Syifaurrahmah (11140540000009)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengertian atau pemahaman seseorang tentang konsep desa dan pedesaan itu kelihatannya amat berbeda dari satu kawasan ke kawasan yang lain, berbeda dari satu Negara ke Negara yang lain. Dengan demikian, mungkin sekali juga, bahwa konsep sosiologi pedesaan ituberbeda dari satu lokasi ke tempat yang lain. Oleh karena itu, kita perlu memahami benar terlebih dahulu konsep atau pengertian pedesaan itu.
Desa wisata adalah pengembangan dari suatu desa yang memiliki potensi wisata yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti alat transportasi atau penginapan
Secara Umum, kondisi desa di Indonesia memiliki ciri-ciri yang relatif sama, yaitu:
- Desa dan masyarakat memiliki hubungan yang erat dengan lingkungan alam;
- iklim dan cuaca mempunyai pengaruh besar terhadap petani sehingga warga desa banvak tergantung pada peruhahan musim;
- keluarga desa merupakan unit sosial dan unit kerja;
- Jumlah penduduk dan luas wilayah desa tidak begitu besar;
- kegiatan ekonomi mayoritas agraris;
- masyarakat desa merupakan suatu paguyuban;
- proses sosial di desa umumnya berjalan lambat;
- warga desa pada umumnva berpendidikan rendah.
Desa mempunyai tiga unsur penting, yaitu:
- daerah. meliputi lokasi, luas, dan batas wilayah serta penggunaannya
- penduduk. berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitas penduduk, meliputi jumlah, pertumbuhan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian;
- tata kehidupan. dalam hal ini pola tata pergaulan dan ikatan pergaulan sesama warga desa, biasanya hubungan antaranggota masyarakat masih sangat erat.
Jenis-jenis desa menurut perkembangan masyarakatnya
- Desa tradisional: adalah desa yang terdapat pada daerah terpencil dan terasing. Seluruh kehidupan masyarakatnya termasuk teknologi bercocok tanam, cara pemeliharaan kesehatan, dan dan memasak tergantung pada pemberian alam sekitar. Dengan kata lain, desa ini keseluruhan hidupnya menggantungkan pada alam sekitarnya.
- Desa swadaya: adalah desa di mana sebagian besar masyarakat memenuhi keburuhan sendiri. Desa ini umumnya terpencil dan masyarakatnya jarang berhubungan dengan masyarakat luar sehingga proses kemajuannya sangat lamban karena kurang berinteraksi dengan wilayah lain atau bahkan tidak sama sekali.
- Desa Swakarya: adalah keadaannya sudah lebih maju dibandingkan desa swadaya. Masyarakatnya sudah mampu menjual kelebihan hail produksi ke daerah lain, selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Interaksi dengan masyarakat luar sudah mulai tampak, walaupun intensitasnya belum terlalu sering.
- Desa swasembada: adalah desa yang sudah mampu mengembangkan semua potensi yang dimiliki secara optimal. Hal ini ditandai oleh kemampuan masyarakatnya untuk melakukan tukar-menukar barang dengan wilayah lain (fungsi perdagangan), din kemampuan untuk saling memengaruhi dengan penduduk di wilayah lain. Dan hasil interaksi tersebut, masyarakat dapat menyerap teknologi baru untuk memanfaatkan sumber dayanya sehingga proses pembangunan berjalan dengan baik.
Problem Desa
Akses utama warga Desa Situdaun, Kec. Tenjolaya, Kabupaten Bogor ke pusat pemerintahan (kecamatan) dan perekonomian terputus karena kondisi jembatan Cinangneng yang tidak memadai. Warga mendesak agar Pemerintah Kabupaten Bogor segera membangun jembatan permanen di atas Sungai Cinangneng yang menghubungkan desa mereka dengan Desa Cibitung Tengah sebagai akses utama ke pusat pemerintahan dan perekonomian.
BAB II
Sejarah Pemerintahan Desa
Nama-Nama Lurah/Kepala Desa
Sebelum dan Sesudah Berdirinya Desa Situdaun
No
|
Periode
|
Nama Kepala Desa
|
Keterangan
|
1
|
Tidak Diketahui
|
Mandor Laisin
|
-
|
2
|
Tidak Diketahui
|
H. ahmad
|
-
|
3
|
Tidak Diketahui
|
Husen
|
-
|
4
|
Tidak Diketahui
|
Manaf
|
-
|
5
|
Tidak Diketahui
|
Arjaya
|
-
|
6
|
Tidak Diketahui
|
Sukarta
|
-
|
7
|
Tidak Diketahui
|
Surya
|
-
|
8
|
1997-2004
|
Nali
|
-
|
9
|
2004-sekarang
|
Moch. Asep
|
-
|
Demografi
Letak Geografis
Luas Wilayah Desa situdaun adalah 329.045 Ha yang terdiri dari 4 Dusun dengan 4 rukun warga (RW) dan 20 Rukun Tetangga (RT), Desa Situdaun memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Cihidung Udik Kec. Ciampea
Sebelah Timur : Desa Purwasari Kec. Dramaga
Sebelah Selatan : Desa Gunung Malang Kec. Tenjolaya
Sebelah Barat : Desa Cibitung Tengah Kec. Tenjolaya
Topografi
Desa Situdaun merupakan desa yang berada didaerah kaki gunung salak, terbagi dalam beberapa bentangan wilayah desa. Berdasarkan hidrologinya, aliran-aliran sungai di wilayah desa situdaun membentuk pola daerah aliran sungai. Tercatat beberapa sungai maupun solokan baik skala kecil, sedang dan besar, terdapat di desa situdaun, seperti :
- Sungai Cihideung (merupakan batas wilayah dengan kecamatan Dramaga)
- Sungai Cinangneng (merupakan batas wilayah dengan Desa Cibitung Tengah dan Desa Cinangneng)
- Sungai Cipalayangan
Disamping itu ada pula beberapa mata air yang biasa digunakan sebagai sumber mata air bersih, maupun sumber air untuk pertanian.
Mata Air Utama yang menghidupi Desa Situdaun adalah diantaranya :
1. Mata Air Curug Nangka
2. Mata Air Curug Luhur
3. Mata Air Cikemang
4. Mata Air Cekdam
5. Mata Air Gadog (Weslic)
Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan
Pada umumnya lahan yang terdapat di Desa Situdaun digunakan secara produktif, dan hanya sedikit saja yang tidak dipergunakan. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Desa Situdaun memiliki sumber daya alam yang memadai dan siap untuk diolah. Luas lahan berupa sawah teknis seluas 20 Ha, semi teknis 50 Ha, tadah hujan 2.5 Ha, dan yang lainnya berupa tanah pekarangan 10.4 Ha, hutan rakyat 0.5 Ha, pangangonan 5 Ha, dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya mengenai luas tanah dan penggunaannya dapat dilihat pada table dibawah ini :
Luas lahan menurut jenis penggunaan
Di Desa Situdaun
Sawah (Ha)
|
Darat (Ha)
| ||||||
Teknis
|
½
Teknis
|
Tadah
Hujan
|
Pekarangan
Pemukiman
|
Hutan
Rakyat
|
Pangangonan
|
Hutan
Negara
|
Lain-lain
|
20
|
50
|
2.5
|
10.4
|
0.5
|
5
|
-
|
-
|
Keadaan sosial
Kependudukan
Penduduk Desa Situdaun berdasarkan data terakhir hasil sensus penduduk Tahun 2010 tercacat sebanyak 8678 jiwa, tahun 2009 sebanyak 8553 jiwa, tahun 2008 sebanyak 8530 jiwa mengalami kenaikan setiap tahunnya. Untuk jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini
Jumlah Penduduk Desa Situdaun
No
|
Tahun
|
Jumlah
|
Laju Pertumbuhan
|
1
|
2008
|
8530
|
-
|
2
|
2009
|
8553
|
-
|
3
|
2010
|
8678
|
-
|
Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sehingga pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dimasa yang akan dating.
Didesa Situdaun tahun 2009-2010, jumlah guru dan murid tiap tahunnya mengalami peningkatan. Guru pada tahun 2010 berjumlah : 145 orang, SLTP sebanyak = 560 orang, SLTA sebanyak = 140 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4 dibawah ini.
Data Pendidikan/Sekolah Formal dan Non Formal
Di Desa Situdaun Tahun 2009
No
|
Uraian
|
TK
|
SD
|
SLTP
|
SLTA
|
1
|
Guru
|
15
|
48
|
42
|
40
|
2
|
Murid
|
131
|
1220
|
560
|
140
|
Pada masa kepemimpinan kepala desa ini, jumlah sarana dan prasarana sekolah, maupun jenjang terus diupayakan bagi kuantitas maupun kualitasnya, baik itu negeri maupun swasta, dari mulai TK s.d SLTA.
Adapun jumlah sarana dan prasarana pendidikan di Desa Situdaun terdiri dari jenjang TK s.d SLTA baik formal maupun non formal. Nama dan jumlah sarana pendidikan yang ada di desa situdaun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 5 dibawah ini.
Data Sarana dan Prasarana Pendidikan
Di Desa Situdaun Tahun 2009
No
|
Nama Sekolah
|
Jenjang
|
Status
|
Lokasi
|
Jumlah Murid
| ||||
1
|
RA ARRAZAK
|
TK
|
Swasta
|
RT10/30 Kp.Situdaun
| |||||
2
|
MD Hidayatul Furqan
|
MD
|
Swasta
|
RT 20/04
Kp. Ps. Ipis
| |||||
3
|
TK Al-Muhajirin
|
TK
|
Swasta
|
RT 03/01
Kp.Cikupa
| |||||
4
|
MD Babussalam
|
MD
|
Swasta
|
RT 17/04
Kp. Ps. Ipis
| |||||
5
|
MD Nurul Falah
|
MD
|
Swasta
|
RT 06/02
Kp. Situdaun
| |||||
6
|
PAUD Arahmania
|
PAUD
|
Swasta
|
RT 15/04
Kp. Ps. Ipis
| |||||
7
|
MD Miftahusaadah
|
MD
|
Swasta
|
RT 07/02
Kp. Situdaun
| |||||
8
|
SDN Situdaun 01
|
SD
|
Negeri
|
RT 05/02
Kp. Situdaun
| |||||
9
|
SDN Situdaun 02
|
SD
|
Negeri
|
RT 10/03
Kp. Situdaun
| |||||
10
|
MI Mathlaul Anwar
|
MI
|
Swasta
|
RT 05/02
Kp. Situdaun
| |||||
11
|
MI Darul Hikmah
|
MI
|
Swasta
|
RT 12/03
Kp. Situdaun
| |||||
12
|
MI Sirojul Huda
|
MI
|
Swasta
|
RT 18/04
Kp. Ps. Ipis
| |||||
13
|
SMP PGRI Cikupa
|
SMP
|
Swasta
|
RT 03/01
Kp. Cikupa
| |||||
14
|
MTs. Sirojul Kamal
|
SMP
|
Swasta
|
RT 05/02
Kp. Situdaun
| |||||
15
|
MTs. Nurul Anwar
|
SMP
|
Swasta
|
RT 15/04
Kp. Ps. Ipis
| |||||
16
|
SMK YAPURA I
|
SMK
|
Swasta
|
RT 03/01
Kp. Cikupa
| |||||
17
|
MA Nurul Anwar
|
SMA
|
Swasta
|
RT 15/04
Kp. Ps Ipis
| |||||
Rekapitulasi Jenis dan Jenjang sarana Pendidikan Formal dan Non Formal di Desa Situdaun, dapat dilihat pada table 6 dibawah ini.
Jenis dan Jenjang Pendidikan Formal dan Non Formal
Di Desa Situdaun Tahun 2009
No
|
Jenis
|
Jenjang
|
Lokasi
|
1
|
TK/RA/MD
|
7
|
Dusun I, II, III, IV
|
2
|
SD
|
2
|
Dusun I, II, III, IV
|
3
|
MI
|
3
|
Dusun II, III, IV
|
4
|
SLTP Swasta
|
1
|
Dusun I
|
5
|
MTs. Swasta
|
2
|
Dusun II, III, IV
|
6
|
SLTA
|
2
|
Dusun I, IV
|
7
|
Perguruan Tinggi
|
1
|
Dusun IV
|
8
|
PKBM
|
-
|
-
|
JUMLAH
|
18
|
-
| |
Kebudayaan
Pemerintah terus membina kelompok dan organisasi kesenian yang ada walaupun dengan keterbatasan dana yang dialokasikan, namun semangat pewaris dengan kebudayaan desa situdau n terus berusaha menjaga, merawat serta memeliharanya agar budaya dan kelompok kesenian tersebut terus terpelihara.
Beberapa kelompok kesenian yang ada di desa situdaun yang masih eksis dan terawat walaupun kondisinya sangat memprihatinkan diantaranya dapat dilihat pada table 11 dibawah ini.
Data Kelompok Budaya dan Kesenian
Di Desa Situdaun Tahun 2009
No
|
Jenis Kelompok Kesenian Yang ada
|
Jumlah Grup
|
Status
|
1
|
Seni Calung
|
1
|
Pasif
|
2
|
Seni Angklung
|
2
|
Pasif
|
3
|
Seni Degung
|
1
|
Pasif
|
4
|
Wayang Golek
|
2
|
Pasif
|
5
|
Pencak Silat
|
2
|
Aktif
|
6
|
Qasidah
|
15
|
Aktif
|
JUMLAH
|
23
|
Keterangan :
- Aktif : Masih sering melakukan latihan rutin
- Pasif : Melakukan latihan kalau ada pentas saja
Keadaan Ekonomi
Pajak dan Retrebusi Desa
Pajak dan Retrebusi Desa di Desa Situdaun tahun 2009 mengalami peningkatan dari pada tahun sebelumnya. Penerimaan pajak dan retrebusi desa pada tahun 2009 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 13 dibawah ini.
Pajak dan Retrebusi Desa
Di Desa Situdaun Tahun 2009
No
|
Uraian
|
2009
|
2010
|
1
|
Pajak dan Retrebusi Daerah
|
31.900.000
|
48.978.900
|
2
|
Retrebusi Desa
|
20.000.000
|
12.000.000
|
3
|
Lain-lain
|
597.467.720
|
701.716.400
|
JUMLAH
|
648.367.720
|
761.694.400
|
Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi
Pada umumnya jenis sarana social ekonomi masyarakat desa situdaun berupa usaha perdagangan, terutama warung kebutuhan rumah tangga sehari-hari yang berskala kecil sekali.
Disamping itu pula sarana ekonomi yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat desa situdaun adalah sarana lahan pertanian.
Ketenaga Kerjaan
Berkaitan dengan perkembangan situasi dan kondisi ketenaga kerjaan di desa situdaun sampai akhir tahun 2009, masih menunjukkan keadaan kondusif, walaupun dipihak lain masih dihadapkan pada keterbatasan lapangan kerja dan jumlah pencari kerja yang cukup banyak. Keadaan ini semakin sulit dikendalikan sebagai akibat krisis ekonomi dan kenaikan harga BBM. Banyaknya pencari kerja di desa situdaun adalah sebagai akibat penambahan angkatan kerja baru dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kondisi ini terus berlangsung diberbagai lapisan dan tingkatan sektor-sektor usaha strategis yang banyak menyerap tenaga kerja. Keadaan seperti ini memberikan kontribusi sangat besar terhadap jumlah pencari kerja yang tidak diproyeksikan sebelumnya.
Kondisi Politik dan Pemerintah
Pemahaman idiologi masyarakat berkembang dengan baik, semua idiologi hanya berpusat pada idiologi politik yang berkaitan dengan Negara yaitu pancasila, namun seiring dengan era globalisasi pemahaman idiologi berkembang pada suatu pengertian bahwa idiologi dengan dasar Negara adalah berbeda, pancasila telah diletakan sebagai dasar Negara dan bukan merupakan asas tunggal dalam kehidupan suatu organisasi.
Pancasila diletakkan sejajar dengan asas lainnya yang brjalan beriringan dan dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan modal organisasi. Karena berjalan seiring dan pemahamannya diserahkan kepada pandangan masyarakat masing-masing, maka hal tersebut sedikit banyak berpengaruh pula terhadap kehidupan social politik masyarakat, pembaharuan pembinaan kesatuan bangsa berjalan sebagai mana mestinya, tidak ada kerawanan social, yang mengarah pada isu Sara, situasi dan kondisi social politik di wilayah desa situdaun cukup kondusif, kejadian yang menonjol yang berkaitan dengan politik dapat diselesaikan dengan politik.
Ketertiban masyarakat dalam pemerintah dan politik mengalami peningkatan, apabila dilihat dari aspek budaya politik, mayoritas penduduk desa situdaun sudah termasuk kedalam budaya politik partisipatif.
Budaya politik partisipatif adalah budaya masyarakat yang sudah berani mengambil peran dalam melaksanakan fungsi social control, kondisi tersebut tentunya berbeda dengan budaya politik parakhial dan budaya politik subjek yang ada dalam setiap struktur kemasyarakatan, budaya politik parochial adalah budaya masyarakat yang hanya menerima begitu saja tanpa ada keinginan untuk melakukan perlawanan, masyarakat cenderung apatis apabila ada permaslahan yang menyangkut kehidupan kemasyarakatan, sedangkan budaya politik subjek adalah budaya masyarakat yang sudah berani menyampaikan social control, namun hanya terbatas wacana saja diantara mereka.
Kondisi Pemerintahan Desa
1) Luas Wilayah Situdaun
Pekarangan :10.4 Ha
Sawah : 90.045 Ha
Pangangonan : 5 Ha
Perkebunan : 2.5 Ha
Hutan Negara : -
Jumlah : 107.945 Ha
Desa Situdaun Terdiri dari 4 Dusun, 4 RW dan 20 RT yaitu :
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Struktur Organisasi Tata Kerja Desa Situdaun (SOTK Desa) Pola Minimal
Kepala Desa : JAI
Sekertaris : Wahyudin
Kaur Pemerintahan : Zaenudin
Kaur Kesra : Abdul Rojak
Kaur Keuangan : Andri Suhandrian
Kaur Ekbang : Moh. Yusup Ridwan
Kaur Administrasi : Rahmat
Kondisi Struktur dan Tata Kerja Desa Situdaun
Jumlah pegawai desa situdaun per januari 2015 sebanyak 6 orang dengan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir :
- Sarjana : 2 orang
- SLTA : 3 Orang
- SLTP : 1 Orang
Kondisi Pemerintahan Umum
Pelayanan Catatan Sipil
Pelayanan yang berkaitan dengan pengaturan kependudukan yaitu, KK, KTP, NIK (surat pengantar saja), serta pelayanan yang berhubungan catatan sipil berupa akta kelahiran, akta perkawian, dan akta-akta lainnya. Jumlah cakupan layanan pendaftaran penduduk dan catatan sipil tahun 2009 terdiri dari kartu keluarga = 4.315 buah, KTP = 4.906 buah, dan akta-akta lainnya.
BAB III
Keunggulan
Tersedianya sarana peribadatan dan sumber daya manusia yang kompeten
Membangun pola hidup sehat melalui pemberdayaan kader kesehatan
Meningkatkan dan memerdayakan peranan perempuan dan pemuda, dengan tetap memelihara adat istiadat dan budaya local.
Membuat Besek Ikan yang di pelopori oleh Ibu Pipih sejak Tahun 2003
Pembuatan Bunga Kering per individu dan di kirim ke berbagai kota-kota
Daftar Pustaka
Sugihen, Bahrein T. 1996. Sosiologi Pedesaan (suatu pengantar), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Salam, Syamsir 2008 Sosiologi Pedesaan Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ahmad S. Adnanputra, Dr. MS., 1993. Tuno Sathak – Bathi Sanak: konsep bisnis berwawasan lingkungan yang diangkat dari butir-butir budaya jawa, Jurnal Usahawan No. 4 TH. XXII April 1993, Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar