Jumat, 02 Oktober 2015

Imaginasi_Awanda Noviani_Tugas 4

IMAGINASI KENYAMANAN DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

Nama : Awanda Noviani
NIM : 11150510000084
Kelas : Jurnalistik 1.A


Wisata Ziarah Keramat Solear

Tempat wisata keramat yang terletak kecamatan Solear Tangerang Banten ini merupakan tempat rekreasi sekaligus tempat berziarah. Tidak hanya bagi masyarakat Solear tetapi juga masyarakat yang berada di sekitar Tangerang.

Keramat Solear sudah ada sejak tahun 1552 M, zaman dahulu tempat ini digunakan oleh para wali yang sedang dalam perjalanan dari Cirebon menuju Banten untuk beristirahat dan berkumpul. Di tempat ini terdapat beberapa makam pengikut setia para wali dari Cirebon, salah satu makam yang sering dikunjungi para penziarah untuk berdo'a adalah makam Syekh Mas Massad, makam tersebut berada di bawah tua yang berusia ratusan tahun yang dikelilingi tembok dan pendopo untuk berdo'a, selain itu di Keramat Solear juga terdapat ratusan monyet yang menjaga tempat tersebut.

Menurut juru kunci Keramat Solear yaitu Bapak Hasan, beliau mengatakan bahwa . "Secara detail, terus terang belum ada yang tahu persis sejarah sebenarnya tempat ini". Ia juga mengatakan bahwa sering terjadi kejadian aneh di tempat ini, salah satunya kejadian yang dia alami pada tahun 1967. Pada siang hari saat sedang mencari kayu. Tiba-tiba dia melihat pepohonan di sekitar Keramat hilang secara sekejap dan yang ada hanya 100 makam berupa batu-batu. Setelah 10 menit kemudian kondisi kembali normal seperti semula.

Wisata yang memiliki luas empat hektar ini mempunyai daya tarik tersendiri, yaitu monyet yang tinggal di tempat tersebut, diperkirakan jumlah monyet yang menghuni Keramat Solear mencapai 500 sampai 600 ekor kera yang terbagi atas dua kelompok. Kera-kera tersebut sudah ada sejak zaman dahulu, konon menurut mitos masyarakat sekitar kera-kera tersebut menjaga keramat solear dari tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Hal yang menarik lainnya dari keramat solear adalah bahwa biasanya setiap bulan Mulud. Ada pertempuran antara dua kelompok kera untuk memperebutkan daerah kekuasaan dan kelompok yang kalah akan diusir dari wilayahnya. Ade juga menambahkan, bahwa kera di Keramat Solear mempunyai proteksi sendiri secara alami. Misalnya, bila ada peziarah membawa salah satu kera, maka orang tersebut akan sakit dan obatnya hanya dengan mengembalikan kera yang dibawanya ke tempat semula.


Pengaruh Kehadiran Keramat Solear bagi Masyarakat

Tempat wisata ini cukup terkenal di kalangan masyarakat Banten, khususnya di kabupaten Tangerang. Bukan hanya dijadikan sebagai tempat ziarah, namun tempat ini juga dijadikan tempat rekreasi keluarga karena adanya kehadiran ratusan monyet dan juga hutan asri yang dijaga kelestariannya oleh masyarakat sekitar.

Keramat Solear berpotensi menjadi objek wisata dan sumber pendapatan daerah Kabupaten Tangerang bila dikelola dengan baik, misalnya ketika hari libur nasional, terutama libur bulan Maulud dan libur Idul Fitri, pendapatan desa Keramat Solear mencapai Rp 100 juta lebih dari hasil penjualan tiket masuk dan parkir serta dari hasil penjualan makanan kera.

Di sepanjang jalan menuju tempat berziarah, banyak sekali warga sekitar yang berjualan. Jualannya pun bermacam-macam, ada yang berjualan makanan, mainan, buku bacaan, dll.

Kehadirann tempat ini tentunya sangat berpengaruh bagi masyarakat Tangerang, khususnya bagi warga sekitar Solear yang bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari berjualan, karena pada umumnya warga sekitar keramat Solear bekerja sebagai Petani.

tasya yustina anggraini atmadinata_KPI 1A_imajinasi kenyamanan

Tasya yustina anggraini atmadinata_kpi 1 A_tugas 4_imajinasi kenyamanan dan penaruhnya dalam kehidupan social

Taman Sari

Taman sari adalah salah satu wisata di Yogyakarta yang merupakan bekas kebun istana keraton ngayogyakarta. Jadi pada zaman dahulu, untuk menghormati jasa isrti-istri sultan karna telah membantu selama masa peperangan, sultan hamengku buwono 1 memerintahkan demak tegis seorang arsitek berkebangsaan portugis dan bupati madiun sebagai mandor untuk membangun sebuah istana di antara gunung merapi dan pantai parangteritis yang terletak 500 meter selatan keraton.

Sang sultan sering kali melihat istri-istrinya mandi di dalam sebuah gedung yang sedikit tinggi seperti pada gambar.

Dan dulu, terowongan ini dipakai untuk sholat berjamaah melingkar saat peperangan sekaligus menjadi tempat persembunyian mereka.


Taman sari begitu cantik dan indah sehingga banyak orang orang yang menjadikan tempat ini sebagai foto pra-wedding mereka. Tempatnya juga tersembunyi di tengah perkampungan padat. Dahulu, rumah rumah disekitar taman sari ini adalah rumah abdi ndalem yang bekerja untuk sultan. Mereka digaji sedikit tetapi diberikan tempat tinggal.

Sekarang disekitar rumah itu sudah banyak pengrajin batik dan lukisan. Paa penduduk juga banyak yang bekerja menjadi pemandu jalan dan menceritakan kisah kisah yang terjadi, lalu dibayar oleh pengunjung.

taman sari terdiri dari 4 bidang yang berbeda: sebuah danau buatan besar dengan pulau dan pavilion yang terletak disebelah barat, sebuah kompleks mandi di tengah, kompleks pavilion dan kolam diselatan, dan sebuah danau kecil disebelah timur. Sekarang ini hanya kompleks pemandian tengah saja yang dipelihara dengan baik, sedangkan daerah lain elah banyak ditempati oleh pemukiman kampong taman. Dan sudah banyak juga yang direnovasi karna factor usia gedung yang terbilang cukup lama. Sudah ada yang rubuh, namun tetap menjadi ke estetikaannya.

Menurut penelitian, tadinya ada 4 bagian di dalam taman sari:

1.      Bagian pertama

-          Pulo kenongo

-          Puro cemethi dan sumur guling

2.      Bagian kedua

-          Gedhong gapura hageng

-          Gedhong lopak-lopak

-          Umbul pasiraman

-          Gedhong sakawan

-          Gedhong gapuro panggung

-          Gedhong temanten

3.      Bagian ketiga

-          Kompleks pesarean dalem lendok sari

4.      Bagian keempat

-          Bagian yang tersisa

Pengaruh dalam masyarakat sekitar/kehidupan social


Adanya pedalisme dalam taman sari yang abdi dalam nya telah di berikan kesadaran palsu yang ditipu oleh nilai nilai yang ada. Mereka melayani walau digaji sangat sedikit, walaupun mereka diberikan tempat tinggal yang kecil.

Adanya kapitalisme yang masyrakat mengambil keuntungan semata tanpa memberikan modal sedikit pun. Seperti para pemandu yang tidak sama sekali memberikan modal untuk pembangunan taman sari tetapi mereka dibayar oleh pengunjung sebesar 50.000.

Para pemandu memanfaatkan super struktur yang terdiri atas alat produksi, kekuatan produksi, dan objek produksi. Yang menjadi alat produksi disini adalah gedung taman sari itu sendiri, dan yang menjadi kekuatan produksi adalah pemandu, sedangkan yang menjadi objek produksi nya adalah sultan sultan terdahulu.

Referensi:

1.      Claresta gianina. 2011. Menguak eksotsme taman sari jogja

2.      Pitana, I gede dan putu giyatri. 2005. Sosiologi pariwisata. Yogyakarta:andi

Cari Blog Ini