Tasya yustina anggraini atmadinata_kpi 1 A_tugas 4_imajinasi kenyamanan dan penaruhnya dalam kehidupan social
Taman Sari
Taman sari adalah salah satu wisata di Yogyakarta yang merupakan bekas kebun istana keraton ngayogyakarta. Jadi pada zaman dahulu, untuk menghormati jasa isrti-istri sultan karna telah membantu selama masa peperangan, sultan hamengku buwono 1 memerintahkan demak tegis seorang arsitek berkebangsaan portugis dan bupati madiun sebagai mandor untuk membangun sebuah istana di antara gunung merapi dan pantai parangteritis yang terletak 500 meter selatan keraton.
Sang sultan sering kali melihat istri-istrinya mandi di dalam sebuah gedung yang sedikit tinggi seperti pada gambar.
Dan dulu, terowongan ini dipakai untuk sholat berjamaah melingkar saat peperangan sekaligus menjadi tempat persembunyian mereka.
Taman sari begitu cantik dan indah sehingga banyak orang orang yang menjadikan tempat ini sebagai foto pra-wedding mereka. Tempatnya juga tersembunyi di tengah perkampungan padat. Dahulu, rumah rumah disekitar taman sari ini adalah rumah abdi ndalem yang bekerja untuk sultan. Mereka digaji sedikit tetapi diberikan tempat tinggal.
Sekarang disekitar rumah itu sudah banyak pengrajin batik dan lukisan. Paa penduduk juga banyak yang bekerja menjadi pemandu jalan dan menceritakan kisah kisah yang terjadi, lalu dibayar oleh pengunjung.
taman sari terdiri dari 4 bidang yang berbeda: sebuah danau buatan besar dengan pulau dan pavilion yang terletak disebelah barat, sebuah kompleks mandi di tengah, kompleks pavilion dan kolam diselatan, dan sebuah danau kecil disebelah timur. Sekarang ini hanya kompleks pemandian tengah saja yang dipelihara dengan baik, sedangkan daerah lain elah banyak ditempati oleh pemukiman kampong taman. Dan sudah banyak juga yang direnovasi karna factor usia gedung yang terbilang cukup lama. Sudah ada yang rubuh, namun tetap menjadi ke estetikaannya.
Menurut penelitian, tadinya ada 4 bagian di dalam taman sari:
1. Bagian pertama
- Pulo kenongo
- Puro cemethi dan sumur guling
2. Bagian kedua
- Gedhong gapura hageng
- Gedhong lopak-lopak
- Umbul pasiraman
- Gedhong sakawan
- Gedhong gapuro panggung
- Gedhong temanten
3. Bagian ketiga
- Kompleks pesarean dalem lendok sari
4. Bagian keempat
- Bagian yang tersisa
Pengaruh dalam masyarakat sekitar/kehidupan social
Adanya pedalisme dalam taman sari yang abdi dalam nya telah di berikan kesadaran palsu yang ditipu oleh nilai nilai yang ada. Mereka melayani walau digaji sangat sedikit, walaupun mereka diberikan tempat tinggal yang kecil.
Adanya kapitalisme yang masyrakat mengambil keuntungan semata tanpa memberikan modal sedikit pun. Seperti para pemandu yang tidak sama sekali memberikan modal untuk pembangunan taman sari tetapi mereka dibayar oleh pengunjung sebesar 50.000.
Para pemandu memanfaatkan super struktur yang terdiri atas alat produksi, kekuatan produksi, dan objek produksi. Yang menjadi alat produksi disini adalah gedung taman sari itu sendiri, dan yang menjadi kekuatan produksi adalah pemandu, sedangkan yang menjadi objek produksi nya adalah sultan sultan terdahulu.
Referensi:
1. Claresta gianina. 2011. Menguak eksotsme taman sari jogja
2. Pitana, I gede dan putu giyatri. 2005. Sosiologi pariwisata. Yogyakarta:andi