Senin, 03 November 2014

Ajeng dwi rahma putri_tugas 5_PMI 3_KEBIJAKAN PERKOTAAN DI INDONESIA

Pengembangan transportasi perkotaan
            Sistem transportasi kota mempunyai peran penting dalam mengarahkan perkembangan kota dan merupakan salah satu pembentuk struktur kota. Oleh karenanya penyediaan system transportasi kota haruslah terkait dengan tata guna lahan kota. Selain itu, sistem transportasi juga merupakan penunjang pertumbuhan ekonomi kota. Perekonomian kota akan dapat lebih berkembang dengan baik bila kota didukung oleh sistem transportasi yang efisien.

Fauzia Nurul Kh_TUGAS 6_Kebijakan Pemerintah Kota Tangerang dalam mengatasi kasus 2014

Fauzia Nurul Khotimah

Kebijakan pemerintah kota Tangerang dalam mengatasi kasus yang terjadi tahun 2014

Tangerang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, tepat di sebelah barat kota Jakarta, serta dikelilingi oleh Kabupaten Tangerang di sebelah selatan, barat, dan timur. Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta. Asal-usul kota tangerang disebut juga sebagai kota "Benteng". Dilain pihak masyarakat pribumi menyangkal bahwa nama Tangerang sama dengan kota benteng, bagi mereka Tangerang berawal dari "tengger" atau tanda yang dibuat Pangeran Sugri dari Banten sebagai batas wilayah antara kompeni dengan Banten.

Gilang_Sakti /KPI_VD/Tugas_6

Etika Dan Filsafat Komunikasi
Aplikasi Filsafat Dalam Komunikasi

Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti dunia dalam hal makna dan nila-nilainya. Bidang Filsafat sangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya. (Zamroni, Mohammad; Yogyakarta, 2009).

Fauzia Nurul K_TUGAS 5_Kebijakan Pemerintah Kota Tangerang


Kebijakan pemerintah kota Tangerang dalam mengatasi kasus yang terjadi tahun 2014

Tangerang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, tepat di sebelah barat kota Jakarta, serta dikelilingi oleh Kabupaten Tangerang di sebelah selatan, barat, dan timur. Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta. Asal-usul kota tangerang disebut juga sebagai kota "Benteng". Dilain pihak masyarakat pribumi menyangkal bahwa nama Tangerang sama dengan kota benteng, bagi mereka Tangerang berawal dari "tengger" atau tanda yang dibuat Pangeran Sugri dari Banten sebagai batas wilayah antara kompeni dengan Banten.

Abidin_Tugas 6_PMI 3_Kebijakan Penggunaan Tata Ruang Kota Berdasarkan Peruntukan Lahan

Kebijakan Penggunaan Tata Ruang Kota Berdasarkan Peruntukan Lahan

Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Bekasi terletak berbatasan dengan Jakarta TImur. Kota Bekasi merupakan kota penyangga bagi Jakarta dalam segala aspek kehidupannya. Antara lain dalam bidang pemukiman, pendidikan, dan resapan air. Oleh karena itu, kota ini telah mengalami perubahan struktur  sosial dan ekonominya. Kota ini sekarang berada dalam lingkungan megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota besar ke empat di Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industry serta perumahan.

Tugas 6_Fathimah Azzahra (1112051000125)_KPI 5D

Aplikasi Filsafat dalam Komunikasi
Filsafat komunikasi merupakan suatu disiplin yang menelaah pemahaman ( verstehen ) secara fundamental, metodoligis, sistemik, analitis, kritis dan holitis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi dan metodenya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat komunikasi adalah studi secara mendalam tentang peryataan manusia yang disampaikan kepada manusia lain menuju kemengertian bersama.

tugas ke 6 Wiji Lestari

Aplikasi Filsafat dalam Komunikasi
Ilmu komunikasi adalah ilmu yang amat luas. Maka dari itu, komunikasi memiliki cakupan yang amat penting apabila kita mulai meniliknya terutama dari segi filsafat ilmu, dan bukan hanya sebagai komunikasi dari pengertian harfiahnya saja. Filsafat ilmu ialah bagian filsafat yang mempertanyakan mengenai pengetahuan dan bagaimana kita mengetahui pengetahuan tersebut. Melalui tilikan filsafat ilmu, kita dapat memulai upaya penstrukturan ranah komunikasi yang beragam.

Ferdy Rizky S_KPI 5E_Tugas 6

Aplikasi Filsafat Dalam Komunikasi
            Aplikasi filsafat dalam komunikasi umumnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bersosialisasiI masyarakat tidak terlepas pada kegiatan berkomunikasi, setiap hari bahkan setiap detik manusia selalu berkomunikasi. Pada dasarnya Ilmu Komunikasi memiliki sejumlah praktika, yaitu Hubungan Masyarakat, Periklanan, dan Jurnalistik. Ilmu-ilmu tersebut merupakan anak dari ilmu komunikasi dalam penghayatan dan pengalaman nilai-nilai filsafat. Sehingga, komunikasi dapat menjadi kajian ilmu yang bermetode, bersistem, dan berlaku universal. Komunikasi memiliki objek kajian formal (tingkah laku) dan material (manusia).

Dinda Tiara A_1112051000102_kpi 5D_tugas 6

     Aplikasi Filsafat dalam Komunikasi
Onong U. Efendi dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi mendefinisikan filsafat komunikasi sebagai suatu disiplin yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya.

SARI SETIANINGRUM_1112051000065_KPI 5C

Aplikasi filsafat komunikasi
Filsafat komunikasi menurut Prof. Onong Ucahana Efendy dalam bukunya "Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi" adalah suatu disiplin ilmu yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analisis, kritis, dan holistis tentang teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, teknik dan perannya.

LuthfiAchmadAlfarisi_KPI5C_AplikasiFilsafatDalamKomunikasi

Aplikasi Filsafat dalam Komunikasi

Filsafat komunikasi merupakan suatu disiplin ilmu yang berfungsi untuk memberi telaah pemahaman secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi.

Fahmi, KPI 5 E, NIM 1112051000129, Tugas 7 Etika dan Filsafat Komunikasi

Aplikasi Filsafat dalam Komunikasi
            Komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia. Dari manusia kepada manusia. Bahwa manusia dalam komunikasi itu penting, tak dapat disangkal lagi. Dalam komunikasi paling sedikit harus ada tiga unsur, yakni komunikator, pesan atau pernyataan, dan komunikan. Dua dari tiga komponen itu, yakni komunikator dan komunikan adalah manusia dengan segala kompleksitas kejiwaannya.

TUGAS 6_GITA SULISTYANI_KPI 5 C

APLIKASI FILSAFAT DALAM KOMUNIKASI

Menurut Socrates, filsafat sebagai cara berfikir yang radikal dan menyeluruh, cara berfikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Pengaplikasian filsafat dalam komunikasi berarti megupas keseluruhan dimensi yang terdapat dalam komunikasi. Sebuah komunikasi terjadi apabila terdapat sejumlah komponen di dalamnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan dan efek. Pesan yang disampaikan komunikator merupakan pernyataan dari pikiran dan perasaannya yang dapat berupa informasi, keluhan, nasihat, dan sebagainya. Nantinya pesan tersebut akan menimbulkan dampak atau efek tertentu terhadap komunikan.

Tugas 6_Ellya Pratiwi_KPI 5E

Aplikasi Filsafat Dalam Komunikasi
Ilmu komunikasi merupakan salah satu cabang ilmu filsafat pada awalnya, namun seiring perkembangan waktu ilmu komunikasi saat ini menjadi disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Meski demikian, unsur filsafat dalam ilmu komunikasi ini bukan berarti tidak berlaku lagi. Justru diperlukan adanya peranan filsafat dalam ilmu komunikasi melalui menerapkan pemikiran filosofis tersebut ke dalam implementasi ilmu komunikasi dalam praktek komunikasi.

Taufik Abdullah / 1112051000163 / KPI 5 E/ Tugas ke-6

APLIKASI FILSAFAT DALAM KOMUNIKASI
Filsafat komunikasi adalah bagian filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat dan proses  ilmu komunikasi. Bidang ini mempelajari dan menelaah pemahaman  secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis teori dan proses komunikasi. Pada dasarnya filsafat komunikasi memberikan pengetahuan tentang kedudukan Ilmu Komunikasi dari perspektif epistemology.

Vikron Fahreza_Tugas 7_ kebijakan pengelolaan perkotaan di Indonesia

"Kebijakan Pemerintah Kota Palembang mengenai moda transportasi air"

Palembang merupakan ibu kota dari provinsi Sumatera Selatan, Palembang merupakan kota terbesar kedua di pulau Sumatera setelah Medan, Luas wilayah ini kota sekitar 358,55 km². kota Palembang ini merupakan kota langganan diadakan nya turnamen yang bersfat  menyebabkan kota ini sering dijadikan tuan rumah turnamen keolahragaan adalah karena lengkapnya fasilitas-fasilitas olahraga seperti lapangan sepak bola, lapangan tennis, kolam renang dll.

Thabitha Dhiraja/1112051000141/KPI5E/Etika dan Filsafat Komunikasi/Tugas 7

Louis O. Katsoff dalam bukunya "Elements of Philosophy" menyatakan  bahwa kegiatan filsafat merupakan perenungan, yaitu suatu jenis pemikiran yang meliputi kegiatan meragukan segala sesuatu, mengajukan pertanyaan, menghubungkan gagasan yang satu dengan gagasan yang lainnya, menanyakan "mengapa"' mencari jawaban yang lebih baik ketimbang jawaban pada pandangan mata. Filsafat sebagai perenungan mengusahakan kejelasan, keutuhan, dan keadaan memadainya pengetahuan agar dapat diperoleh pemahaman. Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini. Menemukan hakekatnya, dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu dalam bentuk yang sistematik. Filsafat membawa kita kepada pemahaman & pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih layak. Tiga bidang kajian filsafat ilmu adalah epistemologis, ontologis, dan oksiologis. Ketiga bidang filsafat ini merupakan pilar utama bangunan filsafat.

 

Epistemologi: merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode, dan batasan pengetahuan manusia yang bersangkutan dengan kriteria bagi penilaian terhadap kebenaran dan kepalsuan. Epistemologi pada dasarnya adalah cara bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh  dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah. Medode adalah tata cara dari suatu kegiatan berdasarkan perencanaan yang matang & mapan, sistematis & logis.

 

Ontologi: adalah cabang filsafat mengenai sifat (wujud) atau lebih sempit lagi sifat fenomena yang ingin kita ketahui. Dalam ilmu pengetahuan sosial ontologi terutama berkaitan dengan sifat interaksi sosial. Menurut  Stephen Litle John, ontologi adalah mengerjakan terjadinya pengetahuan dari sebuah gagasan kita tentang realitas. Bagi ilmu sosial ontologi memiliki keluasan eksistensi kemanusiaan.

 

Aksiologis: adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai seperti etika, estetika, atau agama. Litle John menyebutkan bahwa aksiologis, merupakan bidang kajian filosofis yang membahas value (nilai-nilai) Litle John mengistilahkan kajian menelusuri tiga asumsi dasar teori ini adalah dengan nama metatori. Metatori adalah bahan spesifik pelbagai teori seperti tentang apa yang diobservasi, bagaimana observasi dilakukan dan apa bentuk teorinya. "Metatori adalah teori tentang teori" pelbagai kajian metatori yang berkembang sejak 1970 –an mengajukan berbagai metode dan teori, berdasarkan perkembangan paradigma sosial. Membahas hal-hal seperti bagaimana sebuah knowledge itu (epistemologi) berkembang. Sampai sejauh manakah eksistensinya (ontologi) perkembangannya dan bagaimanakah kegunaan nilai-nilainya (aksiologis) bagi kehidupan sosial. Pembahasan ; Berita infotainment dalam kajian filosofis. Kajian ini akan meneropong lingkup persoalan di dalam disiplin jurnalisme, sebagai sebuah bahasan dari keilmuan komunikasi, yang telah mengalami degradasi bias tertentu dari sisi epistemologis, ontologis bahkan aksiologisnya terutama dalam penyajian berita infotainment di televisi.

 

Kajian Aspek Epistemologis:

Dalam berita hal terpenting adalah fakta. Pada titik yang paling inti dalam setiap pesannya pelaporan jurnalisme mesti membawa muatan fakta. Setiap kepingan informasi mengimplikasikan realitas peristiwa kemasyatakatan. Tiap pesan menjadi netral dari kemungkinan buruk penafsiran subyektif yang tak berkaitan dengan kepentingan–kepentingan kebutuhan masyarakat. Charnley (1965 : 22.30) mengungkapkan kunci standardisasi bahasa penulisan yang memakai pendekatan ketepatan pelaporan faktualisasi peristiwa, yaitu akurat, seimbang, obyektif, jelas dan singkat serta mengandung waktu kekinian. Hal-hal ini merupakan tolok ukur dari "The Quality of News" dan menjadi pedoman yang mengondisikan kerja wartawan di dalam mendekati peristiwa berita & membantu upaya tatkala mengumpulkan & mereportase berita. Secara epistemologis cara-cara memperoleh fakta ilmiah yang menjadi landasan filosofis sebuah berita infotainment yang akan ditampilkan berdasarkan perencanaan yang matang, mapan, sistematis & logis.

 

Kajian Aspek Ontologis

Dalam kajian berita infotainment ini bahasan secara ontologis tertuju pada keberadaan berita infotainment dalam ruang publik. Fenomena tentang berita infotainment bukan gejala baru di dunia jurnalisme. Pada abad 19, pernah berkembang jurnalisme yang berusaha mendapatkan audiensnya dengan mengandalkan berita kriminalitas yang sensasional, skandal seks, hal-hal, yang menegangkan dan pemujaan kaum selebritis ditandai dengan reputasi James Callender lewat pembeberan petualangan seks, para pendiri Amerika Serikat, Alexande Hamilton & Thomas Jeferson merupakan karya elaborasi antara fakta dan desus-desus. Tahun itu pula merupakan masa kejayaan William Rudolf Hearst dan Joseph Pulitzer yang dianggap sebagai dewa-dewa "Jurnalisme kuning."

 

Fenomena jurnalisme infotainment kembali mencuat ketika terjadi berita hebohnya perselingkuhan Presiden Amerika "Bill Clinton- Lewinsky". Sejak saat itu seakan telah menjadi karakteristik pada banyak jaringan TV di dunia. Di Indonesia, fenomena ini juga bukan terbilang baru. Sejak zaman  Harmoko (Menteri Penerangan pada saat itu) banyak surat kabar–surat kabar kuning muncul & diwarnai dengan antusias masyarakat. Bahkan ketika Arswendo Atmowiloto menerbitkan Monitor semakin membuat semarak "Jurnalisme kuning di Indonesia". Pasca Orde Baru ketika kebebasan pers dibuka lebar-lebar semakin banyak media baru bermunculan, ada yang memiliki kualitas tetapi ada juga yang mengabaikan kualitas dengan mengandalkan sensasional, gosip, skandal dan lain-lain. Ketika tayangan Cek & Ricek dan Kabar Kabari berhasil di RCTI, TV lainnya juga ikut-ikut menayangkan acara gosip. Dari sinilah cikal bakal infotainment marak di TV kita. Fenomena infotainment merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan dari dunia jurnalisme kita. Pada realitasnya ini banyak disukai oleh masyarakat dengan bukti rating tinggi (public share tinggi)

 

Kajian pada aspek aksiologis

Secara aksiologis kegunaan berita infotainment dititik beratkan kepada hiburan. Pengelola acara ini menarik audiens hanya dengan menyajikan tontonan yang enak dilihat sebagai sebuah strategi bisnis jurnalisme. Hal ini akan berdampak pada menundanya selera dan harapan sejumlah orang terhadap sesuatu yang lain. Ketika etika infotainment telah salah langkah mencoba untuk "menyaingkan" antara berita & hiburan. Padahal nilai dan daya pikat berita itu berbeda, infotainment pada gilirannya akan membentuk audiens yang dangkal karena terbangun atas bentuk bukan substansi.

 

Pengelola media melalui berita infotainment terkadang tidak lagi mempertimbangkan moral sebagai pengontrol langkah mereka sehingga begitu mengabaikan kepentingan masyarakat.Hal itulah yang terjadi dengan berita infotainment di Indonesia, beberapa kaidah yang semestinya dijalankan malah diabaikan demi kepentingan mengejar rating dan meraup keuntungan dari pemasang iklan.

Tugas 6_Aulia Ulfa (1113054000020)_Kebijakan Pemerintah DKI Jakarta Mengenai Wajib Belajar Malam

JAKARTA— Kepala Dinas Pendidikan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, Kamis (26/9) mengatakan, pemerintah Jakarta pada pertengahan Oktober mendatang akan melakukan uji coba wajib belajar malam untuk usia sekolah di 10 rukun tetangga (RT) di Jakarta.

Menurut Taufik, jam belajar malam ini akan berlaku untuk anak usia tujuh hingga 18 tahun.  Pada pukul 19.00 hingga 21.00, anak-anak tersebut diwajibkan belajar dan tidak keluyuran serta melakukan tindakan yang tidak bermanfaat, ujarnya.

Dalam menjalankan program ini, lanjut Taufik, pengawasan dilakukan secara bersama, baik itu oleh orangtua maupun oleh masyarakat di lingkungan setempat. Dia menyatakan ada sanksi yang akan diberikan kepada anak yang melanggar tetapi sanksi yang akan diberikan bersifat edukasi dan bukan fisik.

