Senin, 09 September 2013

nur asiah aisyah zaldi KPI 1C_tugas 1_Definisi sosiologi

Definisi Sosiologi menurut :

1.     Auguste Comte (1798-1857)

Beberapa definisi menurut Comte :

a.       Ia mengatakan bahwa ilmu sosiologi harus didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode historis secara sistematis. Objek yang dikaji pun harus berupa fakta (bukan harapan atau prediksi). Jadi, harus objektif dan harus pula bermanfaat serta mengarah kepada kepastian dan kecermatan.

b.      Ia mengatakan, bahwa dalam menjelaskan gejala alam dan gejala sosial, manusia akan melewati 3 jenjang berikut ini.

a)         Jenjang Teologi       : Segala sesuatu yang dijelaskan dengan mengacu kepada hal-hal yang

  bersifat adikodrati.

b)        Jenjang Metafisika : Pada jenjang ini manusia memahami sesuatu dengan mengacu kepada

  kekuatan-kekuatan metafisik atau hal-hal yang abstrak.

c)         Jenjang Positif         : Gejala alam dan sosial di jelaskan dengan mengacu kepada deskripsi

  ilmiah (jenjang ilmiah).

c.       Ia mengatakan bahwa sosiologi merupakan ratu ilmu-ilmu sosial dan menempati peringkat teratas dalam hierarki ilmu-ilmu di atas astronomi, fisika, ilmu kimia, dan biologi.

d.      Ia membagi sosiologi ke dalam kedua bagian besar, yaitu statika sosial yang mewakili stabilitas tatanan sosial dan kemantapan serta dinamika sosial yang mewakili kemajuan dan perubahan sosial. Comte menyatakan bahwa hubungan antara statika sosial dengan dinamika sosial dapat disamakan dengan hubungan antara anatomi dan fisiologi.

 

2.     Emile Durkheim (1858-1917)

Menurut Durkheim, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosial. Durkheim dan rekan-rekannya memperkenalkan pembagian sosiologi berdasarkan pokok bahasannya. Sosiologi mereka klasifikasikan menjadi tujuh bagian, yaitu :

a.       Sosiologi Umum, yang mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia.

b.      Sosiologi Agama.

c.       Sosiologi Hukum dan Moral, yang mencakup organisasi politik, sosial, perkawinan, dan keluarga.

d.      Sosiologi tentang Kejahatan.

e.      Sosiologi Ekonomi, yang mencakup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja.

f.        Sosiologi Masyarakat, yang mencakup masyarakat perkotaan dan pedesaan.

g.       Sosiologi Estetika.

 

 

 

3.     Max Weber (1864-1920)

Menurut Weber, sosiologi sebagai ilmu berusaha memberikan pengertian adalah tentang aksi-aksi sosial. Ia memberikan pengertian mengenai perilaku manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial. Weber menyebutkan pula bahwa sosiologi ialah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial.

4.     Karl Marx (1818-1883)

Ia mengembangkan konsep sejarah pejuangan kelas, yaitu lahirnya kelompok borjuis (kelompok yang menguasai alat-alat produksi) dan kelas proletar (kelompok rakyat jelata yang tidak memiliki alat-alat produksi). Menurut Marx, sosiologi yaitu suatu masyarakat dimana mula-mula orang akan mendekati citra ideal Marx tentang produktifitas. Dimana produktivitas manusia bersifat damiah, yang memungkinkan manusia mewujudkan dorongan kreatif mendasar yang manusia miliki.

5.     Herbert Spencer (1820-1903)

Herbert spencer adalah orang Inggris yang menguraikan materi sosiologi secara rinci dan sistematis. Menurutnya, objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama, pengendalian sosial dan industri.

Perbedaan antar definisi :

Auguste comte memandang sosiologi harus merupakan ilmu yang sama ilmiahnya dengan ilmu pengetahuan alam yang mendahuluinya. Menurutnya pula kegiatan kajian sosiologi yang tidak menggunakan metode pengamatan, oerbandingan, eksperimen ataupun historis bukanlah kajian ilmiah, melainkan hanya renungan atau khayalan belaka. Marx menekankan pada konflik, Durkheim fokus kepada kesatuan masyarakat. Sementara Marx mengingatkan akan fenomena alienasi, Durkheim memberi peringatan akan kemungkinan anomie. Jika Marx dianggap pendiri teori konflik, Durkheim dianggap memberi pondasi klasik bagi mazhab fungsionalisme sosiologi.  Herbert spencer tidak hanya objek sosiologi yang pokok tetapi ia juga menerapkan secara analog teori Darwin mengenai "teori evolusi" terhadap masyarakat manusia. Ia yakin, bahwa masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat primitive kemasyarakat industri. Selain sosiologi merupakan perilaku manusia Weber juga menyebutkan pula bahwa sosiologi ialah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini