Nama: Wiwi Wihdatul Aliah
NIM: 11140530000054
Kelas: MD 4 B
Matkul: Metodologi Penelitian Dakwah
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa metode penelitian dakwah adalah tatacara melakukan penelitian dengan berbagai teknik untuk menelaah objek dakwah. Tak hanya objek, melainkan ada juga subjek dakwah yaitu pelaku atau aktor keagamaan seperti kiyai, guru agama, penda'I dan lain sebagainya. Kali ini saya ditugaskan untuk meneliti salah satu dari subjek dakwah tersebut. Saya meneliti seorang kiyai yang bernama KH Mansyur.
KH Mansyur adalah ulama asal Rangkasbitung, Banten. Tepatnya di kampung cipanande,desa ciuyah, kecamatan sajira, kabupaten lebak, provinsi banten yang tak jauh dari kampung halaman saya. Umur beliau saat ini 47 tahun terbilang cukup muda dibanding dengan kiyai-kiyai yang ada di sekitarnya, Beliau mempunyai satu istri, dua anak perempuan dan tiga anak laki-laki, dua orang anaknya sudah mondok di luar kota, dua orang lagi masih duduk di bangku sekolah dasar, dan yang satu lagi masih kecil umurnya sekitar 4 tahunan. Istrinya bernama umi Hj Yayah.
Beliau mempunyai pondok pesantren salafi yang bernamana " AL-Mansyururiyah". Pondok pesantren itu berdiri pada tahun 2000 an. Sekarang jumlah santrinya semakin banyak dari berbagai desa yang ada di sana. Tempatnya jauh dari keramaian kota, tempatnya terpencil, suasananya sejuk ditambah dengan hamparan sawah yang ada di belakang pondok pesantren itu.
Perjuangan beliau didalam menegakan dakwah tentu sangat banyak rintangan dan cobaan yang dihadapi. Namun, berkat kesabaran dan ketabahan beliau serta istri cobaan itu di lewatinya. Dulu, jumlah santrinya tak sebanyak sekarang ini. Awal beliau berdakwah, mula-mula hanya mengajar pengajian untuk umum di pondok pesantrennya, kemudian semakin lama orang-orang mulai mengundangnya di acara-acara penting seperti ceramah di pernikahan, khitanan, acara maulidan, isro mi'raj dan hari-hari penting lainnya. Semenjak itu nama beliau terangkat dan dihormati serta dikagumi oleh banyak orang.
Aku bertanya kepada dua orang jamaahnya di pengajiannya. Setiap hari rabu diadakan pengajian ibu-ibu disana. Berbondong- bondong ibu-ibu dari kampung sebelah pergi kesana. Aku bertanya kepada ibu Hj Arsah, beliau juga jamaah setianya kiyai, beliau sangat mengenal kiyai beserta keluarga. Ibu arsah menilai bahwa di dalam penyampaiannya beliau saat berdakwah sangat mengena, tegas, blak-blakan, materinya mudah dipahami, apabila menjelaskan langsung kepada kehidupan sekarang, paham akan kondisi masyarakat sekitar serta beliau ketika ceramah selalu lucu atau memiliki humor yang tinggi, sehingga yang mendengarkannya juga tidak mudah bosan.
Yang kedua pendapat dari ibu Hj eni, ibu Hj eni ini sangat rajin pergi ke pengajiannya kiyai yang diadakan setiap hari rabu itu, namun sama halnya dengan pendapat ibu Hj Arsah tadi, Hj eni pun berkata bahwa " saya sangat suka dengan ceramahanya beliau, nyentuh ke hati, tegas, blak-blakan, saya suka bertanya kepada beliau dan dijawab dengan jelas dan mudah dipahami, sosok beliau juga sangat saya kagumi, ramah, mempunyai selera humor yang tinggi, menghibur, cepat akrab dengan masyarakat. Semoga beliau selalu dilindungi oleh Allah SWT dan dipanjangkan umurnya sehingga kami terus bisa belajar ilmu agama kepada beliau dan umumnya kepada kiyai-kiyai atau ustad-ustad yang ada di kampung ini" katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar