Selasa, 31 Maret 2015

Sarah Fauziah Audina_Tugas ke-3_Life History

Sekilas Tentang Bustanul Arifin

Bustanul Arifin adalah peneliti dan insinyur memimpin di Institut Nasional Indonesia Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dengan latar belakang Orbit Penentuan dan Kontrol, sistem termal dan simulasi, analisis Misi, dan Sistem Antariksa Teknik. Untuk orang yang berasal dari negara berkembang seperti Indonesia, antusiasme dan minat di sektor ruang cukup baik. Pada dasarnya, ruang adalah kata mempengaruhi kehidupan Bustanul ketika ia masih remaja. Cintanya di sektor ini telah membawanya ke Institut Teknologi Bandung (ITB) Indonesia, tempat di mana dia mendapat semua keterampilan dasar dalam Aeronautics dan Astronautics, dan kemudian pergi ke Luar Angkasa Internasional Universitas Perancis, dan akhirnya menghadiri BUAA International Graduate Summer School di Beijing 2011. Dalam rangka meningkatkan kemampuan juga, ia telah berafiliasi dengan beberapa forum internasional dan menghadiri beberapa konferensi internasional / Seminar. Dia juga direpresentasikan sebagai delegasi Indonesia selama beberapa International Korporasi antara LAPAN dan Agensi Luar Angkasa lainnya, seperti Roscosmos dan JAXA. Sementara untuk membuat hidup lebih bermakna, dalam waktu luangnya ia suka bepergian dan menikmati bermain bulu tangkis, juga membaca, memasak, dan menonton film Kungfu.

 

Lebih lengkap ....

Buatanul Arifin laki-laki kelahiran Jakarta, 23 Maret 1977 ini anak dari bapak Ahmad Jacob Senakip dan ibu Siti Marchamah merupakan anak ke empat (4) dari emapt bersaudara. Merupakan anak yang sangat membanggakan untuk keluarganya. Ia lahir di tengah-tengah keluarga yang sederhana yang beralamat di Jl. Kemayoran Gempol RT 009 RW 06 No. 5 Jakarta 1030 dikenal sebagai anak yang baik dimata keluarga, sahabat, dan tetangga nya. Saat ia kecil ia sudah ditinggal oleh ayahnya dan ia di didik oleh orang tua tunggal yaitu Ibunya yang tidak pernah lelah mengurus, merawat dan menjaganya. Walaupun menjadi orang tua tunggal, ibunya mampu mendidik anak-anaknya dengan sangat baik.

Menurut penuturan Ibunya Siti Marchamah dari kecil ia memang gemar sekali belajar, dan membaca buku, bahkan saat ia ke kamar kecil pun ia selalu membawa buku bacaan. Setelah ia membaca ia mengumpulkan anak-anak yang usianya lebih kecil dari ia dan ia bacakan buku yang telah ia baca kepada anak-anak itu. Ibunya tidak pernah merasa susah dan repot mengajarinya belajar "buat ibu si neng enggak susah ngajarin bustanul, gak harus di suruh-suruh buat belajar dia mah udah belajar sendiri, kadang ampe ke kamar mandi ajah dia bawa neng bukunya, ampe saya sendiri ajah heran" begitu penuturan ibu yang sangat cantik ini. Bustanul memang memiliki kemauan belajar yang tinggi dan tekun tanpa harus orang tuanya menyuruhnya untuk belajar. Untuk mengisi waktu luangnya ia suka bepergian dan menikmati bermain bulu tangkis, membaca, memasak, dan menonton film Kungfu.

Sejak kecil Bustanul dikenal sebagai anak yang gigih. Dia tidak takut terhadap apapun bahkan saat dia lulus dari SMA dan masuk ke salah satu perguruan tinggi terkenal di Indonesia ia tidak takut untuk mengundurkan diri dari universitas tersbut dan mencoba lagi dari awal. "Mas Nung mah gigih banget de dulu udah di terima di UI ajah dia ngundurin diri, ampe dapet lagi di STAN eh dia ngundurin diri lagi, ya mugkin emang dia gak srek kali ya ama sekolahnya ampe akhirnya dia di terima di ITB eh ampe sukses deh kaya sekarang" ujar bapak Okto yang merupakan saudaranya.

Ia bersekolah di sekolah yang biasa-biasa saja, sewaktu Sekolah Dasar (SD) ia bersekolah di SD N 06 Petang Jakarta. Murid dari ibu Sainah ini di kenal sebagai anak yang pandai dan berprestasi. "Bustanul mah waktu SD pinter banget neng, baik lagi sama temennya, kalo pembagian rapot diamah dapet pringkat mulu neng" begitulah kira-kira penuturan ibu Sainah. Sewaktu Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia mulai memilih sekolahnya sendiri, ia tidak mau sekolah nya di pilihkan oleh orang tuanya, ia memilih bersekolah di SMPN 79 Jakarta. "waktu SMP sama SMA mah Bustanul mah milih sekolah sendiri neng, ampe daftar ajah sendiri gak mau di daftarin" begitu penuturan ibunya. Di SMP ia didik oleh seorang guru yang hebat bernama bapak Gumarang. Menurut pak Gumarang  "Sewaktu ia di SMP dia mah anak yang baik, pinter, berprestasi dan mudah bergaul sama temen-temennya". Saat ia lulus SMP dan ingin melanjutkan pendidikannya di SMA pun ia memilih sekolahnya sendiri di sekolah yang ia inginkan yaitu di  SMAN 41 Jakarta dan di didik oleh guru bernama bapak Andi. Dimata guru-gurunya mulai dari SD, SMP, dan SMA ia memang dikenal sebagai anak yang gemar membaca, belajar dan berprsetasi menjadi murid  kebanggaan bagi tempat ia bersekolah.

Setalah ia lulus dari bangku SMA ia melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Awalnya ia melanjutkan pendidikan di UI (Universitas Indonesia), tetapi kurang pas di hatinya akhirnya ia pun mengundurkan diri. Lalu ia mendaftarkan disi di STAN (Sekolah Tinggi Akutansi Negara), sewaktu di STAN ia seangkatan dengan Gayus Tambunan, tetapi tidak sampai lulus ia pun mengundurkan diri dan pindah ke ITB (Institut Teknologi Bandung). "Bustanul mah dulu udah di terima di UI terus menurut dia gak srek dia ngundurin diri neng, tapi si uang masuknya kembali 80% lah karna ibu kan bikin surat pernyataan tuh, trus di STAN juga gitu neng, ya ibu mah ikut ajah maunya dia gimana" ujar penuturan ibu cantik ini. Walaupun ia berpindah-pindah kuliah ia tidak mengeluarkan biaya karena ia di terima di UI, STAN dan ITB dengan hasil tesnya sendiri. Ia di ITB mengambil program studi Aeronautics Astronautics dan lulus dari ITB pada Maret 2002. Setelah lulus dari ITB ia mencari pekerjaan. Awal karirnya ia bekerja di sebuah pabrik di daerah Tangerang selama beberapa bulan. Karirnya mulai melesesit diantaranya:

·         Pada bulan April 2002 sampai dengan Desember 2002 ia bekerja di LP3N sebagai Dosen Teknologi Informasi.

·         pada Desember 2002 samapai dengan September 2003 ia bekerja di PT. AIRLINES INDONESIA sebagai Staf Depertemen Teknik. Tidak lama berselang perusahaan tersebut pun bangkrut dan ia pun mencari pekerjaan lain.

·         Pada Oktober 2003 - Desember 2003 di PT. ADAM AIR sebagai
Staf Teknik Departemen
. Samapai akhirnya ia dipercaya untuk mendirikan Adam Air. Ia di percaya untuk mendirikan dan mengurus Adam Air. Mulai dari mencari atau merekrut karyawan, pilot, staf, dan teknisi-teknisi pesawat samapai mencari mesin-mesin samapai akhirnya pesawat tersebut bisa berjalan. Tidak lama beselang ia mengikuti tes Pegawai Negri Sipil (PNS) ia pun lulus dan di terima menjadi PNS, tetapi menurut ia kurang pas, dan akhirnya ia bekerja di sebuah perusahaan milik Prancis selama tiga (3) bulan.

·         Pada Desember 2003 - Juli 2009 Lembaga Nasional Indonesia Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Peneliti dan Thermal Insinyur
1.  Analisis dan mendukung semua subsistem termal untuk satelit LAPAN semua dan menjadi pemimpin insinyur termal untuk Inasat-1 (2004-2005), G2-Sat (2006-Juni 2008)

2. Orbit Analisis dan Misi G2-Sat (2006-Juni 2007).

Setelah bekerja di perusahaan perancis ia memutuskan melanjutkan pendidikannya di salah satu universitas di Strasbourg, Prancis bernama International Space University (ISU), ia pun mendapatkan beasiswa penuh mulai dari biaya pendidikan, makan, tempat tinggal dan uang saku selama 1 (satu) tahun setengah. mengambil program Studi Luar Angkasa. Ia lulus dari International Space University (ISU) pada Agustus 2010.  Dari prancis pun ia sempat berpindah ke Jerman untuk magang beberapa bulan yaitu, pada Mei-Agustus 2010 sebagai  Intership di Active Ruang Technologies (AST), Berlin, Jerman Thermal Insinyur. Dengan tugasnya Membuat Teknik Evaluasi (Technical Assesment), Jadwal, dan Total Biaya MicroGEM dari fase A ke Tahap D. Dan setelah itu ia pun memilih untuk kembali ke Indonesia. Setelah ia menamatkan pendidikannya di Strasbourg, Prancis ia bekerja kembali di indonesia diantara :

·         Oktober 2010 - National Institute Hadir Indonesia Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

·         Oktober 2010 - Februari 2013 Gemini Inovasi, Kanada Peneliti muda di Kapal Deteksi dan Identifikasi Sistem.

·         July 2012 - 2014 October Ruang Generation Advisory Council (SGAC), Wina – Austria Nasional Point of Contact (NPoC) untuk Indonesia.

·         Januari-Desember 2012 Timbal data paket CCSDS dengan tugas

1. Memberikan rekomendasi paket data yang paling tepat untuk CCSDS satelit LAPAN A3

2. Sebagai seorang pelatih di CCSDS paket lokakarya data pada LAPAN .

·         Januari-Desember 2013 dengan tugas sebagai:

1. Peneliti dan Enginner IR Bolomoter untuk satelit LAPAN A4: Misi Kebutuhan IR Sensor bolometer untuk LAPAN A4 mikrosatelit

2. Tim Teknisi konsorsium satelit Indonesia: INASAT.

·         Mei 2013 - Februari 2015 The International Academy of Astronautics (IAA), Italia
Kelompok
studi 3.14 di Umum / Access Manusia Swasta ke Space

Setelah lulus dari ISU dan bekerja ia pun kembali mendapatkan beasiswa penuh untuk  melanjutkan pendidikannya di International Graduate Summer School di Aeronautics dan Astronautics, Beijing, Cina dan lulus pada Juli 2011. Selain kuliah ia pun mengikuti beberapa pelatihan dan woekshop diantaranya:

·         16 November 2011 Workshop: Sosialisasi Peran ICT dalam Pengelolaan Karya Tulis Ilmiah dan Perpustakaan LAPAN.

·         16-14 Juli 2012 Workshop of Geometric dan Radiometri Koreksi (LAPAN, Indonesia)

·         16 Oktober – 30 November 2013: Pengembangan Penginderaan Jauh Sensor untuk Pemantauan Lingkungan Tropis Lahan Gambut: IR microbolometer dan analisis Misi di Universitas Hokkaido, IR sensor di ISAS-JAXA Sagamihara, IR Sensor di EORC-JAXA Tsukuba, Optical Sistem di Genesia Corporation, dan mikrosatelit di Universitas Tohoku.

Selain mengikuti beberapa pendidikan dan workshop ia pun juga mengisi seminar diantaranya:

·         18-21 Oktober 2010 Isnet / NARSS SEMINAR on "Menjembatani Gap melalui teknologi satelit.

·         16-18 Desember 2010 International Summit I-4 (Ikatan Ilmuan Indonesia Internasional)

·         22-23 November 2011 Simposium Internasional "Komunikasi Publik Sains Dan Teknologi (PCST) di BPPT, Indonesia

·         6 Desember 2011 Seminar Hak Kekayaan Intelektual Indonesia di BPPT, Indonesia

·         27-29 September 2012 Ruang Generasi Kongres (SGC) di Naples, Italia

·         01-05 Oktober 2012 ke-63 International Astronautical Congress (IAC) di Naples, Italia

·         19 September 2014 Simposium Ilmiah Pengembangan Teknologi Satelit 2014 di Bogor, Indonesia.

Selain mengikuti pendidikan formal ia pun mengikuti beberapa lembaga pendidikan non formal diataranya :

·         Space Generation Advisory Council (SGAC)

·         International Academy of Astronautics (IAA),

·         Inter Islamic network on Space Technology and Application (ISNET)

Terkadang ia mendapatkan tugas-tugas tambahan karena pendidikannya diantaranya ialah :

·         Penanggung Jawab RUU Hukum Ruang Indonesia di Satelit Technology Center

·         Sebagai seorang pelatih di Geometric dan Radiometri lokakarya Koreksi, terutama dalam Penentuan Orbit Menggunakan GPS

·         Sebagai penghubung di LAPAN Satelit Technology Center jika ada perusahaan atau orang yang ingin perusahaan dengan LAPAN, baik di bidang Teknik atau aplikasi

·         Memberikan ceramah dalam kursus pelatihan di LAPAN

Beberapa penghargaan yang telah ia capai ialah diantaranya:

·         Pendanaan SUPARCO untuk menghadiri Koferensi Internasional kedua di Ruang (ICS) 2014 di Pakistan

·         Konferensi dan gelar Beasiswa non dari Kementrian Negara Riset dan Teknologi Departemen (2012)  untuk menghadiri IAC 2012 di Naples

·         Calon MVP di SGAC Fusion Forum 2012

·         Beasiswa Pemerintah Prancis (2009-2010)

·         Peneliti Muda Terbaik di LAPAN (2007) dengan penelitian di "Orbital Pemanasan Analisis Harga di G2-Sat"

·         Kepala peneliti dan manajemen Proyek untuk proyek "Desain Satellite Alat SDS Pro Vers. 10" di LAPAN (Jan 2007-Desember 2007)

 

Dalam hidupnya Bustanul Arfini ini memiliki pandangan hidup yang ia pegang hingga saat ini yaitu "Selalu berpikir positif dan menerima terhadap segala sesuatu yang kita alami" ujar Bustanul. Sosok yang menyukai sekali Science dan Matematika ini ketika di tanya mengenai cita-citanya ia pun menjawab "Alhamdulillah yah neng saya udah ke 25 negara dari 3 benua Cuma Australia ajah nih yang belum, Cita-cita saya mah neng pengen menjadi Ketua ISNET, organisasi Islam dunia di bidang Space Technology and Application" ujarnya.

Bustnul Arifin juga dikenal sebagai orang yang taat beragama. Ia didik oleh ibunya dengan agama yang baik. Sewaktu kecil ia belajar mengaji bersama dengan temannya Kusnandar, dan diajar oleh seorang guru mengaji bernama M. Rusli Amin. Walaupun saat ini ia tidak lagi belajar mengaji seperti waktu ia masih kecil tetapi di tengah kesibukannya sampai saat ini ia rutin mengikuti majelis taklim bersama teman-temannya. Dimata M. Rusli Amin sebagai guru mengajinya ia memang orang yang taat beragama, tidak sombong, tidak lupa dengan orang tua dan keluarganya, terutama Ibunya, ia juga tidak pernah lupa melaksanakan Sholat lima waktu serta mengikuti pengajian-pengajian yang diadakan.

Sewaktu kecil ia memang tidak banyak sekali bermain, ia lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca buku di karenakan juga tidak ada yang sepantara dengannya di rumah karena ia merupakan anak yang paling kecil, tetapi dimata tetangganya ia dikenal sebagai orang yang ramah, baik hati dan tidak sombong mengingat suksesnya ia. Ia juga tidak melupakan bahwa bertentangga itu sangat penting, sehingga ia tidak sombong dengan tentangganya. Dimata keluarga ia juga dikenal sebagai anak yang baik, tidak sombong, dan tidak pernah melupakan keluarga terutama Ibunya.

Adik dari Siti Mahmudah, Siti Nurhayah, dan M. Furqon ini memang adik yang sangat membanggakan bagi kakak-kakaknya. Ia tidak pernah menyusahkan kakak-kakaknya karena memang ia dikenal sebagai anak yang mandiri. Menurut Siti Mahmudah ade saya yang satu ini mah mandiri banget de, gak pernah nyusahin kakak-kakanya. Belajar sendiri, daftar sekolah sendiri cari beasiswa juga sendiri" ujarnya, Kedekatan antara adik dan kakak ini sangat baik, tidak pernah bertengkar. Mereka bertengkar hanya sekedarnya saja itupun sewaktu ia mereka sama-sama kecil. Sehingga sampai kedua kakak perempuannya menikah dan mempunyai keluarga kecilnya sendiri hubungan mereka pun tetap terjalin dengan baik. Mereka tetap saling tolong menolong jika ada diantara mereka yang mengalami masalah ataupun kesusuahan. "Sampe sekarang kita udah nikah kalo lagi kumpul mah masih tetep kaya dulu neng Cuma sekarang kan nambah anggotanya saya ama kakak saya udah pada bawa anak sama suami. Dia juga ngayomin banget anak-anak kakak kalo lagi belajar pokoknya bangga banget deh kakak sama dia mah" ujar perempuan cantik bernama Siti Nurhaya.

Dimata Desi, Apri, dan Ibnu sebagai sepupunya, ia dikenal sebagai saudara yang asik di ajak bermain, ngobrol bahkan menanyakan PR sewaktu sekolah. Samapai saat ini pun kedekatan mereka tidak berkurang, mereka tetap ngobrol, bermain hanya saja topik pembicaraannya yang mungkin sudah berbeda. Sementara dimata Epriyadi Akbar (Almarhum) dan Ahmad Zamzami ia dikenal sebagai saudara ipar yang baik. "Saya mah sama mas nung ini udah kaya kakak ade ajah neng walaupun kita cuma saudara ipar, saling tolong menolong pokoknya udah gak ada jarak deh antara kita. Kadang kita ngomongin kerjaan, ngomongin liburan yah seru ajah ngobrol ama bustanul mah udah kaya ade kandung ajah" ujar Ahmad. 

Sementara dimata teman bermain, sekolah sekaligus sahabat-sahabatnya Kusnandar, M. Taufik, Abdul Karim, Michael Safyan, Edward Ross, dan Yuval Brodsky ketika ditanya mengenai sosok Bustanul ini mereka pun kompak menjawab "dia mah baik banget neng walaupun dia udah suskses kaya sekarang dia gak pernah lupa sama temen-temennya masih tetep nongkrong bareng kalo dia lagi libur sayang ajah dia belum nikah neng hehehe". Ujar kelima temannya.

Ditengah karirnya yang sukses ia memang belum memiliki seorang pendamping hidup, padahal jika melihat betapa sukses nya ia tidak menutup kemungkinan banyak sekali para gadis yang ingin menikah dengannya. Tetapi memang ia belum ingin menikah, karena ia masih ingin tinggal bersama ibunya. Baginya ibu merupakan sosok yang paling penting. Melihat ibunya bahagia itu sudah cukup bagi dirinya. Ia takut jika nanti tidak bisa membagi waktu untuk ibunya jika menikah nanti. "saya mah neng yang penting ibu saya ajah kalo istri mah kalo udah waktunya dan ketemu sama jodoh yang pas juga bakal nikah neng. Lagi saya masih fokus sama orang tua dan karir dulu neng, ya doain ajah yang neng biar cepet ketemu jodohnya hehehe" ujar pria bergolongan darah O ini.

Semenjak kecil ia memang tidak gampang sakit, ia dikenal sebagai anak yang kuat. Jika ia sakit itupun hanya penyakit yang wajar. "Bustanul mah dari kecil sakitnya paling panas, pilek, batuk yah kaya anak-anak yang lain, kalo sekarang-sekarang ini paling dia mah Cuma sakit karena kecapean ajah si neng" ujar ibu. Mengingat ia memang belum memiliki pendamping hidup, jadi ketika ia mengalami kondisi yang kurang sehat atau kecapean dengan pekerjaan maka sang ibu lah yang akan mengurusnya. Sang ibu akan merawatnya sampai ia sembuh. Sang ibu malaikat tak bersayap ini akan merawat ia dengan baik tanpa kenal lelah baik ketika ia sedang sakit ataupun tidak.

Melalui pekerjaan yang ia lakukan dan karirnya ia pria kelahiran Jakata ini mampu meningkatkan taraf kehidupannya. Ia memang pantas mendapatkan penghasilan yang layak  atas usaha dan kerja kerasnnya selama ini. Awal kehidupannya memang ia tidak seperti sekarang, tetapi sekarang ia telah mampu mengangkat derajat orag tua dan keluarganya. Ketika ditanya mengenai pengahasilan ia memang tidak menjawab secara pasti berapa pengahasilannya selama sehari, seminggu ataupun sebulan. Ia hanya menjawab "buat pengahsilan mah alhamdulillah neng cukup untuk kehidupan saya dan ibu yah kira-kira si sekitar 10 jutaan neng kan gaji PNS" begitulah katanya. Ia memang tidak mau memamerkan pendapatannya ketika ditanya oleh seseorang.

Ketika ditanya mengenai pengeluaran pun ia juga tidak ingin menjawabnya. Menurutnya pengeluaran yang ia keluarkan masih standar dan cukup untuk di tabung. Ia memang selalu ingat bahwa dia harus menabung untuk masa depan ia dan ibunya. Karena banyak hal yang bisa saja terjadi kapan pun. "pengeluaran saya mah neng masih standar-standar ajah lah namanya pengeluaran pasti gak tentu lah berapa banyak yang keluar per hari, minggu, tapi kalo di itung perbulan mah kira-kira 5-6 juta lah perbulan. Sisanya kan masih bisa kita tabung kan biarpun saya udah gede tetep ajah nabung itu penting neng" ujar pria kelahiran 1977 ini.

Dimata tetangganya ia merupakan pemuda yang berjiwa sosial tinggi. Ia rajin sekali mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang ada di lingkungan rumahnya. Setiap hari libur ketika di lingkungan rumahnya sedang mengadakan kerja bakti ia selalu menghadirinya ia selalu ikut kerja bakti bersama warga yang lain. Jika ia memang tidak bisa mengikuti kerja bakti ia pasti meminta tolong ibunya untuk membelikan makanan ringan untuk mereka yang sedang melakukan lerja bakti. "dia mah mbak orangnya baik kok, setiap kegiatan yang diadakan pasti dia dateng ikut serta gitu, yah paling kalo dia gak bisa dateng dia pasti ngasih sesuatu buat warga". Ujar ibu pipin tetangga dekat rumahnya.

 

M, Fahmi Nurdin_Pmi4_Tugas2_Life History

Nama                           : M. Fahmi Nurdin

Jurusan/Semester         : PMI/4

NIM                            : 1113054000023

 

Kali ini saya akan membahas Life History seseorang, yang menurut saya orang tersebut sangat memotivasi saya. Sosok yang berwibawa, penuh dengan sikap dan akhlak yang baik untuk dicontoh. Ialah guru saya tercinta Al Ustadz Ahmad Khotib. S. Ag.

Beliau lahir di Tangerang Selatan, tepatnya di kampung Rawa Buntu pada tanggal 12 November 1965. Buah hati dari sepasang orang tua yang berjasa dalam hidupnya, Bpk. H. Dimroh dan Ibu HJ. Tiha.

Ustadz kecil mengawali pendidikan disekolah ayahnya, di MI Nurul Falah Ciater Barat. Selesai Madrasah beliau melanjutkan sekolahnya di Madrasah Tsanawiah (MTS) di daerah Serpong. Setelah selesai Tsanawiah, beliau melanjutkan pendidikannya di salah satu pondok pesantren di daerah Bogor, yang bernama Darul Tafsir. Sampai pada tahun 85 beliau pun menyelesaikan pendidikan tingkat Madrasah Aliyah nya dan pulang ke Serpong kembali.

Seusai belajar selama beberapa tahun, beliau pun mulai meniti karir dan mulai mengabdi di sekolah tempatnya belajar dahulu. Yaitu di MI Nurul Falah Ciater Barat.

Pada tahun 92 beliau melepas masa lajang nya dan menikahi seorang gadis, yang kini menjadi sahabat setia nya dikala bahagia maupun sulit. Hingga saat ini mempunyai seorang anak yang bernama M. Khoir Afandi.

Masa pendidikan ustadz tidak sampai di tingkat MA saja, beliau meniti kembali pendidikannya di perguruan tinggi, dan menyelesaikan S1 nya pada tahun 94, dengan gelar Sarjana Agama.

Seiring berjalannya tahun, orang tua beliau mengundurkan diri untuk pensiun dari jabatan Kepala Sekolah, dikarenakan sudah lanjut usia. Akhirnya beliau pun meneruskan amanah tersebut. Ayahanda pensiun pada tahun 2009, dan beliau pun naik menjadi kepala sekolah di tahun tersebut.

Karir nya pun berlanjut naik, tidak lama dari kenaikannya menjadi kepala sekolah, pada tahun yang sama, beliau di amanahkan menjadi ketua KKM (Kelompok Kerja Madrasah) Se-Kec. Serpong. karir beliau di masyarakat pun tidak kalah dengan karir pendidikannya. Segudang ilmu yang dimilikinya menjadikan beliau panutan di masyarakat sekitar. Dan masyarakat pun memberikan amanah kepadanya untuk mengurusi keAmilan. Beliau juga menjadi guru, sekaligus imam bagi masyarakat di kampung tempatnya tinggal.

Ustadz Ahmad Khotib S. Ag, nama yang sederhana namun penuh history yang inspiratif dihidupnya. Begitupun penilaian masyarakat sekitar tentangnya.

 

Di masa kecilnya ustadz dididik agama oleh ayahnya, karena ayahnya seorang tokoh agama dikampungnya, ustadz pun sangat diperhatikan sekali keagamaannya. Kecil dididik dalam dekapan keluarga yang islami, dan remaja dididik di lingkungan pondok pesantren yang mengajarinya banyak hal, terutama ilmu agama.

Bpk. H. Dimroh, ayahanda tercinta ustadz ini lahir pada tahun 45'an, di rawa buntu tangerang selatan. Beliau memiliki isteri, ialah ibu dari sang ustadz, yang bernama Hj. Tiha. Ibunda merawat ustadz kecil sampai ia tumbuh besar. Lewat didikan beliau berdua lah sang ustadz kini menjadi orang yang berpendidikan.

Ustadz memiliki isteri, bernama Hayatun Nufus. Menikah pada tahun 2009. Isteri tercinta ini mulai mendampingi hidupnya dan karir sang ustadz. Menemani beliau dalam bahagia dan sulitnya. Lahir di Rawa Mekar Jaya Serpong Tangerang Selatan. Didesa kecil yang tidak jauh dari kampung sang ustadz. Ayah nya bernama abah H. Martan, dan ummi laila. Dari keluarga inilah isteri sang ustadz dididik dan dibesarkan.

Sang isteri berkarir menemani sang ustadz di sekolah tempat sang ustadz mengajar. Bertahun-tahun mendidik anak bersama disekolah tersebut, ustadz dan isteri pun mempunyai anak sendiri. Laki laki kecil nan mungil yang menjadi harapan nya berdua. Si kecil tersebut bernama Khoir Afandi. Anak yang tampan, berkulit putih, dengan rambut hitam yang lebat. Kini ia berusia 15 tahun, menduduki bangku sekolah kelas 3 Madrasah Aliyah didekat rumahnya. Tepatnya di Ciater Barat RT. 04/002 Kel. Ciater. Pada saat ini si anak sedang sibuk menghadapi UN.

Tempat tinggal sang Ustadz didaerah Serpong, tepatnya di kampung Ciater Barat RT. 04/002 Kel. Ciater Kec. Serpong Kota Tangerang Selatan. Kampung kecil tempatnya tinggal ketika beliau sudah menikah dengan sang isteri. Bersama membangun keluarga kecilnya di kampung ini. Rumahnya pun dari kecil, hingga sekarang menjadi besar nan asri.

Hobi nya memiliki tumbuhan menjadikan rumahnya banyak sekali tanaman disekelilingnya. Mulai dari pohon anggrek, pohon buah-buahan hingga pohon anturium beliau miliki. Hampir penuh halamannya dengan tumbuhan yang di tanamnya bersama isteri. Kebetulan sang isteri pun suka dengan tumbuhan.

Selain itu, ustadz juga mempunya hobi lain. Kesenangannya mengoleksi pohon hias tidak menjadikan beliau terpaku pada satu hobi. Beliau juga memiliki hobi yang lain. Ialah mengoleksi batu akik. Hobi yang sedang trend ini rupanya memang sudah di gemari beliau sejak lama, sebelum batu akik tren di jaman ini. Karena kesukaan nya terhadap batu akik. Tidak sedikit jumlahnya, beliau bahkan memiliki banyak batu akik hasil koleksi nya.

Mulai dari batu aseli Tangerang, hingga luar Tangerang, luar pulau jawa dan luar Indonesia pun beliau punya. Mulai dari batu yang harga nya menengah kebawah hingga batu yang harganya lumayan mahal beliau punya. Terkadang beliau menggosok sendiri batu akiknya, ada juga batu akik hasil beli.

Selain itu, sang ustadz juga memiliki beberapa ekor kucing. Kucing ini bukan hasil ia beli di toko. Akan tetapi kucing liar yang diam dirumahnya. Karena beliau sering memberinya makan dan baik terhadap kucing tersebut menjadikan kucing – kucing liar ini berdiam dirumahnya. Kesukaan nya terhadap kucing mengingatkan kita kepada hewan yang dipelihara nabi ini.

Karir mengajarnya sudah tidak diragukan lagi, dan keuletannya memanage sekolah warisan ayahnya membuat sang ustadz banyak memberikan manfaat. Terutama manfaat dikampungnya tinggal. Madrasah yang dipimpin nya kini tidak seperti dahulu. Kesan modern, religius dan syarat akan ilmu ini menjadi bukti kesabarannya meniti karir dan membangun institusi pendidikan yang bisa dibilang berkembang dan sukses.

 

 

 

Sekolah tempatnya mengajar tidak jauh dari rumahnya, setiap pagi hari beliau berangkat bersama isteri tercinta kesekolah tersebut. Bahasa Arab menjadi profesinya dalam mengajar. Guru yang lembut dan murah senyum itu mengajari muridnya dengan telaten. Sang isteri mengajar bahasa Indonesia.

Sang ustadz juga menjadi ketua Kelompok Kerja Madrasah di Kec. Serpong. Sejak 2009 beliau menjadi ketua Kelompok Kerja Madrasah tersebut. Mengiringi karir kepala sekolahnya, ternyata sang ustadz juga memiliki karir luar biasa diluar sekolah tempatnya memimpin.

Di masyarakat, ustadz juga dikenal orang yang lemah lembut, ramah dan bermasyarakat. Beliau sering menyisihkan waktu sibuknya untuk shalat berjamaah di musholah, beliau juga sering mengisi pengajian pada malam jumat di musholah dekat rumahnya. Tausyiah yang ringan namun syarat akan ilmu disampaikannya.

Ustadz juga sering memimpin dzikir dan tahlil tatkala dikampung tempatnya tinggal ada rumah yang berduka. Itu tradisi setiap malam hingga malam ke – 7. Beliau juga yang mengurusi mayit dikampung tersebut, sehingga beliau menjadi amil. Ialah orang yang mengemban amanah mengurusi mayit.

Tetangga disekitar pun menilai positif tentangnya. Karena kebaikan akhlaknya sehingga menutupi segala kekurangan yang dimilikinya. Saya pun menilai beliau sosok yang bisa untuk di contoh. Karena beliau memberi banyak contoh untuk orang – orang disekitarnya.

Jamillah_Pmi4_Tugas2_Life History

Life History

Muda, berbakat, dan cinta budaya. itulah yang mungkin terlintas dibenak banyak orang ketika mendengar pemuda berumur 28 tahun yang bernama Muhammad Amrullah atau yang saat ini lebih dikenal dengan nama kojek. Kojek merupakan panggilan nya sejak SMP karena sejak jaman SMP ia sering memakan permen Kojek.
 Lelaki yang saat ini tinggal di Jalan Bakti Rt 003 Rw 001 Nomer. 26 Sunter Jaya Tanjung Priuk Jakarta Utara ini  Lahir dari Rahim seorang ibu yang cantik jelita bernama Ika Waskita dan Ayah tampan nan gagah bernama M. Saman pada 13 November 1986 di sebuah rumah sakit yang terletak di Sunter Jakarta Utara.
Berbeda dengan bayi lain pada umumnya, Amrullah lahir dengan kondisi yang cukup berbeda. Ketika lahir, ia terkena penyakit kuning sehingga harus menempuh pengobatan medis sejak usia dini. Ia lahir dengan golongan darah A yang sama seperti ayahnya. Namun, dikarenakan penyakitnya ia harus segera mengganti darah (cuci darah) dengan darah O dikarenakan darah golongan A tidak lah cocok dengan tubuh mungilnya.
Satu dokter tidaklah cukup untuk menangani sakit yang dialami Amrullah kecil. Sehingga ia sampai harus ditangani oleh 7 (tujuh) orang dokter ahli sekaligus. Sang ibu yang sangat menyayanginya sampai tidak mementingkan rasa sakit yang dialami pasca melahirkan demi mengurus segala keperluan bayi mungil nya tersebut. Setelah satu minggu menjalani perawatan yang intensif, akhirnya keadaannya membaik dan Amrullah kecil diizinkan untuk pulang ke kediamannya.
Aam, begitulah panggilan sayang keluarga kepadanya. Pemuda berdarah Sumedang (Ibu) – Betawi (Ayah) ini adalah anak ke 3 (tiga) dari tiga bersaudara. Kakak pertamanya bernama Siti Ikhwani yang merupakan satu-satunya anak perempuan dari pasangan Ika Waskita dan H. Saman. Kakak keduanya bernama Fachrul Saifudin. Dimata kedua kakaknya, aam adalah sesosok adik yang penurut dan penyayang. Juga sesosok adik yang tidak rewel. Aam menjadi bontot yang disayang oleh kedua kakaknya.
Karena dari kecil tinggal di Jakarta, Aam hanya dapat mengerti bahasa Sunda. Namun, ketika untuk berbicara dengan bahasa Sunda maka Aam akan kesulitan. Aam tumbuh kembang menjadi seorang anak yang pemalu. Sampai-sampai ketika sang ibu menyuruhnya untuk membeli jajan di warung depan rumahnya ia tidak mau karena malu. Namun demikian, Aam juga tumbuh sebagai anak yang penurut dan penyayang orang tua.
Kakak-kakak Aam sudah menikah. Istri dari Fachrul Saifudin bernama Ana. Sang ibu telah menyuruhnya segera menikah. Namun ternyata ia tidak ingin terburu-buru untuk menikah. Ia takut kasih sayangnya terbagi antara Ibu dan Istrinya. Ia masih belum siap menjadi suami. Ibunya bercerita bahwa Aam pernah berkata bahwa ia akan menikah kalau usianya sudah 30 tahun saja.
Pernah suatu ketika sang ibu ingin diperkenalkan dengan teman dekat nya. Namun ketika sudah ingin dipertemukan, ia malah ragu dan akhirnya mengundur lagi pertemuan antara ibu dan teman dekatnya tersebut.
Aam bersekolah di SD 25. Namun, karena ayahnya pindah rumah. Maka ia pun ikut pindak dan kembali bersekolah di SD Kebon Kosong 16 Pagi. Saat SD, guru yang selalu diingat Aam adalah Ibu Sunarsih yang cantik jelita, baik hati, juga tegas. Menurut sang Ibu, ketika menempuh pendidikan Aam termasuk anak yang biasa-biasa saja. Tidak pintar, namun juga tidak bodoh.
Saat sore hari, Aam pergi mengaji bersama teman-teman sebayanya. Biasanya ia berangkat bersama Nutama Sumartianti sahabat baiknya sejak kecil. Nama guru ngajinya adalah Bapak Ustd. Munawir. Banyak rekan-rekan sebayanya yang juga ikut serta mengaji di pengajian tersebut.
Aam kecil bercita-cita ingin menjadi guru disaat dewasa kelak. Oleh karenanya, ia sangat rajin belajar dengan tekun agar senantiasa cita-citanya tercapai.
Saat SMP. Aam bersekolah di SMP 79 kemayoran. Yang diajar oleh ibu guru cantik bernama Ibu Ida. Aam juga pernah mengikuti kursus Bahasa Inggris di suatu lembaga bernama Beltris. Disaat anak-anak lain seusianya sedang asyik-asyiknya bermain, lain halnya dengan Aam yang memilih langsung pulang kerumah setelah bel yang menandakan jam pelajaran terakhir telah selesai. Sampai duduk dibangku sekolah menengah pertama. Fisik aam masih terbilang lemah, karena sampai smp ia masih suka sakit-sakitan dikarenakan penyakit yang dialaminya saat kecil dulu.
Tidak jauh berbeda dengan masa kecilnya. Aam masih terbilang anak yang pemalu, pendiam dan tidak banyak tingkah. Pernah suatu ketika, terjadi tauran antar sekolah. Niat untuk pulang kerumah, Aam malah tertangkap dan disangka ikut dalam tauran tersebut. hingga akhirnya orang tua nya dipanggil. Namun demikian, karena orang tuanya telah mengenal betul sifat anaknya, maka orang tuanya mempercayai penjelasan yang telah dijelaskan oleh anaknya tersebut.
"Si Aam mah kaga badung neng, dia mah kalo anak-anak laen umuran segitu lagi pada doyan-doyan nya maen, di amah kaga, malahan langsung pulang kerumah. Beda ama abangnya, abangnya mah suka keluyuran tau kemana. Pernah lagi itu bulan puasa abanya mesti diparanin dulu lagi maen dia. Padahal bentar lagi mao buka puasa. Si Aam mah boro-boro, emang dasar bocahnya aja kali ya pemalu" (Cerita sang Ibu sambil tengah mengenang masa kecil anak-anaknya).
Aam memiliki saudara bernama Aulia Karisma Putri yang sejak kecil memang sudah sangat dekat dengannya. Aulia Karisma Putri adalah anak dari Tantenya. Namun, sejak kecil Aulia memang sering tinggal di rumah Aam. Maka jadilah mereka seperti kakak adik yang sangat dekat.
Aam meneruskan Sekolah menengah atas (SMA) nya di Sma 5 Kemayoran. Salah satu guru nya adalah Bapak Hardi. Mata pelajaran yang paling disukainya adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Semakin bertumbuh dewasa, fisik Aam pun semakin kuat. Ia tidak lagi sering sakit-sakitan. Ia pun mulai menjadi pemuda yang pemberani atau lebih membuka diri terhadap pergaulan dengan teman-temannya. Sama halnya dengan anak-anak lain seusianya. Aam menjalani kehidupan Sma nya dengan banyak cerita. Ada suka dan duka. Penuh canda tawa juga derita. Bahkan galau pun pernah masuk kedalam coretan warna dalam kehidupan remajanya.
"Jaman-jaman Sma mah kaga bakalan bisa dilupain. Itu  masa-masa pencarian jati diri. Masa-masa paling suka duka dah pokonya" (Ujar sang Raper).
Ia menamatkan S1 nya di Universitas Persada Indonesia YA Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) jurusan Public Relations. Banyak sekali halangan serta rintangan yang dihadapinya saat mencapai kelulusan. Salah satunya ialah Idola nya sejak kecil, Ayah semata wayangnya telah berpulang menghadap sang maha pencipta pada Mei 2010. Namun demikian, hidup haruslah terus dijalani. Dengan usaha ddan kerja kerasnya akhirnya ia berhasil menamatkan Studinya tersebut.
Berawal dari coba-coba. Ia mengikuti kontes Hip Hpo Komunitas, seperti Hip Hop Asongan yang di adakan oleh Igor "saykoji". Kojek pun mulai berani tampil untuk mendaftar ke kontes yang lebih besar. Tiga bulan setelah mempelajari music Rap. Kojek memberanikan diri untuk mengikuti kompetisi rap battle di PRJ, Kemayoran, Jakarta yang diadakan oleh Trax FM dan Djarum Black. Ia pun langsung meraih juara ke-1.
Juri-juri dari rap battle tersebut terkesan dengan penampilan kojek yang membawakan rap secara berbeda dengan menyisipkan pantun-pantun jenaka, lugas, dan terdapat pesan moril di antaralirik-lirik lagunya. Yang membuktikan bahwa Kojek bukanlah sekedar rapper namun lebih menonjolkan Budaya Betawi. Ditambah lagi style Kojek yang unik dengan pakaian daerah khas ala pesilat-pesilat Betawi sekaligus memberikan imej tersendiri bahwa ia adalah seorang rapper betawi.
Kojek mengakui konsep music yang disuguhkannya berbeda dengan Hip Hop atau Rap kebanyakan di Indonesia. Dia memasukkan unsur berbalas pantun yang menjadi ciri khas Betawi. Dari sisi kostum ia bergaya ala Bang Jampang, salah satu legenda jawara Betawi. Yang dicirikan dengan sabuk berwarna hijau, celana boim, peci, serta sarung yang digantung di leher.
Pada awal kontes, sang ibu datang untuk melihat perform dari anaknya tersebut. Awalnya sang ibu tidak yakin bahwa anaknya dapat tampil di depan umum bahkan sekaligus untuk menyanyikan lagu bergendre Hip Hop yaitu ngeRap. Sang ibu sangat tidak menyangka bahwa anaknya ternyata mampu memperlihatkan bakat nya didepan banyak orang dan keluar menjadi juara pertama pula. Sang ibu sangat bangga tehadap anaknya tersebut.
"Ibu ga nyangka sama sekali itu si Aam bisa pede tampil didepan umum sambil nyanyi nyaanyi gitu. Juara pertama lagi. Padahal ga ada bakat seni dari saya ataupun bapaknya juga. Mungkin itu gara-gara dulu diganti kali ya darahnya, sekalian dimasukin darah seni haha" (Canda sang Ibu). Setelah dewasa sang ibu penasaran dan menyuruh Aam untuk cek golongan darah. Tanpa di duga, ternyata golongan darah Aam kembali pada Golongan dara A seperti sedia kala ia dilahirkan. Padahal awalnya ibu dan keluarga menyangka bahwa golongan darah Aam masih O. tapi ternyata tidak. "Kuasa Allah itu ya si Ade (panggilan sayang dari sang kakak karena Aam adalah anak bontot atau anak paling kecil) " (Ujar sang kakak perempuan).
Semenjak saat itu, nama Kojek pun akhirnya menyita perhatian sebagian masyarakat Jakarta, bahkan Indonesia. Seiring dengan semakin melejit popularitasnya di masyarakat. Kojek pun sering tampil di stasiun-stasiun televisi untuk mengisi beberapa acara music atau talkshow. Diantaranya kojek pernah menjadi bintang tamu di beberapa acara, antara lain:
Ä Dahsyat RCTI
Ä Inbox SCTV
Ä 8-11 Show Metro TV
Ä Wideshot Metro TV
Ä Provocative Proactive Metro TV
Ä Pelangi Trans 7 (Ia telah tampil di acara ini sebanyak empat (4) kali)
Ä John Lenong Trans 7
Ä Hitam Putih Trans 7 (sebanyak dua (2) kali)
Ä Festival Betawi MNC TV
Ä Kelakar Kompas TV
Ä Showcase Kompas TV
Ä AlaRyan Kompas TV
Ä 180 derajat Kompas TV
Ä On Air Bchannel (dua (2) kali).
Kojek mengaku sangat mencintai budaya Betawi dan menyukai music rap, sehingga ia memilih untuk memadu padankan kedua hal yang sangat di sukainya tersebut kedalam satu wadah, yaitu rap Betawi. Selain menyukai lagu-lagu Hip Hop, kojek juga sering mendengarkan lagu-lagu idolanya yaitu Bang Benyamin, sang icon budaya Betawi yang hingga saat ini masih menjadi inspirasinya.
Oleh karenanya, ketika salah satu acara di stasiun televisi melecehkan Benyamin. Sebagai warga betawi sekaligus salah satu orang yang sangat terinspirasi oleh karya sosok Benyamin. Kojek tidak terima. Ia berkata dalam akun twitternya "Benyamin S adalah seorang legenda lawak juga loh, yang mungkin menginspirasi kalian, kenapa disamakan seperti binatang #BenyaminDiLecehkan,"
Ia sangat tidak terima sehingga aka nada aksi massa di depan kantor stasiun TV tersebut yang merupakan salah satu cara kojek serta semua orang yang tersinggung untuk memberikan introspeksi terhadap tayangan acara tersebut. Namun demikian, setelah acara tersebut meminta maaf akhirnya keadaan pun mereda dan semua berakhir dengan aman terkendali tanpa sempat terjadi keributan yang besar.
Selain Benyamin S. Kojek juga mengidolakan Sweet Martabak, Saykoji, dan Eminem. Ia sangat senang karena saat ini di Jakarta mulai banyak acara-acara Hip Hop. Ia juga menSuport anak-anak Hip Hop laainnya dengan cara turut datang menghadiri acara-acara yang diadakan Hip Hop lainnya. Tak hannya itu, kojek juga menitipkan pesan untuk teman-teman komunitas Hip Hop agar tetap menganggap dirinya seperti biasa, santai, dan tidak perlu kaku serta merasa bahwa saat ini kojek berbeda karena mulai terkenal.
Kojek yang pernah menjadi juara 1 lomba rap tingkat nasional yang di adakan BKKBN tahun 2010 lalu, mengaku siap jika teman-teman meminta kojek untuk berkonstribusi dalam mendukung acara-acara komunitas Hip Hop lainnya. Kojek tidak pernah sendiri disaat manggung. Kojek ditemani Januar Ahmadin alias Okeng, yang bertindak sebagai shouter.
Pada tahun 2012 Kojek akhirnya mengeluarkan album perdananya yang berjudul BetawiPunyeRapper (RPM 2012) yang dirilis sebagai kado ulang tahun Jakarta. Di album perdananya ini ia di produseri olehWizzow "Batik Tribe". Dalam albumnya ini ia mengandalkan 10 track yang ber-unsur Rap Betawi. Akan ada lagu "Sepeda" dan "Bis Kota" yang sengaja dibuat untuk semua kalangan, khususnya dibuat untuk anak-anak kecil zaman sekarang yang sudah tidak punya lagu-lagu baru untuk mereka nyanyikan.
"Gue sama Okeng prihatin sama anak-anak kecil zaman sekarang yang cuman bisanye nyanyi lagu-lagu cinta. Jadi, kita sengaja buat lagu berjudul "Sepeda" buat mereka. Lagu-lagu gue tetep bernuansa betawi yang banyak huruf "E" nya tapi haha (ujar kojek sambil mengingat masa-masa itu)
Selain menjadi Rapper, Kojek juga adalah seorang Stand Up Comedy dan juga penyiar di stasiun BensRadio 106,2 fm. Yang digawanginya bersama Rap Betawi dideking Fikar Catman dan Tiwi Berlani setiap hari Senin sampai dengan Jum'at, jam empat (4) sampai dengan jam tujuh (7) malam.
Selain album perdana yang disebutkan diatas tadi. Kojek juga telah mengeluarkan beberapa Album diantaranya adalah: Album Kompilasi Kementrian Pariwisata "Kojek & Friends" pada tahun 2013 (RPM2013) dan Album Rap Anak SKUBYB "Si Kecil Untuk Bangsa Yang Besar" sebagai produser (Demajors 2013)
Kojek juga mengeluarkan beberapa Album Kombinasi atau Featuring yaitu:
v  Single Lenong Disk Oft Harry De Fretes
v  Ost Pocong Minta Kawin Ft Julia Perez
v  Single Aku Ada Untukmu Ft Melani Subono Dan Aldisyah
v  Lagu You Broke My Heart I Broke Your Face Dalam Album Berandalan Ibu Kota "Superglad" (Demajors 2013)
Cinta Budaya, Cinta Hip Hop, dan pastinya Cinta juga sama emak, Bikin kojek mempersembahkan single terbarunya untuk para ibu di mana saja. Dari kecil, kojek memang patuh dan berbakti kepada orang tuanya. Sampai-sampai kojek belum mau menikah karena belum siap jika harus membagi kasih sayang antaara enyak dan istrinya kelak.
"Si Aam orang nya baik, sayang sama orang tua, penurut. Dulu mah pemalu, kalem, sekarang mah kaga. Sekarang udah tampil jadi pecicilan. Dulu mah kaga banyak omong orangnya. Ga nyangka bisa nyanyi-nyanyi gitu, mungkin karena kuliahnya penyiaran kali ye jadi kebawa beraninya" cerita sang Uwa atau biasa dipanggil Aam dengan sebutan Teteh.
Kojek ingin anak-anak muda tidak malu dengan Budaya nya sendiri. Kjek juga mengatakan agar raper-raperyang terus berkarya harus terus mengingat daerah masing-masing, meskipun disisi lain juga mengidolakan artis-artis luar negri. "Lo Boleh Suka Music Luar Negri, Tapi Lo Kudu Cinte Budaye Sendiri" kata kojek di akhir wawancara.

Cari Blog Ini