Jumat, 24 April 2015

Ahmad Nabhan_PMI 6

Ahmad Nabhan_PMI 6
Kawah Api Turkmenistan
Di jantung Gurun Karakum, Darvaza, Turkmenistan, terdapat lubang berukuran 2 kali lapangan sepak bola yang besar dengan semburan api menjulur di sekitarnya. Karena terlihat mengerikan, lubang misteri ini kemudian di juluki "Pintu Neraka".  Lokasinya sekitar 26 km dari ibu kota Ashgabat, Turkmenistan.

Kamis, 23 April 2015

TUGAS 3_DESA CIBITUNG TENGAH_PMI2

DESA CIBITUNG TENGAH
KECAMATAN TENJOLAYA
KABUPATEN BOGOR
(Daimatul Mawaddah, Ilmam Fachri Zen, Syahrullah, Syifa Nurohmah, Yuyun Yunena)
I.                   PENDAHULUAN
A.    Profil Desa
Pada awalanya Desa Cibitung Tengah adalah bagian dari kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Namun sekitar tahun 2005 terbentuklah kecamatan baru yaitu Kecamatan Tenjolayayang terdiri atas 6 desa, yaitu Desa Tapos I, Desa Tapos II, Desa Cibitung tengah,Desa Cinangneng, Desa Situdaun, dan Desa Gunung Malang.
Konon kabarnya desa Cibitung Tengah dahulunya banyak terdapat pohon bambu bitung (Awi Bitung) yang tersebar di seluruh desa Cibitung Tengah, dari sisnilah masyarakat menamakan desa Cibitung Tengah yang berasal dari kata Ci yaitu artinya tempat, Bitung artinya Pohon Bambu Bitung, sedang Tengah karena letak desanya berada ditengah-tengah desa lain

Tugas Sosped III_Desa Situdaun

Desa Situ Daun
(Iqbal Zaenal Muttaqin, Muhammad Rizky Rivaldi, Siti Maghfiroh, Syifaurrahmah) 
Bab I
Pendahuluan
Pengertian atau pemahaman seseorang tentang konsep desa dan pedesaan itu kelihatannya amat berbeda dari satu kawasan ke kawasan yang lain, berbeda dari satu Negara ke Negara yang lain. Dengan demikian, mungkin sekali juga, bahwa konsep sosiologi pedesaan ituberbeda dari satu lokasi ke tempat yang lain. Oleh karena itu, kita perlu memahami benar terlebih dahulu konsep atau pengertian pedesaan itu.

TUGAS SOSPED III_DESA CIBATOK II

Desa Cibatok

(AHMAD RIZAL, IKRIMA NUR ALFI, HASYIM ASY'ARI, GUNTUR EKA ARIF S 

BAB I

A.  Pendahuluan
Menurut Bintarto, pengertian desa adalah suatu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial. ekonomis, politik. dan budaya di suatu wilayah dalam hubungan dengan pengaruh timbal balik dengan daerah-daerah lain. Ada beberapa istilah desa, misalnyagampong (Aceh), kampung (Sunda), nagari (Padang), wanus (Sulawesi Utara), danhuta (Batak). Suatu daerah dikatakan desa, jika masih memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dengan daerah lain di sekitarnya.

Tugas 3_SOSPED_Desa Tapos 2

DESA TAPOS II
KECAMATAN TENJOLAYA KABUPATEN BOGOR

Oleh: Azhar Fuadi, Dwi Aryurini, Hendrian Julisna, Risna Siti Rahmah, Syarifah Asmar


I.     PENDAHULUAN
A.    Profil Desa
1.      Legenda Desa (Sasakala)
Menurut cerita yang sudah turun temurun yang disampaikan oleh para sesepuh maupun orang tua, pada zaman penjajahan Belanda ataupun Jepang Dsa Tapos tidak pernah disinggahi oleh para penjajah, bahkan konon katanya tembakan meriam yang diarahkan kepada para pejuang yang berada di Desa Tapos, tidak pernah jatuh melewati Desa Tapo, konon katanya berkah Do'a dari tokoh agama sekaligus salah satu tokoh pejuang kemerdekaan yaitu H. Mama Marga yang mempunyai kemampuan dan kesaktian yang dapat mencegah mara bahaya dan ancaman keselamatan bagi masyarakat Desa Tapos.

Rabu, 22 April 2015

DEGRADASI KEBUTUHAN Oleh M. Ali dan Ahriani

GATHERING DATA
(DEGRADASI KEBUTUHAN)
Muhammad Ali Nurdin          1112052000017
 Ahriani Silvia                         1112052000001
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM 6
Kami melakukan wawancara pada hari Senin, 20 April 2015 jam 15.50 di salah satu tempat nongkrong para remaja sekolah maupun mahasiswa di Jl. Tarumanegara, Pisangan Ciputat, Tangerang Selatan. Kebetulan di kafe ini salah satu dari kami bekerja di sini, yakni Ahriani Silvia.
Narasumber kami berjumlah 6 orang laki-laki yang semuanya merupakan siswa kelas 3 (kelas 12)  SMA Nusantara, Ciputat. Menurut Ahriani Silvia yang setiap hari bekerja di kafe, ke-6 narasumber ini hampir tiap hari datang ke kafe untuk sekedar nongkrong dan kumpul-kumpul. Jadi antara mereka dengan salah satu anggota kelompok ini sudah saling mengenal, meskipun sekedar hubungan antara pengunjung dengan kasir. Kami mengangkat tema atau topik tentang cara menangani/ menghilangkan stress pada masa-masa Ujian Nasional SMA.

Selasa, 21 April 2015

Kebutuhan Mahasiswa yang menggunakan kendaraan motor oleh Sela dan Diah

Tugas kualitatif
Bimbingan Penyuluhan Islam
Nama: Sela Nopia Ningsih (1112052000014)
Nama : Diah Selviani         (1112052000039)
Kebutuhan Mahasiswa yang menggunakan kendaraan motor
Informa
1.      Ririh                                        3. Elva
2.      Siti Romlah                             4. Ratna
Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan kepada 4 mahasiswa yang menggunakan kendaraan bermotor, bahwa yang menjadi kebutuhan utama yaitu, bensin.
Berikut urutan urutan yang menjadi kebutuhannya, diantaranya:
1.      Bensin                                     5. jaket
2.      Helm                                       6. Jas Hujan
3.      Stnk                                         7. Masker
4.      Sim

gathering data_PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH MAKAN SIAP SAJI

      
GATHERING DATA
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH MAKAN SIAP SAJI
A.     Latar Belakang
Hampir setiap rumah makan siap saji sangat membutuhkan adanya rekapitulasi  tentang pelaksanaan manajemen yang dilakukan sehari-hari di dalam usahanya. Untuk itu kegiatan pencatatan sangat diperlukan. Biaya diperoleh dari pendapatan hasil penjualan setiap harinya. Pendapatan dan pengeluaran dalam usaha rumah makan siap saji pasti berbeda-beda. Pendapatan dapat dipergunakan untuk pengeluaran memberi bahan dagangan maupun kebutuhan yang lainnya. Dengan mengetahui hasil antara pendapatan dan pengeluaran maka diharapkan menjadi lebih mampu dalam mengolah manajement yang baik dalam rumah makan siap saji. 

Gathering Data_Teman KKN (Kuliah Kerja Nyata)

Kelompok : 1. Widyanti Agustina (1112052000028)
2. Firda Aulia Rahmah (1112052000021)
Prodi : Bimbingan dan Penyuluhan Islam/6
Matkul : Metodologi Penelitian Kualitatif

TUGAS GATHERING DATA
Tema: Teman KKN (Kuliah Kerja Nyata)

Pada tugas gathering data ini, kami mengangkat tema mengenai kriteria dalam memilih teman KKN (Kuliah Kerja Nyata). Kami memilih 4 narasumber, yaitu mahasiswa semester 6 dari berbagai prodi yang sebentar lagi akan melakukan KKN.

Mahasiswa Semester VI dan Hubungan Sosial_Istianah dan Rizka

Mahasiswa Semester VI dan Hubungan Sosial
Metlit Kualitatif
Istihanah Jamil Ali (1112052000004) & Rizka Hayatun Nisa (1112052000026)
Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Latar belakang
 Dalam hidup manusia membutuhkan banyak hal sebagai penunjang kehidupannya, beberapa hal yang pasti seperti sandang papan dan pangan, namun belakangan ini seiring berkembangnya peradaban dan pola pikir menyebabkan bertambah pula kebutuhan terutama pemenuhan taraf kesejahteraan menjadi hal yang dianggap penting. Menurut WHO setidaknya ada empat hal yang menjadi indikator seseorang sejahtera, yaitu aman secara finansial dan kesehatan. Secara garis besar kami mengklarifikasikan ke dalam kebutuhan objektif sebagai kebutuhan yang dapat diukur dan real serta kebutuhan yang bersifat subjektif yaitu kebutuhan yang pemenuhannya dikembalikan kepada persepsi masing-masing individu.

Kebutuhan Harian Mahasiswa oleh Siti Assaadah dan Firda

Siti Assa'adah 1112052000007

Firda Zanariyah 1112052000031

BPI 6


Gathering Data Metodologi Penelitian Kualitatif dengan Narasumber Mahasiswa yang berkuliah di UIN Jakarta dengan jurusan dan semester yang sama dan tinggal di kostan dan asrama Putri UIN Jakarta.

HARAPAN GURU TPA MURSAN oleh Noviana dan Hilyati

TUGAS KUALITATIF
GATHERING DATA
NAMA                  : NOVIANA FATIKHATUZ  Z
                : HILYATI FIJRIYAH
Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam/ 6
TEMA:
HARAPAN GURU TPA MURSAN
o   KEBUTUHAN DASAR PARA GURU SEBELUM MENGAJAR
1.       Mental
                Rasa percaya diri yang kuat untuk mengatur, mendidik, mengajari, membawa anak-anak pada kebaikan, para guru harus ceria juga. Bila pembawaan guru di awal pertemuan lesu, lunglai, tidak semangat maka anak didiknya pun akan malas mendengarkan perintah/ kemauan guru tersebut.

PENDAPATAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA_Ahmad Yusuf dan Nurfi Lain

LAPORAN GATHERING DATA
PENDAPATAN DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA
Oleh: AHMAD YUSUF AFIFURROHMAN dan Nurfi Laila
A.     Latar Belakang
Pada dasarnya setiap keluarga sangat membutuhkan adanya rekapitulasi  tentang pelaksanaan manajemen yang dilakukan sehari-hari di dalam rumah tangganya. Untuk itu kegiatan pencatatan sangat diperlukan. Rumah tangga baik ditingkat keluarga maupun pemerintahan pasti membutuhkan biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Biaya tersebut diperoleh dari pendapatan seluruh anggota keluarga tersebut. Pendapatan dan pengeluaran dalam suatu rumah tangga pasti berbeda-beda. Pendapatan dapat dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi maupun tabungan. Pengeluaran untuk konsumsi tersalur ke pengeluaran pangan, sandang, perumahan, bahan bakar, pengangkutan, hiburan dan perawatan kesehatan, sedangkan bagian yang tidak dikonsumsi masuk kedalam tabungan.. Dengan mengetahui hubungan-hubungan antara pendapatan dan konsumsi maka diharapkan kita menjadi lebih mampu dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu perekonomian pada rumah tangga keluarga.

Gathering data Metodologi penelitian kualitatif

Nama kelompok :1.  Maria Angelina/ Nim 1112052000003                                                                                  2. Aprina Yanti Syam

Jurusan BPI/ Fakultas Dakwah/Semester 6

Gathering Data Metodologi Penelitian Kualitatif

Judul :Kebutuhan Mahasiswa UIN yang mengikuti kegiatan UKM

Disini saya akan gathering data mengenai kebutuhan Mahasiswa UIN yang mengikuti kegiatan organisasi internal kampus, yaitu UKM. Dalam data ini, interviewer ingin mengetahui apakah ada perbedaan dalam pengeluaran kebutuhan antara mahasiswa biasa yang hanya kuliah pulang dengan mahasiswa yang mengikuti kegiatan organisasi. Adapun bentuk-bentuk pertanyaannya diantara lain :

1.      Ketika kalian mempunyai kegiatan tambahan di Organisasi UKM, bagaimana kalian membagi waktu kalian di perkuliahan dan di organisasi ? apakah organisasi mengganggu aktivitas perkuliahan ?

2.      Berapa rata- rata uang saku anda per-hari ?

3.      Berapa jumlah pengeluaran per-hari setiap makan di kampus ?

4.      Ketika ada tambahan kegiatan di organisasi, apakah ada uang saku tambahan ?

5.      Jumlah pengeluaran untuk kegiatan sendiri itu berapa ?

6.      Apakah pemasukan mencukupi semua pengeluaran anda ?

7.      Apakah ada pemasukan lain untuk uang saku selain dari orang tua ?

Adapun beberapa narasumbernya antara lain mahasiswa-mahaiswa aktivis yang mengikuti kegiatan UKM :

1.      Faramudita Dwi, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah, Semester 8

Kegiatan organisasi alhamdulillah tidak mengganggu perkuliahan, pintar pintar saja dalam memanage waktu mulai dari kuliah, PPKT, hingga organisasi. Saat ini saya tinggal di kosan. Jumlah uang saku yang saya dapatkan dari orang tua yaitu sekitar 400 ribu seminggu. Uang tersebut sudah termasuk uang makan, uang untuk beli peralatan mandi, dan kebutuhan lainnya namun belum termasuk uang bayar kos. Untuk biaya sekali makan, pengeluaran uang saku saya sekitar 13 ribu.  Ketika ada kegiatan UKM, tidak ada penambahan uang saku dari orang tua, termasuk ketika ada pengeluaran dalam kegiatan tersebut seperti buku, print, dsb itu sudah termasuk dalam uang saku mingguan. Dalam kegiatan UKM, pengeluaran sekitar 50 ribu untuk peralatan kegiatan. Adapun saya mendapatkan tambahan uang saku dari mengajar, yaitu sekitar 1,8 Juta per-bulan.

 

2.      Jamaliah Hadiroh, Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi Bisnis,Semester 2

Untuk saat ini, kegiatan organisasi tidak mengganggu perkuliahan. Ketika pagi hingga sore saya fokus kuliah, lalu dari sore selesai kuliah hingga malam saya ikut kegiatan organisasi. Saat ini saya mahasiswa yang pulang-pergi ke depok. Pemasukan uang saku sehari dari orang tua sejumlah 20 ribu. 20 ribu sudah termasuk uang bensin motor dan kebutuhan lain. Untuk makan dan bensin, diarasa 20 ribu tidak cukup maka saya menyiasati dengan berhemat membawa bekal makan dan minum dari rumah. Untuk pendapatan tambahan uang saku, saya mengajar dengan pendapatan gaji sebesar 600 ribu per-bulan dan berdagang lolypop dengan omset keuntungan 540 ribu perbulan. Dari pendapatan tambahan uang tersebut saya gunakan untuk membeli buku kuliah dan berbagai keperluan lainnya.

 

3.      Nafa Fujiama, Jurusan Kimia Fakultas Sains Teknologi, semester 2

Kegiatan tidak dirasa menganggu kegiatan kuliah saya karena dari situlah saya belajar memanage waktu. Untuk pendapatan uang saku saya dari orang tua yaitu 1,8 juta perbulan, dipotong uang kos sebesar 500 ribu. Untuk pengeluaran saya sekali makan di kosan kira kira sejumlah 15 ribu. Dari uang tersebut, saya merasa uang tersebut sangat mencukupi, bahkan sering menyisakan sejumlah 500 ribu sebelum tanggal habisnya. Saya hanya mendappatkan uang saku dari orang tua dan tidak ada tambhan lain darimanapun.

 

4.      Rasyid Hairudin, Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah, Semester 2

Bagi saya, dengan ikut organisasi saya merasa harus bisa belajar membagi waktu dan kebetulan waktu saya tidak bentrok antara kegiatan di UKM dan di perkuliahan, maka bagi saya mengikuti organisasi tidak menganggu kegiatan perkuliahan saya. Saya mahasiswa yang pulang pergi dari bekasi-ciputat. Pendapatan uang saku saya dalam sehari dari orang tua sekitar 50 ribu. Biaya itu sudah termasuk uang ongkos kereta dan uang mkan. Setiap sekali makan saya mengeluarkan uang sekitar 6 ribu hingga 9 ribu. Uang yang saya dapat tidakk pernah kurang dan selalu merasa lebih. Saat ini saya tidak mendapatkan pendapatan apapun selain pemasukan uang saku dari orang tua.

 

5.      Rizka HayatunNisa, Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah, Semester 6

Sejauh ini, saya tidak merasa kegiatan UKM yang saya ikuti mengganggu kegiatan perkuliahan saya. Uang yang saya dapatkan dari orang tua sebesar 150 ribu per minggu. Namun itu belum termasuk uang bayar kos. Sekali makan saya dapat menghabiskan uang sekitar 12 ribu. Saya tidak mendapatkan uang tambahan apabila ada kegiatan tambahan, maka uang yang sudah dijatahkan harus dicukup cukupkan. Saat ini uang yang saya dapatkan dari orang tua sering tidak mencukupi kebutuhan kebutuhan sayya di perkuliahan dan kegiatan UKM, sehingga mengharuskan saya meminta uang atau pulang lebih awal sebelum waktunya.

 

6.      Eka Sutisna, Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora semester 2

Kegiatan yang saya ikuti kebetulan tidak bentrok dengan perkuliahan, untuk pendapatan uang saku saya mendapatkan uang 30ribu sehari. Setiap sekali makan rata-rata mengeluarkan sebesar 10ribu. Maka dalam sehari yang saya dapatkan hanya cukup untuk makan. Pendapatan lain yang saya dapatkan yaitu dari mengajar di pondok yang gajinya sekitar 200ribu sebulan.

 

7.      Hasan, Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Syariah, semester 2

kegiatan UKM sama sekali tidak mengganggu kegiatan perkuliahan saya, justru ketika saya mengikuti kegiatan UKM, saya mendapatkan ilmu yang bisa saya aplikasikan ke perkuliahan. Saat ini saya tidak tinggal di kosan maupun di rumah, tetapi di sekret UKM. Pendapatan yang saya dapatkan dari orang tua sebesar 30ribu sehari, setiap kali makan saya menghabiskan sekitar 20ribu. Dalam seminggu saya mendapatkan uang 400ribu, sudah termasuk pengeluaran lain seperti laundry, peralatan mandi dan lain-lain. Saat ini saya tidak mendapatkan penghasilan dari luar karena fokus dalam kegiatan UKM. Sebelumnya saya sempat berjualan donat dengan keuntungan 40ribu perhari.

 

 

Kesimpulan :

Dari beberapa narasumber ini, dapat  disimpulkan bahwa kegiatan UKM tidak mengganggu jalannya kegiatan perkuliahan, namun justru memberikan banyak ilmu dan manfaat. UKM juga tidak membuat para anggotanya mengeluarkan banyak biaya untuk kegiatan. Kebutuhan yang pokok tetap bergantung kepada pengeluaran individu masing masing, sehingga disini kegiatan UKM tidak banyak berdampak besar dalam pengeluaran kebutuhan mahasiswa itu sendiri.

HARAPAN GURU TPA MURSAN Oleh NoViana dan Hilyati

HARAPAN GURU TPA MURSAN
TUGAS KUALITATIF GATHERING DATA
oleh: NOVIAna HILYATI FIJRIYAH

o   KEBUTUHAN DASAR PARA GURU SEBELUM MENGAJAR
1.       Mental
                Rasa percaya diri yang kuat untuk mengatur, mendidik, mengajari, membawa anak-anak pada kebaikan, para guru harus ceria juga. Bila pembawaan guru di awal pertemuan lesu, lunglai, tidak semangat maka anak didiknya pun akan malas mendengarkan perintah/ kemauan guru tersebut.

KEINGINAN ANAK SETELAH LULUS SMA/SEDERJAJAT oleh Sofwatillah dan Nida ul Yanah

Nama : Sofwatillah Amin dan Nida ul yanah
NIM : 1112052000015 dan 1112052000020
LAPORAN GATHERING DATA
KEINGINAN ANAK  SETELAH LULUS SMA/SEDERJAJAT
       Pada kesempatan kali ini, kami berdua melakukan gathering data kepada para lulusan Madrasah Aliyah Swasta ( MAS ) Al-Itqan, Cengkareng, Jakarta Barat.  Gathering data kali ini mengenai '' keinginan anak setelah lulus SMA/sederajat''. Dari 10  orang yang kita datangi, 4 orang (Rahman 21, Ikbal 20 th, Yuri 20 th, Ibrahim 19 th, Ryan 20 th) diantaranya memilih untuk bekerja, 3 orang (Afri 20 th, Restu 20 th , Anis 20 th ) memilih kuliah sambil bekerja,  2 orang  (Septi 20 th, Ari 21 th ) memilih untuk fokus kuliah dan 1 orang lagi ( Syifa 19 th) memilih untuk mengakhiri masa lajangnya.

TUGAS GATHERING DATA - METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Nama : Hoirunnisa (1112052000009)
Nama : Siti Nurafriyanti (1112052000024)
Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam 


LAPORAN GATHERING DATA

TEMA "KEBUTUHAN HARIAN SISWA SMP SELAMA DI SEKOLAH"

Oleh Hoirunnisa dan Siti Nurafriyanti

 

Pada wawancara ini, kami memiliki sasaran yaitu anak-anak SMP Muhammadiyah 17 yang berlokasi di Ciputat. Kami melakukan wawancara disekolah tersebut pada hari Senin tanggal 20-04-2015 jam 12:00 sampai 13:30. Sasaran kami adalah empat orang siswi kelas 2 yang bernama Agnia, Maya, Sabilah dan Leony.

Tema yang kami ambil dalam wawancara ini adalah mengenai kebutuhan harian mereka selama berada disekolah. Hal yang pertama kali kami lakukan adalah perkenalan dengan narasumber (sasaran) dengan cara menuliskan nama mereka dikertas yang sudah kami siapkan. Setelah perkenalan, kami menceritakan apa tujuan kami mengadakan wawancara ini. Berhubung tema kami mengenai kebutuhan harian mereka selama disekolah, maka ini berkaitan dengan uang jajan mereka. Rata-rata mereka mendapatkan uang jajan 150.000 perbulan.

Kami meminta pandangan secara umum kepada semua narasumber mengenai kebutuhan mereka disekolah dengan menuliskannya dikertas yang telah kami sediakan. Setelah mereka menuliskan hal yang mereka butuhkan, kertas-kertas tersebut dikumpulkan untuk kemudian kami pindahkan menjadi data yang kami tulis dikarton. Kami menuliskan kebutuhan mereka dengan bentuk lingkaran kecil sampai besar dari kebutuhan yang paling penting sampai yang tidak terlalu penting.  Kemudian kami menanyakan harga masing-masing dari kebutuhan yang telah mereka sepakati. Setelah diketahui jumlah pengeluaran keseluruhan selama sebulan, maka ada 3 orang yang merasa jumlahnya tidak sesuai dengan apa yang mereka rasakan.

Dengan ketidaksesuaian tersebut, maka kami mengklasifikasikan secara lebih khusus pengeluaran kebutuhan mereka selama sebulan. Dari data tersebut diketahui bahwa terdapat tiga dari empat orang siswa yang kami wawancara memiliki pengeluaran yang melebihi kesepakatan awal yaitu 150.000.

Kesimpulan dari wawancara ini adalah kami dapat mengetahui bahwa ada beberapa anak siswa yang ternyata pemasukan mereka dari orang tua untuk kebutuhan sekolah melebihi dengan pengeluaran mereka selama disekolah. Merekapun tidak menyangka bahwa uang jajan mereka selama sebulan mencapai jumlah tersebut.

 

 

GAMBARAN UMUM selama sebulan

No

Nama Barang

Harga Barang

1

Pulpen

Rp 5.000

2

Minuman

Rp 72.000

3

Roti

Rp 24.000

4

Uang Kas

Rp 8.000

5

Jajanan

Rp 72.000

6

Uang Fotocopy

Rp  5.000

Jumlah

Rp 186.000

 

GAMBARAN KHUSUS selama sebulan

No

Nama Barang

Agnia

Maya

Sabila

Leony

1

Pulpen

Rp 12.000

Rp 5.000

Rp 5.000

Rp 2.500

2

Minuman

Rp 72.000

Rp 72.000

Rp 72.000

Rp 36.000

3

Roti

Rp 3.000

Rp 8.000

Rp 4.000

Rp -

4

Uang Kas

Rp 8.000

Rp 8.000

Rp 16.000

Rp -

5

Jajanan

Rp 120.000

Rp 72.000

Rp 72.000

Rp 84.000

6

Uang Fotocopy

Rp 5.000

Rp 3.000

Rp 3.000

Rp -

7

Uang Transport

Rp 96.000

Rp -

Rp 15.000

Rp -

Jumlah

Rp 316.000

Rp. 169.000

Rp. 186.000

Rp. 122.500

 

 

Tugas Gathering Data_Nely_dan_Sifa_BPI 6

Nama : 1. Nely Lailatul Maghfiroh              (1112052000013)
            2. Sifa Fauziah                                  (1112052000025)
Prodi : Bimbingan dan Penyuluhan Islam    (BPI) 6
Tema : Kebutuhan anak kost (pengeluaran biaya hidup mahasiswa kost)
TUGAS GATHERING DATA
Laporan Hasil Wawancara. Tema " MAHASISWA YANG TINGGAL DI KOST"
 
Pada tugas wawancara ini yang menjadi narasumber kami adalah mahasiswa yang tinggal di kost sebanyak empat orang. Adapun mekanismenya, yang pertama kami menjelaskan maksud dari wawancara yang akan kami lakukan, kemudian kami membagikan kertas kepada mereka untuk menulis kebutuhan pokok mereka. Setelah itu, kami mengumpulkan kertas tersebut untuk melihat kebutuhan umum dan pokok yang paling dibutuhkan oleh narasumber.
Setelah kami mengetahui mana kebutuhan yang paling pokok, kemudian kami melakukan wawancara yang lebih mendalam kepada mereka untuk mengetahui secara rinci kebutuhan mereka beserta uang yang mereka butuhkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Selain itu juga untuk mengetahui apakah pemasukan dana yang mereka dapatkan mencukupi ataukah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Gambaran kebutuhan pokok narasumber dari kebutuhan yang paling mendasar
Jadikan gambar sebaris

dari gambar tersebut, terlihat bahwa kebutuhan yang paling pokok adalah pengeluaran untuk uang makan. Untuk kebutuhan yang kedua adalah sewa kost. Diikuti kebutuhan selanjutnya, yaitu untuk pembelian pulsa, tugas kuliah, make up, shopping, dan untuk hiburan. Kami mendapatkan data ini berdasarkan wawancara kepada keempat narasumber kami. Pengeluaran untuk uang makan adalah yang paling pokok, mengkonsumsi makanan untuk kelangsungan hidup. Sewa kost menjadi kebutuhan pengeluaran dana yang ketiga karena terkadang biaya kost bisa ditunda untuk beberapa hari. Selanjutnya disusul dengan kebutuhan untuk tugas kuliah seperti biaya print, fotocopy makalah, baiya pembelian buku. Kebutuhan selanjutnya adalah untuk make up, seperti bedak, pelembab, lipstik, dan alat make up lainnya. kebutuhan yang terletak di lingkaran nomor tujuh adalah shopping. Shopping diletakkan di lingkaran nomor tujuh karena shopping hanya sebagai kebutuhan pemuas. Hiburan menjadi kebutuhan yang terakhir, kerena hiburan hanya sebagai kebutuhan ketika narasumber yang kami wawancarai merea butuh suatu hiburan untuk menigkatkan semangat dan menghilangkan kemalasan.
        Setelah kami mendapatkan gambaran urutan kebutuhan pokok di atas, kami melanjutkan wawancara yang lebih mendalam untuk mengetahui secara rinci pengeluaran dana yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan pokok di atas.
Berikut ini tabel hasil wawancara pengeluaran dana dari empat narasumber:

pengeluaran
Cahaya
Lela
Dini
Isti
Harga
Harga
harga
harga
makan+jajan
 Rp        1.500.000
 Rp       900.000
 Rp     500.000
 Rp  600.000
sewa kost
 Rp            300.000
 Rp       300.000
 Rp     300.000
 Rp  300.000
pulsa
 Rp            150.000
 Rp       200.000
 Rp       10.000
 Rp    50.000
tugas kuliah
 Rp            200.000
 Rp       100.000
 Rp       50.000
 Rp    20.000
make up
 Rp            300.000
 Rp       120.000
 Rp     100.000
 Rp  100.000
shopping
 Rp            300.000
 Rp       200.000
 Rp     300.000
 Rp  200.000
hiburan
 Rp            125.000
 Rp       400.000
 Rp     500.000
 Rp  300.000
jumlah
 Rp        2.875.000
 Rp    2.220.000
 Rp  1.760.000
 Rp  970.000
 
Narasumber yang pertama bernama Cahaya. Pemasukan perbulan berasal dari orang tua sebesar Rp. 2000.000 ditambah dengan gaji mengajar yang setiap minggunya Rp. 200.000 yang jika dikalkulasikan perbulan sebesar Rp.800.000. Jadi, semua pemasukannya berjumlah Rp.3000.000. Sedangkan biaya pengeluaran Cahaya sebesar Rp.2.875.000. Artinya, pengeluaran lebih kecil dari pemasukan.
        Narasumber kedua, yaitu Lela. Pemasukan perbulan bersumber dari orang tua sebesar Rp.1000.000. Selebihnya, dia mendapatkan pemasukan dari beasiswa bidikmisi sebesar Rp.750.000. Jadi, jumlah pemasukan perbulannya sebesar Rp.1.750.000. Sedangkan biaya pengeluaran sebesar Rp. 2.220.000. Artinya, pengeluaran lebih besar dari pemasukan.
Narasumber ketiga, yaitu Dini. Pemasukan perbulannya bersumber dari orang tuanya sebesar Rp. 1.500.000 dan dari hasil mengajarnya selama sebulan yaitu sebesar Rp.400.000. Dari data tabel ditemukan bahwa ternyata besar pemasukan dan pengeluaran lebih besar pemasukan sehingga ketika kami melakukan wawancara, kami menanyakan sisa pemasukan tersebut. Dan diperoleh informasi ternyata uang tersebut disisihkan untuk menabung.
        Narasumber keempat, yaitu Isti. Pemasukan perbulan bersumber dari orang tuanya sebesar Rp.1.000.000. Karena pemasukannya hanya sebesar itu, maka dia memutuskan untuk pandai-pandai mengatur keuangannya. Sehingga dia mempunyai sisa sebesar Rp.30.000 yang bisa dia sisihkan untuk menabung
Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa dari keempat narasumber yang kami wawancara, kami mengetauhi kebutuhan yang paling pokok dari empat narasumber kami adalah kebutuhan untuk makan dan kebutuhan yang paling terakhir adalah kebutuhan untuk hiburan. Selain itu juga, kami mendapat data berdasarkan tabel di atas, terdapat tiga orang mahasiswa yang pengeluarannya lebih kecil daripada pemasukan. Dan satu orang yang mempunyai pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.

Cari Blog Ini