Taufik menyatakan apabila uji coba wajib belajar ini berhasil maka program kebijakan tersebut akan mulai dilakukan secara menyeluruh di Jakarta. Taufik berharap semua masyarakat lebih paham dan sadar bahwa  pendidikan itu penting dan menjadi urusan bersama.

"Orang sekitar situ wajib menegur kalau ada anak-anak jam segitu masih nongkong-nongkrong terus kemudian dia main gitar bukan dalam rangka pendidikan. Kemudian untuk membubarkan itu kan sudah sanksi lalu tanya dia anak siapa, orangtuanya siapa, diberitahu  ke ketua RT  dan diberitahu bahwa anaknya jam sekian masih disini. Jadi prinsip sanksinya edukasi," ujarnya.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Maria Ulfa menilai positif langkah pemerintah DKI Jakarta tersebut dan ia meminta agar aturan tersebut  jelas sehingga masyarakat memahaminya.

"Lalu bagaimana setelah jam sembilan malam misalnya, apakah artinya setelah jam sembilan malam mereka boleh keluyuran gitu atau boleh keluar, itu juga harus jelas pengaturannya. Tetapi semangatnya saya kira cukup baik untuk mencegah terjadinya anak-anak melakukan aktivitas yang tidak berguna di malam hari," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan pengamat pendidikan dari Sekolah Taman Siswa, Darmaningtyas. Aturan jam belajar seperti ini, kata Darmaningtyas, sangat penting. Menurutnya selain menerapkan kebijakan tersebut, pemerintah DKI juga harus membuat sanggar-sanggar belajar di kampung-kampung.

"Supaya anak-anak yang tidak punya fasilitas belajar itu pada saat jam malam atau belajar, mereka bisa belajar di perpustakaan kampung, sanggar belajar kampung. Kan tidak semua orang punya fasilitas belajar maka dibangunkan sanggar-sanggar belajar di kampung-kampung," ujarnya.

Kebijakan ini mendapatkan tanggapan beragam  dari pelajar yang ditemui VOA.

"Nggak setuju sih. Nanti kalau misalnya mau buat acara pensi (pentas seni) , acara pensi biasanya kan sampai malam jadi susah. Jadinya kita sebagai murid buat acara yang apresiasi seni  gitu jadi ga bisa deh kalau ada peraturan kayak gini," ujar seorang siswa bernama Nadia.

Siswa lain bernama Quraish mengatakan setuju, "karena memang pelajar tugasnya belajar. Lagian saya kalau malam memang tidak  boleh keluar sama ibu saya."

Rencana penerapan jam belajar malam itu mengemuka setelah terjadinya kecelakaan yang melibatkan anak di bawah umur di tol Jagorawi pada tengah malam yang menewaskan tujuh orang, beberapa waktu yang lalu.

Analisis
Setelah saya analisa, kasus diatas termasuk dalam teori Tindakan Sosial Max Weber, dimana tindakan manusia yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat. Dijelaskan bahwa pemerintah memberikan kebijakan wajib belajar mulai dari pukul 19.00-21.00 di wilayah Jakarta dan sekitarnya, khusus anak-anak usia 7-18 tahun. Hal ini menjelaskan bahwa secara langsung pemerintah mempengaruhi masyarakat untuk melakukan hal tersebut.
Kasus diatas termasuk dalam tindakan Rasionalitas yang berorientasi nilai.
Sifat rasional tindakan jenis ini bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam nilai-nilai individu yang bersifat absolute. Artinya, nilai itu merupakan nilai akhir bagi individu yang bersangkutan dan bersifat nonrasional.(Sosiologi Teks Penggantar dan Terapan, 2007, hlm.19)
 Dari penjelasan teori tersebut, seorang pelajar secara sadar dapat mempertimbangkan apakah ia harus mengikuti kebijakan pemerintah tersebut atau mengabaikannya. Sedangkan alat-alat untuk memenuhi kebijakan tersebut sudahlah pasti ada dan terpenuhi didalam lingkungan temapat tinggalnya.
Namun, berjalan atau tidakanya suatu kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah tersebut adalah semua kembali lagi kepada individu itu sendiri, apakah ada kemauan untuk belajar atau tidak, selain itu pengawasan dan dorongan dari orang tua juga menjadi faktor yang sangat penting untuk  keberlangsungan kebijakan tersebut supaya berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya dan bukan hanya menjadi selogan semata.

Sumber :
J.Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Kencana, Jakarta 2007

tugas 6_etika filsafat_dani perdana_KPI 5D_1112051000025

Tugas 6 Etika Filsafat dan Komunikasi
Dani Perdana
KPI 5D
111205100025
 
 Aplikasi Filsafat Dalam Komunikasi

Mempelajari ilmu komunikasi secara menyeluruh, mendalam dan spekulatif, berarti mempelajari filsafat komunikasi. Karena sifatnya yang luas itulah, maka kajian filsafat komunikasi sebagai langkah penelusuran akar ilmu komunikasi membutuhkan referensi dalam berbagai varian dan jenisnya menurut ruang lingkup akar komunikasi itu sendiri. Ketersediaan buku-buku referensi tentang akar-akar ilmu komunikasi adalah hal yang mesti.

Secara filosofis dan teoritis, misalnya, untuk mendalami psikologi sebagai akar ilmu komunikasi, maka penelaahan tentang perspektif-perspektif psikologi dan psikologi sosial misalnya, harus didukung oleh sejumlah hasil penelitian lapangan dan uji teoritis secara keilmuan. Komunikasi merupakan bagian dari pergelutan filosofis. Pergelutan filosofis adalah pemikiran yang mencoba untuk mencari dan merumuskan hakikat segala sesuatu.

Komunikasi merupakan bagian dari kajian filosofis hingga akhirnya berdiri sendiri sebagai sebuahdisiplin ilmu. Namun, bukan berarti ilmu komunikasi sudah tidak lagi membutuhkan peranan filsafat di dalam disiplin ilmu dan penerapannya. Menerapkan pemikiran filosofis dalam praktek komunikasi, merupakan sebuah bentuk implementasi filsafat dalam ilmu komunikasi itu sendiri.

Apabila ilmu komunikasi dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari penyampaian pesan antarmanusia, dapat dinyatakan bahwa filsafat ilmu komunikasi mencoba mengkaji ilmu komunikasi dari segi ciri-ciri, cara perolehan, dan pemanfaatannya.

Ilmu komunikasi memiliki sejumlah ilmu praktika, yaitu:
  1. Hubungan Masyarakat
  2. Periklanan
  3. Jurnalistik
Ilmu-ilmu tersebut merupakan anak dari ilmu komunikasi yang dihasilkan oleh penghayatan dan pengamalan nilai-nilai filsafat. Sehingga, komunikasi dapat menjadi kajian ilmu yang bermetode, bersistem, dan berlaku universal. Ia memiliki objek kajian formal (tingkah laku) dan material (manusia).
 

Tugas 6_Milki Amirus Sholeh_KPI 5E_1112051000138

Aplikasi Filsafat dalam Komunikasi.
Manusia hidup dalam tengah tengah sambungan sosial yangsaling megikat satu dengan lainya, pertukaran tada dan simbol dipadu dengan kata. Salah satu indikasi keberadaan komunikasi. Dalam masyarakat lepas dimensi dan lapisan masyrakatyang tergolong dalam berbagai golongan. Keberadaan komunikasi bukan lagi sekedar pertukaran pesan dan simbol tetapi lebih pada praktek dalam menyelesesaika persoalan sehari-hari yang terjadi di dalam masyarakat kita saat ini.
Di antyara keberadaa komunikasi, berupalaha alat pernghubung kabel maupun nirkabel yang cukup moderen. Sehingg persoalan masyarakat tak selesai pada pesa teta[i, lebih dari sekedar alat batas kuasan dalm kemajuan. Maka dari itu, kounikasi aplikati merupakan batas-batas fungsi yang saat ini berubah dan semakin dinamis.Dan saat inilah kita harus bisa menggaris bawahi dan lebih melihat pernggabara komunikasi ketika telah menjadi sebuah alat yang maju.
Obyek material ilmu komunikasi adalah manusia dan tindakannya dalam konteks sosial, sementara obyek formanya adalah komunikasi itu sendiri sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia. Manusia berkomunikasi didasarkan pada emosi jiwa yang kemudian diungkapkan dalam bentuk bahasa untuk berkomunikasi. Dengan kata laiin, selai tujuan yang dialndadasi filosofi. Manfaat jelas merupaka utama.
Dengan kemudahan di era teknologi informasi komunikasi ini, masyarakat dapat dipermudah untuk mendapat informasi dari dunia luar. Namun masalah etik muncul, dengan bebasnya informasi datang banyak masyarakat khusunya kaum remaja yang tidak dapat menyaring dengan benar penggunaan teknologi ini.

Cari Blog Ini