Kamis, 18 September 2014

Tugas DEMOGRAFI

 

DEMOGRAFI

 

 

Description: uin.jpg

 

Di susun oleh :

Arif Rahman Hadi (1112054000026)

 

 

Dosen :

Dr. Tantan Hermansyah

 

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikas

 

 

A.    Definisi Demografi

Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status).

Dari kedua definisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi : jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, Yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasipenduduk.[1]

B.     Sejarah Ilmu Kependudukan

Mengenai pencatatan penduduk di awali pada tahun 1815 seorang yang benama rafles telah melakukan pendataan penduduk tentang nama, umur, pekerjaan, catatan kematian, kelahiran, & perkawinan serta ciri ciri demografis lainnya. ciri-demografislainnya

Tahun 1850 Gubernur Jenderal Merkus menugaskan P. Bleeker untuk meninjau data penduduk pada seluruh karesidenan di Jawa , dan ini Jawa diterbitkan tahun 1870. Tahun 1880 Belanda memberlakukan pelaporan penduduk dengan sistim kartu mingguan . Dan setelah Jepang menduduki Indonesia(1942 1945), sistim ini diganti dengan sistim Regristasi Vital yaitu regristasi yg menyangkut kelahiran, kematian, kematian janin, kelahiran, kematian, janin abortus , perkawinan & perceraian.

Hal ini dilanjutkan sampai pasca kemerdekaan, sampai pernah dilakukan Proyek Sampel Regristasi Penduduk (SRPI) yg dilakukan oleh BPS, BKKBN, Depdagri , & Depkes. Tahun 2003 diadakan penataan adiministrasi kependudukanoleh Dirjen Administrasi Kependudukan Depdagri untuk memberikan identitas pada tiap penduduk.

Registrasi penduduk adalah proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara mandiri oleh warga ketika terjadi perubahan-perubahan jumlah penduduk. Ini dilakukan oleh Depdagri melalui kantor desa setempat. Permasalahan yg muncul akibat sistem pencatatan ini :

1.    Seorang bayi yang mati setelah lahir, harusnya dilaporkan sebagai proses  kelahiran & kematian, namun hal ini biasanya tidak dilaporkan.

2.    Terlambatnya pelaporan kelahiran

3.    Jauhnya jarak kantor desa dg rumah warga

4.    Kelahiran akibat kehamilan diluar nikah, tdk dilaporkan krn dianggap aib nikah, dianggap aib.

C.     Teori Transisi Demografi

Teori Malthus.

Thomas Malthus merupakan orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya dari pertumbuhan. Ia merupakan ahli politik ekonomi Inggris. Pendapat Malthus dikenal dengan "naturalaw" atau hukum alamiah yang mempengaruhi atauu menentukan pertumbuhann penduduk. Menurunya, penduduk akan terus bertambah lebihh cepat dibanding dengan pertambahan bahan makan. Kecuali terhambat oleh penyakit atau malapetaka
- Warren Thompson

Teori ini muncul sebagai dampak dari fenomena pertumbuhan yang terus berlangsung hingga abad ke-20 hingga perang dunia pertama, yang merupakan akibat dari revolusi industri, beberapa diantara negara-negara itu seperti Perancis, Inggris dan Skandinavia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau adanya gejala akan berhenti.
Teori hasil dari observasi Thompson dan kawan-kawan pada 1929 ini diberi nama "hipotesis transisi demografi", dan sekarang teori yang telah diperbaiki ini dikenal dengan nama "theory of the demographic transition" atau teori transisi demografi. Teorii ini menggambarkan empat prooporsi yang saing berhubungan yang diinnyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.

Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.
Tahap 1 : Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero)

Tahap 2 : Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus

Tahap 3 : Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.

Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (zero)

 

- Teori Transisi Demografi Blacker (1948)

Blacker membagi transisi demografi dalam 5 tahap :

1. Stationer tinggi

Tingkat kelahiran yang tinggi, tingkat kematian yang tinggi dan pertambahan alami yang nol. Contohnya : Eropa pada abad ke 14

2. Awal perkembangan

Tingkat kelahiran yang tinggi, tingkat kematian menurun dan pertambahan alami lambat. Contohnya : India sebelum tahun PD II

3. Akhir perkembangan

 Tingkat kelahiran menurun, tingkat kematian lebih cepat dari pada tingkat kelahiran dan pertambahan alami cepat. Contohnya :India setelah PD II

4. Stationer rendah

Tingkat kelahiran yang rendah, tingkat kematian yang rendah, dan pertambahan alami nol/ sangat rendah. Contohnya : Amerika Serikat pada tahun 1930-an.

5. Menurun

Tingkat kelahiran yang rendah, tingkat kematian yang lebih tinggi dari pada tingkat kelahiran, pertambahan alami negatif. Contohnya ; Perancis sebelum PD II.


- Transisi Demografi menurut Bogue (1965)

  Tahap transisi sebagai berikut :


1. Pratransisi (Pre- Transitional)

    Ditunjukkan dengan tingkat fertilitas dan mortalitas yang tinggi.

2. Tahap Transisi (Transitional)

    Ditunjukkan dengan tingkat fertilitas tinggi dan tingkat mortalitas rendah.

3. Tahap Pasca Transisi (Past Transitional)

    Dinyatakan dengan tingkat fertilitas dan mortalitas sudah rendah.

Teori transisi demografi menggambarkan berubahnya tingkat pertumbuhan penduduk dari tingkat yang tinggi menuju tingkat yang rendah yang dapat dilihat melalui tiga tahapan.
Pada tahap pertama, mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggii karena berada pada tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi, sehingga berlangsung lama. Tingginya tingkat kematian saat itu dikarenakan belum ditemukanya obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit. Ppada saat ini tingkat kelahiran yang tinggi juga disebabbkann oleh perseppsi masyarakat yang menganut paham banyak anak banyak rejeki, selain itu juga belum ditemukanya alat kontrasepsi.

Pada tahap kedua, masuk pada tahap dimana tingkat kematian sudah mulai turun, hal ini disebabkan oleh ditemukanya "penicilin". Namun tingkat kelahiran masih tetap tingi sebagai akibat dari penemuan penicilin yang secara tidak langsung membendung tingkat kematian yang tinggi/ menurunkann tingkat kematian

Pada tahap ketiga, tingkat kelahiran sudah dapat dikendalikan, karena pada saat ini telah ada sistem pengobatan yang baik, serta telah ditemukanya slat kontrasepsi. Pada tahap ini di Indonesia sedang gencar-gencarnya program Keluarga Berencana. Selain itu pada tahap ini juga telah ada campur tangan dari pemerintah dan meningkatnya kesejahteraan keluarga dan pendidikan. Tingkat kematian dan tingkat kelahiran sudah mulai dapat seimbang.[2]

 



                                  



[1] Demografi Umum (Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D). Penerbit: Pustaka Pelajar Yogyakarta

 

[2] Lucas, David.1990. Pengantar Kependudukan. Gajah Mada univ. Press: Yogyakarta.
Lembaga Demografi FE UI. 1981. Dasar-dasar demografi. Jakarta : Lembaga Penerbit Lembaga Fakultas UI.

 

Tugas Demografi_Siti Nur Rahmah_PMI 5

NAMA                : SITI NUR RAHMAH

                     NIM                   : 1112054000018

TUGAS DEMOGRAFI

 

1.      Definisi Demografi dalam rumus Statistik?

Jawab:

            Ialah Ilmu demografi merupakan suatu alat untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik kependudukan serta perhitungan-perhitungan secara matematis dan statistik dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, pesebaran, dan komposisi/strukturnya. Dalam demografi murni atau disebut pula demografi formal, berbagai teknik perhitungan data kependudukan dikembangkan. dengan menggunakan berbagai metode perhitungan dan estimasi, dapat diperoleh gambaran penduduk dan variabel-variabel demografi lainnya, baik pada waktu sekarang maupun pada masa yang akan datang.

Model-model atau rumus-rumus statistik dan matematik (formal) sering kelihatan menakjubkan dan mempunyai kegunaan yang besar.

            Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi. Berdasarkan komponen tersebut maka suatu metode komponen sederhana yang dapat digunakan untuk mengestimasi jumlah penduduk jika tersedia data sensus penduduk dan data registrasi kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk yang memuaskan adalah sebagai berikut.

 

Pt  = P0 + (B-D) + (Mi-Mo)

di mana:

Pt                     : Jumlah penduduk pada tahun t

P0                     : Jumlah penduduk pada tahun dasar (0)

B (birth)          : Jumlah kelahiran selama periode 0 – t

D (daeth)         : Jumlah kematian selama periode 0 – t

Mo                   : Jumlah migrasi keluar selama 0 – t

Mi                    : Jumlah migrasi masuk selama 0 – t

             Persamaan sederhana ini disebut persamaan keseimbangan (balancing equation) yang juga dapat dilihat dalam bentuk :

 

Pt - P0  = Ra + Mn

 

Di mana:

Pt - P0                   : Menyatakan pertumbuhan jumlah penduduk dalam periode                          waktu 0 – t  

Ra = B – D       : Menyatakan pertumbuhan jumlah penduduk alamiah

Mn = Mi – Mo  : Menyatakan pertumbuhan jumlah penduduk karena migrasi

 

2.      Sejarah Ilmu Kependudukan?

Jawab:

            Menurut sejarahnya, upaya-upaya untuk pencatatan statistik kependudukan sudah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu, meskipun masih dilakukan dalam ruang lingkup yang kecil dan digunakan secara terbatas. John Graunt (1620 – 1674), seorang warga negara Inggris, yang dikenal sebagai pelopor dalam bidang pencatatan statistik penduduk. Graunt menyarankan agar penelitian yang menyangkut penduduk lebih menekankan aspek komposisi penduduk menurut jenis kelamin, negara, umur, agama, dan sebagainya. Keistimewaan dari pendekatan yang dipergunakan oleh Graunt adalah kehati-hatiannya dan kekritisannya dalam pengumpulan data. Apabila informasi yang ada dirasakan terlalu sedikit, maka Graunt mengambil sempel melaksanakan estimasi.

 

3.      Transisi Demografi?

Jawab:

            Transisi demografi pada dasrarnya dipakai untuk menyatakan perubahan yang terjadi terhadap tiga komponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk  (mobilitas/ migrasi. Akan tetapi, konsep transisi demografi yang dikenal secara umum hanya memperhatikan perubahan pertumbuhan penduduk secara alamiah, yaitu faktor kelahiran dan kematian (Notenstein, 1945).

            Dari berbagai literatur dapat disarikan bahwa transisi demografi dibedakan atas empat tahapan. Tahapan-tahapan tersebut didasarkan atas pengelaman perubahan pola fertilitas dan moralitas yang terjadi dibeberapa negara di Eropa pada masa lampau.

Tahap I (Pre-industrial)

            Pertumbuhan penduduk sangat rendah yang dihasilkan oleh perbedaan angka kelahiran dan kematian yang tinggi, sekitar 40-50 per 1.000 penduduk. Jumlah kelahiran dan kematian yang sangat tinggi ini tidak terkendali setiap tahunnya. Selain itu,  panen yang gagal dan harga-harga yang tinggi telah menyebabkan kelaparan sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit sangat lemah. Keadaan ini diperparah dengan meluasnya penyakit menular sehingga menyebakan angga kematian tinggi.

 

Tahap II (Early Industrial)

            Angka kematian menurun dengan tajam akibat revolusi industri serta kemajuan teknologi dan juga mulai ditemukannya obat-obatan, terutama antibioti penisilin. Sementara itu, angka kelahiran menurun amat lambat dan masih tetap tinggi, yang disebabkan karena kepercayaan atau pandangan mengenai jumlah anak banyak lebih menguntungkan. Menurunnya tingkat kematian dan masih tingginya tingkat kelahiran mengakibatkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat.

 

Tahap III (Industrial)

            Angka kematian terus menurun dengan kecepatan yang melambat. Di pihak lain, angka kelahiran mulai menurun dengan tajam sebagai akibat dari perubahan prilaku melahirkan dan tersedianya alat/cara kontrasepsi serta adanya peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Di Eropa perubahan perilaku melahirkan terutama terjadi pada para wanita yang ingin berhenti karena terlalu banyak anak (Shopping behavior). Di negara berkembang, perubahan perilaku melahirkan dan diterimanya konsep kecil yang  didukung oleh program keluarga berencana (KB) pemerintah sangan membantu menurunkan tingkat fertilitas.

 

Tahap IV (Mature Industrial)

            Angka kelahiran dan kematian sudah mencapai angka yang rendah sehingga angka pertumbuhan penduduk juga rendah, yang dihasilkan dalam kondisi sosial dan ekonomi masyarakat maju


Cari Blog Ini