Kamis, 23 April 2015

Tugas 3_SOSPED_Desa Tapos 2

DESA TAPOS II
KECAMATAN TENJOLAYA KABUPATEN BOGOR

Oleh: Azhar Fuadi, Dwi Aryurini, Hendrian Julisna, Risna Siti Rahmah, Syarifah Asmar


I.     PENDAHULUAN
A.    Profil Desa
1.      Legenda Desa (Sasakala)
Menurut cerita yang sudah turun temurun yang disampaikan oleh para sesepuh maupun orang tua, pada zaman penjajahan Belanda ataupun Jepang Dsa Tapos tidak pernah disinggahi oleh para penjajah, bahkan konon katanya tembakan meriam yang diarahkan kepada para pejuang yang berada di Desa Tapos, tidak pernah jatuh melewati Desa Tapo, konon katanya berkah Do'a dari tokoh agama sekaligus salah satu tokoh pejuang kemerdekaan yaitu H. Mama Marga yang mempunyai kemampuan dan kesaktian yang dapat mencegah mara bahaya dan ancaman keselamatan bagi masyarakat Desa Tapos.

Ada juga yang mengatakan nama Tapos diambil dari nama pohon langka yang ada di Desa Tapos yaitu pohon Tapos.

2.      Terbentuknya Desa Tapos II
Terbentuknya Desa Tapos II adalah hasil pemekaran dari Desa Tapos, berdasarkan pengkajian baik luas wilayah ataupun jumlah penduduk serta kepentingan untuk penngkatan pelayanan dan percepatan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat, maka pada tahun 1984 dilaksanakan pemekaran, dari satu desa menjadi dua desa, yaitu Desa Tapos I dan Desa Tapos II.
Wilayah Desa Tapos I berada disebelah atas (Selatan) berbatasan dengan Gunung Salak yang dikepalai oleh kepala Desa M. Said. Wilayah Desa Tapos II berada disebelah bawah (Utara) berbatasan dengan Desa Cibitung Tengah yang dikeplai oleh Pjs. M. Suja'i, tahun 1984. Dengan luas wilayah 2.221 KM.

B.     Metodologi
Perjalanan menuju Desa Tapos II dari Ciputat bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum seperti bus atau kereta, bahkan angkutan kota. Pertama, jika kita ingin pergi ke Desa Tapos II menggunakan Bus, kita bisa menggunakan bus "Agra Mas" Lebak Bulus-Bogor, perjalanan sekitar satu jam setengah menuju Terminal Barangang Siang, setelah itu naik angkutan kota 03 menuju Terminal Laladon, sesampainya di Laladon naik kembali angkutan yang menuju dan melewati Desa Tapos II.
Jika menggunakan kereta, kita bisa menggunakan kereta "Commuter Line" Jabodetabek, naik dari Stasiun Pondok Ranji, turun terlebih dahulu di Stasiun Tanah Abang, setelah itu naik kereta yang menuju Stasiun Bogor. Sesampainya di Stasiun Bogor bisa naik angkutan kota 02 atau 03 menuju Terminal Laladon, sesampainya di Laladon naik kembali angkutan yang menuju dan melewati Desa Tapos II.
Ketika observasi di Desa Tapos II, pertama kita bertemu dengan Bapak Firman, seorang pegawai PNPM kecamatan Tenjolaya, disana kami wawancara mengenai Kecamatan, dan kemudian kami mengunjungi desa terdekat yaitu Desa Tapos II.
Perjalan menuju Desa Tapos II tidak jauh dari PNPM Kecamatan Tenjolaya dan letaknya dipinggir jalan raya yang dilalui angkutan umum. Di Desa Tapos II kami bertemu dengan Ibu Yuliana, seorang pegawai desa yang sudah bekerja sejak tahun 2002, jadi beliau hampir tahu betul mengenai perkembangan Desa Tapos II.
Setelah wawancara dengan pegawai di Desa Tapos II, kami  mengunjungi BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) dan kami bertemu dengan Bapak Dadang, seorang pengurus BUMDES Desa Tapos II. Disana kami melakukan wawancara kembali dan mendapat informasi yang cukup banyak dari beberapa hasil wawancara dengan orang-orang yang kami temui.

II.  GAMBARAN
A.    Geografi Desa
Desa Tapos II terletak antara 6.19º - 6.67º Lintang Selatan dan 106º -  107º Bujur Timur, dengan luas wilayah 221 Ha, yang terdiri dari 2 Dusun dengan 7 Rukun Warga (RW) dan 22 Rukun Tetangga (RT), Desa Tapos II memiliki batas wilayah administratife sebagai berikut:
Sebelah Utara                : Desa Cibitung Tengah
Sebelah Timur                : Desa Gunung Mulya
Sebelah Selatan             : Desa Tapos I
Sebelah Barat                : Desa Gn. Bunder I Kec. Pamijahan
Desa Tapos II merupakan desa yang berada di daerah lereng Gunung Halimun Salak sebelah selatan, dengan ketinggian antara 500-600 M, dpl (diatas permukaan laut). Sebagian besar wilayah Desa Tapos II adalah lahan pertanian dan sisanya lahan kering dan pemukiman, disebelah timur dibatasi oleh sungai Cinangneng sekaligus batas dengan Desa Gunung Malang, dan disebelah barat dengan sungai Ciampea sekaligus batas wilayah dengan Desa Gunung Bunder I Kecamatan Pamijahan.

B.     Demografi Desa
Penduduk Desa Tapos II berdasarkan data terakhir hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 tercatat sebanyak 7.016 jiwa, Tahun 2009 sebanyak 6.963 jiwa, Tahun 2008 sebanyak 6.858 jiwa, mengalami kenaikan setiap tahunnya rata-rata 2,5 %, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Jumlah Penduduk Desa Tapos II
Berdasarkan Sensus Terakhir 2008-2011
No
Tahun
Jumlah
Laju Pertumbuhan
1
2008
6.858
1,5 %
2
2009
6.963
1,5 %
3
2010
7.016
2,5 %
4
2011
7.296
2,5 %
Sumber: Data Desa Tapos II

Usia Penduduk
KELOMPOK UMUR
JUMLAH JIWA
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
0-4
394
336
730
5-9
381
303
684
10-14
479
335
814
15-19
396
362
758
20-24
412
354
766
25-29
391
313
704
30-34
281
300
581
35-39
265
222
487
40-44
223
189
412
45-49
174
162
336
50-54
173
136
309
55-59
95
101
196
60-64
109
77
186
65-69
67
55
122
70-KEATAS
105
106
211
Sumber: Desa Tapos II

C.    Sarana Prasarana Desa
No
Jenis Sarana
Jumlah
1
TK/RA
2
2
PAUD
5
3
TKA/TPA
2
4
MD
3
5
SD Negeri
2
6
MI Swasta
2
7
SLTP
2
8
SLTA
2
9
Pondok Pesantren
6
10
Masjid Jami
8
11
Musholah
14
12
Lapangan Sepak Bola
1
13
Lapangan Bola Voli
1
14
Lapangan Tenis Meja
2
15
Lapangan Bulu Tangkis
3
16
Sarana Olah Raga Lainnya
5
Sumber: Desa Tapos II

D.    Pola-Pola Pencarian Nafkah Penduduk
Jenis Mata Pencaharian
No
Jenis Mata Pencaharian
Jumlah
1
PNS
26
2
Guru Honor/GTY/GTT
25
3
TNI
2
4
POLRI
3
5
Pensiunan TNI/POLRI
1
6
Pensiunan PNS
27
7
Karyawan Swasta
332
8
Buruh
375
9
Tukang
35
10
Pedagang
331
11
Petani
278
12
Buruh Tani
265
13
Kuli
89
14
Pengemudi Ojek
50
15
Ustadz
30
16
Dokter
1
17
Bidan
2
18
Dukun Beranak
6
19
Wartawan
1
20
Mahasiswa
25
21
TKI (TKW)
2
22
Tidak Bekerja
660
Sumber: Desa Tapos II

E.     Kelembagaan Ekonomi
Sarana Tempat Usaha
No
Jenis Tempat Usaha
Jumlah
Lokasi
1
Bengkel
3
Dusun I dan II
2
Warnet
1
Dusun I
3
Toko
4
Dusun I dan II
4
Waserda
1

5
Warung
52
Dusun I dan II
6
Penggilingan Padi
3
Dusun I dan II
7
Tambal Ban
3
Dusun I dan II
8
Warung Bakso/Jajanan
10
Dusun I dan II
9
Pengemudi Ojek
50
Dusun I dan II
10
Koperasi
1
Dusun I
11
BUMDES
1

12
Counter HP/Pulsa
5
Dusun I dan II
13
Loket Pembayaran Listrik
1
Dusun I
14
Rental Komputer
2
Dusun I
15
Pengrajin Kursi
2
Dusun I dan II
16
Kontrakan
2
Dusun I dan II
17
Penjahit/Maklon
36
Dusun I dan II
Sumber: Desa Tapos II

F.     Kelompok Strategis
No
Jenis Organisasi/Kelembagaan
Jumlah Anggota/Kelompok
1
BPD
9
2
LPM
5
3
PKK dan Kader PKK
20
4
Linmas
16
5
Karang Taruna
1
6
Posyandu
8
7
Koperasi
1
8
Kelompok Tani
10 kelompok
9
DKM
9
10
Yayasan
8
11
Rukun Warga
7
12
Rukun Tetangga
22
13
Partai Politik
10
14
Kelompok Arisan
15
15
Pencak Silat
2
16
Band
1
17
Orkes Dangdut
1
18
Gambus
1
19
Qasidah
10
20
Marawis
1
Sumber: Desa Tapos II

G.    Kelebihan dan Kekurangan
1.      Kelebihan
Setiap wilayah tersedia sumber dan potensi atau kelebihan yang dapat dimanfaatkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Suatu wilayah mungkin memiliki sumber dan potensi yang relatif berlimpah, sedangkan wilayah lain mempunyai sumber dan potensi terbatas, disamping sumber dan potensi disetiap wilayah juga akan berbeda. Sumber daya dan potensi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat apabila kemampuan masyarakat dalam mengelolanya.
Secara garis besar dapat digunakan lima kriteria untuk menentukan dan memilih potensi andalan. Pertama, potensi tersebut secara riil dan cukup signifikan ada di daerah yang bersangkutan. Kedua, agar benar-benar menjadi andalan daerah, potensi tersebut tidak saja mmpunyai peluang bagi peningkatan perkembangan sosial ekonomi daerah tetapi sebaiknya juga mempunyai peluang untuk melibatkan anggota masyarakat daerah yang bersangkutan dalam jumlah yang cukup besar, terutama dalam berbagai aktivitas guna peningkatan taraf hidup. Ketiga, potensi tersebut memberikan daya manfaat dalam jangka panjang. Keempat, potensi yang apabila dikembangkan mempunyai mata rantai perkembangan yang cukup luas. Kelima, lebih diprioritaskan pada otensi yang pendayagunaannya tidak membutuhkan persyaratan yang diluar jangkauan masyarakat pada umumnya.
Ada beberapa potensi atau kelebihan yang ada di Desa Tapos II dari berbagai macam bidang, diantaranya:
a.      Sumber Daya Alam
JENIS DAN SUMBER DAYA ALAM
No
Jenis
Jumlah/Luas
1
Tanah Kas Desa
500 M
2
Hutan Bambu
2 Ha
3
Kayu
2 Ha
4
Lahan Pekarangan Masih Luas
27 Ha
5
Tanah Sawah
150 Ha
6
Tanah Perkebunan
25 Ha
7
Palawija
5 Ha
8
Tanah Hibah Masyarakat
2 Ha
9
Sumber Mata Air
5
10
Irigasi
4
11
Sungai/ Solokan
6
12
Perikanan
2 Hektar
Sumber: Data Desa Tapos II

b.      Sumber Daya Kelembagaan
KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI
No
Jenis Organisasi/Kelembagaan
Jumlah Anggota/Kelompok
1
BPD
9
2
LPM
5
3
PKK dan Kader PKK
20
4
Linmas
16
5
Karang Taruna
1
6
Posyandu
8
7
Koperasi
1
8
Kelompok Tani
10 kelompok
9
DKM
9
10
Yayasan
8
11
Rukun Warga
7
12
Rukun Tetangga
22
13
Partai Politik
10
14
Kelompok Arisan
15
Sumber: Data Desa Tapos II

c.       Sumber Daya Finansial
JENIS SUMBER DAYA FINANSIAL
No
Jenis Sumber Daya Finansial
Jumlah
1
PAM Desa
1
2
Infaq Pengajian Mesjid
9
Sumber: Data Desa Tapos II

d.      Sumber Daya Sarana
JENIS-JENIS SARANA
No
Jenis Sarana
Jumlah
1
TK/RA
2
2
PAUD
5
3
TKA/TPA
2
4
MD
3
5
SD Negeri
2
6
MI Swasta
2
7
SLTP
2
8
SLTA
2
9
Pondok Pesantren
6
10
Masjid Jami
8
11
Musholah
14
12
Lapangan Sepak Bola
1
13
Lapangan Bola Voli
1
14
Lapangan Tenis Meja
2
15
Lapangan Bulu Tangkis
3
16
Sarana Olah Raga Lainnya
5
Sumber: Data Desa Tapos II

2.      Kekurangan
a.      Bidang Pendidikan
1)      Permasalahan untuk PAUD yaitu SP2a;
2)      Kegiatan belajar PAUD sudah berjalan, sarana bangunan masih perlu;
3)      APE (Alat Peraga Edukatif) untuk PAUD belum lengkap dan perlu dukungan opersional;
4)      Kurangnya peningkatan kualitas dan mutu pendidikan

b.      Bidang Kesehatan
1)      Sarana Posyandu disetiap RW prasana belum lengkap dan ada yang masih menumpang;
2)      Masih ada sekitar 30% warga belum memiliki MCK pribadi;
3)      Masih ada sekitar 30% warga membuang air besar di selokan atau kali;
4)      Kesadaran masyarakat akan kebersihan perlu ditingkatkan;
5)      Sebagian masyarakat kekurangan air bersih ketika musim kemarau;
6)      Penanggulangan sampah belum optimal masih banyak warga belum sadar;
7)      Penertiban Ternak Rumah Tangga (Kandang Hewan Peliharaan).

c.       Bidang Sosial Budaya
1)      Sekitar 40% masyarakat usia produktif belum memiliki pekerjaan tetap;
2)      Sarana pendukung pertanian masih kurang;
3)      Kompetensi para petani masih kurang;
4)      Banyak group kesenian tidak dikelola dengan baik;
5)      Ada kesenian yang hampir punah.

d.      Bidang Lingkungan
Pada musim kemarau warga di Dusun II, RW. 05,06, sering kekurangan air bersih dikarenakan sumur bor atau gali kering;

e.       Bidang Kepemudaan dan Olahraga
Eksistensi karang taruna kurang berjalan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini