Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Sabtu, 22 Desember 2012
penelitian 6_nurul latifah_kpi 1d_instuisi keagamaan 2
INSTUISI KEAGAMAAN 2
Nama : Nurul latifah
Kelas : KPI 1 D
NIM : 1112051000118
MASJID SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN DAN DAKWAH
I. Latar Belakang
Masjid mempunyai fungsi yang jauh lebih besar dan bervariasi dibandingkan fungsinya yang sekarang. Disamping sebagaitempat ibadah, masjid juga menjadi pusat kegiatan sosial dan politik umatIslam. Lebih dari itu, masjid adalah lembaga pendidikan semenjak masa paling awal Islam. Masjid pula yang menjadi pilar utama pembangunan peradaban pada suatu negeri.
Masjid sebagai tempat duduk atau setiap tempat yang digunakan untuk beribadah. Masjid memegang peranan penting dalam penyelenggaraan Pendidikan Islam, karena itu masjid merupakan sarana yang pokok dan mutlak keperluannya dalam masyarakat.
Memang masjid/langgar merupakan instusi pendidikan yang pertama di bentuk dalam lingkungan masyarakat Muslim. Pada dasarnya masjid atau langgar mempunyai fungsi yang tidak terlepas dari kehidupan keluarga sebagai lembaga pendidikan. Berfungsi sebagai penyempurna pendidikan dalam keluarga, agar selanjutnya anak mampu melaksanakan tugas-tugas hidup dalam masyarakat dan lingkungan.
Maka dalam penelitian saya kali ini tujuannya yaitu lebih mengetahui lagi tentang masjid sebagai pusat pendidikan dan dakwah.
II. Pertanyaan Pokok
1.Bagaimana peran dan fungsi masjid sebagai pusat pendidikan dan dakwah?
III. Metodelogi Penelitian
a. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini di lakukan di masjid Istiqomah yang bertempat di ds.Limusnuggal kec.Cileungsi Bogor. Dan waktu pelaksanaan penelitian ini ialah pada hari ssenin,17desember 2012.
b. Jenis metodelogi penelitian
Metode penelitian yang dipilih pada penelitian ini ialah metode kualitatif. Penelitian kualitatif mungkin sangat sesuai pada penelitian kali ini, metode ini dinilai sangat efektif mengingat peneliti dapat lebih leluasa dalam menanyakan pertanyaan.
IV. Gambaran Tokoh
Tokoh yang menjadi Narasumber kali ini ialah bpk.H.Sulaiman, yang merupakan ketua DKM masjid Istiqomah Cileungsi dan sangat berperan bagi masyarakat sekitar yang sosoknya selalu di segani, dan juga sebagai pengelola masjid tersebut .
V. Analisis
Masjid Istiqomah ini sebagai pusat pendidikan dan dakwah terutama dalam membina kerja sama remaja masjid.Remaja Masjid, sebagai bagian dari remaja pada umumnya, berhadapan dengan berbagai remaja yang muncul di dalam masyarakat. Ada kenakalan remaja, perkelahian pelajar, penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, pergaulan bebas, dan sebagainya.
Keadaan ini membuat resah dan gelisah para orang tua dan masyarakat. Masa depan para remaja itu sendiri rusak, juga masa depan bangsa, Negara dan agama.
Dalam usaha memecahkan dan menanggulangi problematika remaja dalam masyarakat, kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan di masjid Istiqomah ini adalah :
a. Pengajian Remaja
Agama merupakan benteng yang paling kuat dalam menghadapi berbagai pengaruh dan perbuatan yang negatif. Dengan pemahaman agama, mereka sukar terpengaruh dan terposok kedalam perbuatan dan tindakan negative dan merusak. Apabila agama cukup ditanamkan, misalnya melalui pengajian Remaja, berbagai problematika remaja tidak akan muncul dalam masyarakat. Pengajian ini diadakan dan dilaksanakan oleh remaja masjid. Melalui pengajian ini dapat ditanamkan nilai-nilai ajaran agama yang dapat membentengi dirinya dari berbagai pengaruh dan perbuatan negative.
b. Diskusi Remaja
Kegiatan diskusi juga perlu diadakan oleh remaja masjid. Problematika remaja di dalam masyarakat dibicarakan dalam diskusi ini, guna mengupayakan pemecahan dan penyalahgunaannya.
Wadah ini juga merupakan ajang pertukaran pikiran. Mereka mengemukakan pendapat secara bebas tentang masalah yang mereka hadapi. Dari mereka pula akan diperoleh gagasan-gagasan yang jernih dan relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin.
c. Jumpa Remaja
Acara "Jumpa Remaja" adalah mengundang para remaja yang ada di sekitar masjid untuk bersama-sama berkumpul, berbincang-bincang, makan bersama, dan sebagainya. Kegiatan ini mungkin diadakan di masjid, mungkin pula dilaksanakn di tempat lain : di rumah, di taman, atau di gedung pertemuan.
d. Kemah Remaja
"Kemah Remaja" melibatkan sejumlah remaja masjid berkemah bersama. Disitu digelar sejumlah acara yang terarah dan bermanfaat bagi para remaja. Bakti Sosial dalam Masyarakat di tempat berkemah patut benar dimasukkan ke dalam agenda acara, sehingga remaja masjid terlatih memperhatikan dan memperdulikan masyarakat sekitarnya.
Dalam hal ini masjid Istiqomah menyediakan pula fasilitas-fasilitas terjadinya proses belajar mengajar. Fasilitas yang dimaksudkan adalah :
· Perpustakaan, yang menyediakan berbagai buku bacaan dengan berbagai disiplin keilmuan.
· Ruang diskusi, yang digunakan untuk berdiskusi sebelum atau sesudah shalat jamaah. Program inilah yang dikenal dengan istilah I'tikaf ilmiah
Masjid Istiqomah juga melakukan dakwah pembangunan yangmana merupakan kegiatan-kegiatan dakwah yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup umat, baik rohani maupun jasmani. Kegiatan dakwah pembangunan ini dititik beratkan pada upaya sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pemahaman dan amal keagamaan pribadi muslim sebagai bibit generasi bangsa yang mengacu kemajuan ilmu dan tekhnologi.
2. Meningkatkan kesadaran dan tata hidup beragama dengan memantapkan dan mengukuhkan ukhwah islamiah;
3. Meningkatkan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara di kalangan umat Islam sebagai perwujudan dari pengalaman ajaran Islam.
4. Meningkatkan kecerdasan dan kehidupan sosial ekonomi umat melalui pendidikan dan usaha ekonomi;
5. Meningkatkan taraf hidup umat, terutama kaum dhuafa dan masakin;
6. Memberikan pertolongan dan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan melalui berbagai kegiatan sosial, seperti pelayanan kesehatan, panti asuhan, yatim piatu, dan orang-orang jompo.
7. Menumbuhkembangkan semangat gotong royong, kebersamaan, dan kesetiakawanan sosial melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat kemanusiaan.
Daftar Pustaka:
Bapak H.Sulaiman Ketua DKM masjid Istiqomah
penelitian 5_nurul latifah_kpi1d_instuisi keagamaan 1
INSTUISI AGAMA
Nama : Nurul latifah
Kelas : KPI 1 D
NIM : 1112051000118
PENDIDIKAN DAN SISTEM PONDOK PESANTREN MODERN
I. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, prosentasenya mencapai 88%. Bahkan merupakan jumlah muslim terbesar di dunia. Berkaitan dengan itu pendidikan yang ada di Indonesia tidak hanya di sekolah umum, ataupun di madrasah, melainkan ada juga pondok pensantren. Tetapi masih banyak masyarakat yang belum memehami betul tentang pondok pesantren.
Maka dalam penelitian ini akan dibahas tentang pondok pesantren modern , yaitu tujuan, pondok pesantren, dan juga dibahas pula tentang sistem pendidikan yang ada dipondok pesantren modern sehingga masyarakat mengenal betul tentang pondok pesantren modern, dan tidak lagi menganggap sebelah mata tentang pondok pesantren.
II. Pertanyaan Pokok
1. Apa tujuan pendidikan pondok pesantren modern?
2. Bagaimana sistem pendidikan pondok pesantren modern?
III. Metodelogi Penelitian
a. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini di lakukan di Pondok Modern Assalam yang bertempat di ds.Bojonggenteng kec.Cibodas kab.Sukabumi. Dan waktu pelaksanaan penelitian ini ialah pada hari minggu,16 desember 2012.
b. Jenis metodelogi penelitian
Metode penelitian yang dipilih pada penelitian ini ialah metode kualitatif. Penelitian kualitatif mungkin sangat sesuai pada penelitian kali ini, metode ini dinilai sangat efektif mengingat peneliti dapat lebih leluasa dalam menanyakan pertanyaan.
IV. Gambaran Tokoh
Tokoh yang menjadi narasumber kali ini ialah Ust.Ridwan Sartono, yang merupakan ustad bagian pengajaran dan sangat berperan dalam sistem pendidikan pesantren yang sosoknya selalu di segani, dan juga menjadi inspirasi bagi para santri setempat.
V. Analisis
Pondok pesantren yaitu suatu lembaga pendidikan islam yang didalamnya terdapat seorang kiai (pendidik) yang mengajar dan mendidik para santri (peserta didik) dengan sarana masjid yang digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan terebut, serta didukung adanya pemondokan atau asrama sebagai tempat tinggal para santri.Karakteristik pondok pesantren adalah ada kyai, santri, masjid, dan asrama.
Pondok pesantren ini merupakan pengembangan tipe pesantren karena orietasi belajarannya cenderung mengadopsi seluruh sistem belajar secara klasik dan meninggalkan system belajar tradisional. Penerapan sistem belajar modern ini terutama nempak pada bangunan kelas-kelas belajar baik dalam bentuk madrasa maupun sekolah. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum sekolah atau madrasah yang berlaku secara nasional. Santrinya menetap. Kedudukan para kyai sebagai koordinator pelaksana proses belajar mengajar langsung di kelas. Perbedaannya dengan sekolah dan madrasah terletak pada porsi pendidikan agama dan bahasa Arab lebih menonjol sebagai kurikulum lokal.
Tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan kepribadian muslim yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia bermanfaat bagi masyarakat atau berhikmat kepada masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau menjadi abdi masyarakat mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan Islam dan kejayaan umat Islam di tengah-tengah masyarakat dan mencintai ilmu.
Sistem yang ditampilkan dalam pondok pesantren ini mempunyai keunikan dibandingkan dengan sistem yang diterapkan dalam lembaga pendidikan pada umumnya, yaitu:
1. Pondok pesantren ini menggunakan sistem klasikal/modern, dimana ilmu yang dipelajari tidak hanya agama saja, melainkan ilmu umum juga dipelajari..
2. Kehidupan dipesantren menampakkan semangat demokrasi, karena mereka praktis bekerjasama mengatasi problem non kurikuler mereka sendiri.
3. Para santri memperoleh gelar dan ijazah yaitu ijazah departemen agama dan ijazah pondok, karena sebagian besar pesantren tidak mengeluarkan ijazah.Tetapi tetap tujuan utama mereka hanya ingin mencari keridhoan Allah SWT semata.
4. Sistem pondok pesantren mengutamakan kesederhanaan, idealisme, persaudaraan, persamaan, rasa percaya diri, dan keberanian hidup.
Pesantren ini menyelenggarakan pendidikan keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu umum dan menerapkan kurikulum nasional.
Pesantren ini memasukkan materi-materi keagamaan yang bersumber pada kitab dalam pengajaran namun dengan kurikulum yang disusun sendiri menurut kebutuhan dan mengikuti kurikulum yang ditetapkan pemerintah secara nasional sehingga ijazah yang dikeluarkan mendapatkan pengakuan dari pemerintah sebagai ijazah formal.
Daftar Pustaka:
Ust.Ridwan Sartono
Langganan:
Postingan (Atom)