Senin, 09 September 2013

Jatigede. Sasakal


 

Singkaaap Bang nuhuuuns pisan dan terima kasih sudah men-cc-kan email ini ke Bang Abdon :).

Jujur Mamang tidak ada kebencian sedikitpun pada Pribadi JK, Dani Setiawan, dan Don Murdono serta para pihak yg terlibat atas terjadinya Peristiwa Jatigede ini. Mamang pernah mengusung Mega JK pan dulu xixixi. Soalnya Mega nih boleh nih dalam hal persistensinya/ Tukuh/ konsisten oposisi lho ajiib pisan, dan JK executor yang baik contohnya program konversi gas itu. Nah Mamang juga bingung kenapa JK kalah di pilpres 2009? Ya mungkin jalannya memang harus demikian?

Bahkan para Kasepuhan Cipaku pun menyampaikan hal yg sama, peristiwa ini adalah Pepelakan/ Tanaman/ Tanda Yang Maha Kuasa untuk dibaca n' dipahami oleh kita semua. Secara Siloka/ Teka-teki, katanya Eyang Haji menanam 7 pohon Jati di Jati tujuh dan salah satunya dipindahkan ke Jatigede :). Jatigede ini bukan peristiwa biasa aja tapi kalau digali n' dipelajari banyak sekali hikmah dan barokahnya untuk pencerahan/ pendewasaan berfikir :).

Nah katanya Eyang Haji sudah memberikan Clue-nya yaitu Sasakala Sangkuriang Kabeurangan, yang inti ceritanya adalah Sangkuriang (anak) menikahi wanita cantik Dahyang Sumbi (ibunya), syaratnya bangunlah Situ lengkap dengan Perahunya dalam satu malam :). Nah sekali lagi perlu dicatat bahwa Pernikahan itu baik dan halal dengan wanita cantik sekalipun itu boleh dan justru merupakan ibadah Bang, dalam islam boleh 4 malah :D. Tapi menikahi seorang Ibu? nah itu dia yang tadinya halal pun kan menjadi haram walaupun sama-2 menikah? CMIIW.

Pemerintah (Sangkuriang) membangun bendungan, situ, telaga itu sangaaat baik (seperti halnya menikah itu baik) tapi kalau menenggelamkan Situs Kabuyutan Cipaku (Dahyang Sumbi) peninggalan sejarah leluhur Sunda yang sudah ada sejak jaman megalitikum dan memiliki tatanan socio-cultural-spiritual yg baik ini menjadi sangat tidak bijak Bang. Apalagi ada upaya pemerintah mau menindahkan Situs itu, Situs itu beserta isinya menjadi bermakna ketika on-site ketika dipindah ya sudah ngak ada maknanya jadi sebenernya kalau mau ditenggelamkan, tidak perlu dipindah. Kalau pemerintah "ikhlas" menenggelamkan kabuyutan/ pusaka Indonesia ya tenggelamkan saja tidak perlu dipindah-2 ngabisin biaya mindahinnya. Batu-2 punden berundak itu nilainya menjadi tinggi ditempatnya begitu dipindah ya sama nilainya dengan batu kali untuk pondasi :).

Nah kalau Para Tokoh Adat Cipaku mah sangat menyadari ini ujian dari Yang Maha Kuasa atas Kabuyutan Cipaku, seberapa kokoh/ kuat menghadapi ancaman dan pressure dari Pemerintah yang ingin menenggelamkan Kabuyutan. Katukuhan Cipaku diuji nih :). Apakah betul mereka akan tetap stay disana walaupun bendungan diairi, atau hanya omong kosong belaka nih para kasepuhan itu :). Perlu di test juga Bang hehehe. Jadi sepertinya memang Peristiwa ini memang petunjuk dari Yang Maha Kuasa dan tentunya sekali lagi ini Kado Terindah dari Kabuyutan Cipaku untuk Indonesia dan Dunia :). Kalau mereka tukuh/ memegang teguh pikukuh maka sesuai omongannya akan tetap stay disana sehingga semestinya pemerintah akan menurunkan level pengairannya atau wallohualam apakah ada peristiwa alam lainnya? Ngak tahu juga Bang, hanya Nu Kawasa, Nu Nangtukeun, n' Nu Maha Murbeng Alam yg tahu jalan ceritanya kedepan. Bagaimana akhir cerita Sasakala Sangkuriang Jatigede ini? Apakah sesuai n' sejalan dengan Sasakala itu dimana Dahyang Sumbi bisa ngibarin boeh rarang dan Sangkuriang Kabeurangan atau kebalik justru Sangkuriang berhasil menikahi Dahyang Sumbi? Wallohualam Bang... Kita sama-2 lihat dan saksikan aja alur ceritanya kedepan.

Yang jelas secara De-Facto Bendungan Jatigede ini sudah direncanakan sejak tahun 60, Bendungan yang lain seperti Jatiluhur yang justru lebih besar, begitu juga Kedung Ombo, begitu juga Saguling, Cirata, dlsb bisa dibangun dan diairi lancar-2 saja ngak ada masalah? Nah ini Jatigede kok sampai detik ini walaupun katanya secara fisik bendungannya sudah jadi tapi kan Fakta-nya belum jadi/ belum diairi? It doesn't make any sense kan, 50 years membangun Dam/ Bendungan? Kenapa begitu lama hanya untuk membangun sebuah bendungan? When common sense doesn't work there must be something hidden :).

Nah silahkan lah diguar, diteliti, digali kenapa? why... why... Mengapa membangun bendungan yg lebih kecil dari Jatiluhur kok susah amaaat!! Sampe 50 tahun belum juga beres?

Para pelaku peristiwa ini ya harus sadar dan ikhlas bahwa Hirup mah darma wawayangan bae, hidup ini sebatas wayang, semuanya sudah diatur oleh Tuhan Semesta Alam, Nu Kawasa, Nu Ngersakeun :). Bendungan ini berarti sudah berapa generasi ya... Sukarno, Suharto, Habibie, Gusdur, Megawati, SBY JK, SBY Budiono. Kalau kita membaca alam kan kita membaca teka-teki tinggal di cek aja kronologinya dan peristiwa apa aja yang terjadi secara ilmiah kan bisa dipetakan.

Mamang justru sangat penasaran dengan akhir cerita Bendungan Jatigede ini dan betul yang disampaikan Kang Ahmad Dimyati ini adalah ujian luar biasa bagi para kaum Spiritualis :).

Menurut Mamang ada dua kemungkinan akhir ceritanya:
1. Kasepuhan Cipaku dan Masyarakatnya kalau memegang teguh amanah Karuhun dalam menjaga Kabuyutan maka mereka akan stay disana sesuai yg mereka omongkan, katanya kalau diairipun tetap tidak akan pindah. Maka Cipaku akan menjadi Berlian yang langka dan mahal harganya. Katukuhannya berhasil diuji. Mun teu peurih moal peurah tea.

2. Kasepuhan Cipaku dan masyarakatnya tidak memegang teguh amanah karuhun dalam menjaga Kabuyutannya sehingga mereka pergi dari Kampung Halamannya dan sesuai Amanah Galunggung barang siapa yang tidak bisa menjaga Kabuyutannya maka lebih hina dari kulit lasung yg dibuang ke tempat sampah. Jadi ya Kasepuhan Cipaku akan terhina karena apa yang mereka omongkan hanya tong kosong nyaring bunyinya hehehe. Gagal mengikuti ujian Katukuhan Cipaku sehingga ya mereka akan terusir dari kampungnya sendiri dan beneran akan menjadi miskin. Lha relokasi kan artinya mereka cuman dapat RSS tidak akan senyaman di Kampungnya, bagaimana sawahnya, bagaimana ternaknya, bagaimana tatanan sosio-cultural-spiritual yg sudah terbangun itu. Jadi ya akan terhina nantinya.

Begitu kira-2 Bang menurut pendapat Mamang, jadi sekali lagi Mamang tidak membenci siapapun ya. Yang Mamang sampaikan ya fakta-2 saja sesuai informasi yg diperoleh dari berbagai pihak. Dan luar biasa peristiwa ini pembelajaran n' pencerahan yang luar biasa untuk bekal menjalani hidup kedepan.

Manusia itu tidak ada yg sempurna, Nabi Muhammad SAW itu juga manusia. Kenapa Alloh SWT justru menunjuk Manusia menjadi khalifah di muka bumi ini? Karena Manusia memiliki PILIHAN beda sama Setan dan Malaikat mereka tidak bisa memilih. Kita bisa memilih dan harus memilih apakah menjadi baik atau buruk, yin n' yang tea :). Umar Bin Khottob itu dulunya Tukang Bobok Tukang Cabok/ Penjahat Yang Sangat Kejam Bang, namun Nabi Muhammad SAW memberikan hidayah dan petunjuk/ pencerahan sehingga beliau justru masuk Islam dan menjadi orang kepercayaan beliau. Beliau terkenal bersih, konsiten, dlsb. Itulah manusia bisa memilih, bisa tobat, bisa baik, bisa buruk... Alloh SWT mah hanya menjaga hukum-2nya :). Apa yang ditanam itu yang dituai. Semua yang kita jalani baik buruk/ itu ya karena kita sendiri. Sukarno tumbang, Suharto tumbang, JK kalah pilpres, DS kalah pilgub dan ditangkap KPK, Don Murdono kalah pilgub, dlsb itu ya karena mereka sendiri. Terus apakah karma buruk akan terus-2an buruk ya tidak kan tadi manusia itu diberikan pilihan untuk taubat membersihkan diri sama seperti halnya Umar Bin Khottob justru beliau mendapatkan Kejayaan setelah bertaubat kan? Dosa itu macem-2 bisa yang tidak kita sadari bisa juga yg benar-2 kita sadari tentunya kan balasan Alloh SWT pun berbeda-2 :). Oh ya maksudnya bukan balasan Alloh SWT tapi balasan akibat perilaku kita sendiri.

Jadi masalah Jatigede kalau menurut Mamang bukan masalah baik atau tidaknya membangun bendungan itu tapi bijak atau tidak dan itu ujian buat kita semuanya, ujian buat Pemerintah dan ujian buat Kabuyutan Cipaku serta mungkin kita semua juga para intelektual. Kan Alloh SWT menyampaikan Alloh SWT tidak akan merubah suatu kaum kalau kita sendiri yang tidak merubahnya. Seburuk-2nya iman kan yang tidak berbuat apa-2 ketika ada keburukan yang terjadi?

Kedepan bagaimana ya mangga semuanya kan tergantung para pelaku wayang Jatigede nih... Ada pemerintah (Sangkuriang) dan Kabuyutan (Dahyang Sumbi) dan kita sebagai masyarakat? Sikap kita bagaimana nih sebagai yang paham tentang Arti serta Manfaat Kabuyutan untuk menjaga keseimbangan alam tentunya mumpung belum terlambat ya ngasi tahu nih ke Sangkuriang... Sangkuriang punten atuuuh kalo mau menikah itu jangan sama Ibu kamu, carilah wanita lain yang lebih cantik kan banyak wanita cantik di dunia ini, jangan Ibu kamu sendiri yang kamu nikahi. Menikah itu baik dan halalan thoyiban merupakan suatu ibadah tapi menikahi Ibu kamu sendiri, apa kata dunia?

Begitu kira-2 Bang, ya semoga saja bisa Sangkuriang masih bisa mendengarkan :).

nuhuuuuns,
mang asep kabayan
www.cipaku.org

From: rahwana raja <rusdianlubis@gmail.com>
Date: Sat, 7 Sep 2013 13:46:53 +0800
Subject: Re: [alumni-ipb] PDIP vs Gerindra

 

Mang. Saya kenal JK sejak beliau jaddi Dewan Penyantun Unhas dan saya dosen Unhas. Kemudian dua-tiga kali kita jalan bareng ke Washington DC untuk berbagai keperluan. Beliau juga pernah mengundang saya sendiri diskusi tentang tambang. Yang saya yakin benar, beliau amat terbuka dan 'open minded'. Kalau ada pendapat biarpun dari junior yang masuk akal, beliau amat pragmatis. Saya tidak tahu keterlibatan beliau dengan Jatigede, jadi no comment. Oh ya, ini ada pakar perlindungan masyarakat adat : Abdon Nababan yg disegani bahkan oleh Prince Charles, karena aktifitasnya. Beliau alumni IPB, coba dikontak di :nababan.abdon@gmail.com. Saya cc email ini ke Abdon. Salam
R

On Saturday, September 7, 2013, mang kabayan <dkabayan@gmail.com> wrote:
>  
>
> Hahaha Mamang pun pengagum JK Kang Odjat bisa di cek di email Mamang sebelumnya Mamang telah mengusulkan Megawati JK kemana-2 xixixi.
>
> Namun ternyata dapat info dari Teh Mei katanya JK yg menggarap Jatigede halaaah xixixi. Mamang tidak membenci JK lho... Dan JK sama Alloh pun tidak dihinakan seperti DS yg ditangkap KPK setelah selesai menjabat. Kata Wa Oji mah yang di atas ngak tahu... Kelihatannya JK memang ngak tahu ada Kabuyutan Cipaku disana makanya karmanya tidak separah Suharto sama DS yg bener-2 dihinakan hehehe. Kalo DS ini orang Sunda paham betul Kabuyutan Susundaan jadi kalau tega menggenangi itu ya kebangetan.
>
> Jadi JK kalau mau jaya lagi kudu mengibarkan boeh rarang xixixi.
>
> nuhuuuuns,
> mang asep kabayan
> www.cipaku.org
> ________________________________
> From: "Odjat Sujatnika" <odjat_sujatnika@yahoo.com>
> Sender: alumni-ipb@yahoogroups.com
> Date: Sat, 7 Sep 2013 04:23:59 +0000
> To: Alumni IPB-milis<alumni-ipb@yahoogroups.com>
> ReplyTo: alumni-ipb@yahoogroups.com
> Subject: Re: [alumni-ipb] PDIP vs Gerindra
>  
>
> Saya pengagum JK. Ia punya gabungan latar belakang, track record, karakter, values, dan visi yg dibutuhkan negeri ini utk beranjak dan berontak keluar dari libetan masalah domestik yg berkelindan konstelasi geopolitik yg pelik.
>
> Konon, dalam teori organisational development, pada saat organisasi chaos atau unstructured, dibutuhkan kepemimpinan yg berelemenkan karakter otoritarian tapi bukan diktator, lugas dalam berpikir dan mengambil keputusan tapi bukan one man show, berani mengambil tindakan2 kongkrit bahkan drastis dg ketajamannya membaca situasi konstelasi masa kini dan masa depan. Negeri ini 'telah memenuhi syarat' sebagai organisasi yg chaos. Dan JK pun memenuhi syarat2 kepemimpinan yg dibutuhkan tersebut.
>
> Pernah hati berbunga2 dan harapan menggelora saat duet SBY-JK beraksi membenahi negeri ini. Duet yg manstaf fisaaaan... Namun perlahan padam, saat periode kedua SBY. SBY tanpa JK kehilangan grip dan gregetnya, hampa visi, dan terasa jauh dari jangkauan rakyat apalagi hati rakyat.
>
> Mungkin karena JK rakyat, sedangkan SBY ningrat. Sehingga JK genuine penuh hasrat, sementara SBY dibuat2 penuh tujuan pencitraan yg erat melekat.
>
> Kesimpulan sementara saya: selain persyaratan2 normatif yg sudah sering disebut2, pemimpin negeri ini haruslah berlatar belakang rakyat yg benar2 rakyat (bukan yg sejak kecil berada di lingkungan ningrat atau pejabat sehingga tak punya lagi kepekaan atas denyut kehidupan rakyat kebanyakan) dan kental berlatar belakang -atau setidaknya- berkerangka pikir entrepreneur.
>
> Kedua perihal ini; benar2 rakyat dan benar2 entrepreneur, telah menempa siapapun ia utk menekuni hidup dg keras dan sungguh2, terbiasa tak menyalahkan siapapun selain mengevaluasi diri dan segera memperbaiki kinerjanya, dan lugas berani mengambil langkah tindakan yg dibutuhkan. Bila birokrat salah ambil tindakan, ya cuma target program saja yg tak tercapai (padahal di baliknya ada rakyat yg jadi terbengkalai). Tapi bila entrepreneur yg salah ambil tindakan, maka usahanya bakal redup bahkan mati dan kehidupan keluarganya bakal terbengkalai terlunta2.
>
> Rasanya, pemimpin dg karakter demikianlah yg dinanti2kan oleh rakyat negeri ini, yg menurut konsep Jawa disebut 'Satria Piningit' atau 'Ratu Adil', dan dlm konsep Sunda disebut 'Budak Angon Mawa Kaneron' -anak gembala membawa kantong khas urang Sunda yg hingga saat ini masih digunakan oleh Urang Baduy-.
>
> Apa daya JK memang tak di-buy in- oleh mayoritas publik negeri ini, yg didominasi orientasi Jawa-Raja. Padahal sumbangsihnya pada negara menurut saya luar biasa. Sebut saja beberapa dari sekian banyak: perdamaian Aceh yg sejarahnya sdh kronis, perdamaian Poso yg berkelindan geopolitik, konversi minyak tanah ke LPG yg cepat lancar damai. Silakan tambahkan jasa nyata belio pada negara dlm daftar belanja Anda :-).
>
> Berharap2 publik menengah-bawah yg adalah mayoritas pemilih nanti mampu menangkap fenomena JK ini, utk secara sadar dan cerdas mengaitkan kondisi derita mereka saat ini dan di masa depan dg sosok kepemimpinan yg dibutuhkan utk mengatasi, mengelola, dan memenangkannya. Mereinkarnasi kembali bangsa Indonesia yg gemah ripah loh jinawi ke dalam, serta besar, gagah, dan penuh percaya diri di percaturan global.
>
> Memang di mata Mang Kabayan, belio ada cacatnya. Konon kabarnya, belio lah yg mampu meyakinkan Pemerintah China utk berinvestasi dlm pembangunan waduk Jatigede. Saya pribadi pun menyayangkannya, Mang (harus buat pernyataan ini daripada dimusuhin sama Mang Kabayan dan dipersulit menikmati balongnya haha..). Tapi saya yakin, belio ini meskipun lugas dan berani, namun arif bijaksana, sedia mendengarkan siapapun yg bicara, entah siapapun kita, dan tak bakal mengabaikannya begitu saja.
>
> Idealnya, di mata saya, Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019: JK-DI, dilanjut periode 2019-2024: Jokowi-Alumni IPB :-).
>
> Saya pun pengagum Jokowi. Kadang sulit bila harus mengurai mengapa saya mengagumi belio ini. Apalagi harus menjabarkannya jadi kriteria. Karena cinta itu rasa, bukan logika. Tapi pasti bukan cinta buta tak beralur logika, karena belio ini bukan awewe alias wanoja alias gadis belia ;-).
>
> Track records belio sbg pengusaha yg sukses dilanjut sukses memimpin dan memajukan Kota Solo tak bisa dipandang sebelah mata. Lima tahun sukses membenahi dan memajukan kota, serta menatakelola wilayah sehingga bersih bersahaja namun tertata apik termasuk konektivitas transportasinya, dan memajukan kualitas kehidupan rakyatnya adalah bukti nyata yg tak bisa dipungkiri.
>
> Terpilih kembali pada periode jabatan kedua dg perolehan suara sangat telak adalah bukti nyata lainnya. Bila tidak benar2 genuine sbg pemimpin sejati, dg prasangka adanya bayangan2 pihak2 oportunis di belaka
>
>

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini