Selasa, 15 Maret 2016

Muhammad Zainul Ilyas_Darussunnah International Institute for hadith Science_Tugas 2

Merupakan sebuah lembaga dakwah berbentuk pondok pesantren yang berada di Pisangan Barat Ciputat Tanggerang Selatan Provinsi Banten. Pesantren ini didirikan pada tahun 1997 oleh Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA yang bermula dari cita-cita dakwah yang tinggi dari Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA  untuk mengembangkan keislaman, khususnya dalam bidang hadis dan ilmu hadis yang direalisasikan dengan sebuah pengajian biasa berbentuk halaqah kecil di ruang tamu di rumah beliau bersama tiga orang mahasiswa saja.

Melihat kecakapan ketiga mahasiswa ini dalam bidang hadis dan ilmu hadis, orang-orang berdatangan untuk berguru kepada beliau, sehingga ruang tamu yang dijadikan tempat mengaji tidak bisa menampung lagi, karena benyaknya yang mengaji, sehingga tempat mengaji berpindak ke Masjid Mujahidin. Sebuah Masjid dekat rumah beliau. Dari sinilah, kemudian timbullah harapan dari banyak orang kepada ulama yang akrab di sapa Pak Yai ini untuk mendirikan sebuah pondok pesantren. Saat itulah Pak Yai mendirikan Pesantren yang bernama Pesantren Luhur Ilmu Hadis.

Berawal dari sini lah Pesantren Luhur Ilmu Hadis mulai memeberikan sumbangsih keilmuan dan dakwah terhadap umat melalui alumninya. Kemudian, Pesantren Luhur Ilmu Hadis ini berganti nama menjadi Darussunnah atas usulan salah satu alumni pertamnya. Sampai pada akhirya di tahun 2012, Pesantren Luhur Ilmu Hadis bergantinama menjadi Darussunnah International Institute For Hadith Science setelah memiliki cabang di Malaysia. Sebenarnya, cabang yang di Malaysia ini, bukan kehendak murni berasal dari Darussunnah. Akan tetapi di Malaysia tepatnya di Jandabaik tertarik dengan sistem terapan pesantren yg berada di Darussunnah. Oleh karenanya, di Malaysia ingin adanya pesantren yg sama seperti di Darussunnah. Sejak saat itulah didirikanlah Darussunnah di Malaysia dan sejak saat itu juga, Darussunnah berubah nama menjadi Darussunnah International Institute For Hadith Science. Dalam pelaksanaan dakwahnya, Darussunnah mengirimkan satu alumni kesana yang sampai sekarang masih bertahan disana.

Dari sini lah, Darussunnah menjadi semakin hidup diluar Indonesia. Begitu juga Darussunnah di Indonesia semakin berkembang. Sebenarnya, permintaan cabang Darussunnah tidak hanya di Malaysia saja, akan tetapi di Australia juga pernah meminta itu, namun sampai sekarang belum terlaksana. Disamping itu, permintaan da'i juga banyak dari dalam maupun luar negeri, seperti Amerika, Australia dan beberapa negara lainnya. Namun baru terealisasi hanya di Indonesia dan Malaysia.

Didirikannya Darussunnah ini bertujuan untuk menyebarkan sunnah Rasulullah SAW, dakwah islam, dan ingin menjadikan hadis dan ilmu hadis menjadi tidak asing di Indonesia. Karena sepanjang sejarah pada sekitar abad 18 kebelakang, hadis dan ilmu hadis sudah mulai pudar di Indonesia. Oleh karenanya, itulah yang menjadi semangat Pak Yai dalam menyebarkan hadis dan ilmu hadis melalui Darussunnah. Dan sekarang hadis sudah mulai dikenal lagi di Indonesia bahkan banyak yang mengakui bahwa Prof. Dr. Ali Mustafa Yaqub, MA adalah salah satu ahli hadis di Indonesia. Selain itu, didirikannya Darsussunnah bertujuan untuk mencetak ulama untuk masa yang akan datang yang ahli dalam bidang hadis, namun tidak terlepas dari keilmuan yg lainnya.

Dalam kegiatan dakwahnya, metode yang digunakan Darussunnah lebih didominasi oleh tulisan. Ini terbukti dengan adanya Lembaga Semi Otonom di Darussunnah yang bernama Nabawi yang menerbitkan majalah setiap dua bulan sekali. Juga perkataan Pak Yai yang sering diungkapkan kepada para mahasantrinya yaitu "Wala Tamutunna illa wa antum katibun" (Janganlah kalian mati sebelum kalian adalah penulis). Disamping tulisan, Darussunnah juga berdakwah melalui lisan. Juga tidak terlepas dengan metode dakwah bil hal. Dan ketiga metode dakwah ini didasari dengan ungkapan Pak Yai "Dakwah bukan mengejek tapi mengajak. Dakwah adalah merangkul bukan Memukul. Dakwah adalah membina bukan menghina. Dakwah adalah mengawani bukan menyatroni".

Darussunnah juga mempunyai suatu lembaga yang bernama Bi'sah Centre for Papua, yaitu untuk mengirim da'i alumni Darussunnah ke daerah Papua dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Sasaranya adalah menyelamatkan warga muslim di Papua dari upaya pengkafiran, memperkenalkan Islam kepada penganut animisme dan memperkokoh NKRI.

Harapan Darussunnah kedepannya adalah mencetak ulama untuk masa depan yang tidak hanya mampu dalam basis kitab kuning saja tetapi ilmu yg lainnya. Ulama yg tidak hanya mampu berbicara tapi mampu juga menulis. Dan juga ulama yang akan terus mencetak ulama untuk masa yang akan datang.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini