Senin, 09 September 2013

syahrulkpi1c_Tugas1_Definisi Sosiologi

DEFINISI SOSIOLOGI
Syahrul Hidayanto
NIM : 1113051000138

DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT AUGUSTE COMTE (1798-1857)

Auguste Comte secara sederhana mendefinisikan Sosiologi sebagai ilmu
tentang masyarakat. Sosiologi berupaya memahami kehidupan bersama
manusia, sejauh kehidupan itu dapat ditinjau atau diamati melalui
metode empiris. Dalam sosiologi, masyarakat dipandang sebagai unit
dasar analisis, sedangkan varian lainnya, seperti keluarga, politik,
ekonomi, keagamaan dan interaksinya merupakan subnalisis. Fokus
perhatian sosiologi adalah tingkah laku manusia dalam konteks sosial.

DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT EMILE DURKHEIM (1858-1917)

Menurut Durkheim, Sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat
dan proses-proses sosial. Dalam buku Rules of Sociological Method
(1965), Durkheim menawarkan definisinya mengenai sosiologi.
Menurutnya, tugas sosiologi adalah mempelajari apa yang ia sebut
sebagai fakta-fakta sosial, yakni sebuah kekuatan dan struktur yang
bersifat eksternal, tetapi mampu memengaruhi perilaku individu. Dengan
kata lain, fakta sosial merupakan cara-cara bertindak, berpikir dan
berperasaan, yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan
memaksa yang mengendalikannya. Yang dimaksud fakta sosial di sini
tidak hanya yang bersifat material, tetapi juga nonmaterial seperti,
kultur, agama, atau institusi sosial.

DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT MAX WEBER (1864-1920)

Definisi Sosiologi menurut Max Weber adalah Ilmu yang berupaya
memahami "tindakan sosial". Ini Nampak dari definisi berikut ini :
"Sociology… is a science which attempts the interpretive understanding
of social action in order thereby to arrive at a causal explanation of
its course and effects (Weber, 1964 : 88). Di kemudian hari, tulisan
ini menjadi acuan bagi dikembangkannya teori Sosiologi yang membahas
interaksi sosial.

DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT KARL MARX (1818-1883)

Secara garis besarnya saja, dapat dikatakan bahwa Marx menawarkan
sebuah teori tentang masyarakat kapitalis berdasarkan citranya
mengenai sifat mendasar manusia. Marx yakin bahwa manusia pada
dasarnya produktif, artinya untuk bertahan hidup manusia perlu bekerja
di dalam dan dengan alam. Dengan bekerja seperti itu mereka
mengahasilkan makanan, pakaian, peralatan, perumahan, dan kebutuhan
lain yang memungkinkan mereka hidup. Mereka perlu bekerja bersama
untuk menghasilkan segala sesuatu yang mereka perlukan untuk hidup.

PERBEDAAN DEFINISI SOSIAL PARA AHLI

Max Weber menolak detereminisme seperti yang dikhotbahkan oleh Marx
dan Durkheim yang mengurung manusia dalam sebuah jaring paksaan sosial
yang tidak disadari. Weber menganggap bahwa paksaan dan determinisme
itu bersifat relatif. Ia yakin bahwa masyarakat adalah produk dari
tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai,
motif dan kalkulasi rasional. Sebagai lmu yang mencoba memahami
masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya, Sosiologi
tidak semestinya berkutat pada soal-soal pengukuran yang sifatnya
kuantitatif dan sekadar mengkaji pengaruh faktor-faktor eksternal,
tetapi yang lebih penting Sosiologi bergerak pada upaya memahani
ditingkat makna, dan mencoba mencari penjelasan pada faktor-faktor
internal yang ada di masyarakat itu sendiri.

Dalam definisi Sosiologi Durkheim, ia lebih menekankan kepada fakta
sosial (sosial fact). Fakta sosial yang dimaksudkan disini adalah cara
bertindak (ways of acting), berpikir (thinking), berperasaan (feeling)
yang berada diluar individu (external) mempunyai kekuatan memaksa
(coercion) dan mengendalikan individu.

Auguste Comte membagi sosiologi menjadi statika sosial dan dinamika
sosial. Berbeda dengan Durkheim dalam majalah Lannee Sociologique,
Durkheim dan rekan-rekannya memperkenalkan pembagian sosiologi
berdasarkan pokok bahasannya yaitu Sosiologi Umum, Agama, Hukum dan
Moral, Kejahatan, Ekonomi, Masyarakat dan Estetika.



Sumber : Teori Sosiologi Modern, Edisi Keenam, George Ritzer, Douglas
J. Goodman. Kencana 2011. La Sociologie Histoire et ideas, Anthony
Giddens, Daniel Bell, Michael Forse, etc. Lreasi Wacana. Tradisi
Aliran dalam Sosiologi, Ambo Upe, RAJAGRAFINDO PERSADA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini