Life History
Muda, berbakat, dan cinta budaya. itulah yang mungkin terlintas dibenak banyak orang ketika mendengar pemuda berumur 28 tahun yang bernama Muhammad Amrullah atau yang saat ini lebih dikenal dengan nama kojek. Kojek merupakan panggilan nya sejak SMP karena sejak jaman SMP ia sering memakan permen Kojek.
Lelaki yang saat ini tinggal di Jalan Bakti Rt 003 Rw 001 Nomer. 26 Sunter Jaya Tanjung Priuk Jakarta Utara ini Lahir dari Rahim seorang ibu yang cantik jelita bernama Ika Waskita dan Ayah tampan nan gagah bernama M. Saman pada 13 November 1986 di sebuah rumah sakit yang terletak di Sunter Jakarta Utara.
Berbeda dengan bayi lain pada umumnya, Amrullah lahir dengan kondisi yang cukup berbeda. Ketika lahir, ia terkena penyakit kuning sehingga harus menempuh pengobatan medis sejak usia dini. Ia lahir dengan golongan darah A yang sama seperti ayahnya. Namun, dikarenakan penyakitnya ia harus segera mengganti darah (cuci darah) dengan darah O dikarenakan darah golongan A tidak lah cocok dengan tubuh mungilnya.
Satu dokter tidaklah cukup untuk menangani sakit yang dialami Amrullah kecil. Sehingga ia sampai harus ditangani oleh 7 (tujuh) orang dokter ahli sekaligus. Sang ibu yang sangat menyayanginya sampai tidak mementingkan rasa sakit yang dialami pasca melahirkan demi mengurus segala keperluan bayi mungil nya tersebut. Setelah satu minggu menjalani perawatan yang intensif, akhirnya keadaannya membaik dan Amrullah kecil diizinkan untuk pulang ke kediamannya.
Aam, begitulah panggilan sayang keluarga kepadanya. Pemuda berdarah Sumedang (Ibu) – Betawi (Ayah) ini adalah anak ke 3 (tiga) dari tiga bersaudara. Kakak pertamanya bernama Siti Ikhwani yang merupakan satu-satunya anak perempuan dari pasangan Ika Waskita dan H. Saman. Kakak keduanya bernama Fachrul Saifudin. Dimata kedua kakaknya, aam adalah sesosok adik yang penurut dan penyayang. Juga sesosok adik yang tidak rewel. Aam menjadi bontot yang disayang oleh kedua kakaknya.
Karena dari kecil tinggal di Jakarta, Aam hanya dapat mengerti bahasa Sunda. Namun, ketika untuk berbicara dengan bahasa Sunda maka Aam akan kesulitan. Aam tumbuh kembang menjadi seorang anak yang pemalu. Sampai-sampai ketika sang ibu menyuruhnya untuk membeli jajan di warung depan rumahnya ia tidak mau karena malu. Namun demikian, Aam juga tumbuh sebagai anak yang penurut dan penyayang orang tua.
Kakak-kakak Aam sudah menikah. Istri dari Fachrul Saifudin bernama Ana. Sang ibu telah menyuruhnya segera menikah. Namun ternyata ia tidak ingin terburu-buru untuk menikah. Ia takut kasih sayangnya terbagi antara Ibu dan Istrinya. Ia masih belum siap menjadi suami. Ibunya bercerita bahwa Aam pernah berkata bahwa ia akan menikah kalau usianya sudah 30 tahun saja.
Pernah suatu ketika sang ibu ingin diperkenalkan dengan teman dekat nya. Namun ketika sudah ingin dipertemukan, ia malah ragu dan akhirnya mengundur lagi pertemuan antara ibu dan teman dekatnya tersebut.
Aam bersekolah di SD 25. Namun, karena ayahnya pindah rumah. Maka ia pun ikut pindak dan kembali bersekolah di SD Kebon Kosong 16 Pagi. Saat SD, guru yang selalu diingat Aam adalah Ibu Sunarsih yang cantik jelita, baik hati, juga tegas. Menurut sang Ibu, ketika menempuh pendidikan Aam termasuk anak yang biasa-biasa saja. Tidak pintar, namun juga tidak bodoh.
Saat sore hari, Aam pergi mengaji bersama teman-teman sebayanya. Biasanya ia berangkat bersama Nutama Sumartianti sahabat baiknya sejak kecil. Nama guru ngajinya adalah Bapak Ustd. Munawir. Banyak rekan-rekan sebayanya yang juga ikut serta mengaji di pengajian tersebut.
Aam kecil bercita-cita ingin menjadi guru disaat dewasa kelak. Oleh karenanya, ia sangat rajin belajar dengan tekun agar senantiasa cita-citanya tercapai.
Saat SMP. Aam bersekolah di SMP 79 kemayoran. Yang diajar oleh ibu guru cantik bernama Ibu Ida. Aam juga pernah mengikuti kursus Bahasa Inggris di suatu lembaga bernama Beltris. Disaat anak-anak lain seusianya sedang asyik-asyiknya bermain, lain halnya dengan Aam yang memilih langsung pulang kerumah setelah bel yang menandakan jam pelajaran terakhir telah selesai. Sampai duduk dibangku sekolah menengah pertama. Fisik aam masih terbilang lemah, karena sampai smp ia masih suka sakit-sakitan dikarenakan penyakit yang dialaminya saat kecil dulu.
Tidak jauh berbeda dengan masa kecilnya. Aam masih terbilang anak yang pemalu, pendiam dan tidak banyak tingkah. Pernah suatu ketika, terjadi tauran antar sekolah. Niat untuk pulang kerumah, Aam malah tertangkap dan disangka ikut dalam tauran tersebut. hingga akhirnya orang tua nya dipanggil. Namun demikian, karena orang tuanya telah mengenal betul sifat anaknya, maka orang tuanya mempercayai penjelasan yang telah dijelaskan oleh anaknya tersebut.
"Si Aam mah kaga badung neng, dia mah kalo anak-anak laen umuran segitu lagi pada doyan-doyan nya maen, di amah kaga, malahan langsung pulang kerumah. Beda ama abangnya, abangnya mah suka keluyuran tau kemana. Pernah lagi itu bulan puasa abanya mesti diparanin dulu lagi maen dia. Padahal bentar lagi mao buka puasa. Si Aam mah boro-boro, emang dasar bocahnya aja kali ya pemalu" (Cerita sang Ibu sambil tengah mengenang masa kecil anak-anaknya).
Aam memiliki saudara bernama Aulia Karisma Putri yang sejak kecil memang sudah sangat dekat dengannya. Aulia Karisma Putri adalah anak dari Tantenya. Namun, sejak kecil Aulia memang sering tinggal di rumah Aam. Maka jadilah mereka seperti kakak adik yang sangat dekat.
Aam meneruskan Sekolah menengah atas (SMA) nya di Sma 5 Kemayoran. Salah satu guru nya adalah Bapak Hardi. Mata pelajaran yang paling disukainya adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Semakin bertumbuh dewasa, fisik Aam pun semakin kuat. Ia tidak lagi sering sakit-sakitan. Ia pun mulai menjadi pemuda yang pemberani atau lebih membuka diri terhadap pergaulan dengan teman-temannya. Sama halnya dengan anak-anak lain seusianya. Aam menjalani kehidupan Sma nya dengan banyak cerita. Ada suka dan duka. Penuh canda tawa juga derita. Bahkan galau pun pernah masuk kedalam coretan warna dalam kehidupan remajanya.
"Jaman-jaman Sma mah kaga bakalan bisa dilupain. Itu masa-masa pencarian jati diri. Masa-masa paling suka duka dah pokonya" (Ujar sang Raper).
Ia menamatkan S1 nya di Universitas Persada Indonesia YA Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) jurusan Public Relations. Banyak sekali halangan serta rintangan yang dihadapinya saat mencapai kelulusan. Salah satunya ialah Idola nya sejak kecil, Ayah semata wayangnya telah berpulang menghadap sang maha pencipta pada Mei 2010. Namun demikian, hidup haruslah terus dijalani. Dengan usaha ddan kerja kerasnya akhirnya ia berhasil menamatkan Studinya tersebut.
Berawal dari coba-coba. Ia mengikuti kontes Hip Hpo Komunitas, seperti Hip Hop Asongan yang di adakan oleh Igor "saykoji". Kojek pun mulai berani tampil untuk mendaftar ke kontes yang lebih besar. Tiga bulan setelah mempelajari music Rap. Kojek memberanikan diri untuk mengikuti kompetisi rap battle di PRJ, Kemayoran, Jakarta yang diadakan oleh Trax FM dan Djarum Black. Ia pun langsung meraih juara ke-1.
Juri-juri dari rap battle tersebut terkesan dengan penampilan kojek yang membawakan rap secara berbeda dengan menyisipkan pantun-pantun jenaka, lugas, dan terdapat pesan moril di antaralirik-lirik lagunya. Yang membuktikan bahwa Kojek bukanlah sekedar rapper namun lebih menonjolkan Budaya Betawi. Ditambah lagi style Kojek yang unik dengan pakaian daerah khas ala pesilat-pesilat Betawi sekaligus memberikan imej tersendiri bahwa ia adalah seorang rapper betawi.
Kojek mengakui konsep music yang disuguhkannya berbeda dengan Hip Hop atau Rap kebanyakan di Indonesia. Dia memasukkan unsur berbalas pantun yang menjadi ciri khas Betawi. Dari sisi kostum ia bergaya ala Bang Jampang, salah satu legenda jawara Betawi. Yang dicirikan dengan sabuk berwarna hijau, celana boim, peci, serta sarung yang digantung di leher.
Pada awal kontes, sang ibu datang untuk melihat perform dari anaknya tersebut. Awalnya sang ibu tidak yakin bahwa anaknya dapat tampil di depan umum bahkan sekaligus untuk menyanyikan lagu bergendre Hip Hop yaitu ngeRap. Sang ibu sangat tidak menyangka bahwa anaknya ternyata mampu memperlihatkan bakat nya didepan banyak orang dan keluar menjadi juara pertama pula. Sang ibu sangat bangga tehadap anaknya tersebut.
"Ibu ga nyangka sama sekali itu si Aam bisa pede tampil didepan umum sambil nyanyi nyaanyi gitu. Juara pertama lagi. Padahal ga ada bakat seni dari saya ataupun bapaknya juga. Mungkin itu gara-gara dulu diganti kali ya darahnya, sekalian dimasukin darah seni haha" (Canda sang Ibu). Setelah dewasa sang ibu penasaran dan menyuruh Aam untuk cek golongan darah. Tanpa di duga, ternyata golongan darah Aam kembali pada Golongan dara A seperti sedia kala ia dilahirkan. Padahal awalnya ibu dan keluarga menyangka bahwa golongan darah Aam masih O. tapi ternyata tidak. "Kuasa Allah itu ya si Ade (panggilan sayang dari sang kakak karena Aam adalah anak bontot atau anak paling kecil) " (Ujar sang kakak perempuan).
Semenjak saat itu, nama Kojek pun akhirnya menyita perhatian sebagian masyarakat Jakarta, bahkan Indonesia. Seiring dengan semakin melejit popularitasnya di masyarakat. Kojek pun sering tampil di stasiun-stasiun televisi untuk mengisi beberapa acara music atau talkshow. Diantaranya kojek pernah menjadi bintang tamu di beberapa acara, antara lain:
Ä Dahsyat RCTI
Ä Inbox SCTV
Ä 8-11 Show Metro TV
Ä Wideshot Metro TV
Ä Provocative Proactive Metro TV
Ä Pelangi Trans 7 (Ia telah tampil di acara ini sebanyak empat (4) kali)
Ä John Lenong Trans 7
Ä Hitam Putih Trans 7 (sebanyak dua (2) kali)
Ä Festival Betawi MNC TV
Ä Kelakar Kompas TV
Ä Showcase Kompas TV
Ä AlaRyan Kompas TV
Ä 180 derajat Kompas TV
Ä On Air Bchannel (dua (2) kali).
Kojek mengaku sangat mencintai budaya Betawi dan menyukai music rap, sehingga ia memilih untuk memadu padankan kedua hal yang sangat di sukainya tersebut kedalam satu wadah, yaitu rap Betawi. Selain menyukai lagu-lagu Hip Hop, kojek juga sering mendengarkan lagu-lagu idolanya yaitu Bang Benyamin, sang icon budaya Betawi yang hingga saat ini masih menjadi inspirasinya.
Oleh karenanya, ketika salah satu acara di stasiun televisi melecehkan Benyamin. Sebagai warga betawi sekaligus salah satu orang yang sangat terinspirasi oleh karya sosok Benyamin. Kojek tidak terima. Ia berkata dalam akun twitternya "Benyamin S adalah seorang legenda lawak juga loh, yang mungkin menginspirasi kalian, kenapa disamakan seperti binatang #BenyaminDiLecehkan,"
Ia sangat tidak terima sehingga aka nada aksi massa di depan kantor stasiun TV tersebut yang merupakan salah satu cara kojek serta semua orang yang tersinggung untuk memberikan introspeksi terhadap tayangan acara tersebut. Namun demikian, setelah acara tersebut meminta maaf akhirnya keadaan pun mereda dan semua berakhir dengan aman terkendali tanpa sempat terjadi keributan yang besar.
Selain Benyamin S. Kojek juga mengidolakan Sweet Martabak, Saykoji, dan Eminem. Ia sangat senang karena saat ini di Jakarta mulai banyak acara-acara Hip Hop. Ia juga menSuport anak-anak Hip Hop laainnya dengan cara turut datang menghadiri acara-acara yang diadakan Hip Hop lainnya. Tak hannya itu, kojek juga menitipkan pesan untuk teman-teman komunitas Hip Hop agar tetap menganggap dirinya seperti biasa, santai, dan tidak perlu kaku serta merasa bahwa saat ini kojek berbeda karena mulai terkenal.
Kojek yang pernah menjadi juara 1 lomba rap tingkat nasional yang di adakan BKKBN tahun 2010 lalu, mengaku siap jika teman-teman meminta kojek untuk berkonstribusi dalam mendukung acara-acara komunitas Hip Hop lainnya. Kojek tidak pernah sendiri disaat manggung. Kojek ditemani Januar Ahmadin alias Okeng, yang bertindak sebagai shouter.
Pada tahun 2012 Kojek akhirnya mengeluarkan album perdananya yang berjudul BetawiPunyeRapper (RPM 2012) yang dirilis sebagai kado ulang tahun Jakarta. Di album perdananya ini ia di produseri olehWizzow "Batik Tribe". Dalam albumnya ini ia mengandalkan 10 track yang ber-unsur Rap Betawi. Akan ada lagu "Sepeda" dan "Bis Kota" yang sengaja dibuat untuk semua kalangan, khususnya dibuat untuk anak-anak kecil zaman sekarang yang sudah tidak punya lagu-lagu baru untuk mereka nyanyikan.
"Gue sama Okeng prihatin sama anak-anak kecil zaman sekarang yang cuman bisanye nyanyi lagu-lagu cinta. Jadi, kita sengaja buat lagu berjudul "Sepeda" buat mereka. Lagu-lagu gue tetep bernuansa betawi yang banyak huruf "E" nya tapi haha (ujar kojek sambil mengingat masa-masa itu)
Selain menjadi Rapper, Kojek juga adalah seorang Stand Up Comedy dan juga penyiar di stasiun BensRadio 106,2 fm. Yang digawanginya bersama Rap Betawi dideking Fikar Catman dan Tiwi Berlani setiap hari Senin sampai dengan Jum'at, jam empat (4) sampai dengan jam tujuh (7) malam.
Selain album perdana yang disebutkan diatas tadi. Kojek juga telah mengeluarkan beberapa Album diantaranya adalah: Album Kompilasi Kementrian Pariwisata "Kojek & Friends" pada tahun 2013 (RPM2013) dan Album Rap Anak SKUBYB "Si Kecil Untuk Bangsa Yang Besar" sebagai produser (Demajors 2013)
Kojek juga mengeluarkan beberapa Album Kombinasi atau Featuring yaitu:
v Single Lenong Disk Oft Harry De Fretes
v Ost Pocong Minta Kawin Ft Julia Perez
v Single Aku Ada Untukmu Ft Melani Subono Dan Aldisyah
v Lagu You Broke My Heart I Broke Your Face Dalam Album Berandalan Ibu Kota "Superglad" (Demajors 2013)
Cinta Budaya, Cinta Hip Hop, dan pastinya Cinta juga sama emak, Bikin kojek mempersembahkan single terbarunya untuk para ibu di mana saja. Dari kecil, kojek memang patuh dan berbakti kepada orang tuanya. Sampai-sampai kojek belum mau menikah karena belum siap jika harus membagi kasih sayang antaara enyak dan istrinya kelak.
"Si Aam orang nya baik, sayang sama orang tua, penurut. Dulu mah pemalu, kalem, sekarang mah kaga. Sekarang udah tampil jadi pecicilan. Dulu mah kaga banyak omong orangnya. Ga nyangka bisa nyanyi-nyanyi gitu, mungkin karena kuliahnya penyiaran kali ye jadi kebawa beraninya" cerita sang Uwa atau biasa dipanggil Aam dengan sebutan Teteh.
Kojek ingin anak-anak muda tidak malu dengan Budaya nya sendiri. Kjek juga mengatakan agar raper-raperyang terus berkarya harus terus mengingat daerah masing-masing, meskipun disisi lain juga mengidolakan artis-artis luar negri. "Lo Boleh Suka Music Luar Negri, Tapi Lo Kudu Cinte Budaye Sendiri" kata kojek di akhir wawancara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar