yaitu:

  • Sehat Jasmani
  • Sehat Mental
  • Sehat Spiritual
  • Kesejahteraan sosial

2. Pengertian sehat menurut UU No.23 / 1992

Pengertian sehat menurut UU No. 23/1992 adalah  keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya seseorang di katakan sehat jika tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya berjalan dengan normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu komponen tersebut terganggu, maka kehidupannya akan menjadi tidak sehat.

3. Pengertian sehat menurut MUI

MUI dalam MUNAS Ulama 1983 mendefinisikan sehat sebagai ketahanan "jasmaniah, ruhaniyah dan sosial" yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri, dijaga, di pelihara, di kembangkan serta diamalkan sesuai dengan tuntunan-Nya.

4. Pengertian sehat menurut Paune 1983

Menurut Paune (1983), sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan perawatan diri ( self care actions). Sumber perawatan diri (Self care Resouces) mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan yang diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.

Contoh studi kasus yang saya ambil yaitu yang berada di lingkungan rumah saya tepatnya di kebon jeruk jakarta barat, tetangga saya nenek – nenek sekitar berumur 70 tahunan, nenek ini setiap harinya suka bercanda dan murah sekali yang namanya senyum kepada siapapun, dalam kesehariannya nenek ini tidak kelihatan sedih atau keluhan dalam hidupnya dan dia selalu sehat dalam setiap aktivitas kesehariannya. Mungkin karna beliau orang yang pandai bersyukur terhadap hidupnya yang menjadikan beliau tetap selalu sehat dalam kesehariannya.   



Ajeng Dwi Rahma Putri_Tugas Ke 3_Orang Sehat lebih Sejahtera

ORANG SEHAT LEBIH SEJAHTERA

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.[1] Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan, dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan, dan persalinan.[2] Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya, dan orang lain.[3] Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green, dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.[3] Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek.[4] Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil, dan pedagang.[4] Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.

Jika menilik lebih luas lagi yaitu kesehatan menurut undang-undang yaitu ada 5, yang diperoleh   dari wikipedia.

1.Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

2.Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.

3.Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

4.Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
5.Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam defenisi sehat yaitu:

1.SehatJasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

2.SehatMental
Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno "Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat" (Men Sana In Corpore Sano).

3.SehatSpritual
Spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kahidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.

Contoh kasus yang saya ambil yaitu salah satu tetangga saya adalah orang yang sangat kaya raya ia mempunyai pabrik konveksi dan pabrik konveksi yang ia bangun dapat mensejahterakan keluarga dan saudara-saudaranya. Tetapi suatu hari ia terkena penyakit sehingga ia tidak dapat melanjutkan usaha konveksinya. Hingga akhirnya ia menjual barang-barang berharganya dan mengalami kemiskinan. Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa orang sehat lebih sejahtera karena ia dapat melakukan pekerjaan yang membuat ia sejahtera.

Suryo Widodo_Orang Sehat Sejahtera_Tugas ke-3

            Pada kesempatan kali ini saya akan menulis tentang "Orang Sehat Lebih Sejahtera". Maksud dari orang sehat disini adalah orang-orang dapat hidup sehat secara Sosial, maupun rohani & jasmani ( Psikis & Fisik). Jadi sehat disini tidak hanya melihat dari kesehatan fisik saja akan tetapi melihat juga hubungan sosialnya karena sehat apabila di lihat dari segi fisiknya saja itu hanya mencangkup apa yang di lihat namun tidak mengetahui apa yang di rasakan.

            Kali ini saya akan membahas tentang negara Swedia(Sweden).Masyarakat di Swedia memiliki asuransi kesehatan yang gratis dan dibebankan pada pajak yang didapat dari warganya. Setiap warga memiliki akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan. Sistemnya juga mirip di Indonesia dimana pelayanan dimulai di unit kecil puskesmas (ward central). Saat kita berkunjung ke rumah sakit atau puskesmas di Swedia yang diperlukan adalah Personal Identity Number/Personnummer atau kalau di Indonesia mirip dengan Nomor Induk Kependudukan yang ada di KTP kita. Dengan PIN ini data kita akan otomatis tercatat dan dapat langsung tergabung dengan data lainnya. Resep obat pun  berupa elektronik resep dan diambil di apotik dengan sekali lagi menggunakan PIN kita.

            Bukan hanya itu pelayan kesehatan di sana juga cukup memuaskan karena tidak mengenal kasta dimana seseorang yang kaya di perlakukan secara khusus sedang kan orang miskin di telantarkan. Walaupun begitu pelayanan kesehatan disana sangat memuaskan dan tanpa kasta akan tetapi Pajak di tanggung oleh warganya juga cukup besar,    Walaupun pajak disana cukup besar seperti pada gambar tersebut pemerintah swedia juga menganggarkan dana cukup besar untuk kesehatan yaitu sekitar 10% dari pendapatan nasional hal ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan warganya. Meski begitu pendapatan rata-rata orang disana juga cukup baik.

            Hal ini membuat negara tersebut menjadi negara dengan kualitas hidup yang cukup tinggi di dunia bahkan negara tersebut di katakan negara maju karena dengan kesehatan dan kesejahteraan tersebut warganya dapat hidup dengan nyaman dan tentram

 

Referensi

http://www.who.int/countries/swe/en/

Ahmad Surbeni_orang sehat itu sejahtera_tugas ke 3_pmi 5


Mir'atun Nisa_orang sehat lebih sejahtera_tugas ke3

Mir'atun Nisa
PMI'5 (1113054000038)
Orang Sehat Lebih Sejahtera
Pengertian Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948  menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai "suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan"
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah "sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.
Dalam Undang-Undang ini yang pengertian kesehatan adalah:
  • Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
  • Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
  • Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
  • Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudahadaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.
Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri
Pada dasarnya kesehatan itu meliputi empat aspek, antara lain :
A. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
B. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
  • Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
  • Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
  • Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
C. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
D. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.
Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.[1]
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, antara lain:
  • Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
  • Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
  • Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa:
  • Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
  • Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
  • Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
  • Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.


[1] http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan/

Cari Blog Ini