Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Senin, 09 September 2013
suci robiatus s kpi 1c_tugas1_definisi sosiologi
A. Auguste Comte
Mengatakan bahwa ilmu sosiologi harus
didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen dan metode historis secara
sistematis. Objek yang dikajipun harus berupa fakta ( bukan harapan/prediksi).
Jadi, harus pula bermanfaat serta mengarah kepada kepastian dan kecermatan
B. Emile Durkheim
Menurut Durkheim, sosiologi meneliti
lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosisal
C. Max Weber
Menurut Max Weber, sosiologi sebagai ilmu
berusaha memberikan pengertian adalah tentang aksi-aksi social. Ia memberikan
pengertian mengenai perilaku manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab
terjadinya interaksi social.
D. Karl Max
Menurut Karl Max, sosiologi suatu masyarakat
dimana mula-mula orang akan mendekati citra ideal Max tentang produktivitas
manusia bersifat damiyah, yang memungkinkan manusia mewujudkan dorongan kreatif
mendasar yang manusia miliki
E. J.A.A Van Doorn dan C.J
Lammers
Berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu
pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil
F. Selo Soemardjan dan Soelaeman
Soemardi
menyatakan bahwa sosiologi/ilmu masyarakat
ialah ilmu yang mempelajari struktur-struktur sosial termasuk
perubahan-perubahan sosial
G. William F. Ogburn dan Mayer
F. Nimkoff
berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian
secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial
H. Roucek dan Warren
mengemukakan bahwa sosiologi adlah ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok
perbandingan sosiologi menurut :
Max Weber : memberikan pengertian tentang
perilaku manusia serta sebab terjadinya interaksi sosial
Karl Max : memberikan pengertian bahwa produktivitas manusia
mendorong kreatif mendasar yang manusia miliki
Novia Triesna Clara Kpi/b_Tugas1_Definisi Sosiologi
Ia mengembangkan konsep sejarah perjuangan kelas, yaitu lahinya kelompok Borjuis (kelompok yang menguasai alat-alat produksi) dan kelas Proretar (kelompok rakyat jelata yang tidak memiliki alat-alat produksi)
1. Sosiologi Umum, yang mencangkup kepribadian individu dan kelompok manusia.
3. Sosiologi Hukum dan Moral, yang mencangkup Organisasi Politik, sosial dan pekawinan dan keluarga.
6. Sosiologi Masyarakat, yang mencangkup masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
Durkheim juga menekankan akan pentingnya penelitian perbandingan, karena menurutnya sosiologi adalah ilmu mengenal masyarakat.
Meifans Abdillah Saputra KPI C_Tugas1_Definisi Sosiologi
FAISAL ABDUL AZIS KPI 1C_TUGAS 1 1) ...
FAISAL ABDUL AZIS KPI 1C_TUGAS 1 1) KARL MARX Marx sebenarnya sedikit sekali memimpikan keadaan masyarakat seperti yang diimpikan pemikir sosialis utopian (Lovell,1992). Marx lebih memikirkan upaya mematikan kapitalisme menggantinya dengan sosialisme. Untuk menciptakan sistem sosialisme, orang harus bertindak pada waktu dan dengan cara yang tepat. Sosialisme menurut pengertian paling mendasar adalah suatu masyarakat di mana mula-mula orang akan mendekati citra ideal Marx tentang ... Lihat atau komentari pos ical azis » Google+ menjadikan berbagi di web semakin menyerupai berbagi di kehidupan nyata. Pelajari lebih lanjut. Gabung dengan Google+ |
Anda menerima pesan ini karena ical azis membagikannya dengan kuliahtantan.kkn2013@blogger.com. Berhenti berlangganan email ini. Anda tidak dapat membalas email ini. Lihat pos untuk menambahkan komentar. Google Inc., 1600 Amphitheatre Pkwy, Mountain View, CA 94043 USA |
Mochamad Sefti Fajri_KPI 1/C_Tugas1_Definisi Sosiologi
Nama : Mochamad Sefti Fajri
NIM : 1113051000130
DEFINISI SOSIOLOGI
1. August Comte ( 1798-1857)
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari social statics (statika sosial atau struktur sosial yang ada) dan social dynamic (dinamika sosial atau perubahan sosial) serta harus didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode historis secara sistematis. Objek yang dikaji pun harus berupa fakta (bukan harapan atau prediksi).
2. Emile Durkheim (1858-1917)
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta social serta meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosial.
3. Max Weber (1864-1920)
Sosiologi adalah ilmu yang memberikan tentang aksi-aksi sosial. Ia memberikan pengertian mengenai prilaku manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial.
4. Karl Marx (1818-1883)
Sosiologi adalah sebuah teori tentang masyarakat kapitalis berdasarkan citranya mengenai sifat mendasar manusia. Manusia pada dasarnya produktif,artinya untuk bertahan hidup manusia perlu bekerja di dalam dan dengan alam.
5. Georg Simmel (1858-1918)
Sosiologi adalah ilmu yang memahami interaksi antara individu.
6. Herbert Spencer (1820-1903)
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari objek pokok yaitu keluarga, politik, agama, pengendalian sosial, dan industri. Termasuk pula asosiasi masyarakat setempat, pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan, serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan.
Perbandingan definisi sosiologi para ahli
Dari berbagai ahli yang telah di tulis diatas masing-masing mempunyai pendapat dan pemikiran sendiri, serta ada sedikit perbedaan dari masing-masing ahli. August comte mengatakan, bahwa sosiologi harus didasari oleh penelitian, dan harus secara sistematis serta objeknya harus bersifat fakta. Tetapi konsep itu bertolak belakang dengan karl marx, yang meramalkan tentang lahirnya kelompok borjuis dan kelas proletar yang akan berselisih. Tetapi dapat dilihat bahwa itu masih bersifat opini/hayalan. Konsep perjuangan kelas oleh karl marx tentu sangat bertolak belakang tentang pendapat August Comte yang mengatakan bahwa objeknya harus bersifat fakta.
Begitu pula dengan Max Weber dan Georg Simmel ada perbedaan mendasar tentang interaksi sosial. Max weber mengatakan bahwa sosiologi membahas prilaku manusia dan menelaah sebab terjadinya interaksi sosial, sedangkan Georg Simmel mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang memahami interaksi sosial. Jika kita lihat pembahasan Max lebih dalam, menjelaskan interaksi sosial sampai kepada sebab dan akibat dari ineteraksi sosial yang terjadi. Tetapi Georg S. hanya mempelajari pada interaksi sosialnya saja tidak secara spesifik seperti Max.
Pada Emile Durkheim dia mempelajari sosiologi berdasarkan, fakta sosial dan meneliti lembaga di dalam masyarakat serta proses sosial didalamnya. Membuat sosilogi sebagai ilmu yang mempelajari segala aspek baik itu antar masyarakat maupun di lembaga dalam masyarakat. Tetapi lain hal dengan Herbert Spencer dia mengtakan bahwa sosilogi bukan hanya fakta sosial ataupun lembaga didalam masyarakat tetapi lebih banyak dari itu dan dia membuat objek penelitian ilmu sosiologi sangat luas dan dalam serta lebih dari yang di katakan oleh Emile Durkheim.
Setelah berbagai pendapat tentang sosiologi dari para ahli di bandingkan, penulis mendapatkan suatu kesimpulan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial berupa interaksi antara individu maupun kelembagaa/kelompok di masyarakat. Serta objek sosiologi berupa keluarga, politik, agama, pengendalian sosial, dan industri. Termasuk pula asosiasi masyarakat setempat, pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan, serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan.
REFERENSI
George Ritzer, Douglas J. Goodman, Teori Sosioligi Modern (Jakarta: Kencana, 2004)
Ihat Solihat KPI 1 A_Tugas Sosiologi_Definisi-definisi
Pengertian Sosiologi Menurut 4 Tokoh
1. August Comte
Sosiologi adalah suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.
Comte menjelaskan bahwa terdapat dua gejala sosial masyarakat yakni, sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi statis adalah kajian terhadap bangunan struktur sosial dalam masyarakat yang relatif tidak berubah dalam waktu yang lama namun, sosiologi dinamis merupakan studi mengenai tata urutan perkembangan manusia.
2. Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yaitu pernyataan yang berisikan cara bertindak, berpikir, dan merasakan sesuatu.
Durkheim berpendapat bahwa solidaritas sosial harus menjadi objek utama dalam menjelaskan realitas sosial.
Durkheim membagi dua tipe solidaritas sosial:
1 Solidaritas mekanik, terbentuk karena adanya kesamaan pada sistem pembagian kerja yang rendah pada masyarakat.
2 Solidaritas organik, terbentuk karena adanya perbedaan dalam pembagian kerja yang kompleks pada masyarakat.
3. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial atau perilaku-perilaku manusia. Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain.
Weber mengakui bahwa ilmu-ilmu sosial harus berkaitan dengan fenomena spiritual atau ide, sebagi ciri khas manusia yang tidak berada dalam jangkauan bidang ilmu-ilmu alam. Ilmu-ilmu sosial juga harus berawal dari suatu perasaan bertanggung jawab atas masalah-masalah praktis, dan kemudian dirangsang oleh rasa keharusan manusia memberi perhatian demi terjadinya perubahan sosial yang diinginkan.
.
4. Karl Marx
Dalam sejarah sosiologi Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan sosial. Marx menyumbangkan teori perubahan sosiologi untuk perkembangan manusia tetapi tidak menjabarkan secara jelas apa makna sosiologi.
Marx juga menjelaskan bahwa, perubahan sosial memiliki tahap-tahap, sebagai berikut:
1. Dimulai dengan adanya masyarakat primitif
2. Struktur sosial komunal purba
3. Sistem feodal
4. Borjuis
5. Perkembangan kapitalis
6. Komunis
Daftar Pustaka
Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta Utara: PT Raja Grafindo Persada
Soekanto, Soejono. 2011. Mengenal 7 Tokoh Sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Belda Eldrit Janitra (1113051000033) KPI 1 A_Tugas Sosiologi_Definisi-definisi
Definisi-Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli
1. Auguste Comte
Sosiologi adalah suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.
Comte membagi gejala sosial masyarakat menjadi dua yakni, sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi statis dikenal sebagai kajian terhadap bangunan struktur sosial dalam masyarakat yang relatif tidak berubah dalam waktu yang lama. Sedangkan, sosiologi dinamis merupakan studi mengenai tata urutan perkembangan manusia.
Comte mengajukan tiga metode penelitian empiris yang dapat meyakinkan bahwa masyarakat merupakan suatu bagian dari alam seperti halnya gejala fisik. Metode ini dikenal dengan "Hukum Tiga Tahap Comte" yang dikemudian hari metode ini juga digunakan oleh para peneliti bidang fisika dan biologi. Hukum Tiga Tahap Comte tersebut adalah:
1. Pengamatan
2. Eksperimen
3. Perbandingan
2. Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta pernyataan yang berisikan cara bertindak, berpikir, dan merasakan sesuatu (mampu melakukan pemaksaan dari luar terhadap sesuatu).
Durkheim berpendapat bahwa solidaritas sosial harus menjadi objek utama dalam menjelaskan realitas sosial.
Dengan berkaca pada gejala sosial yang terjadi pada masa Revolusi Industri di Inggris, Durkheim mencetuskan pemikirannya, bahwa pembagian kerja dalam masyarakat berhubungan langsung dengan kepadatan moral atau dinamika suatu masyarakat. Kepadatan moral merupakan tingkat kepadatan interaksi antaranggota masyarakat.
Setelah mengamati peningkatan sistem pembagian kerja, Durkheim membagi dua tipe solidaritas sosial:
1 Solidaritas mekanik, terbentuk karena adanya kesamaan pada sistem pembagian kerja yang rendah pada masyarakat.
2 Solidaritas organik, terbentuk karena adanya perbedaan dalam pembagian kerja yang kompleks pada masyarakat.
3. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial atau perilaku-perilaku manusia. Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain.
Weber mengakui bahwa ilmu-ilmu sosial harus berkaitan dengan fenomena spiritual atau ide, sebagi ciri khas manusia yang tidak berada dalam jangkauan bidang ilmu-ilmu alam. Ilmu-ilmu sosial juga harus berawal dari suatu perasaan bertanggung jawab atas masalah-masalah praktis, dan kemudian dirangsang oleh rasa keharusan manusia memberi perhatian demi terjadinya perubahan sosial yang diinginkan.
Pemikiran Weber tentang empat tipe rasionalitas sempat mewarnai perkembangan sosiologi. Empat tipe tersebut adalah:
1 Traditional rationality (rasionalitas tradisional), yang bertujuan untuk memperjuangkan nilai yang berasal dari tradisional kehidupan masyarakat. Rasional ini kadang disebut sebagai tindakan rasional.
2 Affective rationality (rasionalitas afektif), yang bermuara dalam hubungan emosi atau perasaan yang sangat mendalam.
3 Value oriented rationality (rasionalitas yang berorientasi pada nilai), yang melihat nilai sebagai potensi atau tujuan hidup, meskipun tujuan itu tidak nyata dalam kehidupan keseharian.
4 Instrumental rationality (rasionalitas instrumental), yang mengharuskan manusia mampu menentukan alat (instrument) yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang ingin ia capai.
4. Karl Marx
Dalam sejarah sosiologi Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan sosial. Ia menyumbangkan teori perubahan sosiologi untuk perkembangan manusia namun, ia tidak menjabarkan secara rinci apa makna sosiologi tersebut.
Marx juga menjelaskan bahwa, perubahan sosial memiliki tahap-tahap, sebagai berikut:
1. Dimulai dengan adanya masyarakat primitif
2. Struktur sosial komunal purba
3. Sistem feodal
4. Borjuis
5. Perkembangan kapitalis
6. Komunis
Daftar Pustaka
Ritzer, George & Douglas J. Goodman. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Preanada Media Group
Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta Utara: PT Raja Grafindo Persada