Jumat, 19 September 2014

tugas demografi

NAMA : INDAH KURNIAWATI

NIM : 1112054000028

PRODI/ SEMESTER : PENGEMBENGAN MASYARAKAT ISLAM / LIMA (5)

MATA KULIAH : DEMOGRAFI

TUGAS MANDIRI DEMOGRAFI

1.      DEFINISI DEMOGRAFI

Pengertian tentang demografi berkembang seiring dengan perkembangan keadaan penduduk serta penggunaan statistik kependudukan yang dialami oleh para penulis kependudukan pada zamannya. Berikut beberapa contoh tentang perkembangan pengertian demografi.

Johan Sussmilch (1762, dalam iskandar,1994) berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada umat manusia yang terlihat dari jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.

Achille Guillard (1855) memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur, yaitu meliputi perubahan secara umum, fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya.

David V. Glass (1953) menekankan bahwa demografi terdapat pada studi penduduk sebagai akibat pengaruh dari proses demografi, yaitu fertilisasi, mortalitas, dan migrasi.

Goerge W. Barclay (1970) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran secara statistik tentang penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduk secara menyeluruh bukan perorangan. 

Dengan mengacu kepada definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu demografi merupakan suatu alat untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik kependudukan serta perhitungan-perhitungan secara sistematis dan statistik dari data kependudukan terutamam mengenai perubahan jumlah, persebaran, dan komposisi/strukturnya. Perubahan-perubahan tersebut dipengaruhi oleh perubahan pada komponen-komponen utama pertumbuhan penduduk yaitu, fertilitas, moralitas, dan migrasi, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada jumlah, struktur, dan persebaran penduduk.

2.      SEJARAH ILMU KEPENDUDUKAN DUNIA

Menurut sejarahnya, upaya-upaya untuk pencatatan statistik kependudukan sudah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu, meskipun masih dilakukan dalam ruang lingkup yang kecil dan digunakan secara terbatas. John Graunt (1620-1624), seorang warga Negara inggris, dikenal sebagai pelopor dalam bidang pencatatan statistik penduduk. Bukunya yang berjudul Natural And Political Observations Mentioned In A Following Index And Made Upon (The Bills Of Mortality) yang diterbitkan secara berkala oleh petugas gereja setiap minggu. Dari hasil penelitiannya itu, Graunt mencetuskan "hukum-hukum" pertumbuhan penduduk.

Graunt menyarankan agar penelitian yang menyangkut penduduk lebih menekankan aspek komposisi penduduk menurut jenis kelamin, Negara, umur, agama, dan sebagainya. Keistimewaan dari pendekatan yang dipergunakan oleh Graunt adalah kehati-hatiannya dan kekritisannya dalam pengmpulan data. Apabila informasi yang ada dirasakan terlalu sedikit, maka Gaunt mengambil sampel untuk melakukan estimasi. Ia melakukan penelitian empiris terhadap jumlah dan perkembangan penduduk London pada massa itu.

Dari usaha graunt dalam bidang kependudukan yang mencakup topik-topik yang menarik, dapat dikatakan bahwa ilmu demografi lahir pada zamannya. Oleh karena itu, Graunt dikenal pula sebagai bapak demografi. Dalam studinya, Graunt memperoleh banayak dorongan dari William Petty, seorang ahli statistik. Karya Petty, political Arthmetic (1690), berpengaruh besar terhadap perkembangan demografi. William Petty (1623-1687) yang hidup sezaman dengan Graunt menganjurkan berdirinya Central Statistical office (biro pusat statistik). Selain itu, usaha memanfaatkan data statistik penduduk dilakukan pula oleh Edmund Halley (1656-1742), seorang astronom, dengan menyusun tabel kematian (life table) modern yang pertama dikota Breslau pada tahun (1687-1691).

Setelah era Graunt, perhatikan publik terhadap masalah kependudukan, baik mengenai pencatatan statistik maupun pertumbuhannya terus meningkat. Dalam sejarah perkembangan ilmu demografi, timbul masalah mengenai pembagian ilmu cabang ini. Awalnya, para pengamat berpendapat bahwa demografi lebih terfokus pada penyusunan statistik penduduk dan analisisnya. Pendapat ini memang dapat dimengerti karena pelopor-pelopor ilmu demografi, seperti Sussmilch dan Guillard menganggap demografi seabagai bio-social book-keeping, yang artinya kelahiran sebagai faktor penambah jumlah penduduk, sedangkan kematian sebagai faktor pengurang jumlah penduduk. Kemudian beberapa pengamat membedakan masalah penduduk menjadi dua, yaitu yang bersifat kuantitatif yang membahas tentang jumlah, persebaran, serta komposisi penduduk, dan yang bersifat kualitatif yang membahas masalah penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini kurang mendapat dukungan karena ternyata keduanya mengandung unsur kualitatif dan kuantitatif.   

Pada kongres masalah kependudukan di paris, Adolphe Landry (1945) secara matematis membuktikan adanya hubungan antara unsur-unsur demografi, seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, dan umur. Landry menyarankan penggunaan istilah demografi murni (pure demography) untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitis-matematis unutuk memebdakannya dengan analisis kependudukan, yang lebih luas sifatnya. Saran ini mendapat tanggapan posistif. Dalam demografi murnia atau disebut pula demografi formal, berbagai tekhnik perhitungan data kependudukan dikembangkan. Dengan menggunakan berbagai metode perhitungan dan estimatis, dapat diperoleh gambaran penduduk dan variabel-variabael demografi lainnya, baik pada waktu sekarang maupun pada massa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan pula disiplin ilmu lain untuk dapat menjawab atau menjelaskan "mengapa" terjadi perubahan-perubahan dalam variabel-variabel demografi.

Berdasarkan penegrtian dan sejarah perekembangan demografi maka demografi saat ini tidak saja dipelajari secara murni, tetapi juga dipelajari secara lebih luas dengan mengindahkan variabel-varibel nondemografi (sosial,ekonomi, budaya, lingkungan, dan politik), dengan kata lain, demografi bukan lagi meruapakan disiplin ilmu yang tersendiri, tetapi lebih merupakan ilmu yang bersifat interdisipliner.

Selain itu, dari perkembangan aplikasi demografi, terutama dalam peranannya untuk mengenalisis fenomena kependudukan, dapat dikatakan bahwa ilmu demografi sangat berguna seabagi instrumen atau alat analisis yang dapat dipakai untuk membedah persoalan-persoalan yang berkaitan dengan permasalahan kependudukan pada umumnya. Demografi berperan sebagai alat analisis (tools of analysis) dengan kemampuan dapat dijadikan tolak ukur perbandingan keadaan demografi sekelompok penduduk tertentu dengan kelompok penduduk yang lai, atau perbandingan antar waktu dalam analisis tren kependudukan. Hal ini amat berguna, baik untuk memonitor kemajuan maupun memonitor hasil-hasil pembangunan sosial dan ekonomi.

3.      TEORI TRANSISI DEMOGRAFI

Istilah transisi demografi pada dasarnya dipakai untuk menyatakan perubahan yang terjadi terhadap tiga komponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (mobilitas/migrasi). Akan tetapi, konsep transisi demografi yang dikenal secara umum hanya memperhatikan perubahan pertumbuhan penduduk secara ilmiah, yaitu faktor kelahiran dan kematian. (Notenstein,1945).  Tahapan-tahapan tersebut didasarkan atas pengalaman perubahan pola fertilisasi dan mortalitas yang terjadi dibeberapa Negara di Eropa pada masa lampau.

Tahap I (Pre-Industrial)

Pertumbuhan penduduk sangat rendah yang dihasilkan oleh perbedaan angka kelahiran dan kemtian yang tinggi, sekitar 40-50 per 1.000 penduduk. Jumlah kelahiran dan kematian yang sangat tinggi ini tidak terkendalikan setiap tahunnya. Selain itu, panen yang gagal dan harga-harga yang tinggi telah menyebabkan kelaparan sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit sangat lemah. Keadaan ini diperparah dengan meluasnya penaykit menular sehingga menyebabkan angka kematian yang tinggi.

Tahap II (Early Industrial)

Angka kematian menurun dengan tajam akibat revolusi industri serta kemajuan teknologi dan juga mulai ditemukannya obat-obatan, terutama antibiotic penisilin. Sementara itu angka kelahiran menurun amat lambat dan masih tetap tinggi, yang disebabkan karena kepercayaan atau pandangan menegnai jumlah anak banyak lebih menguntungkan. Menurunnya tingkat kematian dan masih tingginya tingkat kelahiran mengkibatkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat.

Tahap III (Industrial)

Angka kematian trus menurun dengan kecepatan yang melambat. Di pihak lain, angka kelahiran mulai menurun denagn tajam sebagai akibat dari perubahan prilaku melahirkan dan tersedianya alat/cara kontarsepsi serta adanya peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Di Eropa perubahan prilaku melahirkan terutama terjadi pada para wanita yang ingin berhenti melahirkan karena terlalu banyak anak (stopping behavior). Di Negara berkembang, perubahan prilaku melahirkan dan diterimanya konsep keluarga kecil yang di dukung oleh program keluarga berencana (KB) pemerintah sangat membentu menurunkan tingkat fertilitas.

Tahap IV (Mature Industrial)

Angka kelahiran dan kematian sudah mencapai angka yang rendah sehingga angka pertumbuhan penduduk juga rendah, yang dihasilkan dalam kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang maju.[1]            



[1] Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo, Ph. D & Omas Bulan Samosir, Ph. D. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Salemba Empat, 2013.

Nurdin Araniri_PMI 5_Definisi Demografi

1.      Definisi Demografi

Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: Demos adalah rakyat atau penduduk dan Grafein adalah  menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Donald J. Bogue didalam bukunya yang berjudul "Principles of Demography" memberi difinisi demografi:

            "Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran (fertalitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial"


Disamping definisi dari Bogue ada beberapa definisi dari para ahli demografi:

Johan Suszmilch (1762): Demografi adalah mempelajari hukum Illahi dalam perubahan-perubahan dan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian dan pertumbuhan.

Philip M. Hauser & Dudley Duncan: Demografi mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab perubahan tersebut.

2.     

Sejarah Ilmu Kependudukan (Demografi)

Demografi sebagai salah satu ilmu telah berkembang sejak 3 abad yang lalu. John Graunt, seorang pedagang pakaian yang hidup pada abad ke 17 di London, dianggap sebagai bapak demografi. Ia melakukan analisis data kelahiran dan kematian, dan dari hasil analisinya dikemukannya batasan-batasan umum tentang kematian (Mortality), kelahiran (Fertality), migrasi dan perkawinan dalam hubungan dengan proses penduduk.

Dalam sejarah perkembangannya demografi timbul masalah mengenai pembagian cabang ilmu. Methorst dan Sirks membedakan masalah penduduk menjadi dua yaitu yang bersifat kuantatif (demografi) dan kaulitatif yang membahas masalah penduduk dari segi genetis dan biologis. Pada tahun 1937 di Paris selama kongres masalah kependudukan dilangsungkan, Adolphe Laundry telah membuktikan secara matematik adanya hubungan antara unsur-unsur demografi seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Ia menyarankan penggunaan istilah PURE DEMOGRAPHY untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik-matematik dan lain dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. 

 

3.      Teori Transisi Demografi

Teori Transisi Demografi yaitu teori yang menerangkan tentang perubahan penduduk dari tingkat pertumbuhan yang stabil tinggi (tingkat kematian dan kelahiran yang tinggi) ketingkat pertumbuhan rendah (tingkat kelahiran dan kematian rendah). Teori ini didasarkan pada pengalaman negara Eropa pada abad ke-19. Teori ini tidak berlaku umum. Alasannya karena pembangunan ekonomi dapat merupakan faktor yang cukup untuk membawa tingkat kelahiran dan kematian ketingkat yang lebih rendah, tetapi bukan merupakan faktor yang harus ada.

Cari Blog Ini