Sabtu, 26 September 2015

Nur syamsiyah_Demografi_tugas 1

Salah satu definisi dari Ilmu kependudukan adalah : suatu ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumah, sruktur (komposisi penduduk dan perkembangan dan perubahannya. (Multilingual Demografic Dictionary, 1982).

Definisi lain yang dikemukakan oleh ahli lain adalah : Ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan dan penyebab perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status).  (Philip M. Hauser dan Duddley Duncan. 1959 )

Sedangkan demografi memiliki arti : tulisan atau karangan mengenai rakyat atau penduduk

Jadi dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses  penduduk di suatu wilayah, yang strukturnya meliputi : Jumlah, Persebaran dan Komposisi Penduduk. Struktur penduduk ini dapat selalu berubah-rubah dan perubahan ini disebabkan karena proses demografi yaitu : kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.

3 (tiga) variable dasar demografi (basic demografic variable) :

1.      having children

2.      moving

3.      dying

Jika dibedah lebih dalam inti telaah dari demografi adalah :

1.      Kajian kependudukan secara statistika dan matematika menyangkut perubahan penduduk, besar/jumlah, komposisi dan distribusi penduduk melalui 5 komponen demografi yakni fertillitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial (Bogue, 1976)

2.      Barcley (1981) lebih menekankan pada kajian tentang perilaku penduduk secara keseluruhan buan pada perorangan dengan fokus kajian pada statistika dan matematika (Pure Demografi)

3.      Houser and Duncan, lebih menitikberatkan pda dampak yang ditimbulkan oleh perubahan-perubahan penduduk (akses dari persebaran dan komposisi)

Dalam ilmu kependudukan juga dikenal istilah Study kependudukan, yaitu : segala perubahan yang berhubungan dengan aspek kehidupan berupa komponen-komponen (kelahiran, kematian dan perpindahan) yang berkaitan dengan jumah, komposisi dan distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.[1]

Ilmu kependudukan yang perlu mendapat perhatian kita sekarang adalah lebih menyerupai studi antar disiplin ilmu yang dipadu dengan analisis demografi yang lazim diberi istilah Demografi Sosial. Disiplin lain banyak berhubungan dengan demografi antara lain matematika, geografi, sosilogi, ekonomi, kedokteran.[2]

 

Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama,            pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi,        kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, serta   lingkungan penduduk tersebut.

 

•         Berdasarkan  UURI  No.10 tahun 1992 tersebut  pengertian penduduk luas dan tegas yang   menyangkut faktor  demogafi  (jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran)  dan faktor faktor yang mengayangkut mutu kegiatan penduduk (politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, serta             lingkungan).[3]

 

M Fahmi Nurdin semster 5_tugas 1_demografi_ilmu kependudukan

M Fahmi Nurdin

1113054000025

PMI 5

Tugas 1_Mata Kuliah Demografi_ Ilmu Kependudukan

Pengertian kependudukan dan demografi

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. 

Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu. (wikipedia).

Dalam beberapa hal kependudukan dan demografi erat bersinggungan bahkan sulit dibedakan keduanya, tetapi dalam banyak hal kependudukan dan demografi  secara bersama memberikan pengetahuan tentang penduduk lebih komprehensif. Demografi memerlukan kependudukan untukmenjawab sebab-akibat dari fenomena demogafi. 

Demografi, secara etimology  (kebahasaan) berasal bahasa Latien, kata 'demograhie' terdiri dari dua kata yaitu  demos dan graphiendemos artinya penduduk dan graphien berarti  catatan, bahasan tentang sesuatu.  Secara etimology  makna demografi adalah catatan atau bahasan mengenai penduduk suatu daerah pada waktu tertentu. 

Secara epistemology (berdasarkan ilmu pengetahuan), pengertian demografi  tidak sesederhana seperti dalam perspektif etimology, kata demorafi diberi  makna lebih spesifik tentang penduduk,

Demografi dan kependudukan sama-sama mempelajari penduduk sebagai suatu kumpulan  (agregates atau collection), bukan mempelajari  penduduk sebagai individu.  Dengan demikian  yang dimaksud dengan penduduk adalah sekelompok orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah, seperti yang termaktub dalam Undang-undang RI No. 10 tahun 1992 yaitu   penduduk adalah orang dalam matranya sebagai diri pribadi, anggota  keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.

Kependudukan sebagai studi (Population studies) memberikan informasi yang lebih komperhensif  mengenai sebab-akibat dan solusi pemecahan masalah dari munculnya fenomena demografi, oleh karena itu studi kependudukan membutuhkan disiplin ilmu lain  seperti: sosiologi, psikologi, sosial-ekonomi, ekonomi, geografi.  Studi kependudukan  sebagai studi antar bidang  memungkinkan untuk dapat  beperan memecahkan persoalan pembangunan yang menyangkut penduduk sebagai subjek sekaligus sebagai objek pembangunan.

Berdasarkan pada ruang lingkup kependudukan tersebut pakar kependudukan memberikan definisi kependudukan antara lain Ananta (1993:22)  sebagai berikut:

KEPENDUDUKAN, studi kependudukan  mempelajari variabel-variabel DEMOGRAFI, juga memperhatikan hubungan (asosiasi) antara perubahan penduduk dengan berbagai variabel sosial, ekonomi, politik, biologi, genetika, geografi,lingkungan dan lain sebagainya.

Definisi kependudukan menurut Ananta (1993:22) tersebut  menunjukkan setidaknya terdapat dua variabel yang terkait dengan kependudukan yaitu variabel demografi yaitu  mortalitas (mortality), fertilitas (fertilitydam migrasi (migrationyang saling mempengaruhi terhadap jumlah, komposisi, persebaran penduduk; variabel non demografi yang dimaksud misalnya pendidikan, pendapatan penduduk, pekerjaan, kesehatan dll.

 

 

Sejarah Perkembangan Penduduk : Dunia dan Indonesia

Keseimbangan Lama dan Baru

Keseimbangan lama dari perkembangan penduduk adalah, ketika reit kematian dan kelahiran pendudukr suatu wilayah masing-masing berada pada tingkat yang tinggi, sehingga perkembangan jumlah penduduk sangat lambat, bahkan untuk jumlah besar periode, jumlah kelahiran tak banyak berbeda dengan jumlah kematian. Fluktuasi reit kematian besar yang sering terjadi sementara reit kelahiran relative stabil pada tingkat yang tinggi. Keseimbangan yang lama penduduk suatu negeri pada hakekatnya menunjukan fase sebelum mulainya transisi demografi dari penduduk negeri yang bersangkutan.

Pada dewasa ini hampir tidak ada negeri yang berada pada keseimbangan lama, namun masih ada masyarakat-masyarakat yang tergolong mempunyai reit kematian relative tinggi seperti Negara-negara tertentu di afrika barat dan tengah.keseimbangan baru berarti keadaan dimana reit kelahiran dan kematian berada pada tingkat yang rendah.

Angka-angka Perkebangan Penduduk Dunia Pada Berbagai Periode

Bagi hampir keseluruhan periode adanya manusia du bumi, reit perkembangan penduduk tahunan dunia hampir-hampir mendekati nol. Fenomena perkembangan penduduk cepat (ledakan penduduk) merupakan fenomena yang muncul dalam abad-abad terakhir.

Kemajuan pesat dalam perkembangan penduduk jumlah manusia pralel dengan penemuan-penemuan besar, yaitu penemuan sisten pertanian, mulai kehidupan perkotaan dan perdagangan, pengendalian kekuatan-kekuatan non-manusiawi, dan revolusi teknologi.

Dikawasan Negara-negara berkembang tidak saja menonjol ciri reit perkembangan penduduk yang cepat, tetapi juga kawasan ini dijumpai sejumlah Negara-negara raksasa ditinjau dari segi jumlah penduduk.

Perkembangan Penduduk Jawa Abad ke-19

Di Indonesia, sekalipun untuk jawa, informasi atau data demografi abad ke-19 yang tersedia sangat terbatas. Bahkan informasi yang sangat dasar seperti angka-angka jumlah penduduk sering merupakan suber perdebatan. Para ahli pada umumnya berpendapat adanya under enumeration bagi angka-angka jumlah penduduk resmi awal abad ke-19. Namun angka-angka tersebut seperti angka sensus Raffles masih dipandang bermanfaat.bahkan ada penulis yang walaupun mengakui angka raffles terlalu rendah untuk penduduk jawa dipermulaan abad ke 19 telah mengambil data "sensus" raffles tersebut sebagai starting point.

Breman berpendapat bahwa angka-angka pertambahan penduduk jawa abad ke-19 atas dasar angka-angka resmi lebih tinggi dari pada kenyataan yang sesungguhnya walaupun dibandingkan dengan abad-abad sebelumnya dan dengan masyarakat praindustri lainnya, jawa mengalami pertambahan penduduk sangat cepat.

Alasan-alasan terpenting yang umumnya dikemukakan untuk menerangkan perkembangan penduduk cepata dijawa berkisar pada :

1.      Terjadinya perbaikan tingkat hidup dari penduduk pribumi

2.      Meluasnya pelayanan kesahatan kongkritnya adalaha introduksi vaksinasi cacar, dan

3.      Perwujudan ketertiban dan perdamaian oleh pemerintah belanda.

 

 

Penduduk Indonesia di Abad ke-20

Pada zama sebelum Indonesia merdeka pengumpulan data jumlah penduduk yang lebih seksama mancakup seluruh wilayah Indonesia dilaksanakan untuk pertana kali pada tahun 1920 yang dikenal sebagai sensus penduduk 1920.jumlah penduduk Indonesia pada tahun itu diperkirakan sebanyak 49,3 juta dan jawa 35.0 juta (colonial verslag, beberapa penerbitan). Setelah itu sudah lima kali pengumpulan data penduduk melalui sensus yaitu satu kali sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1930, dan empat kali setelah Indonesia merdeka, masing-masing pada tahun 1961,1971,1980, dan 1990. Data jumlah penduduk dari keempat sumber ini cukup dapat dipercaya.

Dalam masa 60 tahun terakhir antara 1930-1990 jumlah penduduk Indonesia hampir menjadi tiga kali lipat. Suatu perkembangan penduduk terlah terjadi di Indonesia dalam jangka 5 dekade terkahir hingga tahun 1980. Namun pada periode 1980-1990 reit perkembangan penduduk Indonesia secara keseluruhan telah menurun menjadi sekitar 2,0 persen pertahun. Reit perkembangan penduduk tahun yang sedang berlangsung dewasa ini lebih rendah di pulau jawa disbandingkan dengan di kebanyakan pulau-pulau diluar jawa

 

 

Ahmad Ali semester 5_tugas 1_demografi_ilmu kependudukan

Ahmad Ali Nidaulhaq

1113054000027

PMI 5

Tugas 1_Mata Kuliah Demografi_ Ilmu Kependudukan

Pengertian Demografi

Demografi secara etimology (kebahasaan) berasal bahasa Latien, kata 'demograhie' terdiri dari dua kata yaitu  demos dan graphien, demos artinya penduduk dan graphien berarti  catatan, bahasan tentang sesuatu. Secara etimology  makna demografi adalah catatan atau bahasan mengenai penduduk suatu daerah pada waktu tertentu.

Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk, terutama tentang fertilitas, mortalitas, dan natalitas. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, dan karakter demografis lainnya, serta bagaimana faktor-faktor ini berubah dari waktu ke waktu (Haupt, dan Kane, 1991).

Ada juga yang berpendapat bahwa demografi adalah studi tentang interaksi tingkat perkembangan dari 3 komponen (kelahiran, kematian dan migrasi) dan studi tentang dampak dari perubahan komposisi dan perkembangan dari penduduk (Hawthorn, 1970). Demografi juga merupakan ilmu statistik dan matematika yang mempelajari ukuran, komposisi dan persebaran penduduk serta perubahannya pada suatu kurun waktu melalui proses fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi serta perubahan penduduk (Boque: 1969).

Berikut ini pengertian demografi menurut beberapa ahli.

Menurut Multilingual Demographic Dictionary, demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).

Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959), demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial, dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status).

Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk.

 

II.          Pengertian Kependudukan

Kependudukan  adalah  hal  ihwal  yang  berkaitan  dengan  jumlah,  struktur, umur,  jenis  kelamin,  agama,  kelahiran,  perkawinan,  kehamilan,  kematian, persebaran, mobilitas  dan  kualitas  serta  ketahanannya  yang  menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Pakar kependudukan memberikan definisi kependudukan antara lain Ananta (1993:22) yaitu: Kependudukan, studi kependudukan  mempelajari variabel-variabel demografi, juga memperhatikan hubungan (asosiasi) antara perubahan penduduk dengan berbagai variabel sosial, ekonomi, politik, biologi, genetika, geografi, lingkungan dan lain sebagainya.

Definisi kependudukan menurut Ananta tersebut menunjukkan setidaknya terdapat dua variabel yang terkait dengan kependudukan yaitu yang pertama, variabel demografi yaitu  mortalitas (mortality), fertilitas (fertility) dan migrasi (migration) yang saling mempengaruhi terhadap jumlah,  komposisi, persebaran penduduk. Yang kedua, variabel non demografi yang dimaksud misalnya pendidikan, pendapatan penduduk, pekerjaan, kesehatan, dan lain-lain.

Jadi, kependudukan sebagai studi (Population studies) memberikan informasi yang lebih komperhensif  mengenai sebab-akibat dan solusi pemecahan masalah dari munculnya fenomena demografi.

Kependudukan sebagai sebuah multidisiplin  ilmu (studies) yang memfokuskan pada berbagai persoalan kehidupan manusia menunjukkan space kependudukan yang sangat luas. Keluasan studi kependudukan memungkinkan untuk memberikan penjelasan fenomena sosial, budaya, ekonomi, ketahanan, lingkungan fisik yang dihadapi oleh penduduk baik dalam wilayah pedesaan pertanian, pesisir maupun perkotaan.

 

Persamaan dan Perbedaan Demografi dengan Kependudukan

Persamaan demografi dengan kependudukan adalah:

1.             Sama-sama mempelajari tentang kependudukan.

2.             Sama-sama mempelajari penduduk sebagai suatu kumpulan (agregates atau collection), bukan mempelajari  penduduk sebagai individu.

Perbedaan antara analisis demografi dan studi kependudukan umpanya telah dilakukan oleh Hauser yang menyatakan bahwa.

1.             Analisis demografi merupakan analisis statistik terhadap jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk, serta komponen-komponen variasinya dan perubahan.  Jadi analisis demografi lebih bersifat matematis.

2.             Studi kependudukan mempersoalkan hubungan antara variabel demografi dan variabel dari sistem lain.

 

VI.        Contoh Kasus

Berdasarkan Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2012 adalah sebanyak 237. 641. 326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118. 320. 256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah pedesaan sebanyak 119 321 070 jiwa (50,21 persen). Penyebaran penduduk menurut pulau-pulau besar adalah.

1.             Pulau Sumatera yang luasnya 25,2 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3 persen penduduk,

2.             Jawa yang luasnya 6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen penduduk,

3.             Kalimantan yang luasnya 28,5 persen dihuni oleh 5,8 persen penduduk,

4.             Sulawesi yang luasnya 9,9 persen dihuni oleh 7,3 persen penduduk,

5.             Maluku yang luasnya 4,1 persen dihu\ni oleh 1,1 persen penduduk, dan

6.             Papua yang luasnya 21,8 persen dihuni oleh 1,5 persen penduduk.

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pulau Jawa adalah pulau yang luasnya 6,8 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia. Pulau Jawa dihuni oleh 57,5 persen penduduk. Hal tersebut menunjukkan bahwa di Pulau Jawa terdapat kepadatan penduduk. Karena ibu kota terdapat di Pulau Jawa, penduduk Indonesia sebagian besar melakukan perpindahan tempat tinggal menuju ke Pulau Jawa.

Dampak yang di timbulkan dari ketidakmerataan penduduk diatas antara lain:

Ø  Pengangguran, tidak seimbangnya lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja.

Ø  Kriminalisasi di kota besar, dengan banyaknya pengangguran maka mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan sosial di kalangan massyarakat.

Ø  Berkurangnya daerah resapan air di kota besar, karena padatnya wilayah oleh pemukiman penduduk.

Ø  Dan masih banyak yang lainnya.

 

Daftar Pustaka

Santoso Soeroso, Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan di Indonesia  (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2002), hal. 2.

http://www.ketut.web.id/2009/11/pengertian-demografi.html. Di akses tanggal 20 Maret 2012, pukul 01.12 WIB

Widyago. Pengertian Kependudukan. http://widyago.wordpress.com/2011/04/03/pengertian-kependudukan/. Diakses tanggal 20 Maret 2013, pukul 01.29 WIB

Dasar-Dasar Kependudukan. http://tuloe.wordpress.com/2009/06/20/dasar-dasar-ilmu kependudukan/. Diakses tanggal 20 Maret 2012, pukul 20.08 WIB

Said Rusli, Pengantar Ilmu Kependudukan (Jakarta: LP3ES, 2012), hal. 2.

 

 

 

 

 

Cari Blog Ini