Senin, 09 September 2013

Achmad Daud- KPI IA-tugas 1 sosiologi-definisi sosiologi

Definis – definisi sosiologi menurut para tokoh,

Achmad daud darmawan

Kelas kpi 1 A

 

 

 

 

 

 

 

 

August comte

Mencetuskan pertama kali nama sociology dalm bukunya yang tersohor, positive philosophy, yang terbit tahun 1838 istilah sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti "kawan" dan kata yunani logos berarti"kata" atau 'berbicara". Jadi sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat. Menurut comte, didalam hierarki ilmu, sosiologi menempati urutan teratas diatas astronomi, fisika, kimia, dan biologi (coster, 1977). Pandangan comte yang dianggap baru pada waktuu itu adalah ia percaya bahwa sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis, dan bukan pada kekuasaan serta spekulasi

( sosiologi teks pengantar dan terapan) J.dwi narwoko – bagong suyanto (ed.)

Emile durkheim

Menurut  ED tugas sosiologi adalah mempelajari apa yang ia sebut sebagai fakta2 sosial yakni sebuah kekuatan dan struktur yang bersifat eksternal, tetapi mampu mempengaruhi perilaku individu, dengn kata lain, fakta sosial merupakam cara2 bertindak, berfikir, dan berperasaan, yang berada diluar individu, dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. Yang dimaksud fakta sosial disini tidak hanya yang bersifat material, tetapi juga nonmaterial, seperti kultur, agama, atau institusi sosial.

( sosiologi teks pengantar dan terapan) J.dwi narwoko – bagong suyanto (ed.)

 

Max webber

Pendiri sosiologi lainnya, max webber, memiliki pendekatan yang berbeda dengan durkheim. Menurut webber. Sebagai ilmu yang mencoba memahami masyarakat dan perubahan2 yang terjadi didalam nya, sosiologi tidak semestinya berkutat pada soal2 pengukuran yang sifat nya kuantitatif dan sekedar mengkaji perngaruh faktor2 eksternal, tetapi yang lebih penting sosiologi bergerak pada upaya memahami ditingkat makna, dan mencoba mencari penjelasan pada faktor2 internal yang ada di masyarakat itu para sisolog keluar dari pikiran2 ortodoks yang acap kali terlalu menekankan pada objektivitas dan kebenaran eksklusif. Dan secara terbuka mengajak untuk mengeakui relatifitas interpretasi. Secara substansial, pendekatan yang ditawarkan webber memang berbeda dengan durkheim. Tetapi justru karena hal itulah perkembangan sosiologi kedepan tidak pernah stagnan apalagi mati. Sebagai sebuah ilmu yang relatif baru, perkembangan sosiologi justru selalu mencoba mencari bentuk dan memperbaiki berbagai kekurangan yang ada.

( sosiologi teks pengantar dan terapan) J.dwi narwoko – bagong suyanto (ed.)

Karl Marx

Teori Marx berakar dari suasana intelektual abad ke-19. Ia merangkum semua pemikiran fundamental di abad itu. Menurutnya, sejarah manusia adalah proses alamiah, dalam arti ada hukumnya dan dapat diketahui. Seperti semua realitas lain, sejarah dapat menjadi sasaran studi ilmiah. Dengan studi ilmiah dimungkinkan menemukan makna, pola, dan kecenderungan dalam kejadian sejarah, bahkan pada skala sejarah dunia. Studi sejarah memungkinkan manusia mengendalikan nasibnya di masa mendatang. Tujuan akhir studi sejarah adalah untuk mengetahui hukum besi sejarah manusia, untuk membentuknya menurut arah kemajuan yang diinginkan.

Marx dan sosiologi  marx bukanlah seorang sosiolog dan tak menggap dirinya sosiolog,meskipun karyanya terlalu luas untuk dicakup dalam pengertia sosiologi ,namun ada 1 teori sosiogi yg di temukan dalam karyanya ,tetapi bagi kebnyakan para sosiolog terutama di eropa,karya marx merupakan sebuah kekuatan negatif ,alasan mendasar penolakan terhadap pemikiran marx ini bersifat ideologis,dan ada alasan lain mengapa marx tak di terima oleh banyak teoritis awal. Ia rupanya lebih dekat sebagai ekonom ketimbang sosiolog, teori karl marx secara garis besarnya dapat di katakan bahwa marx menawarkan sebuah teori tentang masyarakat kapitalis berdasarkan citranya mengenai sifat mendasar manusia, bahwa manusia menurut marx pada dasarnya produktif, artinya manusia dalam bertahan hidup manusia harus bekerja di dalam dan dengan alam, kesimpulannya karl marx bukanlah seorang sosiolog namun karl marx hanya menawarkan sebuah teori yang bersangkutan dengan sosiolog dan marx sedikit sekali memimpikan keadaan masyarakat seperti yang di impikan pemikir sosialis, ia lebih memikirkan upaya untuk membantu mematikan kapitalisme,

(Teori sosiologi modern goerge ritzer – douglas j.goodman ,2007)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini