Definisi – Definisi Sosiologi Menurut Para Tokoh
August Comte
August Comte adalah orang pertama yang menggunakan istilah sosiologi. Dalam bukunya , positive philosophy (1838), sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti "kawan" dan kata yunani logos berarti "kata" atau 'berbicara". Jadi sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat atau ilmu yang mempelajari bagai mana cara hidup bermasyarakat. Pengaruhnya August Comte sangat besar sekali terhadap teori sosiologi. Menurut Comte, didalam ilmu, sosiologi menempati urutan teratas diatas astronomi, fisika, kimia, dan biologi (coster, 1977). Pandangan comte yang dianggap baru pada waktu itu adalah ia beranggapan bahwa sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis, dan bukan pada kekuasaan. Ia mengembangkan pandangan ilmiahnya, yaitu "Positivisme" atau "filsafat positif".
Sebelumya pada tahun 1839 sosiologi bernama fisika sosial. Dengan adanya istilah fisika sosial August Comte menunjukan bahwa sosiologi meniru model "hard science", sehingga ilmu ini menjadi ilmu dominan, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang social statics dan social dynamics.
Emile Durkheim
Emile Durkheim berpendapat bahwa sosiologi adalah mempelajari fakta-fakta sosial yakni sebuah kekuatan dan struktur yang bersifat eksternal, tetapi mampu mempengaruhi perilaku individu, fakta sosial merupakam cara-cara untuk bertindak, berfikir, dan merasakan, yang berada diluar individu, dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. Yang dimaksud fakta sosial disini tidak hanya yang bersifat material, tetapi juga nonmaterial, seperti kultur, agama, dan kelompok sosial.
Durkheim adalah seorang reformis yang mencari cara untuk meningkatkan fungsi sosial. Dalam The Rule of Sociological Method ia membedakan antara dua tipe fakta sosial, yaitu material (birokrasi,hukum) dan nonmaterial (budaya, institusi sosial), walaupun Durkheim membahas keduanya, dia lebih terkonsentrasi pada fakta sosial Nonmaterial. Durkheim adalah seorang yang liberal, tetapi ia juga tergolong lebih konservatif. Dia adalah salah satu orang yang menentang revolusi Perancis. Sebenarnya karya-karyanya tercurah kepada studi tertib sosial. Menurutnya, kekacauan sosial bukan keniscayaan dari kehidupan modern dan dapat dikurangi melalui reformasi sosial. Gagasan Durkheim sangat bertolak belakang dengan karl marx. Durkheim mengembangkan konsep masalah pokok sosiologi penting. Dalam The Rule of Sociological Method (1895/1982)Durkheim menekan bahwa sosiologi adalah mempelajari apa yang di sebut sebagai fakta-fakta sosial.
Max webber
Max webber, memiliki pendekatan yang berbeda dengan durkheim. Menurut webber. Sebagai ilmu yang mencoba memahami masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi didalam nya, sosiologi tidak semestinya berkutat pada soal-soal pengukuran yang sifat nya kuantitatif dan sekedar mengkaji perngaruh faktor-faktor eksternal, tetapi yang lebih penting sosiologi bergerak pada upaya memahami ditingkat makna, dan mencoba mencari penjelasan pada faktor-faktor internal yang ada di masyarakat itu para sisolog keluar dari pikiran-pikiran ortodoks yang acap kali terlalu menekankan pada objektivitas dan kebenaran eksklusif. Dan secara terbuka mengajak untuk mengeakui relatifitas interpretasi. Secara substansial, pendekatan yang ditawarkan webber memang berbeda dengan durkheim. Tetapi justru karena hal itulah perkembangan sosiologi kedepan tidak pernah stagnan apalagi mati. Sebagai sebuah ilmu yang relatif baru, perkembangan sosiologi justru selalu mencoba mencari bentuk dan memperbaiki berbagai kekurangan yang ada.
Karl Marx
Karl Marx tidak menganggap dirinya sebagai sosiolog. Walaupun karya-karyanya selalu berhubungan dengan pengertian sosiologi. Tapi kebanyakan orang mengenal karyanya sebagai sebuah kekuatan negatif, karena bertantangan dengan sosiologi yang ada. Gagasan-gagasan Marx bersifat Ideologi, sehingga membuat Marx tidak diterima oleh para teoritis. Alasan lain tidak diterima oleh para teoritis karena, Marx lebih dekat sebagai Ekonomi daripada Sosiolog.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana hidup di masyarakat. Dalam sosiologi tersebut akan di pelajari juga sosialisme. Marx beranggapan bahwa dimana masyarakat mula-mula akan mendekati citra ideal tentang produktivitas. Dengan bantuan teknologi modern orang dapat berinteraksi dengan alam dan dengan orang lain secara selaras untuk menciptakan segala sesuatu yang mereka butuhkan untuk hidup. Dengan kata lain manusia takdapat hidup sendiri, dan manusia membutuhkan lingkungan sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan potensi mereka.
Sumber buku referensi:
"Teori Sosiologi Modern", Edisi ke-6, George Ritzer - Douglas J. Goodman (2007)
"Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan", J.dwi narwoko – bagong suyanto (ed.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar