Jumat, 27 Maret 2015

tugas2.sosped_Dwi Aryurini_desa mandiri di desa Cibatok Satu Bogor

Desa Mandiri : Desa Cibatok Satu Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor
Oleh Dwi Aryurini
11140540000005
PMI 2
I. PENDAHULUAN
Jenis-jenis Desa yang Ada Di Indonesia
Desa-desa di Indonesia tidak hanya desa pertanian saja, disamping desa pertanian juga terdapat jenis, jenis desa lainnya. Saparin (1977: 120), walaupun sudah mempunyai rentan waktu yang lumayan salam sampai saat ini, namun mungkin masih relevan utuk digunkan sebagai landasan klasifikasi desa, misalnya menyebutkan beberapa jenis desa yang ada di Indonesia sebagai berikut:

  1. Desa tambangan (kegiatan penyebrangan orang atau barang, biasanya terdapat sungai-sungai besar) Desa nelayan (dimana mata pencaharian warganya dengan usaha perikanan laut). Desa pelabuhan (hubungan dengan mancanegara, antar pulau, pertahanan/strategi perang dsb.)
  2. Desa perdikan (desa yang dibebaskan dari pungutan pajak karena diwajibkan memelihara sebuah makam raja-raja atau karena jasa-jasanya terhadap raja).
  3. Desa penghasil usaha pertanian, kegiatan perdagangan, industri/kerajinan, pertambangan dan sebagainya.
  4. Desa-desa perintis (yang terjadi karena kegiatan transmigrasi).
  5. Desa pariwisata (adanya objek pariwisata berupa peninggalan kuno, keistimewaan kebudayaan rakyat, keindahan alam dan sebagainya).
Dari beberapa jenis desa tersebut, desa nelayan (susudah desa pertanian) adalah merupakan desa yang sangat penting dan sangat banyak jumlahnya di Indonesia. Hal ini dapat dipahami mengingat Negara Indonesia adalah "negara kepulauan". Arti penting desa nelayan dan penduduknya tidak hanya ditunjukkan lewat banyaknya jumlah, melainkan juga lewat kontribusi mereka terhadap kehidupan bangsa.
Dalam UU No. 5/1975 juga menjelaskan tentang bentuk (pola) desa dari yang paling sederhana sampai pada bentuk pemukiman yang paling kompleks namun masih tetap dikategorikan sebagai pemukiman dalam bentuk desa. Bentuk yang paling sederhana disebut sebagai pemukiman sementara. Secara resmi tempat ini disebut pradesa (pra-desa). Pola pemukiman seperti ini mempunyai ciri yang khas. Hampir tidak ada orang atau keluarga yang tinggal menetap disana. Semua penghuninya akan pindah lagi pada saat waktu panen selesai, atau bila lahan sebagai sumber penghidupan utama tidak lagi memberikan hasil yang memadai. Belum berkembangnya tata kehidupan dan organisasi atau lembaga-lembaga sosial penunjang kehidupan bermasyarakat, termasuk pendidikan, ekonomi, hukum, adat, dan hubungan sosial di samping tata kemasyarakatan yang mantab.
Tipe atau bentuk desa yang berada padat ingkat yang lebih baik disebut swadaya. Desa ini bersifat sedenter, artinya sudah ada kelompok (keluarga) tertentu yang bermukim secara menetap disana. Pemukiman ini pada umumnya masih tradisioanl dalam arti bahwa sumber penghidupan utama para pedesa masih berkaitan erat dengan usaha tani, termasuk meramu hasil hutan dan beternak yang mungkin diiringi dengan pemeliharaan ikan di tambak-tambak kecil tradisional. Hubungan antar personal dan atau kelompok (masyarakat) sering didasarkan pada dan diikat oleh adat istiadat yang ketat. Pengendalian atau pengawasan sosial (sosial control) dilaksanakan berdasarkan asas kekeluargaan. Kebanyakan desa-desa seperti ini jauh dari pusat-pusat kegiatan ekonomi. Tingkat pendidikan sebagai salah satu indikator tipologi desa itu belum berkembang. Hampir tidak ada penduduk yang telah menyelesaikan pendidikan sekalipun tingkat Sekolah Dasar.

Tipe desa ketiga, yang tingkatnya dianggap lebih baik adalah desa swakarya. Adat yang merupakan tatanan hidup bermasyarakat sudah mulai mendapatkan perubahan-perubahan sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam aspek kehidupan sosial budaya lainnya. Adopsi teknologi tertentu sering merupakan salah satu sumber perubahan itu. Adat tidak lagi terlalu ketat memperngaruhi atau menentukan pola perilaku anggota masyarakat. Pengaruh unsur luar (asing, luar desa) sudah mulai ikut mempengaruhi atau membentuk perilaku masyarakat yang baru melalui berbagai adopsi teknologi dalam arti yang luas. Lapangan pekerjaan sudah sudah mulai kelihatan lebih bervariasi dari pada di desa swadaya. Kendatipun jarang orang yang sudah menamatkan pendidikan sekolah menengah, namun rata-rata orang telah menamatkan sekolah dasar.

Tipologi desa keempat adalah desa swasembada, pola desa yang terbaik dari bentuk-bentuk desa yang lain. Umumnya, masyarakat tidak lagi terlalu berpegang teguh pada kebiasaan-kebiasaan hidup tradisional (adat), tetapi tetap taat pada syariat agamanya. Masyarakat desa swasembada adalah masyarakat yang sudah terbuka dalam kaitannya dengan masyarakat di luar desanya. Oleh karena itu, masyarakat berorientasi ke luar desa. Pengaruh dari luar itu terlihat dalam perilaku orang-orang desa. Teknologi yang dipakai sudah terlihat banyak yang mulai canggih. (Sugihen Bahrein T, 1991).

Jumlah Desa Yang Ada Di Indonesia
Desa/kelurahan, tingkat administrasi terkecil pemerintahan di Negara ini memiliki banyak sebutan. Ada yang menyebutnya Nagari di Sumatera Barat, ada Kampung di Papua, ada juga yang menyebut desa dengan nama Lembang di Toraja. Di daerah lain tentu saja ada pula nama lain wilayah setingkat desa.
Jumlah wilayah administrasi setingkat desa di Indonesia sebanyak 78.609, terdiri dari 70.390 administrasi desa dan 8.083 administrasi Kelurahan, dan juga masih ada 136 wilayah setingkat desa yang memiliki sebutan lain (UPT, SPT, dan lainnya). Jumlah tersebut merujuk pada data potensi desa tahun 2011. Tentu saja sampai dengan tahun 2013 sekarang ini, sudah banyak wilayah desa yang mengalami pemekaran. Menurut data Kemendagri buku induk kode dan data wilayah administrasi pemerintahan per provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan seluruh Indonesia tahun 2013, terdapat 72.944 wilayah administrasi desa dan 8.309 wilayah administrasi kelurahan. Sehingga total wilayah administrasi setingkat desa dan kelurahan 81.253 wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan.
Jumlah tertinggi wilayah administrasi terkecil tingkat desa ada di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 8.577 unit desa/kelurahan, sedangkan paling sedikit ada di DKI Jakarta 267 unit semuanya administrasi kelurahan.
Pembeda desa dan kelurahan secara awam adalah naiknya jabatan kepimpinan antara desa dan kelurahan memiliki perbedaan. Kepala desa dipilih melalui pilkades (pemilihan kepala desa) dan lurah ditentukan langsung oleh pemerintah daerah setempat. Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan Perda Kabupaten/Kota yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari Bupati/Walikota. Lurah diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul Camat dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kelurahan sebagaimana dijelaskan di wikipedia Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Berbeda dengan desa, kelurahan tidak memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan. Namun jumlah desa yang ada di Indonesia pada saat ini bila dijumlahkan dan dihitung dari berbagai jenis dan tipe wilayah yang ada di Indonesia yang dapat dikategorikan sebagai desa terdapat sebanyak 81.248 Desa/ Kampung/ Pekon dan kelurahan di Indonesia.

Mengapa Membahas Desa Ini Penting
Desa Cibatok satu, kecamatan cibungbulang, kabupaten bogor merupakan salah satu desa yang harus diperhatikan keberadaannya. Itu disebabkan karena desa cibatok satu merupakan desa mandiri yang ada di Kabupaten Bogor. Disebut desa mandiri karena letak dan kondisi masyarakat yang ada didesa cibatok satu sudah termasuk desa mandiri menuju semi perkotaan dikarenakan itu dapat dilihat dari segi kemapaman individu masing-masing masyarakat penduduk desa cibatok satu. Penduduk desa cibatok satu sudah memiliki mata pencaharian tetap yaitu pedagang, peternakan, perikanan, dan pertanian. Penduduk desa cibatok satu berdagang diluar desa cibatok satu dari pagi hingga kembali lagi mereka ke desa cibatok satu pada waktu malam hari, sedangkan mata pencahariaan peternakan dimiliki dan dikelola di dalam desa cibatok satu yang dimiliki oleh penduduk desa nya sendiri begitu pula dengan penduduk yang bermata pencaharian perikanan dimiliki dan dikelola oleh penduduknya di dalam desa cibatok satu sendiri, selain bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa cibatok satu juga menambah pemasukkan koperasi desa, lalu penduduk desa cibatok satu yang bermata pencaharian sebagai petani didesanya dikarenakan masih banyaknya lahan pertanian yang ada di desa cibatok satu. Kemudian juga sebagian penduduk desa cibatok satu juga ada yang merantau keluar desa dengan berbagai macam tujuan, ada yang bermaksud merantau mancari pekerjaan yang lebih layak dan terpandang, ada juga penduduk desa cibatok satu yang merantau untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi lagi. Selain disebut Desa Mandiri, desa cibatok satu juga merupakan desa wisata yang sangat dikagumi keindahan alamnya karena masih banyaknya penduduk desa cibatok satu yang bermata pencaharian sebagai petani karena lahan pertanian yang ada di desa cibatok satu masih sangat luas dan subur. Selain itu karena desa cibatok satu terkenal akan mata air yang muncul dan terdapat di setiap sudut desa yang ada dimana-mana. Menyebabkan sistem irigasi yang ada didesa cibatok satu sangatlah baik dan lancar untuk proses penanaman pertanian nya, ini memudahkan para petani yang ada di desa cibatok satu dalam melakukan pekerjaan mereka yaitu bertani. jenis-jenis tanaman yang ditanam oleh petani di desa cibatok satu adalah padi, singkong, pepaya, tebu, pisang, kelapa dll. Selain kaya akan tanaman pertaniannya desa cibatok satu juga mempunyai keindahan alam yang menakjubkan yaitu pegunungan dengan pepohonan sejauh mata memandang dan sepanjang jalan saat melaluinya akan sekitarnya adalah hamparan sawah yang membentang sangat luasnya. Selain dapat disebut sebagai desa mandiri namun desa cibatok mempunyai banyak kelebihan sebagai desa wisata yang wajib didatangi oleh para pelancong wisatawan domestik maupun luar negeri. Itulah sebabnya pentingnya meneliti dan mengobservasi desa cibatok satu yang ada di kecamatan cibungbulang, kabupaten bogor.

Masalah yang Terdapat Di Desa
Masalah yang ada atau timbul di desa cibatok satu kecamatan cibungbulang, kabupaten Bogor bila ditelusuri dari kekurangan yang ada di desa cibatok satu adalah dari sumber daya manusia (SDM) pada masyarakat desa cibatok satu yang masih berpikiran tradisional dan kurang menerima keterbukaan perubahan baru dari apa yang sudah terlebih dahulu ada atau dipakai pada sistem kehidupan masyarakat desa cibatok satu. Sehingga terkadang pada saat penyuluhan untuk perubahan suatu kegiatan atau cara sistem pengubahan pola di desa cibatok satu masih sangat sulit menerima secara langsung perubahan yang ada di masyarakat desa menuju ke perubahan yang baru. Jadi masalah yang ada di desa cibatok satu adalah manset pada masing-masing individu masyarakat desa untuk harus memulai menerima keterbukaan pada perubahan-perubahan positif yang mempercepat kemajuan desa cibatok satu kecamatan cibungbulang, kabupaten Bogor menjadi desa yang mandiri dan maju. Namun pada saat ini masyarakat desa cibatok satu khususnya yang masih di usia muda produktif tidak ada minat atau enggan untuk melakukan pekerjaan sebagai petani, mereka lebih suka dan lebih memilih untuk pekerjaan kantoran seperti manjadi pegawai negeri sipil (CPNS) yang terdapat di kota-kota besar.

Mengapa membahas desa ini penting
Desa Cibatok satu, kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor merupakan salah satu desa yang harus diperhatikan keberadaannya. Itu disebabkan karena desa cibatok satu merupakan desa mandiri yang ada di Kabupaten Bogor. Disebut desa mandiri karena letak dan kondisi masyarakat yang ada didesa cibatok satu sudah termasuk desa mandiri menuju semi perkotaan dikarenakan itu dapat dilihat dari segi kemapaman individu masing-masing masyarakat penduduk desa cibatok satu. Penduduk desa cibatok satu sudah memiliki mata pencaharian tetap yaitu pedagang, peternakan, perikanan, dan pertanian. Penduduk desa cibatok satu berdagang diluar desa cibatok satu dari pagi hingga kembali lagi mereka ke desa cibatok satu pada waktu malam hari, sedangkan mata pencahariaan peternakan dimiliki dan dikelola di dalam desa cibatok satu yang dimiliki oleh penduduk desa nya sendiri begitu pula dengan penduduk yang bermata pencaharian perikanan dimiliki dan dikelola oleh penduduknya di dalam desa cibatok satu sendiri, selain bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa cibatok satu juga menambah pemasukkan koperasi desa, lalu penduduk desa cibatok satu yang bermata pencaharian sebagai petani didesanya dikarenakan masih banyaknya lahan pertanian yang ada di desa cibatok satu.
Kemudian juga sebagian penduduk desa cibatok satu juga ada yang merantau keluar desa dengan berbagai macam tujuan, ada yang bermaksud merantau mancari pekerjaan yang lebih layak dan terpandang, ada juga penduduk desa cibatok satu yang merantau untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi lagi. Selain disebut Desa Mandiri, desa cibatok satu juga merupakan desa wisata yang sangat dikagumi keindahan alamnya karena masih banyaknya penduduk desa cibatok satu yang bermata pencaharian sebagai petani karena lahan pertanian yang ada di desa cibatok satu masih sangat luas dan subur.
Selain itu karena desa cibatok satu terkenal akan mata air yang muncul dan terdapat di setiap sudut desa yang ada dimana-mana. Menyebabkan sistem irigasi yang ada didesa cibatok satu sangatlah baik dan lancar untuk proses penanaman pertanian nya, ini memudahkan para petani yang ada di desa cibatok satu dalam melakukan pekerjaan mereka yaitu bertani. jenis-jenis tanaman yang ditanam oleh petani di desa cibatok satu adalah padi, singkong, pepaya, tebu, pisang, kelapa dll. Selain kaya akan tanaman pertaniannya desa cibatok satu juga mempunyai keindahan alam yang menakjubkan yaitu pegunungan dengan pepohonan sejauh mata memandang dan sepanjang jalan saat melaluinya akan sekitarnya adalah hamparan sawah yang membentang sangat luasnya. Selain dapat disebut sebagai desa mandiri namun desa cibatok mempunyai banyak kelebihan sebagai desa wisata yang wajib didatangi oleh para pelancong wisatawan domestik maupun luar negeri. Sebagai salah satu desa yang baik dan menguntungkan di Indonesia juga sebagai Desa yang patut dicontoh bagi desa-desa lainnya. Itulah sebab pentingnya meneliti dan mengobservasi Desa Cibatok Satu yang ada di kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Masalah yang ada di Desa Cibatok Satu
Masalah yang ada atau timbul di desa cibatok satu kecamatan cibungbulang, kabupaten  Bogor  bila ditelusuri dari kekurangan yang ada di desa cibatok satu adalah dari sumber daya manusia (SDM) pada masyarakat desa cibatok satu yang masih berpikiran tradisional dan kurang menerima keterbukaan perubahan baru dari apa yang sudah terlebih dahulu ada atau dipakai pada sistem kehidupan masyarakat desa cibatok satu. Sehingga terkadang pada saat penyuluhan untuk perubahan suatu kegiatan atau cara sistem pengubahan pola di desa cibatok satu masih sangat sulit menerima secara langsung perubahan yang ada di masyarakat desa menuju ke perubahan yang baru. Jadi masalah yang ada di desa cibatok satu adalah manset pada masing-masing individu masyarakat desa untuk harus memulai menerima keterbukaan pada perubahan-perubahan positif yang mempercepat kemajuan desa cibatok satu kecamatan cibungbulang, kabupaten Bogor menjadi desa yang mandiri dan maju secara cepat dan mudah dilakukan secara bersama-sama.


II. Kondisi Geografi dan Demografi di Desa Cibatok Satu Kecamatan Cibungbulan Kabupaten Bogor

Kondisi Geografi
            Desa Cibatok Satu merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, dengan luas wilayah 174,4 Ha, dilihat dari topografi dan kontur tanah, Desa Cibatok Satu Kecamatan Cibungbulang secara umum berupa daratan yang berada pada ketinggian rata-rata antara 270 M di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata berkisar antara 20 Derajat Celcius sampai dengan 32 Derajat Celcius dan tinggi curah hujan 236 milimeter kubik. Desa Cibatok Satu terdiri dari 4 (empat) Dusun, 9 (sembilan) Rukun Warga dan 29 (dua puluh Sembilan) Rukun Tetangga.
Batas wilayah Desa Cibatok Satu adalah sebagai berikut :
1.      Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Raya Propinsi
2.      Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Ciaruteun
3.      Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cibatok Dua
4.      Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cibungbulang
Orbitasi dan waktu tempuh ke Kantor Kecamatan dengan waktu tempuh 5-10 menit dan ke ibu Kota Kabupaten waktu tempuh 90 menit, sedangkan waktu tempuh dari Kantor Desa ke Ibu Kota Propinsi Jawa Barat memakan waktu tempuh 4 jam serta ke Ibu Kota Negara memakan waktu tempuh 2,5 jam sedangkan jarak tempuh orbitasi tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Ibu Kota Kecamatan                           :           2          Km.
2.      Ibu Kota Kabupaten Bogor                :           32        Km.
3.      Ibu Kota Propinsi Jawa Barat             :           154      Km.
4.      Ibu Kota Negara                                 :           80        Km.

Pemanfaatan lahan / penggunaan tanah di Desa Cibatok Satu adalah sebagai berikut

Luas pemukiman
40 ha/m2
Luas persawahan
124 ha/m2
Luas perkebunan
-          ha/m2
Luas kuburan
2 ha/m2
Luas pekarangan
-          ha/m2
Luas taman
-          ha/m2
Perkantoran
0,2 ha/m2
Luas prasarana umum lainnya
8,2 ha/m2
Total luas
174,4 ha/m2


TANAH SAWAH

Sawah irigasi teknis
-          ha/m2
Sawah irigasi ½ teknis
124 ha/m2
Sawah tadah hujan
-          ha/m2
Sawah pasang surut
-          ha/m2
……………….
-          ha/m2
Total luas
124 ha/m2


TANAH KERING

Tegal/ladang
-          ha/m2
Pemukiman
40    a/m2
Pekarangan
-          ha/m2
……………….
-          ha/m2
Total luas
40 ha/m2

Sedangkan Tanah Kas Desa seluas 2,998 , penggunaannya adalah sebagai berikut :
1.      Bangunan Kantor Desa                                               :           0,1       Ha
2.      Bangunan SD / SMP / MI                                           :           0,12     Ha
3.      Tanah Makam / Kuburan                                            :           2          Ha
4.      Masjid / Mushollah / Majelis Taklim                           :           0,5       Ha      
5.      Jalan Desa                                                                   :           0,258   Ha
6.      Lapangan olah raga                                                     :           0,02     Ha

Kondisi Demografi
            Jumlah Penduduk Desa Cibatok Satu sampai akhir bulan 31 Desember Tahun 2013, tercatat 7.901 Jiwa (sumber data dari laporan jumlah penduduk perbulan Desember 2013) terdiri dari :
Jumlah laki-laki
4.006 orang
Jumlah perempuan
3.895 orang
Jumlah total
7.901 orang
Jumlah kepala keluarga
2000 KK
Kepadatan Penduduk
0,02 per km

Mengenai keadaan penduduk berdasarkan agama yang dianutnya, adalah sebagai berikut :
AGAMA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Islam
4.060 orang
3.970 orang
Kristen
-          orang
-          orang
Katholik
-          orang
-          orang
Hindu
-          orang
-          orang
Budha
-          orang
-          orang
Khonghucu
-          orang
-          orang
Kepercayaan Kepada Tuhan YME
-          orang
-          orang
Aliran Kepercayaan lainnya
-          orang
-          orang
Jumlah
4.006 orang
3.895 orang


Keadaan mata pencaharian penduduk Desa Cibatok Satu, adalah sebagai berikut :
JENIS PEKERJAAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Petani
500 orang
150 orang
Buruh tani
300 orang
150 orang
Buruh migran perempuan
-          orang
-          orang
Buruh migran laki-laki
-          orang
-          orang
Pegawai Negeri Sipil
300 orang
100 orang
Pengrajin industri rumah tangga
50 orang
50 orang
Pedagang keliling
20 orang
35 orang
Peternak
25 orang
15 orang
Nelayan
-          orang
-          orang
Montir
50 orang
-          orang
Dokter swasta
-          orang
-          orang
Bidan swasta
-          orang
1 orang
Perawat swasta
-          orang
-          orang
Pembantu rumah tangga
-          orang
25 orang
TNI
-          orang
-          orang
POLRI
10 orang
-          orang
Pensiunan PNS/ TNI/ POLRI
25 orang
-          orang
Pengusaha kecil dan menengah
200 orang
100 orang
Pengacara
-          orang
-          orang
Notaris
-          orang
-          orang
Dukun Kampung Terlatih
-          orang
5 orang
Jasa pengobatan alternatif
-          orang
-          orang
Dosen swasta
-          orang
-          orang
Pengusaha besar


Arsitektur
1 orang
-          orang
Seniman/ Artis
-          orang
-          orang
Karyawan perusahaan swasta
100 orang
250 orang
Karyawan perusahaan pemerintah
25 orang
50 orang
Jumlah Total Penduduk
7.901 orang

Jumlah penduduk menurut struktur umur per Desember 2013 sebagai berikut :
USIA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN

USIA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
0-12 bulan
40
90

39 tahun
89
65
1 tahun
75
70

40
73
75
2
85
86

41
76
60
3
92
80

42
56
50
4
85
85

43
48
40
5
72
95

44
49
45
6
89
68

45
51
30
7
96
75

46
58
25
8
56
90

47
43
30
9
48
70

48
47
25
10
51
70

49
51
39
11
87
70

50
56
30
12
95
85

51
48
20
13
62
50

52
40
32
14
54
75

53
50
25
15
36
86

54
56
20
16
56
85

55
58
26
17
90
94

56
43
28
18
52
95

57
40
23
19
89
85

58
31
21
20
36
94

59
36
29
21
65
96

60
32
21
22
69
90

61
23
19
23
84
85

62
34
30
24
89
85

63
26
32
25
56
60

64
25
26
26
90
78

65
10
15
27
52
65

66
15
10
28
89
65

67
9
18
29
59
60

68
3
10
30
68
60

69
2
20
31
75
59

70
5
9
32
66
50

71
3
12
33
57
70

72
4
10
34
58
55

73
2
12
35
77
60

74
2
9
36
94
85

75
2
8
37
70
60

Lebih dari 75


38
100
90

Total
4.006
3.895

Adapun, Tingkat Pendidikan Penduduk Desa adalah sebagai berikut :
NO
TINGKAT PENDIDIKAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK
85 orang
30 orang
2
Usia 3-6 tahun yang sedang TK / play group
200 orang
100 orang
3
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah
40 orang
30 orang
4
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah
900 orang
350 orang
5
Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah
60 orang
350 orang
6
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat
250 orang
125 orang
7
Tamat SD/sederajat
500 orang
1500 orang
8
Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP
200 orang
300 orang
9
Jumlah usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA
400 orang
300 orang
10
Tamat SMP/sederajat
700 orang
1500 orang
11
Tamat SMA/sederajat
600 orang
1200 orang
12
Tamat D-1/sederajat
50 orang
30 orang
13
Tamat D-2/sederajat
25 orang
15 orang
14
Tamat D-3/sederajat
10 orang
10 orang
15
Tamat S-1/sederajat
35 orang
3 orang
16
Tamat S-2/sederajat
5 orang
3 orang
17
Tamat S-3/sederajat
-          orang
-          orang
18
Tamat SLB A
-          orang
-          orang
19
Tamat SLB B
-          orang
-          orang
20
Tamat SLB C
-          orang
-          orang

………………………………………...
-          orang
-          orang

Jumlah
4.006 orang
3.895 orang
Jumlah Total
7.901 orang

Kondisi Keamanan Dan Sosial Masyarakat
            Secara umum kondisi sosial politik serta ketentraman dan ketertiban di wilayah Desa Cibatok Satu cukup mantap dan terkendali. Dalam hal ini, kehidupan politik warga masyarakat dapat tersalurkan sesuai dengan aspirasinya seiring dengan bergulirnya reformasi dan banyaknya Partai Politik yang berkembang pada data ini.
            Berkaitan dengan masalah keamanan dan ketertiban, dapat disampaikan bahwa pada Tahun 2013, situasi dan kondisi Desa Cibatok Satu terbilang aman. Adapun untuk penanggulangan gangguan keamanan dan ketertiban dalam penanganannya Pemerintah Desa bekerja sama dengan Linmas desa, Babinkantibmas Polsek Cibungbulang dan Babinsa Koramil Cibungbulang untuk mengamankan serta memberikan penyuluhan tentang penanganan keamanan secara swadaya dan penyuluhan tentang bahaya penggunaan Narkoba umumnya pada remaja.
            Adapun jumlah anggota Pelindung Masyarakat (Linmas) sampai saat ini tercatat sebanyak 10 Orang. Berkaitan dengan keberadaan dan kelembagaan Linmas, dimana saat ini sudah ada di Pemerintah Kabupaten Bogor adanya Kantor Kesbang dan Linmas yang mengatur tentang keberadaan Linmas di Tingkat Kabupaten Bogor, sesuai dengan berubahnya Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Bogor.
Sarana dan Prasarana
a.       Sarana dan prasarana Pemerintah Desa          :
1.      Kantor Desa                                              :           1          buah.
2.      Balai pertemuan / aula                               :           1          buah.
3.      Pos Kamling                                              :           9          buah.

b.      Sarana dan prasarana perhubungan                 :
1.      Jalan beton                                                :           6          Km.
2.      Jalan Hotmik                                             :           1,5       Km.
3.      Jalan Aspal                                                :           2          Km.
4.      Jalan Pengerasan                                       :           0,8       Km.
5.      Jalan Tanah                                               :           -           Km.
6.      Jalan gang                                                 :           2,5       Km.
7.      Jembatan                                                   :           2          Km.

c.       Sarana dan prasarana Pendidikan Umum       :
1.      TK                                                             :           5          buah.
2.      SD                                                             :           1          buah.
3.      SLTP                                                         :           1          buah.
4.      SMA                                                         :           1          buah.
5.      DIPLOMA                                               :           -           buah.
6.      PERGURUAN TINGGI                          :           -           buah.
7.      Tempat-tempat Kursus                              :           -           buah.
8.      BLK                                                          :           -           buah.

d.      Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam         :
1.      R.A / TK AL-QUR'AN                           :           5          buah.
2.      MADRASAH IBTIDAIYAH                 :           1          buah.
3.      MTS                                                          :           -           buah.
4.      MAN                                                         :           -           buah.
5.      Pondok Pesantren                                     :           5          buah.
6.      Majelis Taklim                                           :           7          buah.

e.       Sarana dan Prasarana Peribadatan                  :
1.      Masjid                                                       :           8          buah.
2.      Mushola                                                    :           7          buah.
3.      Gereja                                                        :           -           buah.
4.      Vihara                                                       :           -           buah.
5.      Puri                                                            :           -           buah.

f.       Sarana dan Prasarana Kesehatan                    :
1.      Puskesmas                                                 :           1          buah.
2.      BKIA Rumah Bersalin                             :           -           buah.
3.      Poliklinik                                                   :           -           buah.
4.      Posyandu                                                  :           8          buah.
5.      Apotik / Toko obat                                    :           1          buah.
Sedangkan jumlah tenaga medis yang ada dan melaksanakan praktek di desa, adalah sebagai berikut :
1.      Dokter Puskesmas                                     :           1          orang.
2.      Dokter Praktek Swasta                             :           3          orang.
3.      Bidan Desa                                               :           1          orang.
4.      Bidan Praktek Swasta                               :           -           orang.
5.      Dukun beranak terlatih                             :           5          orang.
6.      Dukun beranak tak terlatih                       :           -           orang.
7.      Kader Posyandu                                       :           8          orang.
g.      Fasilitas Perekonomian / Perdagangan            :
1.      Bank Pemerintah                                       :           1          buah.
2.      Kios/Toko/Warung                                    :           87        buah.
3.      Matrial/Bahan Bangunan                          :           1          buah.
4.      Wartel/Kiostel                                           :           4          buah.
5.      Pom Bensin                                               :           -           buah.

h.      Lain-lain Fasilitas / Sarana dan Prasarana yang ada   :
1.      Lapangan Sepak Bola                               :           1          buah.
2.      Lapangan Badminton                               :           4          buah.
3.      Lapangan Basket                                      :           1          buah.
4.      Lapangan Bola Voli                                  :           1          buah.
5.      Lapangan Tenis                                         :           -           buah.
Data Sumber Daya Alam
1.      RW 01, 02, 08

NO

JENIS SUMBER DAYA ALAM
LOKASI

KETERANGAN
RW
01
RW
02
RW
08
1
Sungai Cibungbulang
x
v
x
Masih digunakan
2
Batu kali

x

v

x
Sudah banyak berkurang dan kecil-kecil, digunakan untuk bangunan dan di jual masyarakat.
3
Pasir
x
v
x
Dijual dan digunakan sendiri
4
Ikan
x
v
x
Berkurang akibat di racun dan sisa buangan pestisida sawah
5
Mata air
v (12)
v (6)
v (7)
Digunakan untuk segala kebutuhan rumah tangga
6
Lahan (Kebun)
v
v
v
Berkurang akibat perumahan dan fasilitas umum
7
Lahan (sawah)
v
v
v
Sebagian (50%) lahan milik orang luar Desa

2.      RW 07
3.       
4.      NO

JENIS SUMBER DAYA ALAM
LOKASI

KETERANGAN
RW
01
RW
02
RW
08
1
Sungai Cibungbulang
x
x
v
Masih digunakan
2
Batu kali
x
x
v
Digunakan untuk kebutuhan warga
3
Pasir
x
x
v
Dijual dan digunakan sendiri
4
Ikan
x
x
v
Dipancing oleh penduduk setempat
5
Mata air
v
x
v
Digunakan untuk segala kebutuhan rumah tangga
6
Lahan (Kebun)
v
v
v
Ditanam tanaman pertanian musiman
7
Lahan (sawah)
v
v
v
Sebagian (50%) lahan milik orang luar Desa

3        . RW 03

NO

JENIS SUMBER DAYA
LOKASI

JUMLAH
RT 01
RT 02
1
Persawahan
3 Ha
Tidak ada
3 Ha
2
Kebun campuran
1 Ha
2 Ha
3 Ha
3
Saluran irigasi
2 Km
2 Km
2 Km
4
Sumber mata air
1 Titik
Tidak ada
1 Titik
5
Sungai/kali
1 Km
Tidak ada
1 Km
6
Kolam ikan
0,5 Ha
Tidak ada
0,5 Ha

4.      RW 04

NO

JENIS SUMBER DAYA
LOKASI

KETERANGAN
RT
01
RT
02
RT
08
RT
04
1
Sawah
-
-
1 ha
2,5 ha
Pemilik orang kota
2
Kebun
-
2000 m2
1000 m2
7500 m2
Tidak produktif
3
Kolam
-
-

1000 m2

4200 m2
Saluran air rusak
Pemilik orang kota
4
Mata Air
-
-
-
1
Tidak ada pengelola
5
Sungai/Irigasi

ada

ada

-

ada
·         Sampah
·         Saluran menyempit

5.      RW 05

NO

JENIS SUMBER DAYA
LOKASI

KETERANGAN
RT 01
RT 02
RT 03
1
Lahan sawah
8 Ha
20 Ha
5 Ha

2
Kebun kosong
1 Ha
Tidak ada
Tidak ada
Wakaf
3
Sungai Ciaruteun
Ada
Tidak ada
Ada
1 Km
4
Batu kerikil
Ada
Tidak ada
Ada
Tidak diambil
5
Batu besar
Ada
Ada
Ada
Kebutuhan warga RW 05, dijual untuk warga
6
Pasir
Ada
Ada
Ada
Kebutuhan warga RW 05, dijual untuk warga
7
Air sungai (mandi, cuci, kakus)
Ada
Ada
Ada
Umum
8
Mata air (sawah, minum, MCK)
2
2
1

9
Rumput Pohon
Ada
Ada
Ada
Sawah, tegalan, Albasia, Rumpun bambu
10
Ikan Mas
Ada
Ada
Ada

11
Ikan Nila
Ada
Ada
Ada

12
Ikan Bawal
Ada
Ada
Ada


6.      RW 06

JENIS SUMBER DAYA
LOKASI

KETERANGAN
RT 01
RT 02
1.      Mata Air ada 2
RT 01 RT 02
Mata air. Di sini ada 2 atau 4 mata air yang bertempat, 2 di Cikarat dan 2 di Cikidul gunanya untuk keperluan para penduduk, yang digunakannya untuk mandi,  cuci, dan apa saja





Ada (1)





Ada (1)
Mata air disini cukup bagus bagi masyarakat disini dan juga banyak kegunaannya. Contohnya : Untuk mandi, cuci, minum, dan keperluan masyarakat lainnya.
RT 01 => sudah dibangun Rt 02 => masih dialami
Sungai banyak digunakan untuk mandi, cuci piring, cuci pakaian.
2.      Sungai
Sungai Leuwi Jengkol:
Sangat banyak digunakan oleh warga 01/06 misalnya: Untuk mandi, mencuci pakaian, mencuci piring, dan juga ada jenis ikan, batu dan pasir. Disini juga jenis ikannya hampir  punah, kalau dulu jenis ikannya banyak tetapi sekarang hampir tidak ada karena banyak orang yang meracunnya.





Ada





Tidak ada
Keadaan : Sedikit memburuk karena banyak buang di sungai, kotoran binatang, dan kotoran manusia. Untuk irigasi : Untuk perkebunan dan saluran
3.      Ikan sering diracun
Hampir habis
4.      Udang hampir habis
Ada

Ada
Tidak ada

Tidak ada
Kalau dulu sangat banyak tetapi sekarang hampir punah  karena banyak orang yang meracuni, sehingga ikan sekarang susah didapat. Contoh ikannya : Udang, lele, benter, dan jeler
5.      Batu-batu di kali Ciaruteun
Ada
Tidak ada
Batu sekarang hampir habis karena banyak yang diambil untuk dijual dan keperluan sendiri. Misalnya : Untuk rumah dan jalan
6.      Pasir RT 02
Ada
Tidak ada
Pasir hampir habis karena diambil hampir setiap hari jadi keadaan pasir yang ada di sungai hampir buruk
7.      Lahan
- perumahan
- singkong
Ada
Ada
Perumahan, kebun singkong, kebun papaya, kebun campuran/tumpang sari, sawah.

7.      RW 09

JENIS SUMBER DAYA
LOKASI

KETERANGAN
RT 01
RT 02
Kali/sungai
Ø  Batu kali
Ø  Pasir
Ø  Kelikir
Ø  Tanah Lempung
-          Bahan semen
-          Bahan cat
Ø  Ikan

2
v
v
v
-
-
-
v
1
v
v
v
1
1
-
v
Keperluan warga
Lahan
Ø  Sawah
Ø  Kebun
Ø  Pemukiman

v
v
v

v
v
v

Mata air
6
5


            Diantaranya masih terdapat rumah-rumah yang tidak layak untuk dihuni, karena ketidakmampuan penduduk tersebut yang diakibatkan dari rendahnya tingkat pendapatan dan pendidikan sehingga tidak lagi mengacu kepada rumah tinggal yang sehat atau layak huni.
III. PEMBAHASAN

Sejarah Desa Cibatok Satu
Sejarah Desa Cibatok Satu Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, bila dilihat dari keadaan yang ada di Desa Cibatok Satu pada saat ini yaitu banyaknya perubahan dan perkembangan yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu dari zaman ke zaman yang ada di Desa Cibatok Satu. Sangat banyak perubahan dan kemungkinan awal untuk berdirinya sebuah Desa Cibatok Satu. Pada awalnya Desa Cibatok Satu adalah bagian dari kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Kemudian kecamatan Cibungbulang terbagi menjadi lima belas kelurahan atau Desa yaitu Cemplang, Ciaruteun Ilir, Ciaruteun Udik, Cibatok Satu, Cibatok 2, Cijujung, Cimanggu 1, Cimanggu 2, Dukuh, Galuga, Girimulaya, Leuweung Kolot, Situ Ilir, Situ Udik, Sukamaju. Konon kabarnya Desa Cibatok Satu dahulunya banyak terdapat sumber mata air yang tersebar di seluruh wilayah Desa Cibatok Satu, dari sinilah masyarakat menamakan Desa Cibatok Satu yang berasal dari kata Ci yaitu artinya air yang terdapat di setiap sudut Desa. Namun menurut Kepala Desa Cibatok Satu yang telah di wawancarai bahwa sejarah awal berdirinya Desa Cibatok Satu sudah sangat lama dan tidak dapat dipastikan kapan tahun berapa berdirinya Desa Cibatok Satu Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Karena penduduk asli Desa Cibatok Satu yang sekarang ini merupakan keturunan dari generasi ke generasi oleh penduduk Desa asli pada masa sebelumnya yang sudah terlebih dahulu tinggal menjadi penduduk asli Desa Cibatok Satu Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor.
Desa Mandiri
Peraturan Pemerintah (PP) No.72 Tahun 2005 tentang Desa, Pasal 1 Ayat (1) berbunyi Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa desa merupakan wilayah yang memiliki hak otonom dalam pengelolaan pembangunan desa. Agar dapat diwujudkan maka desa perlu diperkuat sehingga mampu menjadi desa mandiri.
Desa mandiri adalah desa yang mampu mengelola kekuatan (aset dan potensi) yang dimiliki serta mampu memanfaatkan peluang yang ada dalam pengelolaan pembangunan untuk kesejahteraan warga desa.
Secara umum, desa mandiri dicirikan antara lain oleh:
1)      kemampuan desa mengurus dirinya sendiri dengan kekuatan yang dimilikinya
2)      pemerintahan desa memiliki kewenangan dalam mengatur dan mengelola pembangunan yang didukung oleh kemandirian dalam perencanaan dan penganggaran (satu desa satu perencanaan), sebagai acuan seluruh program pembangunan di desa dan dijalankan secara konsisten
3)      sistem pemerintahannya menjunjung tinggi aspirasi dan partisipasi warga, termasuk warga miskin, perempuan, kaum muda dan yang termarginalkan lainnya serta,
4)      sumber daya pembangunan dikelola secara optimal transparan dan akuntabel untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kesejahteraan seluruh warganya.
Keunggulan pada Desa Cibatok Satu yang dapat dikatakan sebagai Desa mandiri adalah karena hal-hal yang dilakukan oleh masyarakatnya Desa Cibatok Satu dilihat dari nilai gotong-royongnya dari seluruh masyarakat desa sangatlah besar dalam minat dan antusiasnya dalam semua kegiatan gotong-royong desa menjadi Desa Cibatok Satu yang mandiri dan sejahtera. Selain dilihat dari keadaan masyarakatnya, warga desa Cibatok Satu memiliki peternakan dengan berbagai macam jenis hewan yang sangat banyak yaitu umunya para warga desa memiliki hewan ternak seperti domba dan kambing yang terus berkembang biak dan bertambah menjadi peternakan yang besar milik warga desa Cibatok Satu. Selain itu Desa Cibatok Satu juga mempunyai perikanan yang cukup banyak karena dikenal sebagai desa yang mempunyai sumber mata air yang terdapat dimana-mana. Jenis-jenis ikan yang ada di kolam perikanan air tawar pada Desa Cibatok Satu yaitu umumnya antara lain ikan gurame, ikan mujaer, ikan mas, ikan nila, ikan bawal dll. Yang terus menerus berkembang biak dengan sangat baik dan bertambah banyak setiap harinya sehingga menjadi perikanan yang besar. Penduduk desa yang bermata pencaharian pedagang, menjual dagangannya diluar desa untuk mencari keuntungan yang lebih di kota-kota besar. Hal itu merupakan keunggulan dan keuntungan bagi pemasukan perekonomian bagi masyarakat Desa Cibatok Satu yang mandiri dalam berbagai hal terutama pada sistem perekonomiannya.
·  Deskripsi Singkat

Visi : Menciptakan masyarakat Desa Cibatok Satu yang bersih, sabar, adil, jujur, taat aturan serta Mandiri, berlandaskan Iman dan Taqwa.

·  Deskripsi Panjang

Misi :

1.      Transparansi pelaksanaan pemerintahan desa yang akuntabel dan taat aturan.
2.      Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan formal dan non formal.
3.      Pemanfaatan Sumber Daya Potensi Alam untuk peningkatan ekonomi masyarakat secara Mandiri.

.
4.      Perluasan kerjasama lintas sektoral dengan berbagai pihak untuk dapat memperkuat daya dukung dan potensi yang ada sebagai tambahan sarana untuk mencapai tujuan pembangunan.
5.      Pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara jujur dan adil.
6.      Peningkatan moralitas pemerintahan dan mayarakat Desa dengan landasan Iman dan Taqwa.
.
  • Penghargaan
1.      Desa berprestasi Ke 3 pada Lomba Desa Tahun 2005 tingkat Provinsi Jawa Barat.
2.      Desa berprestasi Ke 1 pada Lomba Desa Tahun 2005 tingkat Kabupaten Bogor.
3.      Desa berprestasi Ke 2 pada Lomba Keaksaraan Fungsional Tahun 2007 tingkat Provinsi Jawa Barat.
4.      Desa Lunas PBB tahun 2010.
5.      TP. PKK Desa berprestasi ke 3 pada lomba KB KES Tahun 2010 tingkat Kabupaten Bogor.
6.      Kader Posyandu berprestasi 1 pada Lomba Bayi Sehat tahun 2007 tingkat Kecamatan Cibungbulang.
7.      Mendapat bantuan dana dari pemerintahan untuk pembangunan Desa Mandiri.
8.      Desa Peradaban pada program peternakan dari PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat).

Pelopor / Tokoh Desa Mandiri : Desa Cibatok Satu
1.      Masyarakat Desa Cibatok Satu
2.      Hj. Padan Yani
3.      Eko Sunarto
4.      Subagyo
5.      Acek Suhendar (mantan Kades) Desa Cibatok satu
IV. PENUTUP
            Desa Cibatok Satu terletak di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor  Di Desa Cibatok Satu termasuk desa agraris karena masih terdapat banyak lahan pertanian, namun kurang nya pelatihan pada system pertanian yang baik membuat masyarakat masih menggunakan system pertanian secara tradisional. Yang menjadikan Desa Cibatok sebagai Desa Mandiri adalah karena keunggulannya di berbagai bidang perekonomiannya yaitu peternakan dan perikanan selain dalam bidang pertanian. Dan dalam bidang perdagangan sudah merambah keluar Desa.

DAFTAR PUSTAKA
Rusli, Said. 1995. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta : LP3ES
Pranowo, Djoko. 1985. Masyarakat Desa Tinjauan Sosiologi. Surabaya : PT Bina Ilmu
Chambers, Robert. 1996. Memahami Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta : Kanisius (Anggota IKAPI)
Danandjaja, James. 1989. Kebudayaan Petani Desa Trunyan Di Bali. Jakarta : UI-Press

REFERENSI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini