Agus Sudarsono, S. Pd. I, seorang guru ngaji atau guru agama yang bisa disebut Ustadz, dilahirkan di Lampung 17 Agustus 1984. Bertempat tinggal di Jakarta bersama istri, Ir Nani Susanti dan seorang putra bernama Naufal Abdullah Fawas Kamal. Sejak duduk di bangku sekolah dasar sudah mengaji himpunan hadits-hadits shahih di luar jam sekolah, seperti Kitabu Shalah (Buku Tuntunan Shalat), Kitab Nawaafil (Buku Tuntunan Shalat Sunnah), Kitab Da'awat (Buku Tuntunan Do'a-do'a), Kitab Jannah Wan-Naar (Buku Kisah Surga Neraka), Kitab Adilah (Buku Dalil-dalil atau landasan beramal), Kitab Ahkam (Buku Hukum-hukum), Kitab Jana'iz (Buku Merawat Jenazah), Kitab Jihad (Buku Tuntunan Perjuangan), Kitab Adab (Buku Tuntunan Budi Pekerti), Kitab Manasikil Haji (Buku Tata Cara dan Perjalanan Ibadah Haji), Kitab Khuthbah (Buku Tuntunan Berkhutbah), Kitab Farooidh (Buku Tuntunan Membagi Waris), dan mempelajari Al-Qur'an, dan ketika duduk di Sekolah Menengah Pertama mulai meningkat mempelajari Hadits besar shahih bukhari dan shahih muslim di luar jam sekolah di pondok pesantren " Tri Sukses " serbajadi natar Lampung, di bawah bimbingan Al-Mukaram KH. Samsuri (Almarhum). Pada tahun 2003 nyantri di pondok pesantren " Keramat Batu " Banten. Pada tahun 2004 nyantri di pondok pesantren " Nurul Aini " Cilandak, Jakarta Selatan. Untuk menghatamkan Al-Qur'an fasih bacaan dan terjemah "Per-kata " dinyatakan lulus pada tahun 2005 dilanjutkan ponpes " Burengan ", Banjaran, Kediri Jawa Timur untuk mengikuti seleksi calon guru dan dinyatakan lulus setelah mengikuti pelatihan selama dua bulan, dan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kursus guru di Kertosono Jawa Timur selama satu bulan dan dinyatakan lulus, kemudian mendapat surat tugas mengajar ilmu Al-Qur'an dan Al-Hadits di Pondok Pesantren " Palem " Kertosono, di bawah bimbingan Al-Mukarom KH. Iskandar (Almarhum) selama satu tahun. Dipindah tugaskan ke Jakarta Selatan sambil terus mendalami Ilmu Kitab Al-Hadits Besar seperti Sunan Ibnu Majah, Sunan Abu Dawud, Sunan An-Nasa'i, Sunan At-Tirmidzi. Kesempatan yang sangat baik ini digunakan untuk mengikuti program stufi formal di Perguruan Tinggi " Staisa Salahudin Al-Ayyubi ", (Mencetak Sarjana yang Berilmu Amaliah dan Beramal Amaliah), Jakarta Timur, dan dinyatakan lulus pada tahun 2010 Fakultas Pendidikan Agama Islam. Belum lama ini telah mempelajari Ilmu Qira'atus Sab'ah di Pondok Pesantren Nurul 'Aini Jakarta, bahkan sekalipun sibuk tetap berusaha menyisihkan waktu di tengah-tengah kesibukan menyempatkan diri mengajar baca Al-Qur'an dengan metode Tilawati, Ilmu Al-Qur'an serta Ilmu Al-Hadits di beberapa majelis ta'lim, mengisi private ke rumah-rumah dan konseling agama.
Motivasi beliau (Ust. Agus), Pertama menjadi umat manusia yang terbaik, yang dilahirkan untuk kepentingan manusia yang mengajak terhadap kebaikan serta mencegah kemunkaran, menyeru untuk beriman kepada Allah. Kedua menjadi manusia yang dapat bermanfaat dan berguna bagi orang lain. Ketiga, menjadi hamba Allah yang shalih secara ibadah vertical (individu kepada Sang Khaliq) dan horizontal (sosial). Model atau metode pembelajaran yang beliau terapkan (Ust. Agus) yaitu, Pertama Manqul yaitu ada petunjuk guru. Artinya ada guru yang mentransfer ilmu kepada murid untuk memberikan ilmu secara teori dan petunjuk praktik (murid dapat langsung mendengar, melihat, dan memahami apa yang sedang disampaikan). Kedua Musnad yaitu seorang guru yang tidak bosan berguru. Pendeknya, seorang guru memiliki sandaran guru yang lebih berkualitas ilmunya. Ketiga Mutashil yaitu persambungan dari guru yang satu ke guru yang lain secara berurutan hingga sampai kepada Rasulullah SAW. Kesulitan yang beliau (Ust. Agus) hadapi ialah kurang mendapatkan dukungan dari orangtua, pengaturan atau kesepakatan waktu antara guru dan anak remaja sulit tercapai, anak remaja cenderung kurang tertarik untuk belajar ilmu agama, dan waktu anak remaja banyak dihabiskan pada kebutuhan gadget. Pesan yang disampaikan oleh Ust. Agus ialah jadilah anak remaja yang 'alim/faqih (memiliki ilmu diniyah dan ilmu kauniyah yang tinggi), berakhlaqul karimah (berbudi pekerti yang luhur), mandiri (memiliki jiwa kemandirian), yaitu berkemampuan hidup sendiri tanpa menggantungkan hidupnya kepada orangtua.
Tanggapan Ust. Agus melihat anak remaja sekarang bahwa anak remaja saat ini jauh dari tata krama atau tabi'at yang pernah Rasulullah SAW ajarkan, baik terhadap orangtua, tetangga, maupun teman sebayanya. Saran yang beliau sampaikan supaya mengupayakan semaksimal mungkin untuk memberi bimbingan kepada mereka untuk memiliki 6 sifat atau tabi'at orang iman : Rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanag, dan mujhidul-mujhid (hidup sederhana dan tepat guna). Beberapa Majelis Ta'lim yang tempat beliau mengajar, yaitu Majelis Ta'lim " Al-Amin " Pulo Pondok Labu, Majelis Ta'lim " Baiturrahim " Pinang Pondok Labu, Majelis Ta'lim " Al-Husna " Pondok Labu, Majelis Ta'lim " Baitul Lu'lu'a " Berlian Cilandak, Majelis Ta'lim " Baitul Faqih " Andara Pondok Labu, dan Majelis Ta'lim " Al-Kautsar " Andara Pondok Labu.
Berdasarkan tanggapan atau penilaian jama'ah (Orangtua) tentang metode beliau (Ust. Agus) ialah bagus, metode dan cara penyampaian beliau mudah dipahami, materi yang disampaikan jelas berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits. Sedangkan tanggapan atau penilaian jama'ah (remaja) tentang metode yang beliau pergunakan suka dengan cara penyampaiannya, karena disamping serius juga diselingin guyon, cara beliau menyampaikan juga mudah dipahami anak remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar