Selasa, 15 Maret 2016

Alfi Syahrin Dyah R_MAJELIS TA’LIM AL-HIDAYAH _Tugas 2

Nama        : ALFI SYAHRIN D.R/
NIM          :11140530000031
Kelas         : Manajemen Dakwah 4A

Pada dasarnya sebuah lembaga atau tempat yang di gunakan sebagai sarana menyalurkan dakwah dalam bentuk pembelajaran belajar-mengajar yang biasanya di lakukan segelintiran komunitas atau para ibu rumah tangga saja. Bahkan tak heran apabila dalam pembelajaran ini hanya bapak-bapak saja yang mengikutinya. Tempat ini biasa dinamakan majelis ta'lim atau tempat menimba ilmu khususnya ilmu agama Islam. Di dalamnya terdapat sarana dan prasarana yang dapat mendukung berjalannya kegiatan belajar dan mengajar.
Disini saya akan mengulas sebuah majelis ta'lim yang berada di dekat rumah tepatnya di Komplek Sespimma Polri RT.008/09, Jakarta Selatan. Sebelum dibangun menjadi sebuah tempat yang kaya akan manfaat tepatnya tahun 1995, dahulu sempat menjadi kandang ayam yang menganggu indera penciuman masyarakat disini. Salah satu pelopor dakwah yakni Bapak H. Suprapto yang terbesit untuk menjadikan kandang ayam menjadi sebuah majelis ta'lim.
Dimana pada eranya sangat sulit sekali mengumpulkan dana untuk membangun sebuah majelis ta'lim. Beliau memberanikan diri membuat proposal dan mengajukannya ke pihak PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) walaupun diberikan sedikitnya 2.000.000 rupiah pada saat itu sangatlah membantu sekali dalam pembangunan ini. Selain dengan membuat proposal juga mendapat donasi dari warga. Dan pada tahun 17 Agustus 1996 tempat ini diresmikan menjadi ruang serbaguna sebelum menjadi majelis ta'lim. Setelah peresmian dijadikan tempat untuk pertemuan masyarakat khususnya RT.008/09.
Sebelumnya pengajian rutin ini dilakukan oleh bapak-bapak saja, yang berlangsung sebulan sekali tepatnya dirumah Bapak Prayitno selaku ketua rukun tetangga 008/09. Dan ketika itu istri beliau adalah seorang yang beragama non Islam, dan yang mengaji merasa sungkan dan tidak enak akhirnya berjalan pengajian itu tetapi dari rumah ke rumah. Sesuai dengan jadwal yang diterima oleh personil yang mengikuti pengajian itu. Setelah beriringnya waktu yang mengaji sudah mulai sedikit dan sampai akhirnya sisa Bapak H. Suprapto selaku guru ngaji dan Bapak Prayitno selaku ketua rukun tetangga.
Setelah adanya kesepakatan dari musyawarah yang dilakukan pengurus dan masyarakat sekitar, dijadikan selain menjadi ruang serbaguna juga menjadi majelis ta'lim yang di pimpin oleh Ibu Hj. Khomisah Saleh. Sejak itulah ibu-ibu dapat mengikuti pengajian serta pengkajian ilmu agama Islam hingga saat ini. Pengajian ini dilakukan pada setiap hari rabu tepatnya pukul 19.00-21.00 WIB dan ada juga pemberian snack makanan yang digilir oleh ibu-ibu pengajian sesuai dengan jadwal piket.
Dalam pengajian ini perminggunya berbeda pembahasan yakni, pada minggu pertama membaca al-Qur'an serta tajwid dan makhorijul huruf, minggu kedua hafalan juz 30 serta tahsin (pembagusan lafadz), minggu ketiga membahas ilmu fiqh dan minggu keempat membahas tafsir al-Qur'an dan minggu kelima membaca rawi atau barjanji. Sebelum pengajian dimulai, terlebih dahulu adanya pembukaan yang berisi pengiriman do'a untuk Nabi besar Muhammad SAW juga kepada saudara-saudara yang terlebih dulu meninggalkan di dunia. Hal ini akan mengingatkan kita yang masih hidup untuk menjadi manusia yang baik secara dzohir maupun secara batin.
Setelah kegiatan yang terlampir diatas ada pula sarana dan prasarana yang terdapat di majelis ta'lim ini yaitu dua buah lampu, satu papan tulis, dua karpet, dua buah spidol, satu buah  penghapus papan, empat gorden kaca, satu buah sound system, satu buah papan pengumuman, dua buah speaker atau pengeras suara yang dipasang ditengah keberadaan masyarakat untuk memberikan pengumuman adanya acara ditempat dan berita duka.
Pengajian ini di ikuti oleh ibu-ibu sebanyak 35 orang namun yang aktif hanya berkisar 22 sampai 23 orang. Dikarenakan banyak faktor yang menghalangi niat baiknya untuk mengikuti kegiatan ini. Salah satu faktornya adalah kelelahan setelah pulang kerja dan rutinitas yang lainnya. Karena yang masih aktif biasanya ibu-ibu pekerja rumah tangga dan beberapa sudah pensiun, jadi mengisi waktu luangnya untuk belajar agama Islam walau tidak setiap hari.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini