INSTUISI AGAMA
Nama : Nurul latifah
Kelas : KPI 1 D
NIM : 1112051000118
PENDIDIKAN DAN SISTEM PONDOK PESANTREN MODERN
I. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, prosentasenya mencapai 88%. Bahkan merupakan jumlah muslim terbesar di dunia. Berkaitan dengan itu pendidikan yang ada di Indonesia tidak hanya di sekolah umum, ataupun di madrasah, melainkan ada juga pondok pensantren. Tetapi masih banyak masyarakat yang belum memehami betul tentang pondok pesantren.
Maka dalam penelitian ini akan dibahas tentang pondok pesantren modern , yaitu tujuan, pondok pesantren, dan juga dibahas pula tentang sistem pendidikan yang ada dipondok pesantren modern sehingga masyarakat mengenal betul tentang pondok pesantren modern, dan tidak lagi menganggap sebelah mata tentang pondok pesantren.
II. Pertanyaan Pokok
1. Apa tujuan pendidikan pondok pesantren modern?
2. Bagaimana sistem pendidikan pondok pesantren modern?
III. Metodelogi Penelitian
a. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini di lakukan di Pondok Modern Assalam yang bertempat di ds.Bojonggenteng kec.Cibodas kab.Sukabumi. Dan waktu pelaksanaan penelitian ini ialah pada hari minggu,16 desember 2012.
b. Jenis metodelogi penelitian
Metode penelitian yang dipilih pada penelitian ini ialah metode kualitatif. Penelitian kualitatif mungkin sangat sesuai pada penelitian kali ini, metode ini dinilai sangat efektif mengingat peneliti dapat lebih leluasa dalam menanyakan pertanyaan.
IV. Gambaran Tokoh
Tokoh yang menjadi narasumber kali ini ialah Ust.Ridwan Sartono, yang merupakan ustad bagian pengajaran dan sangat berperan dalam sistem pendidikan pesantren yang sosoknya selalu di segani, dan juga menjadi inspirasi bagi para santri setempat.
V. Analisis
Pondok pesantren yaitu suatu lembaga pendidikan islam yang didalamnya terdapat seorang kiai (pendidik) yang mengajar dan mendidik para santri (peserta didik) dengan sarana masjid yang digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan terebut, serta didukung adanya pemondokan atau asrama sebagai tempat tinggal para santri.Karakteristik pondok pesantren adalah ada kyai, santri, masjid, dan asrama.
Pondok pesantren ini merupakan pengembangan tipe pesantren karena orietasi belajarannya cenderung mengadopsi seluruh sistem belajar secara klasik dan meninggalkan system belajar tradisional. Penerapan sistem belajar modern ini terutama nempak pada bangunan kelas-kelas belajar baik dalam bentuk madrasa maupun sekolah. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum sekolah atau madrasah yang berlaku secara nasional. Santrinya menetap. Kedudukan para kyai sebagai koordinator pelaksana proses belajar mengajar langsung di kelas. Perbedaannya dengan sekolah dan madrasah terletak pada porsi pendidikan agama dan bahasa Arab lebih menonjol sebagai kurikulum lokal.
Tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan kepribadian muslim yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia bermanfaat bagi masyarakat atau berhikmat kepada masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau menjadi abdi masyarakat mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan Islam dan kejayaan umat Islam di tengah-tengah masyarakat dan mencintai ilmu.
Sistem yang ditampilkan dalam pondok pesantren ini mempunyai keunikan dibandingkan dengan sistem yang diterapkan dalam lembaga pendidikan pada umumnya, yaitu:
1. Pondok pesantren ini menggunakan sistem klasikal/modern, dimana ilmu yang dipelajari tidak hanya agama saja, melainkan ilmu umum juga dipelajari..
2. Kehidupan dipesantren menampakkan semangat demokrasi, karena mereka praktis bekerjasama mengatasi problem non kurikuler mereka sendiri.
3. Para santri memperoleh gelar dan ijazah yaitu ijazah departemen agama dan ijazah pondok, karena sebagian besar pesantren tidak mengeluarkan ijazah.Tetapi tetap tujuan utama mereka hanya ingin mencari keridhoan Allah SWT semata.
4. Sistem pondok pesantren mengutamakan kesederhanaan, idealisme, persaudaraan, persamaan, rasa percaya diri, dan keberanian hidup.
Pesantren ini menyelenggarakan pendidikan keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu umum dan menerapkan kurikulum nasional.
Pesantren ini memasukkan materi-materi keagamaan yang bersumber pada kitab dalam pengajaran namun dengan kurikulum yang disusun sendiri menurut kebutuhan dan mengikuti kurikulum yang ditetapkan pemerintah secara nasional sehingga ijazah yang dikeluarkan mendapatkan pengakuan dari pemerintah sebagai ijazah formal.
Daftar Pustaka:
Ust.Ridwan Sartono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar