Jumat, 21 Desember 2012

tugas sosiologi tokoh masyarakat_ahmad dede kpi 1D

TUGAS SOSIOLOGI AGAMA

AHMAD DEDE KURNIADI KPI 1D

TOKOH MASYARAKAT

MENGENAL SOSOK GUBERNUR LOMBOK

            Saya hanya sedikit tau tentang pak gubernur ini karna saya hanya diberikan sedikit dari nara sumbernya yaitu anak beliau yang bernama rifki farabi, dan awalnya saya bingung siapa tokoh masyarakat yang begitu menarik perhatian saya untuk tugas ini namun saya ingat sesosok tokoh masyarakat yang saya kenal dari tugas saya tentang tokoh agama yaitu TG.KH.Zainuddin yang kebetulan belau adalah kakek dari pa gubernur ini dan pesantren Al-qur'an KH.Abdullah syafi'ie yang kebetulan pimpinannya itu adalah mertuanya beliau KH.Abdurrasyid lalu saya pilih dalam tugas ini ialah TG.KH.muhammad Zainul Majdi,MA . 3 minggu lalu kira-kira saya pergi kelombok untuk tugas tokoh agama sekaligus ziarah kemakam ulama disana dan untuk tugas ini saya berniat untuk pergi lagi kesana namun masalah biaya pesawat yang meningkat derastis karne ada hari perayaan natal dan dibandara juga ada kesalahan teknis yang lumayan lama kalau naik kapal laut takut terlalu lama diperjalanan dan lelahnya lebih banyak akhirnya saya ingat beliau memiliki anak laki-laki yang bernama al-farabi dia bersekolah disukabumi di pesantren al-qur'qn KH.abdullah syafi'ie dan berikut penjelasan tentang beliau

            TG.KH.Zainul majdi,MA lahir dilombok,pancor,selong, 31 mei 1972, nama akrab beliau adalah TG.bajang beliau delantik menjadi gubernur tahun 2008 dan diakhirkan tahun 2013. Ia menjabat menjadi gubernur yang didampingi oleh wakilnya yang bernama Badrul Munir. Sebelumnya beliau menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009 yang membidangi masalah pendidikan, pemuda,olah raga, pariwisata, kesenian dan budaya beliau sangat bertanggung jawab atas apa yang ditugaskan kepada beliau bahkan beliau menjadi orang sibuk dan benar-benar mementingkan rakyatnya .

            TG.Bajang ini memiliki seorang istri yang bernama Hj. Robiatul Adawiyah, SE, putri KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi'i,dan  telah dikaruniai 1 putra dan 3 putri, yaitu Muhammad Rifki Farabi , Zahwa Nadhira , Fatima Azzahra  dan Zayda Salima
          

Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), lulus tahun 1986. beliau melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991. Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur'an di Ma'had Darul Qur'an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).

Kemudian pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur'an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. pada tahun 1996. Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat "Jayyid Jiddan".

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama. Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima. Judulnya,Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat

 

tugas sosiologi tokoh masyarakat_ahmad dede kpi1d

TUGAS SOSIOLOGI AGAMA

AHMAD DEDE KURNIADI KPI 1D

TOKOH MASYARAKAT

MENGENAL SOSOK GUBERNUR LOMBOK

            Saya hanya sedikit tau tentang pak gubernur ini karna saya hanya diberikan sedikit dari nara sumbernya yaitu anak beliau yang bernama rifki farabi, dan awalnya saya bingung siapa tokoh masyarakat yang begitu menarik perhatian saya untuk tugas ini namun saya ingat sesosok tokoh masyarakat yang saya kenal dari tugas saya tentang tokoh agama yaitu TG.KH.Zainuddin yang kebetulan belau adalah kakek dari pa gubernur ini dan pesantren Al-qur'an KH.Abdullah syafi'ie yang kebetulan pimpinannya itu adalah mertuanya beliau KH.Abdurrasyid lalu saya pilih dalam tugas ini ialah TG.KH.muhammad Zainul Majdi,MA . 3 minggu lalu kira-kira saya pergi kelombok untuk tugas tokoh agama sekaligus ziarah kemakam ulama disana dan untuk tugas ini saya berniat untuk pergi lagi kesana namun masalah biaya pesawat yang meningkat derastis karne ada hari perayaan natal dan dibandara juga ada kesalahan teknis yang lumayan lama kalau naik kapal laut takut terlalu lama diperjalanan dan lelahnya lebih banyak akhirnya saya ingat beliau memiliki anak laki-laki yang bernama al-farabi dia bersekolah disukabumi di pesantren al-qur'qn KH.abdullah syafi'ie dan berikut penjelasan tentang beliau

            TG.KH.Zainul majdi,MA lahir dilombok,pancor,selong, 31 mei 1972, nama akrab beliau adalah TG.bajang beliau delantik menjadi gubernur tahun 2008 dan diakhirkan tahun 2013. Ia menjabat menjadi gubernur yang didampingi oleh wakilnya yang bernama Badrul Munir. Sebelumnya beliau menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009 yang membidangi masalah pendidikan, pemuda,olah raga, pariwisata, kesenian dan budaya beliau sangat bertanggung jawab atas apa yang ditugaskan kepada beliau bahkan beliau menjadi orang sibuk dan benar-benar mementingkan rakyatnya .

            TG.Bajang ini memiliki seorang istri yang bernama Hj. Robiatul Adawiyah, SE, putri KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi'i,dan  telah dikaruniai 1 putra dan 3 putri, yaitu Muhammad Rifki Farabi , Zahwa Nadhira , Fatima Azzahra  dan Zayda Salima

Laporan 6_Dinda Tiara Alfianti_KPI 1D

Nama : Dinda Tiara Alfianti
Jurusan : KPI 1D
NIM : 1112051000102
Terciptanya Manusia Berakhlak dari pondok Pesantren
 
I.              Latar Belakang
      Institusi atau lembaga sosial keagamaan meruakan salah satu faktor  pembangun peradaban dunia sehingga lembaga keagamaan sangat menarik untuk dikaji.  Di indonesia lembaga-lembaga keagamaan  telah membangun nasionalisme bangsa  dalam semangat anti kapitalisme  asing Kolonial Belanda.
      Institusi agama atau lembaga agama berperan penting dalam terciptanya manusia-manusia yang berakhlak baik dan taat teradap ajaran agama. Misalnya pondok pesantren, dalam lembaga ini mereka berusaha keras untuk membuat akhalk-akhlak anak didiknya menjadi baik dan takwa.
II.            Pertanyaan Pokok
      Pertanyaan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana usaha untuk terciptanya manusia yang berakhlak dari Pondok Pesantren?
III.           Metode Penelitian
      Metode penelitian yang saya gunakan adalah metode kualitatif. Karena bersifat obyektif, lebih banyak saya dapat karena wawancara secara langsung penelitian ini dilakukan pada
Tanggal   : 17 Desember 2012
Tempat     : Jl. Raya Cikoleang LAPAN, Sukamulya, Rumpin, Bogor.
Pukul       : 9.00-11.00
IV.          Gambaran Tokoh
      Narasumber dalam penelitian ini adalah seorang pimpinan umum Pondok Pesantren An-Najah yaitu Dra.Hj.Maesaroh Madsuni ia adalah pimpinan sekaligus pendiri pesantren tersebut. Ia adalah seorang pemimpin yang baik dan bijaksana. Beliau juga tegas dalam mendidik anak-anak muridnya.
V.           Analisis
      Awal berdirinya Pondok Pesantren An-Najah ii yaitu karena pendiri pesantren ini yaitu Dra.Hj.Maesaroh Madsuni mempunyai tanah wakaf dari keluarganya sehingga beliau mempunyai niat untuk membangun tanah tersebut menjadi Pondok Pesantren, karena dalam lingkungan tersebut masih sangat sedikit lembaga pendidikan untuk anak-anak daerah terseut.
      Seluruh masyarakat di desa ini sangat mendukung terhadap berdirinya pesantren tersebut. Karena masyarakat berharap anak-anak mereka dapat mendapatkan pendidikan yang layak serta dapat menjadi anak-anak yang pintar dalam pendidikan serta pintar dalam agama. Mereka sangat berharap anak-anak mereka dapat mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari mereka.
      Pondok pesantren ini sudah berdiri sejak tahun 1994. Didalam pondok pesantren ini ada TK,SD,SMP serta SMA. Pondok pesantren ini sudah banyak mendapatkan prestasi sebagai tanda berhasilnya Pondok ini dalam menciptakan anak-anak yang cerdas dan berprestasi.
      Lulusan atau alumni dari pesantren ini banyak yang berhasil. Mereka ada yang menjadi penceramah, kuliah di Universitas Negeri, dan banyak pula para alumni yang mengabdi di pesantren tersebut untuk mengajar.
     
                                               

Laporan 5_Dinda Tiara Alfianti_KPI 1D

Nama : Dinda Tiara Alfianti
Jurusan : KPI 1D
NIM : 1112051000102
Interaksi yang Terjadi di Lingkungan Vihara
 
I.              Latar Belakang
      Tempat ibadah, rumah ibadah, tempat peribadatan adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk beribadah menurut agama mereka masing-masing.
      Vihara (dibaca "Wihara"- V diucapkan sebagai W) adalaha rumah ibadah umat Buddha. Vihara bisa juga dinamakan Kuil. Kelenteng pada dasarnya berasitektur tradisional Tionghoa dan berfungsi sebagai tempat aktivitas sosial masyarakat selain daripada fungsi spiritual.
      Jadi dapat saya simpulkan bahwa vihara bukan hanya tempat untuk beribadah saja bagi agama budha tetapi juga tempat untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat.
II.            Pertanyaan Pokok
      Pertanyaan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana keadaan lingkungan sosial di sekitar Vihara tersebut?
III.           Metode Penelitian
      Metode penelitian yang saya gunakan adalah metode kualitatif. Karena bersifat obyektif, lebih banyak saya dapat karena wawancara secara langsung penelitian ini dilakukan pada
Tanggal   : 17 Desember 2012
Tempat     : Jl. Pasar Lama Serpong Rt14/05 Desa Cilenggang. Serpong
Pukul       : 12.00-13.00
IV.          Gambaran Tokoh
      Narasumber dalam penelitian ini adalah seorang penjaga Vihara Karunayala Boen Hay Bio Serpong yang bernama Tju Tsiang. Beliau sudah menjaga Vihara tersebut selama 2 tahun. Beliau terpilih menjadi penjaga dan pengurus karena rumah beliau berdekatan dengan Vihara tersebut.
V.           Analisis
      Vihara ini bernama Vihara Karunayala Boen Hay Bio Serpong. Vihara ini sudah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu, dan selama ini teah mengalami tiga kali renovasi.
      Semua kepengurusan di vihara ini dilakukan secara musyawarah. Di vihara ini semua umat nya berinteraksi dengan baik, selalu bermusyawarah dala mengambil keputusan apapun. Jika ada apapun semua dibicarakan secara kekeluargaan.
      Warga disekitar vihara ini adalah mayoritas orang budha . kegiatan di vihara ini adalah ibadah, sekolah minggu untuk anak-anak, dan acar hari-hari besar Budha. Peribadatan agama Budha dilakukan sebanyak tiga kali dalam sebulan.
      Setiap beribadah agama budha selalu menyediakan sesajian untuk para leluhur yang dihormati mereka. Sajian pada saat ibadah itu yaitu buah-buahan, sayuran atau makanan-makanan lain nya. Setiap acar Maulid Nabi SAW ternyata bukan hanya agama Islam saja yang memperingatinya, agama Budha juga memperingati Maulid Nabi SAW. Mereka mengadakan acara tumpeng sebagai tanda selamatan. 
      Warga Budha  disini berinteraksi baik dengan masyarakat sekitar. Semua warga disekeliling vihara ini berhubungan sangat baik. Disekitar vihara ini bukanlah masyarakat yang memeluk agama budha saja tetapi juga berbagai macam agama seperti Islam dan Kristen. Walaupun agama mereka berbeda tetapi mereka semua berinteraksi dengan sangat baik. Toleransi masyarakat sangat tinggi pada umat yang berbeda agama. Seperti misalnya apabila ada umat muslim yang meninggal, walaupun berbeda agama, pemeluk agama budha tetap menyelawat dan membantu dalam penguburan begitu juga sebaliknya.
     

TUGAS 12 / Fitri Permata Sari / KPI 1E

TEMPE MEMBERIKAN BANYAK PERUBAHAN
 
 
Nama    : Fitri Permata Sari
NIM       : 1112051000151
Tema     : Sosok Pengubah
 
1.         Latar belakang
            Jakarta merupakan kota terpadat penduduknya di pulau jawa, faktor ini menjadi salah satu penyebab sempit nya lahan pekerjaan. Hal ini menyebabkan warga ibukota Jakarta harus pandai-pandai memutar otak untuk mendapatkan pekerjaan atau membuat suatu usaha yang dapat di jalankan dengan baik. Contohnya bapak Muhammad Rusyad Isnadi, seorang pengusaha tempe di daerah Kebayoran lama Jakarta selatan. Awal mula karir nya, setelah di keluarkan dari perusahaan awal ia bekerja dan menganggur untuk waktu yang lumayan cukup lama, ia ikut bekerja di tempat adiknya, "Saya ikut membuat tempe di tempat adik karena bingung mau kerja apa," katanya saat ditemui di tempat usahanya beberapa waktu lalu. Singkat cerita setelah cukup menguasai teknik pembuat tempe kedelai, Isnadi memutuskan membangun usaha sendiri. Karna takut menjadi beban jika terlalu lama bekerja dengan adik nya. Jadi, membuka usaha sendiri. Keputusan itu ia ambil setelah dia yakin bisa membuat tempe sendiri. Seiring berjalannya waktu usaha Bapak Isnadi terus berangsur berjalan dengan baik dan Berkat usaha tempe mentega nya, Isnadi sudah mampu membeli mobil, membangun rumah dan lokasi usaha yang dapat menampung banyak karyawan yang dulu nya tidak mempunyai pekerjaan sama sekali. Ia berharap usahanya bisa diteruskan anaknya kelak.
 
2.         Pertanyaan Pokok
            1. Motivasi apa yang membuat anda tergerak untuk membangun sebuah usaha sendiri?
 
3.         Metode Penilitian
          Metode            : Kualitatif, Metode ini saya gunakan untuk mengetahui informasi secara mendalam tentang perjalanan karir Bapak Isnadi dan perubahan apa saja    yang telah dilakukan oleh beliau kepada para karyawannya.
            Waktu             : Sabtu, 1 Desember 2012
            Tempat            : Jalan H.Maharta, Kebayoran Lama (Tempat usaha tempe mentega Bapak Isnadi)
 
4.         Gambaran Tokoh
            Narasumber, Bapak Muhammad Rusyad Isnadi, Seorang pengusaha yang mengawali karir nya dari membuka usaha tempe mentega.
 
 
 
 
 
5.         Analisis
            Maraknya usaha tempe dikalangan masyarakat menjadi kan Bapak Isnadi mempunyai ide untuk membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Jika kebanyakan para pengusaha tempe memproduksi tempe biasa, Bapak Isnadi membuat sebuah  ide baru yaitu menambahkan pemberian ragi dan mentega pada proses akhirnya. Karna berbeda akhirnya tempe ini banyak diminati oleh masyarakat luas, dan semakin banyak permintaan, Bapak Isnadi membuka lowongan untuk menampung banyak karyawan sehingga dapat membantu beliau memproduksi tempe yang lebih banyak. Hal ini juga didasari karna beliau mengingat diri nya dahulu kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Karyawan yang ia pekerjakan berasal dari para anak jalanan yang diketahui tidak dapat melanjutkan jenjang pendidikan nya. Beliau tidak hanya mempekerjakan mereka namun beliau juga mengajarkan bagaimana cara menjadi seorang wirausahawan. Sikap dan pandangan Isnadi yang pantas diikuti banyak anak muda lainnya di negeri ini dapat memberikan lapangan kerja bagi banyak orang.

tugas penelitian 6 noni wildasari

 
TUGAS SOSIOLOGI
(Penelitian 6)
 
Nama : Noni wildasari
Kelas : KPI 1D
NIM : 1112051000110
 
Pro dan kontra didirikannya pondok pesantren
 
 
              I.     Latar belakang
Pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan islam indonesia yang bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama islam dan mengamalkan sebagai pedoman hidup seharian. Pesantren telah diakui sebagai sarana pendidikan yang telah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak sedikit pemimpin bangsa yang ikut memproklamirkan kemerdekaan bangsa ini adalah alumni pesantren. Namun kini reputasi pesantren banyak dipertanyakan oleh sebagian masyarakat. Dunia pesantren dihadapkan kepada masalah globalisasi yang dapat dipastikan mengandung beban tanggung jawab yang tidak ringan.
Dengan adanya masalah itu saya tertarik untuk mengangkat judul ini dan penelitian ini sebagai tugas penelitian sosiologi pada matakuliah sosiologi.
 
 
            II.     Pertanyaan pokok
Bagaimana pengaruh berdirinya pondok pesarten dilingkungan sekitar?
 
 
         III.     Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, karena lebih efektif dengan cara meneliti langsung kelokasi dan mewawancarai narasumber untuk mendapatkan informasi secara langsung dan akurat.
Penelitian dan wawancara ini dilakukan pada tanggal 17 desember 2012 bertempat di Pondok Pesantren An-Najah di jalan Cikaleang Raya Lapan,Sukamulya,Rumpin, Bogor.
 
         IV.     Objek penelitian
Yang  menjadi objek penelitian ini adalah ondok pesantren An-Najah dengan cara mewawancarai narasumber yaitu bapak Munawar S.E selaku kepala Pondok Pesantren.
 
           V.     Analisis
Yayasan Pondok Pesantren An-Najah ini berdiri pada tahun 1994. Dan MTS nya berdiri pada tahun 2000.pesantren ini didirikan oleh Ustadzah Dra. Hj. Maesaroh Madsuni. Banyak pro dan kontra terjadi dengan didirikannya pesantren ini, pro nya adalah masyarakat mendukung berdirinya pesantren karena memang pendiri pesantren yaitu ustadzah Maesaroh sudah menjadi orang asli daerah sana dan telah memiliki tanah tempat didirikannya pesantren, jadi tidak terdapat konflik masalah pendirian bangunan, namun disisi lain setelah didirikannya mesjid oleh pihak pondok pesantren terdapat kritikan dari masyarakat sekitar, masyarakat mulai berpandangan aneh pada pihak pondok, masyarakat yang pikirannya awam mengira dengan didirikannya masjid maka akan memberikan celah kepada aliran aliran baru dalam agama. Padahal menurut keterangan bapak Munawar selaku kepala sekolah pesantren, masjid itu didirikan dengan tujuan agar anak murid dapat melaksanakan sholat berjamaah lima waktu maupun sholat jum'at karena kalau dibiarkan murid pulang kerumah masing masing ataupun yang berpondok di pesantren tidak terjamin mereka mengerjakan sholat atau tidak. Namun setelah dengan berjalan nya waktu masyarakat sekitar dapat menerima alasan dan kegiatan-kegiatan di pondok pesanteren.

daftar pustaka
bapak Munawar S.E

Cari Blog Ini